FILSAFAT MANUSIA. Intelek dan kehendak manusia. Masyhar Zainuddin. Modul ke: Fakultas Fakultas. Program Studi Pendidikan Psikologi

dokumen-dokumen yang mirip
Nama Mata Kuliah. Modul ke: Filsafat Manusia. Fakultas Fakultas Psikologi. Masyhar MA. Program Studi Program Studi.

Bab 5 JIWA DAN BADAN MANUSIA

Nama Mata Kuliah. Modul ke: Filsafat Manusia. Fakultas Fakultas Psikologi. Masyhar MA. Program Studi Program Studi.

Nama Mata Kuliah. Modul ke: Filsafat Manusia. Fakultas Fakultas Psikologi. Masyhar MA. Program Studi Program Studi.

FILSAFAT MANUSIA MANUSIA MENGAKUI DIRI DAN YANG LAIN SEBAGAI SUBSTANSI DAN SUBJEK OLEH; MASYHAR, MA. Modul ke: Fakultas Fakultas Psikologi

Filsafat Manusia (PERKULIAHAN)

Filsafat Manusia. Sosialitas Manusia. Cathrin, M.Phil. Modul ke: 03Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Kegiatan dan Landasan Komunikasi Manusia

Modul ke: FILSAFAT MANUSIA JIWA DAN BADAN. Firman Alamsyah, MA. Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

Nama Mata Kuliah. Pengetahuan dan kebenaran. Masyhar, MA. Fakultas Psikologi. Modul ke: Fakultas. Program Studi Program Studi.

Filsafat Ilmu dan Logika

FILSAFAT MANUSIA. Hostoritas Manusia OLEH; MASYHAR, MA. Modul ke: Fakultas Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi.

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT MANUSIA. Oleh : Drs. P. Priyoyuwono, M.Pd. Pertemuan 4

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Modul ke: FILSAFAT MANUSIA KEHENDAK & KEBEBASAN. Ahmad Sabir, M. Phil. Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI.

Modul ke: Materi Penutup. Fakultas PSIKOLOGI. Cathrin, M.Phil. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di dunia memungkinkan manusia untuk terarah pada kebenaran. Usahausaha

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

FILSAFAT MANUSIA Sosialitas Manusia; Pandangan-pandangan mengenai Korelasi Manusia dengan yang-lain.

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP. FILSAFAT MANUSIA RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Filsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS

Etika dan Filsafat. Komunikasi

BAB II KAJIAN TEORI. esensialisme, pusat perhatiannya adalah situasi manusia. 1. Beberapa ciri dalam eksistensialisme, diantaranya: 2

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

ILMU DAN FILSAFAT SOSIAL

FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI

Modul ke: Filsafat Manusia. Badan dan Jiwa. 06Fakultas PSIKOLOGI. Cathrin, M.Phil. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan

Filsafat Ilmu dan Logika

Modul ke: FILSAFAT MANUSIA INTELEKTUAL (PENGETAHUAN) Ahmad Sabir, M. Phil. Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI.

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA. Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen.

1. Seseorang yang menerima ukuran moral yang tinggi, estetika, dan agama serta menghayatinya;

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana yang digunankan manusia untuk berinteraksi

Manusia senantiasa penasaran terhadap cita-cita hidup itu. Manusia merupakan makhluk yang berakal budi yang selalu ingin mengejar kebenaran.

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

FILSAFAT MANUSIA. Historisitas Manusia. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Plotinus KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN. Endah Kusumawardani

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, banyak manusia menghidupi kehidupan palsu. Kehidupan yang

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090)

PENULISAN PR. Berpikir dan Menulis Kreatif. Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

FILSAFAT ILMU DAN METODE FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 04Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Generasi Santun. Buku 1A. Timothy Athanasios

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Sejarah Perkembangan Ilmu

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

Diterjemahkan oleh K.J. Veeger, (Jakarta: Gramedia, 1998), hlm Zainal, Abidin, Filsafat Manusia, (Jakarta: Rosda Karya, 2003), hlm.

NATURALISME (1) Naturalisme 'natura' Materialisme

PANCASILA Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

EKSISTENSIALISME (1) Eksistensialisme:

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK

Pengetahuan dan Kebenaran

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu upaya untuk

BAB VI PENUTUP. mempunyai objek kajian sebagaimana dijelaskan Wolff dibagi menjadi 3

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd

Generasi Santun. Buku 1B. Timothy Athanasios

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang membuat kalangan lain merasa dirugikan.

FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Tinjauan Umum Etika. Arif 2013

FILSAFAT PENDIDIKAN. Dosen: Rukiyati, M. Hum Jurusan FSP-FIP UNY Telp

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara kerja dalam memahami objek yang menjadi

FILSAFAT MANUSIA LANDASAN KOMUNIKASI MANUSIA & BAHASA. Ahmad Sabir, M. Phil. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. Modul ke: 06Fakultas Ekonomi. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Setiap makhluk hidup maupun benda (objek) yang ada di dunia ini

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA (MORAL)POLITIK

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO

Modul ke: Filsafat Manusia. Titik Tolak Filsafat Manusia. 02Fakultas PSIKOLOGI. Cathrin, M.Phil. Program Studi Psikologi

M. Hamid Anwar, M. Phil.

Oleh: Regina Tamburian Gita Nur Istiqomah

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Filsafat Manusia (PERKULIAHAN)

PENDIDIKAN PANCASILA

BAB 6 PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

BAB V PENUTUP A. SIMPULAN

Sejarah Perkembangan Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. negara karena maju tidaknya suatu negara itu tergantung dari kualitas sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis

FILSAFAT ILMU DAN PENGERTIAN LOGIKA. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Psikologi Modul ke: 12Fakultas PSIKOLOGI.

MENCIPTAKAN IKLIM PENDIDIKAN YANG MURNI BERBASIS IDEALISME. Istinganatul Ngulwiyah 1. Abstrak

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU

DISUSUN OLEH: DEFI DESIANA ( ) MOHAMAD RISTYO NUGROHO ( ) NOVI TRISNA ANGGRAYNI ( ) YOSSY MAHALA CHRISNA S

ANALITIK (1) Analitik:

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Pancasila sebagai Dasar Negara

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Transkripsi:

FILSAFAT MANUSIA Modul ke: Intelek dan kehendak manusia Fakultas Fakultas Masyhar Zainuddin Program Studi Pendidikan Psikologi www.mercubuana.ac.id

Pengertian intelek dan kehendak Intelek adalah daya atau proses pemikiran yg lebih tinggi yangg berkenaan dengan pengetahuan; daya akal budi; kecerdasan berpikir Intelek adalah pengertian, dimana pengertian itu merupakan kegiatan sentral bagi manusia Dalam refleksi filosofis, intelek belum diketahui, masih perlu diselidiki, mengenai pengertian dan penghendakan menurut hakikatnya, hubungan satu sama lain, mana objek formalnya

Kehendak adalah rasa yang mendorong manusia untuk berbuat sesuatu; keinginan. Kehendak adalah kemauan (mau). Intelek (pengertian) dan Kehendak (mau) merupakan kegiatan yang dianggap paling sentral diantara kegiatan manusia lainnya. Mengerti dan mau meliputi banyak unsurunsur badaniah, otak, pencernaan, naluri, nafsunafsu, afektivitas, ingatan, imajinasi, akal, budi, ide, cinta, bahasa, dsb.

Pelaksanaan intelek dan kehendak

Pelaksanaan optimal dari mengerti dan mau dapat direalisasikan jika memenuhi pertama. pengertian dan penghendakan berlaku dalam kesatuan sejajar. Kedua, dengan meliputi semua taraf manusiawi. Ketiga, dalam pertemuan dengan partner manusiawi. Keempat, dalam perjumpaan langsung

Pendapat filsuf mengenai intelek dan kehendak

Ekstrem-Ekstrem yang menolak subjek atau objek Pada sisi Materialisme yang kasar dan monisme materiil, tidak ada tempat bagi pengertian-penghendakan universal (ide-ide umum atau nilai-nilai umum). Karena objek hanya bersifat materiil konkret, dan pengertian-penghendakan bersifat organis. Akhirnya peran utama dipegang oleh unsur apetitif (mengejar, menuju), yaitu oleh dorongan atau daya-daya yang buta.

Sedangkan pada sisi Idealisme dan monism spiritual, hanya ada satu realitas subtansial yaitu aku yang bersubjektivitas penuh. Realitas yang lain hanya merupakan proyeksi dari subjektivitas sendiri, hanya bersifat epifenomena belaka

Yang melalaikan Subjek atau Objek Pada dualism rasionalistis yang dianut oleh Plato, Plotinus, Agustinus, Descartes, Leibniz, Malebranche, subjek dan hubungan dengan dunia luar itu tidak dapat disatukan. Dalam otonomi subjek terletak prioritas kerohanian, sedangkan pada objek itu meliputi aspek materiil-sensibil. Bagi mereka, kerohanian itu jauh lebih unggul daripada materialitas sehingga kehadiran objek tidak dapat dirasionalkan dan korelasi antara subjek dan objek bernilai cukup rendah. Pengertian dan penghendakan berpusat pada kerohanian (di dalam jiwa manusia), bersifat aktif dan kreatif.

Usaha Sintesis; Berat Sebelah Spiritualisme sedang membagi pengertian dan penghendakan menjadi 2 taraf yaitu intelektual dan indrawi-sensitif. Intelek dan kehendak sendiri bersifat spiritual; mereka berkontak dengan objek melalui dan di dalam pengertian dan appetites (menuju) sensitif. Spiritulisme sedang memisahkan intelek dan kehendak, dan menolak ketergantungan kehendak dari intelek. Kehendak tidak mempunyai pengarahan intrinsik (voluntarisme). Sedangkan pada Eksistensialisme, merupakan bentuk voluntarisme baru, namun sangat sedang. Eksistensialisme kurang diperhatikan perbedaan bidang intelektual dan sensitive sehingga mengandung tendensi sensitivisme. Misalnya, seluruh pengertian terdiri dari persepsi.

Pengertian dan Penghendakan sebagai Inti Kegiatan

Pengakuan diri dan yang-lain Dalam pengakuan diri sendiri dan yang-lain termuat suatu evaluasi afektif menurut dua segi: penghargaan kenyataan dan penghayatan harga. Kedua unsur (pengertian dan kehendak) bukan hanya bersifat statis dan faktual saja, melainkan vital dan dinamis.

Lingkungan Evaluasi Rangkap Pengertian dan penghendakan manusiaterjadi dalam pertemuan aktual dengan yang lain. Dalam korelasinya, aku mengakui diri dan yang-lain sebagai subtansi tertentu yang utuh-satu dan yang berdikari. Evaluasi intelektual dan afektif yang dicapai dengan sadar itu meliputi seluruh manusia, baik dari sudut subjek yang berkegiatan maupun isi atau objek kegiatan itu. Lingkungan Evaluasi Rangkap itu adalah kegiatan/kelakuan, jiwa-badan, empat taraf, noumenon dan phainomenon, serta objek-formal

Kesatuan Pengertian dan Penghargaan Pengertian dan Penghargaan bersifat selalu sama rata dan sejajar asal jika dipandang menurut artinya yang nyata dan lengkap. Mereka tidak dapat dilawankan satu sama lain, seperti kepasifan dan keaktifan.

Empat taraf Taraf Anorganis/Fisiko-Kimis Taraf Biotos/Vegetatif Taraf Psikis/Sensitif Taraf Formal-Manusiawi-Kesadaran

PERKEMBANGAN PENGERTIAN DAN PENGHENDAKAN Induk-Sekunder. Ingatan dan Imajinasi Perkembangan Kesatuan Taraf-Taraf. Perkembangan Unsur-unsur Hakiki

Terima Kasih Nama Dosen