Etika Profesi Public Relations

dokumen-dokumen yang mirip
KODE ETIK PUBLIC RELATIONS (HUMAS RUMAH SAKIT)

KODE ETIK PUBLIC RELATIONS (HUMAS)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Etika Profesi Public Relations

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ADVOKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KODE ETIK GURU INDONESIA

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

ETIKA PROFESI KEHUMASAN PERTEMUAN 14-15

Etika Profesi Public Relations

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:

KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neg

Etika Profesional Komputer

ETIKA PROFESI PUBLIC RELATIONS

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG

KODE ETIK ARSITEK DAN KAIDAH TATA LAKU PROFESI ARSITEK IKATAN ARSITEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN

RANCANGAN PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pemeriksaan akuntan, memperoleh kepercayaan dari klien

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROFESIONALITAS UMUM DAN PROFESIONALITAS KERJA NAMA : HADI DENGGAN OKTO (M1A114001)

1. Pelanggan Pelanggan adalah pembeli atau pemakai produk atau jasa Perseroan.

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (Lembaran Negara Republik

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambaha

Prinsip tanggung jawab (bertanggungjawab atas dampak profesinya itu terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain, khususnya kepentingan

PIAGAM AUDIT INTERNAL

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

KODE ETIK AUDITOR IAIN MATARAM

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DELI SERDANG

LEMBARAN NEGARA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN I N S P E K T O R A T Jl. Arungbinang Nomor 16 Telp: (0287) , Kebumen 54311

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis. Indonesia menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku

KODE ETIK GURU INDONESIA. Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ETIKA PROFESI FAKLULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA. Disusun Oleh : : Eko Aprianto Nugroho NPM :

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1180/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Pegawai Universitas Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak-pihak yang terkait, terutama informasi yang berkaitan dengan

INDONESIAN HYPNOSIS ASSOCIATION (ASOSIASI HIPNOSIS INDONESIA)

KEPUTUSAN PENGURUS BESAR ASOSIASI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA (PB ABKIN) Nomor: 010 Tahun 2006 Tentang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

Undang - undang No. 18 Tahun 2003

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG KODE ETIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MODUL ADMINISTRASI HUMAS & KEPROTOKOLAN XI

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PROFESSIONAL IMAGE. Self Image PR Profesional. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

KODE ETIK PSIKOLOGI MUKADIMAH

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi)

KODE ETIK PENYELENGGARA NEGARA SEBAGAI UPAYA PENEGAKAN ETIKA BAGI PENYELENGGARA NEGARA

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1179/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Sumatera

Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama

BAB I PENDAHULUAN. dikelolanya. Berbagai cara digunakan manajemen perusahaan, tidak hanya dengan

KODE ETIK ANGGOTA KOMISI PARIPURNA DAN ANGGOTA BADAN PEKERJA KOMISI NASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TATA LAKU KEPROFESIAN

Etika Bisnis & Profesi

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

2. Pertanyaan Mengenai Persepsi terhadap Kode Etik Akuntan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Modul ke: ETIKA PROFESI. Prinsip-Prinsip Etika Humas. 07Fakultas KOMUNIKASI. Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pemakai informasi akuntansi diklasifikasikan menjadi dua. kreditor, dan investor atau calon investor.

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

Bagian Tiga Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional Pasal 5

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

ATURAN, ETIKA AKADEMIK, TUGAS DAN KEWAJIBAN DOSEN PEMBIMBING, KETUA SIDANG DAN PENGUJI DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN

KUESIONER PENGARUH PERSEPSI ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN TERHADAP PERILAKU ETIS AKUNTAN

BAB I PENDAHULUAN. menyimpang jauh dari aktivitas moral, bahkan ada anggapan bahwa dunia

2017, No Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 142); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2015 tentang Kementerian Penday

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ADVOKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 13 Tahun : 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Modul ke: Etika Profesi Public Relations KODE ETIK PROFESI HUMAS: PERHUMAS, IPRA DAN APPRI Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id

PERHUMAS Perhimpunan Humas Indonesia diprakasai oleh Marah Joenoes setelah menghadiri World Public Relations Conggress ke-6 di Jenewa. Forum untuk membentuk Asosiasi humas berhasil mengadakan pertemuan pertama di Gedung Wisma Internasional Pertamina, jl. Diponegoro No. 53 yang dihadiri oleh praktisi humas pemerintahan baik sipil dan militer, Badan Usaha Milik Negara, swasta dan konsultan, langsung disepakati untuk pendirian organisasi humas nasional

Marah Joenoes bersama Tommy Graciano dan Wisaksono Nuradi ditunjuk sebagai tim perumus anggaran dasar dan nama asosiasi. 15 Desember 1972. Menjadi tonggak sejarah berdirinya PERHUMAS Indonesia.

PERHUMAS INDONESIA berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan berasas independensi, profesionalisme dan non partisan, dengan menganut prinsip : Keanggotaaan bersifat sukarela Pengelolaan dilakukan secara demokratis

Tujuan Perhumas: Meningkatkan kemampuan & keterampilan para anggota Menyelenggarakan hubungan dengan organisasi-organisasi yang serumpun di bidang hubungan masyarakat dan oraganisasiorganisasi yang lainya di dalam maupun di luar negri.

Kode Etik Perhumas Terdiri dari empat pasal yaitu mengatur etika berkaitan dengan : 1. Komitmen pribadi, 2. Perilaku terhadap Klien dan Atasan 3. Perilaku terhadap Masyarakat dan Media Massa 4. Perilaku terhadap Sejawat

Komitmen Pribadi Anggota Perhumas 1. Memiliki dan menerapkan standar moral serta reputasi setinggi mungkin dalam menjalankan profesi kehumasan 2. Berperan secara nyata dan sungguh-sungguh dalam upaya memasyarakatan kepentingan Indonesia 3. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan antar warga Negara Indonesia yang serasi daln selaras demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa

INTERNASIONAL PUBLIC RELATIONS ASSOCIATION (IPRA) Sejarah berdirinya Internationsl Public Relations Association dipelopori oleh pertemuan di London pada November 1949 antara Hans Hermans dan Jo Brongers, Ketua dan Sekretaris Klub Public Relations Belanda dengan, empat anggota dan Pendiri Institut PR di Inggris yaitu R S Forman (President), Roger Wimbush (Chairman), Tom Fife Clark (Vice- Chairman) and Norman Rogers (Honorary Secretary).

1950, kembali diadakan pertemuan antara PR dari negara Inggris, Belanda, Perancis, Norwegia dan Amerika Serikat di Belanda. Pada pertemuan tersebut disepakati untuk mendirikan asosiasi Humas Internasional. 1 Mei 1955, menjadi tonggak sejarah berdirinya Internasional Public Relations Association (IPRA) berkedudukan di Inggris

Kode Etik IPRA Kode etik IPRA telah diperbaharui tahun 2011. Penyempurnaan dari Code of Venice tahun 1961, Code of Athens tahun 1965 an Code of Brussels tahun 2007. Kode etik IPRA yang baru berisi: 1. Ketaatan terhadap Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia;

2. Integritas Bertindak secara jujur dengan penuh integritas setiap saat untuk menyakinkan dan mempertahankan kepercayaan mereka dengan siapa saja praktisi berhubungan; 3. Berusaha membentuk moral, kultural dan intelektual untuk melakukan dialog, dan mengakui hak semua pihak yang terlibat untuk mengemukakan pendapatnya;

4. Keterbukaan Berlaku Jujur dan terbuka dalam mengungkapkan nama, organisasi dan kepentingan yang diwakili; 5. Konflik Menghindari konflik kepentingan dan mengungkapkan konflik tersebut kepada pihak pihak yang terkait jika diperlukan;

6. Kerahasiaan Menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan kepada mereka; 7. Ketepatan Melakukan langkah langkah yang wajar untuk meyakinkan kebenaran dan ketepatan dari semua informasi yang diberikan;

8. Kebohongan Mengupayakan dengan segala cara untuk tidak menyampaikan berita yang salah atau menyesatkan, melakukan secara hati-hati untuk menghindari hal tersebut dan memperbaiki secepatnya jika ternyata terdapat kesalahan; 9. Penipuan Dilarang mendapatkan informasi dengan cara menipu atau tidak jujur;

10. Pengungkapan Dilarang membentuk atau menggunakan organisasi apapun sebagai suatu wahana terbuka yang sebenarnya mengandung kepentingan tersembunyi; 11. Keuntungan Dilarang menjual dokumen kepada pihak ketiga salinan dokumen yang diperoleh dari pejabat publik;

12. Remunerasi Dalam memberikan jasa professional, dilarang menerima imbalan dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan jasa dari seseorang selain dari pihak yang terkait; 13. Pembujukan Dilarang baik secara langsung atau tidak langsung menawarkan atau memberikan imbalan dalam bentuk uang atau yang lain kepada pejabat pemerintah atau media, atau pihak lain yang berkepentingan;

14. Pengaruh Dilarang menawarkan atau melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum untuk hal yang dapat mempengaruhi pejabat publik, media dan pihak lain yang berkepentingan; 15. Persaingan Dilarang melakukan hal hal yang secara sengaja untuk merusak reputasi praktisi yang lain; 16. Pemburuan Dilarang mengambil klien dari praktisi lain dengan cara cara yang tidak jujur;

17. Pekerjaan Ketika mempekerjakan seseorang dari pejabat publik atau pesaing perlu memperhatikan aturan dan kerahasiaan yang disyaratkan oleh organisasi tersebut; 18. Rekan sejawat Mengamati Kode etik ini dengan sikap hormat terhadap anggota IPRA dan praktisi public relations di seluruh dunia.

ASOSIASI PERUSAHAAN PUBLIC RELATIONS INDONESIA APPRI dibentuk pada 10 April 1987di Jakarta oleh beberapa tokoh PR yang memiliki perusahaan konsultan PR seperti Inke Maris, Maria Wongsonagoro, Miranty Abidin, Edowati Sudjono, Srikandi Hakim, Sayono, Ida Sudoyo. APPRI merupakan organisasi yang berbentuk asosiasi dari perusahaan perusahaan public relations nasional yang independen.

MISI APPRI 1. Memberikan layanan yang inovatif, handal dan berkualitas tinggi dalam bidang usaha jasa kehumasan (komunikasi pada umumnya). 2.Berupaya mewujudkan lingkungan organisasi yang menantang, apresiatif, kompetitif, suportif dan berlandaskan pengetahuan bagi para anggota.

3.Menciptakan nilai bagi para anggota dan berkontribusi kepada lingkungan bisnis, perekonomian dan masyarakat di tempat kami beroperasi. 4. Membentuk sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, independen, kewirausahaan, integritas, kreativitas, dan profesionalitas dengan berpegang pada kode etik organisasi.

KODE ETIK APPRI 1. Norma perilaku professional yaitu wajib menghargai kepentingan umum, menjaga harga diri setiap anggota masyarakat. Bersikap adil dan jujur terhadap klien, juga terhadap sesama anggota asosiasi. 2. Tidak akan menyebarluaskan secara sengaja dan tidak bertanggung jawab, informasi yang palsu atau menyesatkan dan sebaliknya justru berusaha untuk mencegah hal tersebut terjadi dengan menjaga integritas dan ketepatan informasi

3. Tidak melaksanakan kegiatan yang dapat merugikan integritas media komunikasi. 4. TIdak terlibat secara sengaja dalam kegiatan apa pun yang dapat memecah belah, menyesatkan atau memajukan kepentingan lain yang tersembunyi. 5. Menjaga kerahasiaan informasi dan kepercayaan yang diberikan oleh klien baik di masa lalu, kini atau di masa depan, dan tidak berupaya memperoleh keuntungan pribadi tanpa persetujuan dari klien.

6. TIdak mewakili kepentingan-kepentingan yang saling bertentangan atau saling bersaing tanpa persetujuan jelas dari pihak-pihak yang bersangkutan. 7. TIdak menerima gratifikasi atau imbalan yang diluar persetujuan klien atas jasa pelayanan konsultasi kehumasan. 8. Tidak akan bernegosiasi atau menyetujui persyaratan dengan calon majikan atau calon klien berdasarkan pembayaran yang tergantung pada hasil pekerjaan PR tertentu di masa depan.

9. Tidak mengambil pekerjaan atau melakukan pendekatan langsung secara pribadi kepada calon atasan/calon klien yang potensial dari anggota asosiasi lainnya. 10. Tidak akan beritikad buruk mencemarkan nama baik atau praktek professional anggota asosiasi lainnya. 11. Tidak akan merusak nama baik asosiasi dan profesi public relations

12. Dalam bekerja berhubungan dengan profesi lainnya maka anggota APPRI wajib mematuhi kode etik yang berlaku bagi profesi lain tersebut dan tidak akan turut serta dalam kegiatan apa pun yang dapat mencemarkan kode etik tersebut.

Terima Kasih Syerli Haryati, S.S, M.IKom