PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

MOTIVATION OF LEARNERS IN FOLLOWING ARCHERY EXTRACURRICULAR IN SD ISLAM TERPADU AR- RAIHAN SUMBERBATIKAN TRIRENGGO, BANTUL ACADEMIC YEAR 2015/2016

MOTIVASI KELAS UNGGULAN DAN KELAS REGULER DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SMP SE-KABUPATEN BANJARNEGARA

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

TINGKAT KREATIVITAS GURU DALAM MENYIKAPI KETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Penggunaan Media Dalam Pembelajaran...(Friza Muhammad)

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENJAS SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL HIGH SCHOOL PHYSICAL EDUCATION TEACHER PERSONALITY COMPETENCE OF BANTUL REGENCY

PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

PERSEPSI GURU PENJASORKES SD TENTANG KESELAMATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS SE-KECAMATAN MANISRENGGO KLATEN JAWA TENGAH.

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri

TINGKAT MOTIVASI ATLET MENGIKUTI LATIHAN DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) ATLETIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SD SE-KECAMATAN BERBAH

PERAN KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENUNJANG KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN DLINGO BANTUL YOGYAKARTA

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN SISWA SEKOLAH BANTUL TENIS CAMP DIY

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM UPAYA PREVENTIF BENCANA ALAM GUNUNG BERAPI PADA SISWA JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI DAERAH SLEMAN

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPS SMP/MTs DI KECAMATAN PANDAK JURNAL SKRIPSI

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PESERTA UKM TENIS LAPANGAN UNY TERHADAP PERMAINAN TONNIS

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

E-JOURNAL. Oleh: Imam Hariyadi NIM

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

TINGKAT PENGETAHUAN TAKTIK DAN STRATEGI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 2 MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN MENGHAMBAT PERKEMBANGAN EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SMA NEGERI SE- KABUPATEN KEBUMEN

TINGKAT KEAKTIFAN SISWA KELAS V DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN TONNIS DI SD N 01 REJOSARI KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2015/2016

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD KRADENAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015/2016

TINGKAT PENGETAHUAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI 1 KUTAWIS, BUKATEJA, PURBALINGGA.

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO

E-JOURNAL. Oleh : Tri Handoko

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

MOTIVASI SISWA MEMILIH KELAS KHUSUS BAKAT ISTIMEWA OLAHRAGA (BIO) DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

MINAT SISWA KELAS V SD N PERCOBAAN 4 WATES TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK TAHUN AJARAN 2015 / 2016

AKTIVITAS GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH

MOTIVASI ORANG TUA MENGIKUTSERTAKAN PUTRA/PUTRINYA OLAHRAGA BELA DIRI TAEKWONDO DOJANG EKADANTA RINDAM MAGELANG

Kata kunci : tingkat pengetahuan dan pemahaman, guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, media pembelajaran, Sekolah Dasar

PENGARUH LATIHAN BOLA LEWAT NET DAN LATIHAN DRILL PASSING

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN

Tingkat Keterampilan Dasar Melempar, Menangkap dan Mem... (Ahmad Ubaidilah)

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PJOK MATERI BELADIRI DI SLTA SE-KECAMATAN SRAGEN

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA TAHUN 2016 SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN PERMAINAN TONNIS SISWA KELAS ATAS SEKOLAH DASAR NEGERI MIJAHAN 2 GUNUNGKIDUL

MINAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 NGAGLIK TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 GAMPING

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SMP SE- KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

FAKTOR PENGHAMBAT SISWA DALAM MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL

SIKAP SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DI SMP NEGERI 2 MLATI SLEMAN YOGYAKARTA E-JOURNAL

THE DIFFERENCES OF SOCIAL VALUES OF THE STUDENTS WHO PARTICIPATE SPORTS AND NON SPORTS EXTRACURRICULAR AT STATE HIGH SCHOOL 1 IMOGIRI BANTUL

Tingkat Pengetahuan Guru SD Negeri se Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul Tentang Internet

FAKTOR FAKTOR YANG MENGHAMBAT SISWA DALAM PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMK MUHAMMADIYAH T/A 2016/2017

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN SENAM LANTAI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS II KEC SENTOLO KULONPROGO TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD NEGERI BAYANGKARA KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016

PEMETAAN PERSEPSI GURU PADA PENERAPAN KEMBALI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN SEDAYU

PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR DI SMP NEGERI 2 KLATEN

TINGKAT PARTISIPASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMP NEGERI 2 MREBET KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA

PERSEPSI GURU PENJASORKES TERHADAP PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI GURU DI SMP SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMA NEGERI KOTA YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017

Muhammad Nurul Mahasin Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta

KETEPATAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI SISWA EKSTRAKULIKULER KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURING KEBUMEN Abstrak

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT

ANALISIS PERSEPSI SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK LAS BUSUR MANUAL DI SMKN 1 SEDAYU

TINGKAT PENGETAHUAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI SAMBIROTO 2 KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 BOROBUDUR YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SEKOLAH E-JOURNAL

KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017

STRATA PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN DIY TAHUN 2016

IDENTIFIKASI TENTANG HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2017

MOTIVASI SISWA KELAS VIII MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 GAMPING TAHUN AJARAN 2016/2017

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN

SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SE-KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PENGARUH LATIHAN VARIASI UMPAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 GODEAN

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN 2016 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH

PERANAN PRESTASI MATA KULIAH BAHAN BANGUNAN DAN KESIAPAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA

KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI PUSAT KEBUGARAN MERAPI VIEW GYM PERUMAHAN PESONA MERAPI SLEMAN YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MINGGIR TENTANG PENANGANAN DINI CEDERA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN METODE RICE

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Transkripsi:

Peran Guru Pendidikan Jasmani Terhadap... (Ganang Fahriawan Raharjo) 1 PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN 1 ROLE OF PHYSICAL EDUCATION TEACHERS TOWARDS SCOUT EXTRACURRICULAR ACTIVITY IN STATE ELEMENTARY SCHOOLS OF SEWON DISTRICT BANTUL REGENCY YOGYAKARTA IN 1 Oleh: Ganang Fahriawan Raharjo, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta e-mail: 1119@student.uny.ac.id. Abstrak Masalah dalam penelitian ini dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah No. Tahun tentang guru, Pasal 5 ayat (1) huruf e, bahwa guru dapat diberikan tugas tambahan salah satunya menjadi pembina Pramuka, tetapi pada kenyataannya diketahui bahwa sebagian guru belum berkecimpung di dalam kegiatan Pramuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru pendidikan jasmani SD negeri Se-Kecamatan Sewon terhadap berjalannya kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di sekolah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Instrumen penelitian berupa angket dengan validitas,9 dan reliabilitas,935. Subjek penelitian adalah guru pendidikan jasmani SD negeri Se- Kecamatan Sewon sebanyak 3 orang. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan persentase. Berdasarkan hasil penelitian diketahui peran guru pendidikan jasmani di SD Negeri Se-Kecamatan Sewon terhadap kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di Sekolah sebagian besar pada kategori sangat tinggi %, pada kategori tinggi dengan persentase sebesar %, pada ketegori sedang sebesar, %, pada kategori rendah sebesar 3,33 %, dan pada kategori sangat rendah sebesar 1 %. Kata Kunci : Peran Guru, Guru Pendidikan Jasmani, Ekstrakurikuler Pramuka Abstract The problem in this research is motivated by the Government Regulation No. in on teachers, Article 5 Chapter (1) letter e, that teacher can be assigned additional duties such as being a Scout builder, however, in fact it is known that most teachers have not been involved in Scout activities. This research aims to determine the role of physical education teachers in State Elementary Schools of Sewon District towards Scout extracurricular activities. The type of the study used in this research was descriptive. The research instrument was by questionnaire with the validity.9 and the reliability value.935. The subjects of the research were teachers of physical education of State Elementary Schools in Sewon District of 3 teachers. The data were analysed by using descriptive statistics on the percentage. Based on the research results, there are found that the role of physical education teachers in State Elementary Schools of Sewon District towards Scout extracurricular activities in school is most in the high category with percentage %, in the medium category is. %, in the low category is 3.33%, and the very low category is at 1 % and in the very high category is %. Keywords: role of the teacher, the teacher of physical education, Extracurricular Scout PENDAHULUAN Pendidikan merupakan aspek penting untuk menambah ilmu serta pengetahuan siswa, menurut buku Garis-garis Besar Haluan Negara (Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/3) yang dikutip oleh Sutari Imam Barnadib (1995: 9), pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Berdasarkan pengertian diatas, dapat diartikan bahwa pendidikan dapat dilakukan diluar kegiatan sekolah, dengan kata lain dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan yang masih berhubungan dengan pengembangan ilmu dan pengetahuan, salah satunya adalah kegiatan ekstrakurikuler. Pada penelitian ini penulis mengambil salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang menjadi

kegiatan ekstrakurikuler wajib di setiap sekolah yaitu Pramuka. Dasar hukum Pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib adalah UU Nomor Tahun 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 3 Nomor, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 31) dan UU Nomor 1 Tahun 1 tentang Gerakan Pramuka (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1 Nomor 131, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 519). Pramuka kepanjangan dari Praja Muda Karana yang mempunyai arti, rakyat muda yang suka berkarya. Kegiatan Pramuka berdiri pada tanggal 1 Agustus 191. Berdirinya kegiatan Pramuka ini mempunyai suatu tujuan berupa, mendidik anakanak dan pemuda Indonesia dengan prinsipprinsip dasar dan metode kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia. Dari tujuan tersebut maka kegiatan ini di jadikan suatu kegiatan disetiap sekolah khususnya sekolah dasar dan dijadikan suatu kegiatan ekstrakurikuler wajib di ikuti oleh siswa dan sasarannya adalah siswa kelas IV V. Di sekolah dasar (SD) ekstrakurikuler Pramuka lebih dikenal dengan Pramuka siaga. Menurut Lukman Santoso AZ dan Nita Zakiyah (11: 55), Pramuka siaga adalah sebutan dari anggota Pramuka yang berumur - 1 tahun. Pramuka siaga memiliki makna kiasan yaitu masa menyiagakan masyarakat dalam menghadapi pemerintah Kolonial Belanda dalam merintis kemerdekaan. Dan ditandai dengan kebangkitan nasional Mei 19. Kegiatan ini sangat berpengaruh dengan gerak tubuh seperti kegiatan Pendidikan Jasmani (olahraga), dikarenakan kegiatan ini lebih banyak dilakukan di lapangan, mengenal alam sekitar dan lingkungannya. Kegiatan Pramuka ini dilakukan setiap satu minggu satu kali pertemuan (tatap muka). Oleh karena itu dengan adanya keterkaitan kegiatan Pramuka yang dilakukan di lapangan dengan mata pelajaran pendidikan jasmani, sudah menjadi tugas tambahan guru yang mengampu mata pelajaran pendidikan jasmani untuk ikut berperan dalam kegiatan Peran Guru Pendidikan Jasmani Terhadap... (Ganang Fahriawan Raharjo) kepramukaan disekolah bersama pembina Pramuka. Pendapat tersebut dikuatkan dengan Peraturan Pemerintah No. Tahun, Pasal 5 ayat (1) huruf e, yang berbunyi guru dapat diberikan tugas tambahan yang melekat pada tugas pokok misalnya menjadi pembina Pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja, dan guru piket. Dengan adanya tugas tambahan tersebut maka porsi antara guru pendidikan jasmani dan pembina Pramuka dalam mendampingi kegiatan Pramuka seharusnya sama meskipun tidak ada kewajiban guru pendidikan jasmani ikut berperan dalam kegiatan Pramuka. Selain daripada itu, guru pendidikan jasmani yang merupakan guru yang pada umumnya diberikan tugas membantu pendampingan kegiatan Pramuka harus dibekali degan materi-materi kepramukaan pula, sebagai bukti nyatanya telah dimunculkannya mata kuliah kepramukaan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Dengan adanya mata kuliah tersebut, secara langsung calon-calon guru pendidikan jasmani tersebut akan dibekali materi-materi tentang kepramukaan agar dapat memberikan peran yang aktif pada kegiatan kepramukaan jika sudah menjadi guru pendidikan jasmani kelak. Di Kecamatan Sewon khususnya pelaksanan kegiatan Pramuka masih terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang terjadi dilapangan. Beberapa hal yang dapat dilihat secara langsung adalah keterlibatan guru pendidikan jasmani dalam kegiatan Pramuka serta tingkat pengetahuan guru pendidikan jasmani terhadap materi Pramuka. Mengenai keterlibatan guru pendidikan jasmani yang sesuai dengan regulasi yang dijelaskan diatas yang menyebutkan bahwa guru dapat diberikan tugas tambahan, maka seharusnya guru pendidikan jasmani mendapatkan porsi yang sama untuk mendampingi kegiatan kepramukaan. Tetapi pada kenyataan yang ada dilapangan berdasarkan observasi yang dilakukan, guru pendidikan jasmani dapat dikatakan kurang konsisten dalam mendampingi kegiatan kepramukaan, hanya terlihat aktif sebelum kegiatan kepramukaan rutin

tahunan seperti kemah dan perlombaan antar gugus. Mengenai penguasaan materi guru pendidikan jasmani tentang kepramukaan, didalam harapan yang saya jelaskan diatas berdasarkan fakta yang terjadi, sudah seharusnya guru pendidikan jasmani dibekali materi-materi kepramukaan. Akan tetapi yang terjadi dilapangan, ada sebagian guru pendidikan jasmani yang kurang mengetahui materi-materi kepramukaan meskipun jika ditanya kesanggupannya mendampingi kegiatan kepramukaan, sebagian besar guru pendidikan jasmani menjawab sanggup meskipun ilmu pengetahuan tentang Pramuka yang mereka miliki dapat dibilang kurang. Maka dari itu, dari paparan latar belakang masalah tersebut, maka penulis akan meneliti tentang peran guru pendidikan jasmani terhadap kegiatan Pramuka di sekolah dasar negeri Se-Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, DIY. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (: ), penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis, dan menginterpretasi. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan instrumen angket. Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif persentase. Perhitungan statistik deskriptif menggunakan statistik deskriptif persentase, karena yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, lingkaran, piktogram, perhitungan mean, modus, median, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data perhitungan rata-rata, standar deviasi, dan persentase (Sugiyono, : 11). Peran Guru Pendidikan Jasmani Terhadap... (Ganang Fahriawan Raharjo) 3 Cara perhitungan analisis data mencari besarnya frekuensi relatif persentase digunakan rumus oleh Anas Sudijono (5: ) sebagai berikut: P = N F x 1 % Keterangan: P : Persentase yang dicari. F : Frekuensi. N : Number of Cases (jumlah individu). Data akan dikategorikan menjadi lima kategori berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Pengkategorian data menggunakan kriteria sebagai berikut (Saifuddin Azwar, 1: 3) : Tabel 1. Tabel Penilaian. No. Interval 1. X > M + 1,5 SD. M +,5 SD < X M + 1,5 SD 3. M -,5 SD < X M +,5 SD Sedang. M - 1,5 SD < X M -,5 SD 5. X M - 1,5 SD Keterangan : M : Nilai rata-rata (Mean). X : Skor. S : Standar Deviasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian Peran Guru Pendidikan Jasmani Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul DIY Tahun 1 secara keseluruhan diukur dengan angket yang berjumlah 9 butir pernyataan. Hasil penelitian dari 3 responden diperoleh hasil skor minimum sebesar = 3; skor maksimum = 1; rerata = 9,; median = 9,5; modus = dan standard deviasi = 1,9. Deskripsi hasil penelitian peran guru pendidikan jasmani di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sewon terhadap kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di sekolah pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Frekuensi Frekuensi Tabel. Deskripsi Hasil Penelitian Peran Guru Penjas Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di Sekolah. > 1,11 9,15 X 1 < 1,11 5,19 X Sedang, < 9,15,3 X 3,33 < 5,19 <,3 3 1 Jumlah 3 1 Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Peran Guru Penjas Terhadap Ekstrakurikuler Pramuka Di SD N Se- Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, DIY Tahun 1 % 1 1 1% 3 3,33%,% Sedang Gambar 1. Grafik Hasil Penelitian Peran Guru Pendidikan Jasmani Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di Sekolah 1 Peran Guru Pendidikan Jasmani Terhadap... (Ganang Fahriawan Raharjo) % masing-masing faktor dapat dideskripskan sebagai berikut. 1. Faktor Kognitif Hasil penelitian peran guru pendidikan jasmani di SD negeri Se-Kecamatan Sewon terhadap kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di sekolah berdasarkan faktor kognitif diukur dengan angket yang berjumlah 9 butir pernyataan. Hasil penelitian dari 3 responden diperoleh hasil skor minimum sebesar = 1; skor maksimum = 3; rerata =,; median = ; modus = 3 dan standard deviasi =,3. Deskripsi hasil penelitian pada faktor Kognitif penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3. Deskripsi Hasil Penelitian Faktor Kognitif > 3,11 3, X < 3,33 3,11, X < Sedang 1 3,,1 X < 1 33,33, <,1 1 3,33 Jumlah 3 1 Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 1 Faktor Kognitif 33,33% % Berdasarkan tabel dan gambar di atas diketahui Peran Guru Pendidikan Jasmani Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul DIY Tahun 1 pada kategori sangat tinggi %, pada kategori tinggi dengan persentase sebesar %, pada ketegori sedang sebesar, %, pada kategori rendah sebesar 3,33 %, dan pada kategori sangat rendah sebesar 1 %. Hasil penelitian berdasarkan 1 1 3,33% 1 Sedang Gambar. Grafik Hasil Penelitian Faktor Kognitif Berdasarkan tabel dan gambar di atas diketahui peran guru pendidikan jasmani di SD negeri Se-Kecamatan Sewon terhadap kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di sekolah 1 3,33% %

Frekuensi berdasarkan faktor kognitif pada kategori sangat tinggi dengan persentase %, pada kategori tinggi sebesar 3,33 %, pada kategori sedang dengan persentase sebesar %, pada ketegori rendah sebesar 33,33 %, dan pada kategori sangat rendah sebesar 3,33 %.. Faktor Afektif Hasil penelitian peran guru pendidikan jasmani di SD negeri Se-Kecamatan Sewon terhadap kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di sekolah berdasarkan faktor afektif diukur dengan angket yang berjumlah butir pernyataan. Hasil penelitian dari 3 responden diperoleh hasil skor minimum sebesar = 15; skor maksimum = ; rerata =,1; median = ; modus = dan standard deviasi = 3,1. Deskripsi hasil penelitian berdasarkan faktor afektif pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel. Deskripsi Hasil Penelitian Faktor Afektif >,, 3,9 X < 3,33,,51 X < Sedang 1 3,9 1,33 X < 3,33,51 < 1,33, Jumlah 3 1 Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar di bawah ini 1 1,% Faktor Afektif 3,33% % Sedang Gambar 3. Grafik Hasil Penelitian Faktor Afektif 1 3,33% Peran Guru Pendidikan Jasmani Terhadap... (Ganang Fahriawan Raharjo) 5,% Berdasarkan tabel dan gambar di atas diketahui peran guru pendidikan jasmani di SD negeri Se-Kecamatan Sewon terhadap kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di sekolah berdasarkan faktor afektif pada kategori sangat tinggi sebesar, %, pada ketegori tinggi sebesar 3,33 %, pada kategori sedang dengan persentase sebesar %, pada kategori rendah sebesar 3,33 %, dan pada kategori sangat rendah sebesar,%. 3. Faktor Konatif Hasil penelitian peran guru pendidikan jasmani di SD negeri Se-Kecamatan Sewon terhadap kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di sekolah berdasarkan faktor konatif diukur dengan angket yang berjumlah 13 butir pernyataan. Hasil penelitian dari 3 responden diperoleh hasil skor minimum sebesar = 3; skor maksimum = 9; rerata =,5; median = ; modus = 39 dan standard deviasi = 5,5. Deskripsi hasil penelitian berdasarkan faktor konatif pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5. Deskripsi Hasil Penelitian Faktor Konatif >, 1 3,33 3, X 1 33,33 <, 3, X Sedang 1 33,33 < 3, 3,3 X < 3, < 3,3 3 1 Jumlah 3 1 Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Frekuensi 1 1% 3 Faktor Konatif % 33,33% 33,33% 1 1 Sedang Peran Guru Pendidikan Jasmani Terhadap... (Ganang Fahriawan Raharjo) 3,33% 1 Pembina Pramuka tanpa mengontrol dalam setiap pertemuan dan kegiatan.. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya populasi penelitian yang digunakan lebih luas, sehingga identifikasi peran guru terhadap kegiatan Pramuka dapat teridentifikasi lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono. (5). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Gambar. Grafik Hasil Penelitian Faktor Konatif Berdasarkan tabel dan gambar di atas diketahui peran guru pendidikan jasmani di SD negeri Se- Kecamatan Sewon terhadap kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di sekolah berdasarkan faktor konatif pada kategori sangat tinggi sebesar 3,33 %, pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 33,33 %, pada ketegori sedang sebesar 33,33 %, pada kategori rendah sebesar %, pada kategori sangat rendah sebesar 1 %. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya diketahui Peran Guru Pendidikan Jasmani Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul DIY Tahun 1 pada kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar %, pada kategori tinggi sebesar %, pada ketegori sedang sebesar, %, pada kategori rendah sebesar 3,33 %, pada kategori sangat rendah sebesar 1 %. Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. (). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Lukman Santoso AZ dan Nita Zakiyah. (11). Buku Pintar Pramuka. Yogyakarta: INTERPREE BOOK. Saifuddin Azwar. (1). Tes Prestasi : Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Sugiyono. (). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA. Sutari Imam Barnadib. (1995). Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. Yogyakarta: ANDI OFFSET YOGYAKARTA. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, saran yang dapat disampaikan yaitu: 1. Bagi guru dapat memberikan gambaran tentang bagaimana pentingnya peran guru pendidikan jasmani dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka, jadi kegiatan Pramuka tidak hanya di serahkan kepada