FILSAFAT MANUSIA Modul ke: Intelek dan kehendak manusia Fakultas Fakultas Masyhar Zainuddin Program Studi Pendidikan Psikologi www.mercubuana.ac.id
Pengertian intelek dan kehendak Intelek adalah daya atau proses pemikiran yg lebih tinggi yangg berkenaan dengan pengetahuan; daya akal budi; kecerdasan berpikir Intelek adalah pengertian, dimana pengertian itu merupakan kegiatan sentral bagi manusia Dalam refleksi filosofis, intelek belum diketahui, masih perlu diselidiki, mengenai pengertian dan penghendakan menurut hakikatnya, hubungan satu sama lain, mana objek formalnya
Kehendak adalah rasa yang mendorong manusia untuk berbuat sesuatu; keinginan. Kehendak adalah kemauan (mau). Intelek (pengertian) dan Kehendak (mau) merupakan kegiatan yang dianggap paling sentral diantara kegiatan manusia lainnya. Mengerti dan mau meliputi banyak unsurunsur badaniah, otak, pencernaan, naluri, nafsunafsu, afektivitas, ingatan, imajinasi, akal, budi, ide, cinta, bahasa, dsb.
Pelaksanaan intelek dan kehendak
Pelaksanaan optimal dari mengerti dan mau dapat direalisasikan jika memenuhi pertama. pengertian dan penghendakan berlaku dalam kesatuan sejajar. Kedua, dengan meliputi semua taraf manusiawi. Ketiga, dalam pertemuan dengan partner manusiawi. Keempat, dalam perjumpaan langsung
Pendapat filsuf mengenai intelek dan kehendak
Ekstrem-Ekstrem yang menolak subjek atau objek Pada sisi Materialisme yang kasar dan monisme materiil, tidak ada tempat bagi pengertian-penghendakan universal (ide-ide umum atau nilai-nilai umum). Karena objek hanya bersifat materiil konkret, dan pengertian-penghendakan bersifat organis. Akhirnya peran utama dipegang oleh unsur apetitif (mengejar, menuju), yaitu oleh dorongan atau daya-daya yang buta.
Sedangkan pada sisi Idealisme dan monism spiritual, hanya ada satu realitas subtansial yaitu aku yang bersubjektivitas penuh. Realitas yang lain hanya merupakan proyeksi dari subjektivitas sendiri, hanya bersifat epifenomena belaka
Yang melalaikan Subjek atau Objek Pada dualism rasionalistis yang dianut oleh Plato, Plotinus, Agustinus, Descartes, Leibniz, Malebranche, subjek dan hubungan dengan dunia luar itu tidak dapat disatukan. Dalam otonomi subjek terletak prioritas kerohanian, sedangkan pada objek itu meliputi aspek materiil-sensibil. Bagi mereka, kerohanian itu jauh lebih unggul daripada materialitas sehingga kehadiran objek tidak dapat dirasionalkan dan korelasi antara subjek dan objek bernilai cukup rendah. Pengertian dan penghendakan berpusat pada kerohanian (di dalam jiwa manusia), bersifat aktif dan kreatif.
Usaha Sintesis; Berat Sebelah Spiritualisme sedang membagi pengertian dan penghendakan menjadi 2 taraf yaitu intelektual dan indrawi-sensitif. Intelek dan kehendak sendiri bersifat spiritual; mereka berkontak dengan objek melalui dan di dalam pengertian dan appetites (menuju) sensitif. Spiritulisme sedang memisahkan intelek dan kehendak, dan menolak ketergantungan kehendak dari intelek. Kehendak tidak mempunyai pengarahan intrinsik (voluntarisme). Sedangkan pada Eksistensialisme, merupakan bentuk voluntarisme baru, namun sangat sedang. Eksistensialisme kurang diperhatikan perbedaan bidang intelektual dan sensitive sehingga mengandung tendensi sensitivisme. Misalnya, seluruh pengertian terdiri dari persepsi.
Pengertian dan Penghendakan sebagai Inti Kegiatan
Pengakuan diri dan yang-lain Dalam pengakuan diri sendiri dan yang-lain termuat suatu evaluasi afektif menurut dua segi: penghargaan kenyataan dan penghayatan harga. Kedua unsur (pengertian dan kehendak) bukan hanya bersifat statis dan faktual saja, melainkan vital dan dinamis.
Lingkungan Evaluasi Rangkap Pengertian dan penghendakan manusiaterjadi dalam pertemuan aktual dengan yang lain. Dalam korelasinya, aku mengakui diri dan yang-lain sebagai subtansi tertentu yang utuh-satu dan yang berdikari. Evaluasi intelektual dan afektif yang dicapai dengan sadar itu meliputi seluruh manusia, baik dari sudut subjek yang berkegiatan maupun isi atau objek kegiatan itu. Lingkungan Evaluasi Rangkap itu adalah kegiatan/kelakuan, jiwa-badan, empat taraf, noumenon dan phainomenon, serta objek-formal
Kesatuan Pengertian dan Penghargaan Pengertian dan Penghargaan bersifat selalu sama rata dan sejajar asal jika dipandang menurut artinya yang nyata dan lengkap. Mereka tidak dapat dilawankan satu sama lain, seperti kepasifan dan keaktifan.
Empat taraf Taraf Anorganis/Fisiko-Kimis Taraf Biotos/Vegetatif Taraf Psikis/Sensitif Taraf Formal-Manusiawi-Kesadaran
PERKEMBANGAN PENGERTIAN DAN PENGHENDAKAN Induk-Sekunder. Ingatan dan Imajinasi Perkembangan Kesatuan Taraf-Taraf. Perkembangan Unsur-unsur Hakiki
Terima Kasih Nama Dosen