Pedoman Penyusunan Program Kedaruratan PLB3

dokumen-dokumen yang mirip
Disampaikan oleh: Kasubdit Tanggap Darurat dan Non Institusi Jakarta, 23 November 2017

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

PENANGANAN KEDARURATAN BENCANA AKIBAT LIMBAH B3. Oleh : Yus Rizal (BNPB)

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA KEDIRI

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

EVALUASI KESIAPSIAGAAN NUKLIR DI INSTALASI RADIOMETALURGI BERDASARKAN PERKA BAPETEN NOMOR 1 TAHUN 2010

PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010

- 2 - MEMUTUSKAN : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERBAIKAN DARURAT PADA SAAT TRANSISI DARURAT BENCANA DI ACEH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

2012, No Instalasi Nuklir, Reaktor Nuklir, dan Bahan Nuklir adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Keten

BAB I PENDAHULUAN. dan kesimpangsiuran informasi dan data korban maupun kondisi kerusakan,

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG KESIAPSIAGAAN DAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN NUKLIR

Pengelolaan Bencana. Nama : Hamid Faqih Umam NPM : Fakultas : Kedokteran Kelas : PB 39

JUDUL : Managemen Tanggap Darurat

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

2015, No Tenaga Nuklir tentang Penatalaksanaan Tanggap Darurat Badan Pengawas Tenaga Nuklir; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 te

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta dalam menghadapi bencana, dapat

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 297 / KPTS / M / 2013 TENTANG SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2009

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG

PENANGGULANGAN BENCANA NON ALAM MENGHADAPI PENINGKATAN ANCAMAN EMERGING INFECTIOUS DISEASE

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

2014, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disin

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 62 TAHUN 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

MANAJEMEN BENCANA PENGERTIAN - PENGERTIAN. Definisi Bencana (disaster) DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No.1087, 2014 BNPB. Badan Penanggulangan Bencana. Daerah. Pembentukan. Pedoman KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 4 TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pencarian dan Pertolongan adalah segala usaha dan

BUPATI REMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PRT/M/2013 TENTANG PEDOMAN PENANGGULANGAN DARURAT BENCANA AKIBAT DAYA RUSAK AIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

TATA CARA PEMULIHAN LAHAN TERKONTAMINASI LB3

TANGGAP DARURAT BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) Direktorat Pengelolaan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG

KEBIJAKAN PEMULIHAN LAHAN TERKONTAMINASI DAN TANGGAP DARURAT LIMBAH B3

Powered by TCPDF (

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MEDAN

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA Pemikiran untuk Kabupaten Kediri

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR TETAP SIAGA DARURAT BENCANA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan.

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI

TATA CARA PEMULIHAN LAHAN TERKONTAMINASI LB3

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

TUGAS POKOK & FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) PROVINSI SUMATERA BARAT

KEBIJAKAN SEKTOR PERHUBUNGAN DALAM RANGKA PENGANGKUTAN LIMBAH B3

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PRT/M/2015 TENTANG PENANGGULANGAN DARURAT BENCANA

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Transkripsi:

Pedoman Penyusunan Program Kedaruratan PLB3 oleh: Kasubdit Tanggap Darurat dan Pemulihan Non Institusi DIREKTORAT PEMULIHAN KONTAMINASI DAN TANGGAP DARURAT LIMBAH B3 DIRJEN PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN B3 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

OUTLINE 1. DEFINISI PROGRAM KEDARURATAN PLB3 2. DASAR HUKUM 3. KEDUDUKAN PROGRAM KEDARURATAN PLB3 DALAM SISTEM TANGGAP DARURAT PLB3 4. MUATAN PROGRAM KEDARURATAN PLB3 A. INFRASTRUKTUR B. FUNGSI PENANGGULANGAN 5. EVALUASI PROGRAM KEDARURATAN PLB3

1. DEFINISI PROGRAM KEDARURATAN PLB3 Program Kedaruratan PLB3 adalah program yang meliputi aspek pencegahan, kesiapsiagaan, dan penanggulangan kedaruratan akibat kejadian kedaruratan PLB3 yang memiliki komponen Infrastruktur dan Fungsi Penanggulangan. Dokumen perencanaan Sistem Tanggap Darurat Dasar pelaksanaan Sistem Tanggap Darurat Pengelolaan Limbah B3. Amanat Pasal 220 PP 101/2014 mewajibkan Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3, Pengumpul Limbah B3, Pengangkut Limbah B3, Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Limbah B3, dan/atau Penimbun Limbah B3 untuk menyusun Program Kedaruratan Pengelolaan Limbah B3 Kewajiban tersebut juga berlaku bagi pemerintah baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional.

2. DASAR HUKUM Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5059); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828); dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 333, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5617).

3. KEDUDUKAN PROGRAM KEDARURATAN DALAM SISTEM TANGGAP DARURAT Kondisi Pencegahan Sistem Tanggap Darurat Penyusunan Program Kedaruratan PLB3 Memperhatikan Dokumen Identifikasi Risiko Kecelakaan PLB3 Kesiapsiagaan Pelatihan dan Geladi Kedaruratan PLB3 Laporan Rutin Keadaan Darurat PLB3 Penanggulangan Keadaan Darurat PLB3 Identifikasi Keadaan Darurat dalam PLB3 Laporan Kejadian Penanggulangan Pencemaran LH dan/atau Kerusakan LH Pemulihan Fungsi LH Laporan Pemberitahuan/ Notifikasi jika tidak dapat menanggulangi sendiri

Kedaruratan Pengelolaan LB3 Skala Kedaruratan Unit Pengelolaan Limbah B3 Kabupaten/Kot a Provinsi Nasional (PP 101/2014 Pasal 219) 1. Mengancam keselamatan jiwa manusia 2. Memerlukan penanganan segera dan memadai agar dampaknya tidak meluas agar dampaknya tidak meluas. Didukung metode, peralatan dan jumlah personil yang dikerahkan harus dapat mengatasi jenis Kedaruratan yang terjadi. 3. Terdapat potensi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup (pasca kejadian) Terjadi lepasan langsung maupun tidak langsung (dapat berupa tumpahan, kebocoran, ceceran atau sebaran kontaminan di lingkungan) pada media lingkungan hidup yang berasal dari Limbah B3 Kategori Bahaya 1 dan Kategori Bahaya 2; dan/atau Kondisi kedaruratan tersebut dekat dan/atau terjadi pada ekosistem esensial yang memiliki nilai jasa lingkungan tinggi, sehingga bila terkontaminasi dapat mengganggu kehidupan masyarakat banyak. (PP 21/2008, UU 32/2009)

KRITERIA KEDARURATAN PENGELOLAAN LIMBAH B3

4. MUATAN PROGRAM KEDARURATAN PLB3 Pada prinsipnya memuat penjelasan mengenai : A. Infrastruktur Organisasi Koordinasi Fasilitas dan Peralatan Termasuk Peringatan Dini Prosedur Penanggulangan Pelatihan dan Geladi Kedaruratan B. Fungsi Penanggulangan

a.organisasi Dan fungsi 4A. INFRASTRUKTUR Koordinator Mengoordinir penyusunan program, pelatihan dan geladi kedaruratan PLB3, memimpin penanggulangan kedaruratan, menyampaikan informasi ke masy, dsb Tugas kesekretariatan, layanan informasi, menyediakan fasilitas dan perlengkapan, menyediakan sarana dan prasarana Sekretaris Tim Teknis Tim Kajian - Melakukan identifikasi awal kejadian kecelakaan Melakukan kajian cepat Menetapkan daerah bahaya Memberikan rekomendasi thd tindakan penanggulagan bds hasil kajian cepat Melakukan evaluasi pasva kedaruratan Tim Penanggulangan Kedaruratan PLB3 Melakukan Tindakan Mitigasi Isolasi lokasi Penghentian sumber pencemar Tim Medis Tindakan medis Saran pencegahan paparan ddampak Tim Logistik Menyediakan dan distribusi logistik Tim Evakuasi Melakukan evakuasi Tim Keamanan Memastikan pengamanan pelaksanaan penanggulangan Berkedudukan di: Tim Kedaruratan PLB3 pada unit PLB3 (perusahaan/industri) Tim Kedaruratan PLB3 di Kab/Kota Tim Kedaruratan PLB3 di Provinsi Tim Kedaruratan PLB3 di Nasional

b. Koordinasi Dilakukan pada tahap: Penyusunan program kedaruratan PLB3 Pelaporan; Evaluasi; Pasca kedaruratan PLB3 Dalam kerangka pemulihan dikoordinasikan oleh instansi LH Pada pelaksanaan penanggulangan kedaruratan PLB3 berlaku sistem komando. Koordinasi dipimpin oleh Kepala BNPB, Kepala BPBD Provinsi atau BPBD Kab/Kota

c. Fasilitas Dan Peralatan Termasuk Peringatan Dini dan Alarm Fasilitas paling sedikit meliputi: ruang/tempat kerja/posko; pedoman dan/atau instruksi kerja program kedaruratan; jalur evakuasi bencana/darurat; tempat evakuasi bencana/darurat; alat transportasi untuk penanggulangan kedaruratan PLB3 dokumen/informasi keberadaan dan karakteristik setiap jenis dan jumlah B3 dan/atau limbah B3 yang dikelola Dokumen/informasi mengenai cara penanggulangan bds jenis B3 dan/atau limbah B3 dan bentuk kecelakaan yang ditimbulkan Alat pelindung diri Fasilitas penyediaan logistik Peralatan paling sedikit meliputi: alat deteksi dini; Alat penanggulangan kedaruratan PLB3; petunjuk arah angin; alat komunikasi; peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan; dan Peralatan untuk kebutuhan pengamanan Harus rutin dilakukan pemeriksaan dan perawatan untuk memastikan bahwa infrastruktur berfungsi dg baik Disesuaikan dg: jenis, karakteristik dan jumlah Limbah B3; dan risiko kecelakaan

d. Prosedur Penanggulangan Program kedaruratan Pengelolaan Limbah B3 harus dilengkapi dengan prosedur penanggulangan, paling sedikit memuat mekanisme: identifikasi kejadian/rapid assessment; pelaporan kejadian; pengaktifan atau penugasan tim kedaruratan Pengelolaan Limbah B3; pemberian informasi mengenai peringatan adanya kedaruratan pengelolaan lingkungan hidup; melakukan pengisolasian lokasi terjadinya kecelakaan Pengelolaan Limbah B3; dan melakukan penghentian sumber kecelakaan pengelolaan limbah B3.

e. Pelatihan Dan Geladi Kedaruratan Wajib dilakukan pelatihan dan geladi kedaruratan untuk memastikan Program kedaruratan dapat dilaksanakan Fasilitas untuk pelatihan dan geladi kedaruratan paling sedikit meliputi: ruang kelas atau ruang geladi kedaruratan; jadwal dan agenda pelatihan dan geladi kedaruratan; modul pelatihan pelatihan dan geladi kedaruratan; instruktur yang berkompeten; dan peralatan pelatihan dan geladi kedaruratan Simulasi penanggulangan kecelakaan dilakukan dalam hal: pemberian informasi kejadian kecelakaan; pelaksanaan kajian cepat; pengaktifan tim kedaruratan Pengelolaan Limbah B3; pelaksanaan penanggulangan kedaruratan Pengelolaan Limbah B3; penggunaan peralatan penanggulangan kedaruratan Pengelolaan Limbah B3; tindakan mitigasi; tindakan perlindungan segera; tindakan perlindungan petugas penanggulangan kedaruratan, pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup; tindakan evakuasi; dan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan

4B.FUNGSI PENANGGULANGAN

Penanggulangan Keadaan Darurat PLB3 Identifikasi Keadaan Darurat dalam PLB3 a. Skema Penanggulangan Kedaruratan PLB3 Penanggulangan Pencemaran LH dan/atau Kerusakan LH Pelaporan Kejadian Identifikasi dan validasi informasi Rapid Assessment Pemberian informasi mengenai peringatan adanya penceamaran dan/atau kerusakan LH Pengisolasian Pencemaran dan/atau Kerusakan LH Evakuasi sumberdaya untuk menjauhi sumber Pencemaran dan/atau Kerusakan LH Penggunaan Alat pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan LH Identifikasi dan penetapan daerah berbahaya Pemulihan Fungsi LH Penghentian Sumber Pencemaran dan/atau Kerusakan LH Cara lain sesuai dengan jenis IPTEK Penyusunan dan penyampaian laporan 1. Penghentian proses produksi 2. Penghentian kegiatan pada fasilitas produksi 3. Tindakan tertentu 4. Penyusunan dan penyampaian laporan

Ilustrasi Penanggulangan Kedaruratan PLB3 Informasi disampaikan Sekretariat Laporan kejadian Tim Kajian Cepat Hasil Rapid Assessment Kejadian Masyarakat Ketua Tim : 1. Menugaskan tim 2. Menyampaik an informasi kepada masyarakat Tim Teknis Penanggulangan Tim Evakuasi Tim Logistik Laporan Pemberitahuan/Notifik asi jika tidak dapat menanggulangi sendiri disampaikan oleh pihak perusahaan kepada Tim Kedaruratan PLB3 Kab/Kota. Jika Tim Kedaruratan PLB3 Kab/Kota tidak dapat menanggulangi, disampaikan kepada Tim Kedaruratan PLB3 Provinsi, dst -- Tim Kedaruratan PLB3 Nasional Tim Keamanan Tim Medis

b.pelaksanaan Penanggulangan Langkah Awal: Informasi awal kejadian kecelekaan oleh pihak yang paling awal mengetahui adanya kecelakaan Validasi Informasi oleh tim kedaruratan Pengelolaan Limbah B3 dengan cara identifikasi kejadian kecelakaan Pengelolaan Limbah B3 untuk mengetahui informasi yang paling sedikit meliputi: jenis kecelakaan (tumpahan, kebakaran, ledakan, kebocoran, dll); jenis dan karakteristik limbah B3 penyebab kecelakaan; lokasi kecelakaan; waktu kejadian kecelakaan; dan besaran/luasan kejadian kecelakaan. Identifikasi kejadian kecelakaan Pengelolaan Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar pelaksanaan kaji cepat/rapid assessment yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi bagi: teknik penanggulangan kedaruratan Pengelolaan Limbah B3 yang akan dilaksanakan; perlindungan segera; perlindungan terhadap pekerja, petugas penanggulangan kedaruratan Pengelolaan Limbah B3 dan masyarakat dan lingkungan hidup pemulihan fungsi lingkungan hidup. Pelaksanaan kaji cepat/rapid assessment sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaksanakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Pelaksanaan Penanganan Kecelakaan PLB3 Lanjutan Berdasarkan rekomendasi dari hasil rapid assessment segera dilaksanakan tindakan penanganan kecelakaan yang secara paralel melakukan hal-hal berikut: Penyampaian informasi kepada seluruh pekerja dan masyarakat bahwa telah terdapat keadaan darurat PLB3 Tindakan mitigasi untuk mengurangi risiko timbulnya penyebaran dampak dan kecelakaan lanjutan Tindakan penanggulangan kedaruratan PLB3 Tindakan perlindungan segera Tindakan perlindungan terhadap petugas, pekerja dan masyarakat Langkah Akhir Tindakan pemulihan melalui penghentian sumber pencemaran dan pembersihan zat pencemar Pernyataan bahwa kedaruratan telah berakhir Penentuan memerlukan pemulihan lanjutan atau tidak

Tindakan Mitigasi Bertujuan untuk: mengurangi risiko penyebaran bahaya dan terjadinya kecelakaan susulan; mengembalikan fasilitas produksi pada keadaan selamat dan stabil; mengurangi potensi paparan limbah B3 ke media lingkungan hidup dan manusia; dan memitigasi dampak paparan limbah B3. dilakukan melalui: penghentian sumber kecelakaan Pengelolaan Limbah B3; penghentian proses produksi; penghentian kegiatan pada fasilitas yang dekat dengan sumber kecelakaan Pengelolaan Limbah B3; dan evakuasi sumber daya untuk menjauhi sumber kecelakaan Pengelolaan Limbah B3.

Tindakan Perlindungan Segera Segera dilaksanakan untuk: menjamin keselamatan jiwa manusia; dan perlindungan terhadap kinerja layanan ekosistem dan makhluk hidup di sekitar terjadinya kecelakaan Pengelolaan Limbah B3. Melalui: penyelamatan jiwa; penyediaan tempat berlindung bagi jiwa manusia; tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan; perlindungan terhadap kinerja layanan ekosistem dan makhluk hidup di sekitar terjadinya kecelakaan limbah B3; dan tindakan evakuasi jika diperlukan.

c. Tindakan Perlindungan terhadap petugas, pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup Bertujuan untuk menjamin keselamatan jiwa manusia dan lingkungan hidup dari paparan dampak kecelakaan Pengelolaan Limbah B3. Untuk petugas dilakukan melalui: penyediaan alat pelindung diri bagi penyediaan informasi mengenai potensi bahaya limbah B3 Mengamankan wilayah kerja guna kelancaran pelaksanaan penanggulangan kedaruratan Pengelolaan Limbah B3. untuk pekerja dan masyarakat dilakukan melalui kegiatan: menyediakan alat pelindung diri bagi pekerja dan masyarakat yang terkena dampak ke menjauhkan pekerja dan masyarakat dari daerah berbahaya; menyediakan tempat berlindung untuk lingkungan hidup dilakukan melalui kegiatan: mengisolasi area kecelakaan agar sebaran dampak tidak sampai pada layanan ekosistem dan makhluk hidup lainnya; mencegah terjadinya kontaminasi limbah B3 pada media lingkungan hidup dan makhluk hidup lainnya; melakukan tindakan penanggulangan sesuai dengan jenis, karakteristik dan kategori limbah B3 serta jenis kecelakaan Pengelolaan Limbah B3.

d. Pemberian Informasi Kepada Masyarakat Informasi berupa: jenis kecelakaan (tumpahan, kebakaran, ledakan, kebocoran, dll); lokasi kecelakaan; waktu kejadian kecelakaan; jenis dan karakteristik limbah B3 penyebab kecelakaan; risiko kecelakaan; besaran/luasan kejadian kecelakaan; teknik dan metode penanggulangan yang digunakan; dan proses evakuasi.

e. Tindakan Penanggulangan Penanggulangan kedaruratan Pengelolaan Limbah B3 dilakukan dengan: Identifikasi keadaan darurat dalam Pengelolaan Limbah B3; Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup; dan Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup. Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup dilakukan dengan: 1. pemberian informasi mengenai peringatan adanya Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup kepada Masyarakat; 2. pengisolasian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup: a. evakuasi sumber daya untuk menjauhi sumber Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup b. penggunaan alat pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup; c. identifikasi dan penetapan daerah berbahaya; d. penyusunan dan penyampaian laporan terjadinya potensi Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup 3. penghentian sumber Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup; dan/atau 4. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

f. Pemulihan dalam rangka penanggulanan kedaruratan PLB3 Penghentian sumber Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup dilakukan dengan cara paling sedikit meliputi: penghentian proses produksi (sementara); penghentian kegiatan pada fasilitas yang terkait dengan sumber Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup; tindakan tertentu yang meniadakan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup pada sumbernya; dan penyusunan dan penyampaian laporan pelaksanaan penghentian Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup kepada Menteri, gubernur, dan bupati/walikota.

5. EVALUASI PROGRAM KEDARURATAN PLB3 Dilakukan setiap tahun untuk : Menyusun usulan penyempurnaan Program Kedaruratan PLB3; dan Meningkatkan kinerja pelaksanaan Program Kedaruratan PLB3 Evaluasi dilaksanakan oleh tim internal

ASPEK YANG DIEVALUASI NO ASPEK KETERANGAN 1. ORGANISASI keberadaan dan kesesuaian struktur organisasi dan uraian tugasnya. 2. SDM evaluasi terhadap petugas tim tanggap darurat yang meliputi: Kesesuaian kompetensi dengan tugasnya; dan Kesesuaian jumlah. 3. KOORDINASI mekanisme koordinasi yang telah dijalankan dan pihak yang dilibatkan dalam koordinasi. 4. FASILITAS DAN PERALATAN 5. PROSEDUR PENANGGULAN GAN ketersediaan fasilitas dan peralatan yang telah sesuai dengan kebutuhan; berfungsinya fasilitas dan peralatan; penggunaan fasilitas dan peralatan; dan pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan berkala ketersediaan prosedur penanggulangan; tersosialisasinya prosedur penanggulangan kepada seluruh tim dan pekerja; dan dapat atau tidaknya prosedur penanggulangan dioperasisonalkan

lanjutan NO ASPEK KETERANGAN 6. PELATIHAN DAN GELADI KEDARURATAN terselenggaranya pelatihan dan geladi kedaruratan PLB3 ketersediaan ruang untuk pelaksanaan pelatihan dan geladi kedaruratan; jadwal dan agenda pelatihan dan geladi kedaruratan; modul pelatihan pelatihan dan geladi kedaruratan; instruktur yang berkompeten; dan peralatan pelatihan dan geladi kedaruratan 7 FUNGSI PENANGGULAN GAN identifikasi, pelaporan, dan pengaktifan; tindakan mitigasi; tindakan perlindungan segera; tindakan perlindungan untuk petugas penanggulangan keadaan darurat, pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup; dan pemberian informasi dan instruksi pada masyarakat.

TERIMA KASIH