BAB I PENDAHULUAN. Hal ini tidak lepas dari peran pemimpin dengan kepemimpinan yang partisipatif dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. di era globalisasi yang sangat erat kaitannya dengan persaingan dan keterbatasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Terkait dengan penilaian kinerja, dalam pasal 75 UU ASN disebutkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Rivai dan Basri, 2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. keterlibatan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memenuhi segala

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

PENGARUH KOMPENSASI, PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PDAM KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. PP No.25 tahun 2000 tentang kewenangan propinsi sebagai daerah otonomi,

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung dituntut agar selalu

BAB I PENDAHULUAN. cakap dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tantangan perkembangan bak regional, nasional maupun global. dimiliki perusahaan dalam proses pencapaian tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan perusahaan untuk mampu bersaing dengan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR PELAYANAN DAN PENGAWASAN BEA&CUKAI SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. Ketercapaian tujuan organisasi sangat ditentukan oleh manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan untuk mewujudkan visi dan misinya sangat tergantung dari peran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu usaha, baik yang bergerak di bidang jasa maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya dan berkembangnya tekhnologi di era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang diinginkan, yaitu menuju arah kinerja yang lebih baik. pembenahan sistem penyelenggaraan negara, agar kinerja Pegawai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi, pegawai senantiasa mengharapkan penghasilan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang dan jasa yang dihasilkan perkembangan ini dimulai sejak adanya

2016 ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT RUJUKAN BPJS KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat besar dalam kegiatan organisasi. Menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan kinerja karyawan. Dalam era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. digemari anak - anak muda. Bahkan mereka sering kali mencoba ingin

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. Mathis (2001) faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu: kemampuan, motivasi,

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi ini semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. tersebut sudah memiliki financial yang kuat, bahan baku yang terpenuhi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (public service. Perbaikan atau reformasi di bidang kepegawaian

BAB I PENDAHULUAN. secara relatif akan menjamin kelangsungan pelaksanaan tugas pemerintahan dan

Profil Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram

I. PENDAHULUAN Otonomi daerah di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998 telah

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia sebagai pelaksana kegiatan operasionalnya tidak akan mampu

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam persaingan yang ketat di dunia industri sekarang ini penanganan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan mampu bertahan dan berkompetisi dengan perusahaan lain,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan sumber daya manusia dalam melibatkan proses kegiatan untuk. organisasi sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. dan efesien dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan (Hasibuan,2006).

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kehidupan kepada organisasi dan memberikan tujuan. Jadi,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. menukarkan jasa tenaga dan pikirannya dengan uang (imbalan moneter) yang. makanan, pakaian, perumahan, dan keperluan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang

BAB I PENDAHULUAN. Wahyuddin, M. 2008). Berbagai macam hambatan pasti akan ditemui oleh. yang tidak (Parlinda, V. dan Wahyuddin, M. 2008).

BAB I PENDAHULUAN. pegawai. Manajemen sumber daya manusia yang baik dapat menghasilkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. dan paling dominan dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

BAB I PENDAHULUAN. sasaran seseorang, organisasi dan masyarakat (Flippo, 1995). mengandung banyak unsur dan memiliki dampak yang cukup panjang bagi

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

BAB IV PENUTUP (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja

I. PENDAHULUAN. Tuntutan persaingan dalam pengelolalan kegiatan usaha dari lingkup organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Efektifitas suatu perusahaan tergantung dari berbagai faktor salah satunya yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai masalah yang berkaitan dengan fungsi-fungsi kegiatan usahanya. sumber daya manusia merupakan hal penting dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kabupaten/kota dapat menata kembali perencanaan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Instansi Pemerintah maupun Swasta akan tercapainya tujuan bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang dimiliki serta didukung oleh beberapa faktor produksi lainnya. Hal ini tidak lepas dari peran pemimpin dengan kepemimpinan yang partisipatif dan transparansif dalam bekerjasama dengan pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi. BAPPEDA Jabar adalah Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah Jawa Barat dibentuk pada tahun 1980 melalui Keputusan Presiden No 27 tahun 1980. Menurut Permendagri 57/2007 tentang petunjuk teknis (Juknis) Penataan Organisasi Perangkat Daerah Bappeda sebagai unsur perencanaan-perencanaan yang memiliki tugas dan fungsi, yaitu : (1) Perumusan kebijakan perencanaan daerah; (2) Koordinasi penyusunan rencana yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan masing-masing satuan kerja perangkat daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah(BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat juga memiliki tugas dan fungsi dalam proses perencanaan. Tugas dan fungsi tahapan perencanaan Bappeda memiliki peran sebagai penyusun rencana, pengendalian dan pelaksanaan rencana, dan evaluasi pelaksanaan rencana. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat juga mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis perencanaan pembangunan dan penyusunan serta pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan Daerah.Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat antara lain sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis perencanaan pembangunan Daerah; 2. Penyelenggaraan kesekretariatan, penelitian/pengkajian, pengendalian dan evaluasi, fisik, ekonomi, sosial dan budaya, pemerintahan serta pendanaan pembangunan; 3. Penyelenggaraan data dan informasi pembangunan serta mengkomunikasikan hasil-hasil perencanaan pembangunan Daerah untuk peningkatan mutu dan akuntabilitas perencanaan; 4. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan Daerah dengan nasional serta Kabupaten/Kota. Pemerintah Daerah dapat memberikan kompensasi tunjangan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai dengan memberikantambahan penghasilan (TTP) kepada pegawai berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007. Pasal 39 Peraturan Menteri Dalam Negeri dimaksud dinyatakan bahwa pemberian Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) kepada pegawai dapat diberikan berdasarkan beban kerja, prestasi kerja, kelangkaan profesi serta pertimbangan objektif lainnya. Memberikan perhatian pegawai dengan cara memberi kompensasi yang layak dan adil akan meningkatkan prestasi kerja dan diharapkan untuk bekerja dengan baik. Kompensasi pada setiap organisasi bertujuan untuk memberikan balas jasa kepada pegawai sebagai akibat dari jasa atau tenaga yang telah diberikannya pada perusahaan. Praktiknya, kinerja seseorang itu berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun kompensasi yang diberikan dengan bentuk uang atau barang adalah sarana untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kompensasi yang akan diterima oleh mereka merupakan cerminan dari apa yang telah mereka berikan atau kerjakan kepada organisasi atau perusahaan. Pemberian kompensasi yang dilaksanakan secara

benar dapat memuaskan dan memotivasi karyawan guna mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Organisasi pemerintahan maupun swasta menginginkan para pegawainya mendapatkan kepuasan dalam bekerja yang merupakan pencapaian prestasi kerja yang akan memberikan karakteristik pegawai pada prestasi individualnya yang pada akhirnya akan terlihat pula peningkatan hasil kerja sebagai dampak positif dari pemberian kompensasi. Kompensasi yang baik dan adil akan membuat kepuasan kerja pada pegawai yang akan memacu semangat dan kreativitas dalam bekerja sehingga dapat menunjukan prestasi kerja yang akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja yang optimal. Pegawai akan lebih meningkatkan kinerjanya jika kepuasan kerjanya terpenuhi, dan akan menjadikan tujuan perusahaan maupun kebutuhan pegawai akan terpenuhi atau tercapai. Begitu juga sebaliknya kepuasan kerja pegawai tidak terpenuhi maka tingkat kinerja pegawai akan menurun. Memberikan kompensasi perusahaan mengharapkan agar pegawai mencapai kepuasan kerja tersebut. Faktor pendorong penting yang menyebabkan manusia bekerja adalah adanya kebutuhan dalam diri manusia yang harus dipenuhi. Berangkat dari keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia bekerja dengan menjual tenaga, pikiran dan juga waktu yang dimilikinya kepada perusahaan dengan harapan mendapatkan kompensasi (imbalan). Organisasi atau perusahaan dalam mencapai sebuah tujuannya bergantung pada kinerja pegawai. Pemberian kompensasi sangat amat penting untuk menunjang kepuasan kinerja pegawai agar produktivitas pegawai semakin baik. Memberikan kompensasi atas kinerja para pegawai akan memberikan timbal balik kontribusi untuk kelangsungan hidup pada organisasi atau perusahaan.pemberian kompensasi di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Jawa Barat terkadang menimbulkan kecemburuan sosial antara pegawai satu dengan pegawai lainnya, jika pemberian kompensasi tersebut tidak adil dan baik, yang

akan mengakibatkan menurunnya tingkat kinerja pada pegawai yang merasa tidak diberlakukan adil dalam pemberian kompensasi. Kondisi tersebut akan mengakibatkan pegawai tidak produktif dalam bekerja dan pekerjaan akan sering selesai tidak tepat waktu. Hal ini sangat merugikan bagi perusahaan karena dirasa tidak efektif, efisien, dan optimal yang akan mengakibatkan ketidakpuasan pelanggan atau vendorkarena tidak tepat waktu menyelesaikan pekerjaan. Masih rendahnya produktivitas kerja pegawai yaitu di mana masih adanya pegawai yang menunda pekerjaan di dalam mengerjakan tugas-tugasnya serta sering terjadi kegelisahan dalam bekerja, dikarenakan pekerjaan yang diberikan tidak sesuai dengan kemampuan pegawai, hal ini terlihat masih adanya pegawai yang berkeluh kesah dalam melakukan pekerjaan yang diberikan oleh kepala seksi. Sehingga pegawai mengalami penurunan semangat kerja dalam penyelesaian pekerjaannya hal ini berdampak pada hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kepala seksi. Berikut data kinerja pegawai pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat : Tabel 1.1 Rata-rata kinerja pegawai perbulan yang belum mencapai target selama Tahun 2016 No Bulan Jumlah ƩSKP Ʃprilaku Kinerja Pegawai 60% 40% (100%) 1 Mei 3 Orang 55,33% 33,66% 88,99% 2 Agustus 10 Orang 52,70% 28,90% 81,60% 3 September 7 Orang 56,71% 26,42% 83,13% 4 November 4 Orang 53,75% 16,25% 70% 5 Desember 24 Orang 60% 20,96% 80,96% Sumber : Data Primer BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Pemberian kompensasi yang adil dan benar sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai, karena dalam memberikan kompensasi yang adil dan benar akan meningkatkan produktivitas pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Maka konsumen atau vendor akan senang bekerjasama dengan perusahaan karena pekerjaan selesai tepat waktu atau bisa juga selesai sebelum waktu yang ditentukan.

Hal ini juga diatur oleh UU. NO. 13/2013 tentang ketenaga kerjaan Bahwa kesejahteraan pekerja atau buruh adalah suatu pemenuhan kebutuhan dan atau keperluan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi produktivitas kerja dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat. Tambahan Penghasilan Pegawai Negri Sipil (TP-PNS) juga ditetapkan dalam peraturan pemerintah mengenai pemberian Tambahan Penghasilan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1980 yang dibuat pada tanggal 13 Maret 1980 yang berbunyi: Pemerintah memberikan tambahan penghasilan bagi pegawai negri dan pejabat negara dalam rangka meningkatkan mutu, prestasi kerja serta untuk mencapai daya guna yang sebesar-besarnya, maka dipandang perlu untuk memberikan tunjangan tambahan penghasilan bagi pegawai. Masalah-masalah Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) yang dihadapi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat antara lain : Kondisi Parameter Faktual Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) Sumber : Data Primer BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tabel 1.2 Parameter Faktual Masalah-masalah yang dihadapi 1. Pemberian kompensasi hanya berdasarkan golongan jabatan. 2. Sistem Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan belum berdasarkan pada : a. Tingkat beban kerja b. Tempat melaksanakan tugas c. Prestasi kerja d. Tingkat kedisiplinan pegawai 3. Masih terdapat ketidaksesuaian antara tugas dengan kompetensi yang dimiliki. 4. Kinerja pegawai belum optimal. 5. Program pemberian Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) dinilai belum efektif untuk meningkatkan kinerja pegawai.

Pemberian Tunjangan Tambahan Pengasilan (TTP) diberikan berdasarkan hanya pada tingkatan jabatannya saja, sehingga beberapa pegawai menilai jika pemberian Tunjangan Tambahan Pengasilan (TPP) diberikan secara tidak adil. Padahal pemberian Tunjangan Tambahan Pengasilan (TPP) semestinya dinilai berdasarkan pengetahuan, prestasi, dan keterampilan setiap pemangku jabatan. Sistem Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) yang diberikan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat belum berdasarkan pada : a. Tingkat Beban Kerja Beban kerja pegawai negeri sipil dibebani oleh pekerjaan untuk menyelesaikan tugastugas yang dinilai melampaui beban kerja normal, sehingga pekerjaan tidak selesai tepat waktu atau bisa juga selesai lebih dari waktu yang telah ditentukan. b. Tempat melaksanakan tugas Kondisi kerja beberapa pegawai negeri sipil yang dalam melaksanakan tugasnya, berada pada lingkungan kerja yang memiliki risiko tinggi. Namun dalam pemberian kompensasi tunjangan tambahan penghasilan (TTP) semua disama ratakan antara pegawai yang bekerja dikantor dengan pegawai yang bekerja di lapangan. c. Prestasi kerja Beberapa pegawai yang memiliki prestai kerja yang baik belum mendapatkan kompensasi tunjangan tambahan penghasilan (TTP) yang adil dan layak karena kompensasi yang diberikan dilihat dari tingkatan jabatannya saja. d. Tingkat kedisiplinan pegawai Kurangnya penghargaan (pemberian kompensasi TTP) yang belum memadai pada prestasi kerja pegawai mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai.

Adanya ketidaksesuaian antara tugas dengan kompetensi yang dimiliki dikarenakan instansi kesulitan mendapatkan pegawai yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan. Hal ini berpengaruh kepada produktivitas kinerja pegawai sehingga kinerjanya dinilai belum maksimal. Sebelum melakukan penelitian ini, penulis telah menemukan dan mengetahui beberapa masalah di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat ketika sedang melaksanakan kuliah praktek kerja yang berlangsung selama tiga bulan. Masalah yang kini sedang terjadi diantaranya yaitu mengenai analisis jabatan, gaya kepemimpinan, disiplin pegawai, dan tunjangan tambahan penghasilan (ttp). Namun pembimbing di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat menyarankan penulis untuk meneliti salah satu masalah yang sedang terjadi disana yaitu tentang Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) yang diharapkan dapat memberikan masukan juga saran untuk membantu mengatasi masalah dalam Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat. Kompensasi yang diberikan kepada pegawai pun hanya berupa uang. Berdasarkan uraian masalah yang dibahas pada latar belakang, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Implementasi Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) dalam mengoptimalkan kinerja pegawai mengingat hal ini sangat penting dalam suatu organisasi salah satunya diantaranya di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat. Judul penelitiannya adalah Implementasi Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) Dalam Mengoptimalkan Kinerja Pegawai Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat

1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, maka masalah-masalah yang difokuskan pada penelitian ini adalah : 1. Kompensasi yang diberikan kepada pegawai hanya dinilai berdasarkan golongan/jabatan yang seharusnya dinilai berdasarkan pengetahuan dan keterampilan setiap pemangku jabatan. 2. Program pemberian Tunjangan Tambahan Pegawai (TTP) adalah sarana untuk meningkatkan kinerja pegawai. 3. Metode penelitian yang digunakan peneliti yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. 1.3 Rumusan Masalah Sesuai uraian masalah yang disampaikan pada fokus penelitian, maka masalahmasalah yang dapat dirumuskan menyangkut : 1) Bagaimana kondisi eksisting Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat. 2) Apa saja faktor yang menghambat Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat. 3) Apa tujuan Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat. 4) Bagaimana strategi Implementasi Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) dapat mengoptimalkan kinerja pegawai pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat. 1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis atau mengkaji: 1) Kondisi eksisting Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat. 2) Faktor yang menghambat Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat. 3) Tujuan Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat. 4) Rancangan Implementasi Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) dapat mengoptimalkan kinerja pegawai pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat. 1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini diajukan guna menjelaskan mengenai manfaat dan kontribusi yang dapat diperoleh dari penelitian baik kegunaan teoritis maupun praktis. 1.5.1 Kegunaan Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan teori mengenai Kompensasi Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja pegawai. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan teori yang di pelajari dengan fakta yang ada di lapangan melalui observasi, wawancara, kuisioner, studi dokumentasi, serta studi kepustakaan sehingga diharapkan dan memberikan sumbangan pemikiran kajian manajemen sumber daya manusia. 1.5.2 Kegunaan Praktis 1. Bagi Lembaga/Instansi

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pegawai berdasarkan kuantitas maupun kualifikasinya pada tiap jabatan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat. 2. Bagi Penulis Melalui penelitian ini penulis dihadapkan pada suatu kondisi seperti : senang, lelah, jenuh, dll. Namun penulis percaya dibalik itu semua ada tujuannya yaitu untuk melatih diri dalam menguji sejauhmana kesabaran dalam menyusun suatu karya ilmiah yang baik. Saat melaksanakan penelitian terkadang menemui kesulitan dalam memperoleh informasi tetapi hal itu tidak dijadikan penghalang. Melalui doa dan usaha yang dilakukan setiap waktu menjadi modal utama bagi penulis demi kesempurnaan suatu karya ilmiah. 3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan, serta informasi kepada dunia akademis sehingga dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.