III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar Paiton

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01,

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan selama + 5 (Lima) bulan, mulai dari. pengumpulan data dan penyusunan laporan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data,

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang akan dijadikan sebagai objek penelitian adalah pada

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. QUEEN jln. Gajah mada, Ponorogo. populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari subyek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah tinjauan teori motivasi Maslow terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

BAB III METODE PENELITIAN. disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Arikunto

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. berbagai macam nilai (Indriantoro dan Supomo, 2002)

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. beralamat di jalan Soekarno Hatta No. 103 Pekanbaru.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad (2001:139), metode deskriptif adalah ditujukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. gejala atau peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif. Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (2002: 1): Penelitian eksplanatif adalah suatu jenis penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan penjelasan mengenai fenomena yang diteliti berdasarkan data atau fakta dilapangan penelitian. Penelitian eksplanatif menjelaskan berbagai faktor yang menjadi penyebab terjadinya suatu peristiwa, dengan ciri yaitu menjelaskan antar hubungan atau pengaruh antar variabel independen (bebas) dan dependen (terikat). Tipe deskriptif kuantitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan BEM UNILA terhadap pembentukan dinamika kelompok. B. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah hal-hal yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Ferdinand, 2006). Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. 1. Variabel terikat (Dependent Variable) Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti. Hakekat sebuah masalah, mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel

26 dependen yang digunakan dalam sebuah model (Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah dinamika kelompok (Y). 2. Variabel bebas (Independent Variable) Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah Gaya Kepemimpinan Demokratis (X) C. Definisi Operasional Secara umum definisi operasional merupakan operasionalisasi dari konsep yang digunakan, sehingga memudahkan untuk mengaplikasikannya dilapangan. Menurut Masri singarimbun dan Sofyan Efemdi (1989:7 ) definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur. Untuk menghindari penyimpangan dan memberi arah dalam menafsirkan konsep-konsep yang ada maka dalam penelitian ini dilakukan secara operasional. Mengacu pada perumusan masalah dan tujuan penelitian diatas maka operasionalisasi dari penelitian ini diarahkan pada pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap pembentukan dinamika kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung.

27 Indikator gaya kepemimpinan demokratis adalah: 1. Mengutamakan kerjasama antara atasan dan para bawahan dalam mencapai tujuan. 2. Selalu memberi kesempatan kepada bawahan untuk maju dan mengembangkan diri.. Menerima saran dan kritik dari segala pihak untuk kemajuan organisasi 4. Selalu membangun semangat dan gairah kerja para bawahan. 5. Menganggap bawahan sebagai rekan atau mitra sekerja yang padanya tergantung keberhasilannya seorang pemimpin. 6. Tidak segan-segan membina bawahan dan mentrransfer ilmu dan kecakapannya kepada bawahan. Indikator yang digunakan Untuk mengetahui pembentukan dinamika kelompok yang dinamis adalah: - Tujuan kelompok, Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran yang diharapkan angota yang akan dicapai oleh kelompok. - Struktur kelompok, Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu dalam kelompok sesuai posisi dan peranan masingmasing. Struktur kelompok harus sesuai/mendukung tercapainya tujuan kelompok. - Fungsi tugas, Fungsi tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok dalam rangka mencapai tujuan.

28 - Kekompakan kelompok, Kekompakan kelompok menunjukkan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam kelompok, hal ini dapat berupa : loyalitas, rasa memiliki, rasa keterlibatan, dan keterikatan. - Suasana kelompok, Suasana kelompok adalah keadaan moral, sikap dan perasaan bersemangat atau apatis yang ada dalam kelompok, suasana kelompok yang baik bila anggotanya merasa saling menerima, saling menghargai, saling mempercayai dan bersahabat. - Tekanan pada kelompok, Tekanan pada kelompok dimaksudkan adalah adanya tekanan-tekanan dalam kelompok yang dapat menimbulkan ketegangan, dengan adanya ketegangan akan timbul dorongan untuk mempertahankan tujuan kelompok. - Efektifitas kelompok, Efektifitas kelompok adalah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas kelompok dalam mencapai tujuan. Semakin banyak tujuan yang dapat dicapai, semakin banyak keberhasilan, anggota kelompok akan semakin puas. Bila anggota kelompok merasa puas kekompakan dan kedinamisan kelompok akan semakin kuat. Tabel 1. Kisi-kisi angket pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap Variabel pembentukan dinamika kelompok Indikator Jumlah item No. item Gaya Kepemimpinan Demokratis - Mengutamakan kerjasama antara atasan dan para bawahan dalam mencapai tujuan. 1, 2, - Selalu memberi kesempatan kepada bawahan untuk maju dan mengembangkan diri. 4, 5, 6 - Menerima saran dan kritik dari 7, 8, 9

29 segala pihak untuk kemajuan organisasi - Selalu membangun semangat dan gairah kerja para bawahan. 10,11,12 - Menganggap bawahan sebagai rekan atau mitra sekerja yang padanya tergantung keberhasilannya seorang pemimpin. 1,14,15 Dinamika Kelompok - Tidak segan-segan membina bawahan dan mentrransfer ilmu dan kecakapannya kepada bawahan. - Tujuan kelompok - Struktur kelompok 16,17,18 19,20,21 22,2,24 - Fungsi tugas 25,26,27 - Kekompakan kelompok 28,29,0 - Suasana kelompok 1,2, - Tekanan pada kelompok 4,5,6 - Efektifitas kelompok 7,8,9 D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah totalitas semua nilai yang merupakan hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas, yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana,1986:6).

0 Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah subjek penelitian yang merupakan seluruh individu yang akan diteliti sifat-sifatnya. Dalam penelitian ini yang dipandang sebagai unit analisis adalah pengurus Lembaga Badan Eksekutif Universitas Lampung. Jumlah seluruh pengurus Lembaga Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung adalah: - Wakil Presiden : 1 Orang - Sekretaris Kabinet : 6 - Menteri Keuangan : 7 - Menteri Dalam Negeri : 7 - Menteri Luar Negeri : 7 - Menteri Pendidikan dan Kepemudaan : 8 - Menteri Sosial Politik : 7 - Menteri Aksi dan Propaganda : 6 - Menteri Komunikasi dan Informasi : 7 - Menteri Kesejahteraan Masyarakat : 7 Jadi, jumlah pengurus Lembaga Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung adalah 6 orang 2. Sampel Rosady Ruslan (2010:19), Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan mewakili karakteristik populasi. Dalam penelitian ini pengambilan besar sampel ditentukan dengan total sampling, menurut Sugiyono (2007:62), total sampling adalah tehnik penentuan sampel bila semua anggota populasi

1 digunakan dalam sampel. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah semua anggota Lembaga Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung yang berjumlah 6 orang. E. Jenis Data Penelitian ini perlu didukung dengan adanya data yang akurat dan lengkap. Jenis Jenis data pada pelaksanaan penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Data Primer Merupakan data yang diperoleh langsung dari responden penelitian, baik berupa hasil wawancara maupun melalui penyebaran kusioner yang diperoleh dari pihak-pihak yang berkompeten dalam hal ini adalah para anggota yang berada di lingkungan Lembaga Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung. Untuk mengkomparasikan sekaligus melengkapi data-data yang diperoleh dilakukan wawancara dan penyebaran kuisioner terhadap informan di lingkungan Lembaga Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung. 2. Data Sekunder Menurut Burhan Bungin (2008:122), Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari literatur atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini.

2 F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan terbuka yang ditujukan kepada responden penelitian yaitu anggota Lembaga Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung untuk mendapatkan gambaran sesuai dengan permasalahan yang diteliti. 2. Observasi, yaitu mengamati dan menggali informasi mengenai perilaku dan kondisi lingkungan penelitian menurut kondisi sebenarnya. Pengamatan dilakukan di lokasi objek penelitian yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan yang dipakai Presiden BEM U. Pelaksanaan pengamatan dilakukan pada saat Presiden BEM U mengambil keputusan dan melihat interaksi yang dilakukan Presiden BEM U terhadap anggotanya. Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan yang cenderung di pakai Presiden BEM U adalah demokratis, hal ini terlihat pada saat BEM U melaksanakan rapat terkait dengan pelaksanaan program kerja BEM U. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Presiden BEM U dan dalam pelaksanaannya rapat dilakukan dengan cara musyawarah, Presiden BEM U dan peserta rapat saling tukar pendapat untuk mendapatkan satu keputusan yang disepakati bersama. Dalam mempengaruhi anggotanya Presiden BEM U aktif berpartisipasi dengan anggotanya baik di dalam maupun diluar kegiatan berorganisasi, Presiden BEM U selalu menyempatkan waktu untuk berbincang-bincang dan bertukar pikiran dengan

anggotanya baik mengenai kegiatan organisasi maupun diluar kepentingan organisasi. G. Teknik Pengolahan Data Setelah data yang diperoleh dari data yang dikumpulkan, maka tahap selanjutnya adalah mengolah data-data yang ada tersebut, adapun teknik yang digunakan adalah : 1. Editing, yaitu pemeriksaan data-data yang diperoleh dari lapangan guna menghindari kekeliruan dan kesalahan. Pemeriksaan ini bermanfaat bagi keabsahan dan kesempurnaan data yang telah diperoleh serta lebih mengarah pada tingkat penelitian yang akurat. 2. Kode (Coding), pemberian kode adalah proses identifikasi dan klasifikasi data penelitian ke dalam skor numerik atau karakter simbol. Pemberian Skor (Scoring), proses pemberian skor dilakukan dengan membuat klasifikasi dan kategori atas jawaban pertanyaan kuesioner sesuai tanggapan responden. Responden menjawab pertanyaan kuesioner dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban yang telah disediakan dengan lima kemungkinan yang tersedia. Setiap pilihan jawaban responden diberi skor nilai atau bobot yang disusun secara bertingkat berdasarkan skala likert. Skor yang diberikan pada tiap-tiap pertanyaan adalah sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS)

4 = Kurang Setuju (KS) 4 = Setuju (S) 5= Sangat Setuju (SS) Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masingmasing alternatif apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah maka dapat ditentukan kelas intervalnya, dengan cara sebagai berikut: Skor tertinggi - Skor terendah Banyak Bilangan Maka diperoleh : 5-1 = 0,80 5 Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing masing variabel yaitu : a. Untuk kategori skor sangat tinggi = 4,21-5,00 b. Untuk kategori skor tinggi =,41-4,20 c. Untuk kategori skor sedang = 2,61-,40 d. Untuk kategori skor rendah = 1,81-2,60 e. Untuk kategori skor sangat rendah = 1,00-1,80 Untuk menentukan tergolong sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik, sangat tidak baik maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan dan hasil pembagian tersebut akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kategori mana.

5 4. Tabulasi, yaitu memasukan data-data kedalam tabel-tabel agar lebih mudah di interpretasikan secara kuantitatif. H. Uji Persyaratan Instrumen 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Untuk mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Hipotesis yang diajukan adalah: Ho : Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Ha : Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Uji validitas dilakuan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikansi 5 persen dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2005).

6 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2005). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Nunnally dalam Ghozali, 2005). Tabel 2. Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas Interval Kriteria <0,200 0,2 0,99 0,4 0,599 0,6 0,799 0,8 1,00 Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi Sumber : Arikunto (2002) I. Teknik Analisis Data 1. Analisis Korelasi Menurut Burhan Bungin (2010: 184), koefisien korelasi dikenal sebagai nilai hubungan atau korelasi antara dua atau lebih variabel yang diteliti. Nilai koefisien korelasi sebagaimana juga taraf signifikansi digunakan sebagai

7 pedoman untuk menentukan hipotesis dapat diterima atau ditolak dalam suatu penelitian. Analisis koefisien korelasi digunakan untuk menghitung koefisien korelasi yang menunjukan keeratan variabel X Gaya Kepemimpinan Demokratis terhadap variabel Y Dinamika Kelompok. Nilai koefisiensi korelasi bergerak dari 0 1 atau 1 0. 1. Apabila (-) = terdapat hubungan negatif. 2. Apabila (+) = terdapat hubungan positif.. Bila r = -1 atau mendekati -1 maka hubungan/pengaruh antara variabel sempurna tapi berlawanan arah. 4. Bila r = +1 atau mendekati +1 maka hubungan/pengaruh antara variabel sempurna dan searah. Korelasi sederhana digunakan untuk menganalisis bila ingin mengetahui pengaruh atau hubungan variabel independen terhadap variabel depeden, dimana salah satu variabel independennya dikendalikan atau dibuat tetap jadi korelasi sederhana merupakan angka-angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Burhan Bungin (2010: 197), rumus untuk korelasi sederhana sebagai berikut: rxy= N.ΣXY (ΣX)(ΣY) [N.ΣX² - (ΣX)²][N.ΣY² - (ΣY)]² Keterangan: rxy: Koefisien korelasi N : Jumlah individu dalam sampel X : Variabel depeden Y : Varibel in depeden

8 2. Analisis Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005). Nilai Koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas (gaya kepemimpinan demokratis) dalam menjelaskan variasi variabel terikat (dinamika kelompok) amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel bebas, maka R² pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti R², nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.. Uji Signifikasi Pengaruh Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X (gaya kepemimpinan Demokratis) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y ( Dinamika kelompok) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2005). Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah:

9 Ho : gaya kepemimpinan Demokratis tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pembentukan dinamika kelompok yang dinamis. Ha : gaya kepemimpinan Demokratis mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pembentukan dinamika kelompok yang dinamis. 4. Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu: gaya kepemimpinan Demokratis (X) terhadap variabel terikatnya yaitu Dinamika kelompok (Y). Persamaan regresi linier sederhana adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005): Y = a + b X Dimana: Y = Variabel dependen (dinamika kelompok) a = Konstanta b = Koefisien garis regresi X=Variabel independen (gaya kepemimpinan Demokratis)