BAB I PENDAHULUAN. memainkan peranan hidup secara tepat. 1. pasal 3). Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. agar hasil yang ingin di capai menjadi lebih baik. Komponen-komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan. 1 Dalam artian,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu dan cakap. 1 Berhasil tidaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan yang menyatakan bahwa :

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian,

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI

ERFIANA RESTYA RAHMAWATI A

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan teknik statistik. 1 Berdasarkan rumusan masalah dan. menggunakan satu kelompok eksperimen.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjang masa depan agar lebih baik. Pendidikan dalam hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PEDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan model pembelajaran kooperatif Giving Question and Getting Answer

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. filterisasi terhadap dampak negatif yang ditimbulkannya. Adapun langkah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar dan dilakukan tanpa beban. manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pranata pembangunan sumber daya manusia

PENGARUH GURU SERTIFIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SISTEM PENDINGIN KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. agar hasil yang ingin dicapai menjadi lebih baik. Salah satu upaya dalam

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, meningkatkan kualitas manusia dalam membentuk watak bangsa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007, hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASSESSMENT SIKAP ILMIAH BERBASIS SELF ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faris Fauzi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa: kecerdasan peserta didik semata, tetapi juga untuk mengembangkan semua

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. dari segi intelektual maupun kemampuan dari segi spiritual. Dari segi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA TERHADAP MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal dan non formal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan-kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat. 1 Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No.20 Tahun 2003 (Sisdiknas, pasal 3). Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 Untuk mencapai tujuan yang diinginkan tersebut, maka dalam lembaga pendidikan formal yaitu sekolah, keberhasilan pendidikan ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yakni keterpaduan antara kegiatan guru dengan kegiatan siswa. Bagaimana siswa belajar banyak ditentukan oleh bagaimana guru mengajar. Salah satu usaha untuk 1 Redja Mudiyaharjo, Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasardasar Penddidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), Cet ke-2, h. 11 2 E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, (Bandung: P T. Remaja Rosdakarya,2007), Cet Ke-1, h-4 1

mengoptimalkan pembelajaran adalah dengan memperbaiki pengajaran yang banyak dipengaruhi oleh guru, karena pengajaran adalah suatu sistem, maka perbaikannya pun harus mencakup keseluruhan komponen dalam sistem pengajaran tersebut. Komponen-komponen yang terpenting adalah tujuan, materi, evaluasi. Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru harus selalu di perbaiki agar hasil yang ingin di capai menjadi lebih baik. Komponenkomponen yang senantiasa perlu mendapat perbaikan adalah komponen input, proses maupun output. Komponen input menyangkut bahan mentah yang hendak diolah dalam baik itu kemampuan, proses, yaitu calon siswa atau siswa yang sudah ada, kepribadian, sikap-sikap dan juga intelegensinya. Komponen proses menyangkut kurikulum, metode, cara penilaian, media, sistem administrasi, guru dan personil lainnya. Sedangkan komponen output menyangkut penilaian terhadap tingkat pencapaian input selama mengikuti program. 3 Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan dapat di lakukan melalui sistem penilaian. Dalam penilaian proses dan hasil belajar siswa di sekolah, aspek-aspek yang berkenaan dengan pemilihan alat penilaian, penyusunan soal, pengolahan dan interpretasi data hasil penilaian, analisis butir soal untuk memperoleh kualitas soal yang memadai, serta pemanfaatan data hasil penilaian sangat berpengaruh terhadap kualitas lulusan. 3 Abd. Mukhid. Teknik Analisis Soal (Item Analisis) Dalam Pendidikan.Tadris. Volume 1. Nomor 2. 2006. (Pamekasan: Jurusan Tarbiyah STAIN Pamekasan, 2006), h. 244 2

Evaluasi (Penilaian) sangat berguna untuk mempertinggi hasil pelajaran. Oleh sebab itu evaluasi (Penilaian) tak dapat dipisahkan dari belajar mengajar. Dalam pelaksanaannya ada evaluasi yang baik, ada pula evaluasi yang yang kurang baik. Hal ini bergantung pada guru yang melaksanakannya. Ada guru yang pandai mengevaluasi, ada pula yang kurang pandai. Jika kita ingin menghendaki hasil evaluasi yang baik, maka kita harus tahu tentang unsur-unsur penting dalam situasi belajar mengajar. Evaluasi yang baik harus membantu anak mencapai tujuan sebagai inti proses belajar mengajar. 4 Untuk mendapat hasil evaluasi yang baik, maka alat evaluasi yang digunakan juga harus baik. Baik buruknya suatu tes atau alat evaluasi dapat di tinjau dari beberapa segi, yaitu: 5 1. Validitas, suatu alat pengukur di katakan valid apabila alat pengukur tersebut dapat mengukur apa yang hendak di ukur. 2. Reliabilitas, suatu tes dapat di katakan reliabel apabila tes tersebut menunjukkan hasil-hasil yang mantab (konsisten). 3. Tingkat kesukaran, soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. 4. Daya pembeda, suatu tes harus dapat membedakan antara murid yang pandai dengan murid yang bodoh. Hasil tes yang diperoleh siswa akan menjadi cermin baik tidaknya tes (alat evaluasi) yang digunakan. Oleh karena itu, tes yang telah digunakan hendaknya di analisis lagi, untuk mengidentifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisis butir soal ini dapat di peroleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk dalam mengadakan 4 Zainal Arifin, Evaluasi Intruksional: Prinsip-Teknki-Prosedur (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991), h. 14 5 Wayan Nur Kanca dan dan P.P.N. Sunartana, Evaluasi Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1986), h. 127 3

perbaikan. Dalam hal memperoleh dan menyediakan informasi, evaluasi menempati posisi yang sangat strategis dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan seorang guru akan mendapatkan informasi-informasi sejauh mana tujuan pengajaran yang telah dicapai siswa. Guru harus mampu mengukur kompetensi yang telah dicapai oleh siswa dari setiap proses pembelajaran atau setelah beberapa unit pelajaran, sehingga guru dapat menentukan keputusan atau perlakuan terhadap siswa tersebut. Apakah perlu diadakannya perbaikan atau penguatan, serta menentukan rencana pembelajaran berikutnya baik dari segi materi maupun rencana strateginya. Oleh karena itu, guru setidaknya mampu menyusun instrumen tes maupun non tes, mampu membuat keputusan bagi posisi siswa-siswanya, apakah telah dicapai harapan penguasaannya secara optimal atau belum. Kemampuan yang harus dimiliki oleh guru yang kemudian menjadi suatu kegiatan rutin yaitu membuat tes, melakukan pengukuran, dan mengevaluasi dari kompetensi siswa-siswanya sehingga mampu menetapkan kebijakan pembelajaran selanjutnya. Pada observasi awal yang dilakukan bulan November 2012 terdapat 15 lokal di Sekolah Menengah Atas Negeri 12 Pekanbaru yang terdiri dari (5 lokal di kelas X, 5 lokal dikelas XI, 5 lokal berikutnya dikelas XII). Hasil wawancara terhadap beberapa guru PAI di Sekolah Menengah Atas Negeri 12 Pekanbaru menyatakan bahwa soal yang digunakan untuk Ulangan Semester (US) adalah soal yang dibuat oleh Tim Guru PAI SMAN 12 Pekanbaru. Soal tersebut digunakan oleh semua local yang ada di SMAN 12 Pekanbaru. 4

Menurut keterangan salah satu Guru PAI yang mengajar dikelas XI SMAN 12 Pekanbaru pada bulan Desember 2012, soal Ujian Semster yang akan diberikan kepada siswa belum pernah diujicobakan dengan alasan kekurangan waktu. Selanjutnya, soal yang dimasukkan yang sebagian besar tidak mampu dijawab benar oleh siswa. Hal ini ditandai dengan tidak tercapainya Standar Kelulusan Minimum dari seluruh lokal sebesar 62,5% dari targetnya sebesar 75 %. Berdasarkan hal diatas, Guru-guru PAI di SMAN 12 Pekanbaru belum melakukan langkah pengembangan soal sesuai standar. Soal Ujian Semester yang diberikan kepada siswa tidak dianalisis sebelumnya sehingga tidak diketahui bagaimana kualitas soal dari segi validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya pembedanya. Oleh karna itu, soal UAS perlu divalidasi karena masih mendominasi untuk digunakan. Apabila soal tersebut tiak valid, maka tidak dapat mengukur kemampuan siswa dengan tepat. Hasil penelitian Tuti Anjarwati (2011) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yaitu Analisis Hubungan Kurikulum dengan Soal-soal Tes Formatif (Ujian Tengah Semester) PAI semester ganjil kelas VIII di SMPN 4 Pasundan bahwa berdasarkan hasil analisis, kurikulum PAI di SMPN 4 Pasundan sudah menunjukkan cukup baik, dilihat dari kesesuaian SK, SD, Silabus, RPP dan lain sebagainya. Selain itu, berdasarakan analisis hubungan kurikulum dengan soal-soal tes formatif (Ujian Tengah Semester) PAI semester ganjil kelas VIII, semua soal yang diberikan sudah sesuai dengan 5

materi yang terdapat dalam kurikulum dan kualitas soal tersebut sudah dapat dikatakan baik. Melihat begitu pentingnya evaluasi dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, maka seorang guru sebagai bagian dari pelaksana proses belajar mengajar di tuntut kemampuannya dalam melaksanakan evaluasi yang baik, dan secara otomatis dituntut untuk membuat tes atau alat evaluasi yang baik pula,penulis sebagai seorang calon guru tertarik untuk mengkaji masalah evaluasi, khususnya dalam hal analisis butir soal. Sehingga penulis memberi judul skripsi ini dengan: Analisis Kualitas Soal Ujian Semester (Ganjil) Bidang Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XI Tahun Ajaran 2012-2013 di SMAN 12 Pekanbaru B. Definisi Istilah Untuk mempermudah pembahasan dan terarahnya penulisan serta menghindari kemungkinan timbulanya kasalahpahaman, maka penulis akan menjelaskan dan mempertegas maksud dari beberapa istilah yang ada dalam skripsi ini, di antaranya: Analisis Butir Soal, adalah pengkajian pertanyan-pertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai. 6 Validitas (ketetapan) ialah apabila teknik evaluasi betul-betul mengukur yang 6 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar: Cetakan ketiga belas(bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2009), h. 135 6

hendak di ukur. 7 Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang di nilai, sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya di nilai. 8 Artinya adanya kesesuaian antara alat penilaian dengan fungsi penilaian dan sasaran penilaian. Reliabilitas, berhubungan dengan masalah kepercayaan. Reabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. 9 Taraf kesukaran, yang dimaksud dengan taraf kesukaran dalam skripsi ini adalah tingkat kesukaran item ( difficulty index), yaitu pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu item atau tes. 10 Daya Pembeda, yang dimaksud di sini adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan anak yang pandai dan anak yang kurang pandai berdasarkan kriteria tertentu. 11 Jadi yang dimaksud Analisis Soal Ujian Akhir Semester (UAS) dalam skripsi ini adalah menyelidiki dan mengupas instrumen (alat) penilaian yang telah di berikan kepada siswa pada saat Ujian Akhir Semester (UAS) dalam segi validitas isi, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembedanya. C. Permasalahan 7 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam: Cetakan Pertama (Jakarta: Kalam Mulia, 1990), h. 273 8 Nana Sudjana, op.cit., h. 12 9 Ibid., h. 16 10 Zainal Arifin, Evaluasi Intruksional(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1990), h. 129 11 Ibid., h. 136 7

1. Identifikasi Masalah Dari penjelesan latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: a. Bagaimanakah kualitas butir soal Ujian Akhr Semester bidang studi Pendidikan Agama Islam yang diujikan kepada siswa kelas XI SMA Negeri 12 Pekanbaru apabila ditinjau dari analisis validitas, analisis reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukarannya? b. Apakah butir soal Ujian Akhir Semester (UAS) Bidang Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XI Tahun Ajaran 2011-2012 di SMAN 12 Pekanbaru tersebut dapat mengukur ketercapaian setiap kompetensi yang diharapkan tercapai? c. Apakah butir soal Ujian Akhir Semester (UAS) Bidang Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XI Tahun Ajaran 2011-2012 di SMAN 12 Pekanbaru tersebut dapat mengukur kemampuan siswa? d. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kualitas soal Ujian Akhir Semester (UAS) Bidang Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XI Tahun Ajaran 2011-2012 di SMAN 12 Pekanbaru? 2. Batasan Masalah Mengingat luasnya ruang lingkup yang diuraikan, maka untuk menghindari pembiasan dalam memahami pembahasan, maka penulis akan membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas adalah menyelidiki dan mengupas instrument (alat) penilaian yang telah di 8

berikan kepada siswa pada saat Ujian Akhir Semester (UAS) dalam segi validitas isi, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembedanya. 3. Rumusan Masalah Berangkat dari latar belakang yang telah di kemukakan, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana tingkat validitas isi soal Ujian Akhir Semester (UAS) Bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XI Tahun Ajaran 2011-2012 di SMAN 12 Pekanbaru. b. Bagaimana tingkat reliabilitas soal Ujian Akhir Semester (UAS) Bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XI Tahun Ajaran 2011-2012 di SMAN 12 Pekanbaru. c. Bagaimana taraf kesukaran soal Ujian Akhir Semester (UAS) Bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XI Tahun Ajaran 2011-2012 di SMAN 12 Pekanbaru. d. Bagaimana daya pembeda soal Ujian Akhir Semester (UAS) Bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XI Tahun Ajaran 2011-2012 di SMAN 12 Pekanbaru. D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian 9

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui kualitas butir soal ditinjau dari tingkat validitas isi, tingkat reliabilitas, taraf kesukaran, DAN daya pembeda soal Ujian Akhir Semester (UAS) Bidang studi PAI Kelas XI Tahun Ajaran 2011-2012 di SMAN 12 Pekanbaru. 2. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: a. Secara Akademik Ilmiah: hasil penelitian ini di harapkan dapat menyumbang khazanah ilmu pengetahuan serta mengembangkan ilmu yang bersangkutan, khususnya Pendidikan Agama Islam (PAI). b. Secara sosial praktis: hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dalam penyusunan soal yang berkualitas untuk melaksanakan penilaian proses belajar mengajar. Dan bagi penulis, penelitian ini merupakan bahan informasi guna meningkatkan dan menambah pengetahuan serta keahlian dalam bidang pendidikan sebagai seorang calon guru. 10

11