Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. Organization/WHO), sekitar 2,2 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini di Indonesia terdapat lebih dari sekolah negeri,

BAB I PENDAHULAUAN. optimal diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharan dan peningkatan

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP PERSONAL HYGIENE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN TLOGOMAS 2 MALANG ABSTRAK

Fajarina Lathu INTISARI

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

Yulisetyaningrum ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI MURID KELAS VI MADRASAH DINIYAH ISLAMIYAH MUHAMMADIYAH SEI KINDAUNG KOTA BANJARMASIN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DENGAN PERILAKU HIDUP SEHAT SISWA KELAS IV SDN JUMBLANG KANDANGAN KAB. KEDIRI TAHUN 2014/ 2015

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR PADA SISWA KELAS V SDIT AN-NIDA KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

Oleh : Rahayu Setyowati

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN

Upaya penerapan PHBS di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara demografi, lansia di Indonesia termasuk lima besar terbanyak

PERILAKU MASYARAKAT TENTANG RUMAH SEHAT DI DUSUN NGUMPAK DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

PENGETAHUAN GURU PENJASKES DAN PERANANNYA DALAM PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG SEKAYAM KABUPATEN SANGGAU

BAB III METODE PENELITIAN. antara variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional, artinya

BAB I PENDAHULUAN. Dari lingkungan baru inilah sifat dan perilaku manusia terbentuk dengan sendirinya.

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kesehatan sebenarnya telah diatur dalam UU No.9 Tahun 1960

Pembinaan dan Pengembangan UKS

BAB I PENDAHULUAN. umur termasuk murid Sekolah Dasar (SD) (Kepmenkes, 2010).

STUDI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SDN SUKARASA 3

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat 2010 (Mubarak dan Chayatin, 2007).

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETAATAN BEROBAT DENGAN DERAJAT SISTOLE DAN DIASTOLE PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SUKAMERINDU KOTA BENGKULU

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada. Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TT DENGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI TT DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 3 Botupingge Kecamatan

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Middle childhood merupakan masa. usia tahun untuk anak laki-laki (Brown, 2005).

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI PANTI ASUHAN EVANGELINE BOOTH DAN ASRAMA MADANI

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III

Jurnal Kesehatan Kartika 27

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

1.1. Perbandingan Rata-Rata Skor Pengetahuan Berdasarkan Penghasilan Orang Tua

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

EFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

Gambaran Perilaku Hidup Sehat Dalam Mencegah Penyakit Pada Petugas Kebersihan Di TPS Danau Bratan Dan TPS Terusan Sulfat Kota Malang

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat disekolah

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI PONDOK PESANTREN AS AD DAN PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH

PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

BAB I PENDAHULUAN. investasi sumber daya manusia, serta memiliki konstribusi yang besar untuk

PEMBERIAN HEALTH EDUCATION MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCUCI TANGAN PADA ANAK PRASEKOLAH ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PENERAPAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN NGUDI SARAS KARANGANYAR

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN MOTIVASI MEMBERI MAKANAN BERGIZI DI DESA PANAONGAN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2015 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Nuraida dkk, 2014). Sedangkan pada kenyataannya masih banyak

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN SKABIES PADA SISWA-SISWI SDN 1 SOKONG KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA SKRIPSI OLEH :

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE PADA PASIEN STROKE DI RUANG KENANGA RUMAH SAKIT DR. SOEPRAOEN MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU UKS TERHADAP PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN SEKOLAH DASAR (SD)

Transkripsi:

Jurnal CARE, Vol. 3, No., 05 5 PELAKSANAAN PROGRAM UKS DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTA MALANG Erlisa Candrawati ) ; Esti Widiani ) ), ) Program Studi Ilmu Keperawatan. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang e-mail: keperawatan@unitri.ac.id ABSTRAK Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan ujung tombak pemberdayaan masyarakat agar berperilaku hidup bersih dan sehat. Menurut Menkes, saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 50.000 sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama dari berbagai tingkatan. Jumlah SD di Kota Malang adalah 97 SD Negeri dan 4 SD swasta. Di Kecamatan Kedung Kandang, terdapat 45 SD Negeri dan 8 SD Swasta. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan titik berat pada upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas, menjadi sangat penting dan strategis untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, terutama pengaruhnya pada perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) para siswa di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa SD di Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Instrumen untuk pengambilan data adalah kuisioner, data disajikan dalam bentuk tabel frekuensi distribusi dan dianalisa menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan Program UKS di SD Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang paling banyak sudah tergolong baik (80%). Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa kelas 5 di SD Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang paling banyak sudah tergolong baik (90%). Hasil uji Korelasi Spearman menunjukkan bahwa antara Pelaksanaan Program UKS dengan PHBS siswa SD di Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang mempunyai keeratan hubungan yang signifikan (dengan p=0.04). Kesimpulan penelitian ini adalah semakin baik Pelaksanaan Program UKS di sekolah, maka PHBS siswa akan menjadi lebih baik. Disarankan untuk melakukan penelitihan lebih lanjut dengan memperluas variabel lain yang dapat mempengaruhi PHBS siswa seperti faktor kesadaran siswa dan pengetahuan. Kata kunci: UKS, PHBS, Siswa SD PENDAHULUAN Health Promoting School adalah sekolah yang telah melaksanakan UKS dengan ciriciri melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman, memberikan pendidikan kesehatan di sekolah, memberikan akses terhadap pelayanan kesehatan, ada kebijakan dan upaya sekolah untuk mempromosikan kesehatan dan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat (Depkes, 004). Tujuan UKS adalah meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan perilaku hidup bersih jasmani dan rohani sehingga anak didik dapat tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal seiring dengan kemandirian dalam beraktifitas dan pada akhirnya menjadi manusia yang lebih berkualitas. Dengan demikian sekolah

Jurnal CARE, Vol. 3, No., 05 6 sebagai tempat belajar tidak hanya perlu memiliki lingkungan yang bersih dan sehat dalam mendukung proses belajar mengajar yang baik, namun diharapkan mampu membentuk siswa-siswa memiliki derajat kesehatan yang baik. Lingkungan sekolah yang sehat tentu sangat mendukung dalam pencapaian tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka tiga pelaksanaan program pokok UKS yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat, yang perlu didorong dan dimasyarakatkan agar semua pihak memahami dan mendukung program UKS di sekolah dan madrasah (Pemprop Bali, 008). Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan ujung tombak pemberdayaan masyarakat agar berperilaku hidup bersih dan sehat. Menurut Menkes, saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 50.000 sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama dari berbagai tingkatan. Jumlah SD di Kota Malang adalah 97 SD Negeri dan 4 SD swasta. Di Kecamatan Kedung Kandang, terdapat 45 SD Negeri dan 8 SD Swasta. Pelaksanaan program UKS di kota ini cukup lama sejak 980 dan pendidikan kesehatan seperti penyuluhan dan pelatihan dokter kecil sering dilaksanakan, tetapi melihat dari kebiasaan anak SD yang mudah terpengaruh oleh lingkungan dan teman sekitarnya sehingga apa yang sudah diajarkan di sekolah, sering dilanggar anak-anak. Dari hasil pengamatan peneliti di beberapa SD dan informasi dari guru UKS, kebiasaan anak pada saat membeli jajanan di sekolah sebelum makan seharusnya cuci tangan, tetapi karena ingin cepat dimakan atau karena lupa sehingga makanan yang dibeli langsung di makan. Begitu juga dengan pembuangan sampah, kulit pembungkus permen dibuang di sembarang tempat walaupun di Sekolah sudah disediakan tempat membuang sampah. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel siswa SD kelas 6. Adapun alasan dari peneliti mengambil sampel siswa kelas 6 karena pada tingkatan ini anak sudah bisa memahami tentang pelaksanaan program UKS yang diberikan oleh guru pembina UKS dan untuk mempersiapkan kesehatan peserta didik kejenjang pendidikan selanjutnya (Effendy, 998). Dari uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian guna mengetahui hubungan pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih anak SD sehingga hasil penelitian ini dapat memberi masukan kepada guru dalam meningkatkan UKS di Sekolah. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran variabel independen dan dependen dinilai secara simultan pada satu saat dan tidak ada

Jurnal CARE, Vol. 3, No., 05 7 follow up (Alimul, 003). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret s/d Juni. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang. Populasi dari penelitian ini adalah 53 SD di Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang. Sampling dari penelitian ini menggunakan teknik Stratified Random Sampling dan jumlah SD yang diambil, yaitu 0 5 % dari jumlah SD di Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang. Untuk mengumpulkan data peneliti menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup (Closed Ended Question) yang telah dibuat oleh peneliti dengan mengacu pada kepustakaan yang terdiri dari 0 pertanyaan untuk pelaksanaan program UKS dan 0 pertanyaan untuk PHBS siswa SD. Untuk data pelaksanaan program UKS dan PHBS siswa SD menggunakan skala Likert. Penilaian pelaksanaan program UKS menggunakan pilihan jawaban berupa Ya = dan Tidak =. Selanjutnya skor yang didapatkan dijumlah kemudian dikategorikan dalam jenis pelaksanaan program UKS dengan kategori baik, cukup dan kurang. Penilaian PHBS siswa SD menggunakan pilihan jawaban Selalu = 3, sering =, kadang-kadang = dan tidak pernah = 0. Selanjutnya skor yang didapatkan responden secara individual ditambahkan, dibandingkan dengan skor maksimal dikalikan 00%. Kemudian hasil dimasukkan dalam kriteria standar penelitian dan dapat dikategorikan dari PHBS baik, cukup dan kurang. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Umum. Karakteristik Usia Siswa SD Tabel Distribusi Frekuensi berdasarkan Usia Siswa SD No Usia 3 4 0 Thn Thn Thn 3 Thn 6 9 45 7 0.06 57.3 8.30 4.40 Jumlah 59 00 Berdasarkan Tabel di ketahui mayoritas siswa SD berusia tahun sebanyak 9 siswa (57.3%).. Karakteristik Jenis Kelamin Siswa SD Tabel Distribusi Frekuensi berdasarkan Jenis Kelamin Siswa SD No Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 74 85 47.0 53.0 Jumlah 59 00 Berdasarkan Tabel diketahui mayoritas siswa SD berjenis kelamin perempuan sebanyak 85 siswa (53.0%). 3. Karakteristik Kondisi Kesehatan Siswa SD Tabel 3 Distribusi Frekuensi berdasarkan kondisi kesehatan siswa No Kondisi Kesehatan Sehat 59 00 Tidak sehat 0 0 Jumlah 59 00

Jurnal CARE, Vol. 3, No., 05 8 Berdasarkan Tabel 3 diketahui mayoritas siswa SD dalam keadaan kondisi sehat sebanyak 59 siswa (00%). 4. Karakteristik Jenis Pekerjaan Orang Tua Siswa Tabel 4 Distribusi Frekuensi berdasarkan Jenis Pekerjaan Orang Tua No Pekerjaan 3 4 5 6 Wiraswasta Sopir PNS TNI Polisi Tani 9 6 9 3 74.8 0.06 6.9 5.66 0.6.88 Jumlah 59 00 Berdasarkan Tabel 4 diketahui mayoritas orang tua siswa SD mempunyai pekerjaan wiraswasta sebanyak 9 orang (74.8%). 5. Karakteristik Guru Pembina UKS Pada penelitian ini jumlah guru Pembina UKS sebagai responden : orang setiap SD, sehingga total responden guru adalah 5 orang. 6. Karakteristik Usia Guru Pembina UKS Tabel 5 Distribusi Frekuensi berdasarkan Usia Guru Pembina UKS No 3 4 5 Usia (Tahun) 3-35 80 36-40 0 4-45 0 46-50 0 0 5-55 0 Jumlah 5 00 Berdasarkan Tabel 5 di ketahui mayoritas usia guru pembina UKS berusia 3-35 tahun sebanyak orang (80%). 7. Karakteristik Jenis Kelamin Guru Pembina UKS Tabel 6 Distribusi Frekuensi berdasarkan Jenis Kelamin Guru Pembina UKS No Jenis Kelamin Laki-laki 3 60 Perempuan 40 Jumlah 5 00 Berdasarkan Tabel 6 diketahui mayoritas guru pembina UKS berjenis kelamin laki-laki sebanyak 3 orang (60%). 8. Karakteristik Status Kepegawaian Guru Pembina UKS Tabel 7 Distribusi Frekuensi berdasarkan Status Kepegawaian Guru Pembina UKS No. Status kepegawaian PNS 4 80 Pegawai Tetap 40 Jumlah 5 00 Berdasarkan Tabel 7 diketahui mayoritas guru pembina UKS berstatus kepegawaian PNS sebanyak 4 orang (80%).

Jurnal CARE, Vol. 3, No., 05 9 9. Karakteristik Pendidikan Guru Pembina UKS Tabel 8 Distribusi Frekuensi berdasarkan Pendidikan Guru Pembina UKS No Pendidikan S 4 80 D3 0 Jumlah 5 00 Berdasarkan Tabel 8 diketahui mayoritas guru pembina UKS berpendidikan S sebanyak 4 orang (80%). Data Khusus. Pelaksanaan Program UKS Tabel 9 Distribusi Frekuensi berdasarkan pelaksanaan Program UKS No Program UKS Baik 4 80 Cukup 0 Jumlah 5 00 Berdasarkan Tabel 9 diketahui mayoritas pelaksanaan program UKS adalah kategori baik sebanyak 4 orang (80%).. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Siswa SD Tabel 0 Distribusi Frekuensi PHBS Siswa SD No PHBS Baik 43 90 Cukup 6 0 Jumlah 59 00 Berdasarkan Tabel 0 diketahui mayoritas perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kategori baik sebanyak 48 siswa (93%). 3. Hubungan antara pelaksanaan Program UKS dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Untuk mengetahui adanya hubungan antara pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa SD di Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang, maka digunakan uji korelasi Spearman Rank. Nilai korelasi Spearman Rank ini memiliki nilai signifikansi sebesar 0,04 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa SD di Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang. PEMBAHASAN. Pelaksanaan Program UKS Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa pelaksanaan program UKS di SD Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang sebagian besar tergolong baik (96.95%). Hal ini mengindikasikan bahwa lebih banyak petugas kesehatan terutama guru pembina UKS yang telah berperan

Jurnal CARE, Vol. 3, No., 05 0 dengan baik dalam Usaha Kesehatan Sekolah, serta mampu berkomitmen dan kepedulian untuk melaksanakan program UKS dengan baik, sehingga hal ini dapat berpengaruh positif kepada perilaku para siswa kelas 5 di SD Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang untuk berperilaku hidup sehat. Hal ini terbukti dalam kenyataannya menunjukkan lebih banyak guru yang mengaku bahwa anak didik telah diberi pengetahuan dan keterampilan tentang prinsip-prinsip hidup sehat, memberitahukan keadaan kesehatan murid kepada orang tua yang bersangkutan, di sekolah mempunyai ruangan UKS, guru UKS melaksanakan pertemuan UKS (koordinator dengan Puskesmas Kedung Kandang) setiap bulan kali, di sekolah dilaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular melalui vaksinasi dan sebagainya oleh Petugas Puskesmas, dilaksanakan pelatihan dokter kecil yang dibimbing oleh petugas Puskesmas, dilakukan pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik, anak yang sakit di rawat di sekolah, anak yang sakit di rujuk ke Puskesmas bila tidak dapat diatasi, di sekolah sering dilaksanakan penyuluhan kesehatan, dilakukan pengawasan warung sekolah dan perbaikan gizi, ada pencacatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status gizi dan hal lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan, dilakukan pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, murid, pegawai), pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu juga dibutuhkan adanya kerjasama yang baik dan penuh pengertian dengan berbagai tenaga kesehatan, seperti dokter, ahli gizi dan paramedis. Orang tua murid yang memiliki keahlian di bidang tersebut dapat diminta bantuannya. Guru olahraga atau pendidikan jasmani juga dapat diikutsertakan dalam pembinaan UKS di sekolah. Kendati demikian, menurut Dedy S.A (008) dijelaskan bahwa pembinaan kesehatan anak usia sekolah disesuaikan dengan tahapan proses tumbuh kembangnya, dan mendorong kemandirian anak untuk berperilaku hidup sehat. Selain itu UKS sekolah hendaknya lebih ditekankan untuk mendorong keterlibatan siswa, orang tua dan masyarakat sekolah termasuk komite sekolah dalam pengelolaan dan pelaksanaan UKS, memperkuat fungsi kemitraan dengan semua pihak terkait khususnya TP-UKS dalam mendukung upaya peningkatan kesehatan siswa sekolah, meningkatkan kepedulian masyarakat, termasuk dunia usaha,

Jurnal CARE, Vol. 3, No., 05 media masa dalam mendukung promosi gaya hidup sehat, serta penyediaan dan pemanfaatan layanan kesehatan bagi anak usia sekolah, sebagai salah satu upaya promotif/preventif, yang didukung dengan adanya upaya kuratif/rehabilitatif dari setiap individu.. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Siswa SD Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa kelas 5 di SD Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang sebagian besar tergolong baik (93%). Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa kelas 5 di SD Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang tersebut telah dapat memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit (health maintanace) dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit dengan cara berperilaku hidup sehat yang baik. Hal ini terbukti dalam kenyataannya menunjukkan bahwa lebih banyak siswa yang selalu mencuci tangan memakai sabun setelah buang air besar / atau air kecil, menggunting kuku bila panjang, mencuci tangan sebelum makan dan sesudah makan, mandi bila pergi ke sekolah dan setiap sore hari, menggosok gigi setelah makan dan akan tidur, mengganti pakaian sekolah yang kotor dengan yang bersih setiap hari, memakai alas kaki (sandal, sepatu) bila bermain, mudah mendapatkan air bersih, dan membuang sampah pada tempatnya. Selanjutnya, hal ini akan menciptakan sikap siswa untuk senantiasa hidup bersih dan sehat, antara lain sikap terhadap sakit dan penyakit, cara pemeliharaan dan cara hidup sehat, dan terhadap kesehatan lingkungan. Sebab, menurut Azwar (003), dalam beberapa hal, sikap merupakan penentu yang penting dalam tingkah laku manusia. Sebagai reaksi maka selalu berhubungan dengan dengan dua alternatif yaitu senang atau tidak senang, menolak dan melaksanakannya, menjauhi atau mendekati. Ditambahkan pula oleh Walgito B (003) bahwa sikap yang ada pada seseorang akan memberikan warna dan corak pada perilaku atau perbuatan orang yang bersangkutan. Dengan mengetahui sikap seseorang, orang dapat menduga bagaimana respon atau perilaku yang akan diambil oleh orang yang bersangkutan, terhadap suatu masalah atau keadaan yang dihadapinya. Jadi dengan mengetahui sikap seseorang akan mendapat gambaran kemungkinan perilaku yang timbul dan orang yang bersangkutan. Kelman dalam Azwar (003) juga menjelaskan bahwa ada 3 proses sosial yang berperanan dalam proses perubahan sikap, yaitu ) adanya

Jurnal CARE, Vol. 3, No., 05 kesediaan, dimana ketika individu bersedia menerima pengaruh dari orang lain atau dari kelompok lain dikarenakan ia berharap untuk memperoleh reaksi atau tanggapan positif dari pihak lain, ) proses identifikasi terjadi apabila individu meniru perilaku atau sikap seseorang atau sikap kelompok lain dikarenakan sikap tersebut sesuai dengan apa yang dianggapnya sebagai bentuk hubungan yang menyenangkan antara individu dengan pihak lain, 3) internalisasi yang terjadi apabila individu menerima pengaruh dan bersedia bersikap menuruti pengaruh itu dikarenakan sikap tersebut sesuai dengan apa yang ia percayai dan sesuai dengan system nilai yang dianutnya. Hal ini yang dapat mempengaruhi tanggapan para siswa SD kelas 5 dalam menyikapi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) secara positif. Oleh karena itu, dengan mempunyai pengetahuan yang baik tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tersebut, akan terlahir sikap kesehatan yang baik pula, dan hal ini tentunya akan diterapkan oleh para siswa (praktek) sebagai bentuk tindakan hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupannya sehari-hari dimanapun berada. 3. Hubungan antara pelaksanaan Program UKS dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman Rank yang menunjukkan bahwa pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa SD di Kecamatan Kedung kandang Kota Malang mempunyai keeratan hubungan yang signifikan. Hal ini dapat dimaklumi karena dengan adanya penerapan atau pelaksanaan UKS di sekolah yang baik, yang didukung oleh pemberian pengetahuan yang cukup tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada para siswa, baik tentang pengetahuan sakit dan penyakit, pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat, termasuk tentang kesehatan lingkungan. Sebab, tanpa adanya pemberian informasi yang tepat dan akurat dari sumber yang benar, maka hal itu dapat menyebabkan timbulnya kesimpang siuran informasi yang tidak jelas bagi para siswa tersebut, yang bahkan dapat berdampak negatif terhadap perilaku dan sikap mereka dalam memandang kesehatan pribadinya dan kesehatan lingkungannya. Selain itu, faktor lingkungan juga bisa berpengaruh terhadap PHBS siswa, dimana

Jurnal CARE, Vol. 3, No., 05 3 seseorang yang hidup dalam lingkungan yang berpikiran luas maka pengetahuannya akan lebih baik daripada yang tinggal di lingkungan yang berpikiran sempit termasuk dalam memandang kesehatan yang harus senantiasa dijaga. KESIMPULAN. Pelaksanaan program UKS di SD Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang sebagian besar sudah tergolong baik (94.%).. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa kelas 5 di SD Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang paling banyak sudah tergolong baik (97,7%%). 3. Ada hubungan pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa SD di Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang, dengan Asymp. Sig. (-tailed) 0.04. DAFTAR PUSTAKA Alimul H, Azis. 003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika Ananto P. 007. Informasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Arikunto S, 006. Prosedur Penelitian : suatu pengantar praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta. Azwar S, 003. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Depkes, 004., Kualitas Sumber Daya Manusia Ditentukan Pendidikan dan Kesehatan. http://www. depkes.go.id, Diakses tanggal 6 Desember 03 Dinkes DKI Jakarta, 004. Pedoman Mutu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Jakarta: Sub Dinas PSIK Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dinkes Jawa Timur, 00. Buku Pedoman Pelaksanaan PHBS Bagi Pengelola Progam. Surabaya: Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur Djamrah S, 00. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Effendy N. 998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi. Jakarta : EGC Jupri, 008. Lensa : Majalah UKS Edisi 3. UKS Program Wajib. Malang Notoadmodjo S, 005. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo S, 003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Notoatmodjo S, 007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Nursalam, 003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam. 00. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Cetakan Kedua. Jakarta: CV Infomedika