PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI LABUHANBATU TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2015

BPS KABUPATEN BATU BARA

PERTUMBUHAN EKONOMI SERDANG BEDAGAI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA SELATAN TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI TAPANULI SELATAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DAIRI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2014

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016


PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR


PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

BPS KABUPATEN MALINAU

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA PUSAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA PUSAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2015

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH),

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 TUMBUH 5,85 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA SEMESTER I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA SEMESTER I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I Ekonomi Gorontalo Triwulan I-2015 Tumbuh 4,69 Persen Melambat Dibanding Triwulan I-2014

BERITA RESMI STATISTIK


PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2017

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA TAHUN 2016 MENCAPAI 5,19 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU UTARA TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN II-2017 EKONOMI BENGKULU (5,04 PERSEN) TUMBUH MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN II-2016 (Y-ON-Y)

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU UTARA TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU UTARA TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TRIWULAN II-2016

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Barat Triwulan I 2017 Terhadap Triwulan I 2016 (y on y)

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT SEMESTER I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2015

Perekonomian Papua tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU UTARA TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I-2015

EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I-2016 TUMBUH 4,58 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 2016 Ekonomi Gorontalo Tahun 2016 Tumbuh 6,52 Persen

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2016

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2015

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN MURUNG RAYA MENURUT 14

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU UTARA TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2017

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI SEMESTER I 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA TAHUN 2015 MENCAPAI 4,86 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN II-2016

Transkripsi:

BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA No. 01/08/1205/Th. VIII, 16 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2010 pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 4,81 persen sedangkan pada tahun 2014 bertumbuh sebesar 5,11 persen. Pertumbuhan tertinggi pada tahun 2015 dicapai oleh kategori pertambangan dan penggalian (10,06 persen), disusul oleh kategori industry pengolahan (8,96 persen), kategori konstruksi (8,81 persen), kategori real estate (7,27 persen) dan kategori jasa keuangan (7,25 persen) sedangkan kategori perekonomian yang lain mengalami pertumbuhan dibawah tujuh persen. Kategori yang mengalami percepatan pertumbuhan tahun 2015 adalah kategori pertambangan dan penggalian, kategori Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor dan kategori real estat. Sedangkan kategori yang mengalami perlambatan pertumbuhan yaitu yang pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan tahun 2014 adalah kategori pertanian, kehutanan, dan peternakan, kategori industri pengolahan, kategori pengadaan listrik dan gas, kategori pengadaan air, kategori konstruksi, kategori transportasi dan pergudangan, kategori penyediaan akomodasi, dan makan minum, kategori informasi dan komunikasi, kategori jasa keuangan dan asuransi, kategori jasa perusahaan, kategori administrasi pemerintahaan, pertahanan dan jaminan sosial, kategori jasa pendidikan. kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial dan kategori jasa lainnya. Besaran PDRB Tapanuli Utara pada tahun 2015 atas harga berlaku mencapai 5.828,15 milyar rupiah, sedangkan atas dasar konstan 2010 sebesar 4.868.95 milyar. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2015, sebesar 4,81 persen, kategori pertanian, kehutanan, dan peternakan menyumbang pertumbuhan sebesar 1,72 persen, kemudian sebesar 1,01 persen bersumber dari kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum dan pada kategori lainnya menyumbang pertumbuhan dibawah 1 persen dengan jumlah sebesar 2,09 persen. Kategori yang cukup dominan dalam pembentukan PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2015 yaitu kategori pertanian (47,61 persen), kategori Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan (13,00 persen), dan kategori konstruksi (12,33 persen), sedangkan kategorikategori yang lain memberikan kontribusi di bawah 10 persen terhadap total PDRB. PDRB perkapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2015 mencapai Rp 19.864.253,52 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp 18.509.155,15.

I. PDRB Menurut Kategori Dalam periode tahun 2011-2015, kinerja ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara yang diukur dengan besaran PDRB Atas Dasar Harga Berlaku mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2011 sebesar 4.196,26 milyar rupiah, pada tahun 2012 sebesar 4.606,31 milyar rupiah, pada tahun 2013 sebesar 4.984,01 milyar rupiah, pada tahun 2014 sebesar 5.383,65 milyar rupiah dan kemudian pada tahun 2015 sebesar 5.828,15 milyar rupiah. Secara Riil, dengan mengeluarkan faktor inflasi, kinerja ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara yang diukur dengan besaran PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 mencapai 4.868,95 milyar rupiah pada tahun 2015, angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, misalnya pada tahun 2014 sebesar 4.645,42 milyar rupiah, dan tahun 2013 sebesar 4.419,77 milyar rupiah Lapangan Usaha Tabel 1. PDRB Kabupaten Tapanuli Utara Menurut Kategori Tahun 2011-2015 (milyar rupiah) Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2 Pertambangan dan Penggalian 2.122,06 2.296,30 2.471,50 2.622,39 2.774,49 2.019,77 2.101,62 2.192,51 2.273,43 2.353,12 2,60 3,01 3,35 3,68 4,05 2,48 2,68 2,94 3,22 3,54 3 Industri Pengolahan 69,76 78,08 89,16 102,19 120,26 63,65 69,10 78,38 87,84 95,72 4 Pengadaan Listrik dan Gas 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur 4,16 4,36 4,45 4,46 4,34 4,19 4,48 4,76 4,99 5,11 4,73 5,10 5,48 5,88 6,28 4,53 4,67 4,84 5,05 5,27 6 Konstruksi 447,57 520,09 569,64 634,67 718,61 428,58 457,80 487,40 531,68 578,50 7 Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor 8 Transportasi dan Pergudangan 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 10 Informasi dan Komunikasi 517,36 562,08 605,76 676,85 757,73 493,17 516,06 544,97 573,64 603,91 173,27 206,28 228,07 251,32 276,72 163,89 182,51 196,02 210,03 224,71 90,01 103,60 117,92 132,40 148,74 83,03 87,80 95,13 101,31 107,77 44,47 46,11 46,54 46,95 47,38 43,90 44,98 45,71 46,42 46,65 11 Jasa Keuangan 60,27 71,46 79,41 88,45 98,70 57,98 61,83 66,39 71,27 76,44 12 Real Estate 89,99 100,74 113,24 127,75 143,92 83,50 87,37 92,45 98,53 105,69 13 Jasa Perusahaan 12,59 13,45 14,26 15,44 16,77 12,21 12,51 12,93 13,40 13,87 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan 425,23 457,86 490,45 522,60 556,47 413,90 434,97 461,01 488,68 511,50 15 Jasa Pendidikan 91,80 95,13 96,92 98,63 100,96 87,91 88,97 89,65 90,37 90,87 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 35,45 37,11 41,64 43,29 45,26 34,84 35,86 38,76 39,35 39,73 17 Jasa lainnya 4,93 5,55 6,25 6,70 7,46 4,87 5,42 5,93 6,23 6,54 JUMLAH 4.196,26 4.606,31 4.984,01 5.383,65 5.828,15 4.002,40 4.198,63 4.419,77 4.645,42 4.868,95

Dengan tahun 2010 sebagai tahun dasar dimana PDRB tahun 2010=100, maka bisa dilihat dengan mudah perkembangan PDRB baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan tahun demi tahun, bisa dilihat kecepatan pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku dibanding atas dasar harga konstan, dimana PDRB atas dasar harga berlaku mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dibanding PDRB atas dasar harga konstan, hal ini dikarenakan terjadinya kenaikan harga yang terus menerus setiap tahunnya. Pada tahun 2015 indeks perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku sebesar 119,70 yang berarti nilai PDRB telah meningkat 1,20 kali dibanding tahun 2010, dengan indeks perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan sebesar 100,00. II. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan gabungan laju pertumbuhan dari berbagai kategori ekonomi yang menggambarkan tingkat perkembangan ekonomi yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 4,81 persen. Pertumbuhan ini mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan tahun 2014 (5,11 persen). Dalam kurun waktu tahun 2011-2015, kategori industri pengolahan mengalami peningkatan rata-rata pertumbuhan sebesar 10,96 persen per tahun yang paling tinggi dibandingkan kategori-kategori yang lainnya. Kemudian diikuti kategori jasa lainnya sebesar 9.56 persen per tahun, kategori pertambangan dan penggalian sebesar 8,92 persen per tahun; kategori konstruksi sebesar 7,81 persen per tahun; kategori transportasi dan pergudangan sebesar 7,58 persen per tahun; kategori jasa keuangan dan asuransi sebesar 7,43 persen per tahun; diikuti oleh kategori penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 6,12 persen per tahun. Sementara itu, pertumbuhan kategori yang lainnya kurang dari 6 persen per tahun; kategorikategori tersebut adalah kategori real estate sebesar 5,34 persen per tahun, kategori pengadaan listrik dan gas sebesar 5,30 persen; kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial sebesar 5,28 persen; kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 5,13 persen; kategori pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 4,00 persen; kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 3,81 persen per tahun; kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 3,34 persen; kategori jasa perusahaan sebesar 3,33 persen per tahun; kategori informasi dan komunikasi sebesar 2,64 persen; dan kategori jasa pendidikan sebesar 0,87persen per tahun. Kategori yang mengalami percepatan pertumbuhan tahun 2015 adalah kategori pertambangan dan penggalian, kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, dan kategori real estate. Sedangkan kategori yang mengalami perlambatan pertumbuhan yaitu yang pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan tahun 2014 adalah kategori pertanian kehutanan dan perikanan, kategori industri pengolahan, kategori pengadaan listrik dan gas, kategori pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, kategori konstruksi, kategori transportasi dan pergudangan, kategori penyediaan akomodasi dan makan minum, kategori Informasi dan komunikasi, kategori jasa keuangan, kategori jasa perusahaan, kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial, kategori jasa pendidikan. kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial dan kategori jasa lainnya.

Tabel II. Laju Pertumbuhan PDRB kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2011-2015 Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015 Rata Rata Pertumbuhan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,46 4,05 4,32 3,69 3,51 3,81 2. Pertambangan dan Penggalian 7,27 8,37 9,33 9,58 10,06 8,92 3. Industri Pengolahan 11,80 8,55 13,44 12,07 8,96 10,96 4. Pengadaan Listrik dan Gas 5,96 6,97 6,24 4,93 2,39 5,30 5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 4,61 3,04 3,64 4,40 4,31 4,00 6. Konstruksi 7,85 6,82 6,46 9,08 8,81 7,81 7. Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor 4,86 4,64 5,60 5,26 5,28 5,13 8. Transportasi dan Pergudangan 5,01 11,36 7,40 7,14 6,99 7,58 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3,64 5,74 8,35 6,49 6,38 6,12 10. Informasi dan Komunikasi 7,07 2,47 1,62 1,55 0,51 2,64 11. Jasa Keuangan 8,50 6,64 7,38 7,36 7,25 7,43 12. Real Estate 2,41 4,63 5,82 6,57 7,27 5,34 13. Jasa Perusahaan 3,71 2,42 3,35 3,63 3,52 3,33 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial 4,65 5,09 5,99 6,00 4,67 5,28 15. Jasa Pendidikan 1,03 1,21 0,76 0,80 0,56 0,87 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,20 2,92 8,11 1,52 0,96 3,34 17. Jasa lainnya 17,08 11,25 9,34 5,12 5,02 9,56 JUMLAH 4,45 4,90 5,27 5,11 4,81 4,91 III. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Struktur ekonomi suatu daerah sangat ditentukan oleh besarnya peranan kategori-kategori ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa. Struktur yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh masing-masing kategori menggambarkan ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan berproduksi di masing-masing kategori. Pada tahun 2015, secara umum ada tiga kategori yang cukup dominan dalam pembentukan total PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Tapanuli Utara, yaitu kategori pertanian 47,61 persen, kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor 13,00 persen dan kategori konstruksi sebesar 12,33 persen, sedangkan kategori-kategori yang lain memberikan kontribusi dibawah 10 persen antara lain : kategori administrasi pemerintahan 9,55 persen, kategori transportasi dan Pergudangan 4,75 persen, kategori penyediaan akomodasi dan makan 2,55 persen, kategori real estate 2,47 persen, kategori industri pengolahan 2,06 persen, kategori jasa pendidikan 1,73 persen, kategori jasa keuangan 1,69 persen, kategori informasi dan komunikasi 0,81 persen, kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0,78 persen, kategori jasa perusahaan 0,29 persen, kategori jasa lainnya 0,13 persen, kategori pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur 0,11 persen, kategori pengadaan listrik dan gas dan kategori pertambangan dan penggalian masing-masing 0,07 persen.

Tabel III. Struktur Ekonomi Menurut Kategori Tahun 2011-2015 (Persen) No KATEGORI 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 50,57 49,85 49,59 48,71 47,61 2. Pertambangan dan Penggalian 0,06 0,07 0,07 0,07 0,07 3. Industri Pengolahan 1,66 1,70 1,79 1,90 2,06 4. Pengadaan Listrik dan Gas 0,10 0,09 0,09 0,08 0,07 5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 6. Konstruksi 10,67 11,29 11,43 11,79 12,33 7. Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor 12,33 12,20 12,15 12,57 13,00 8. Transportasi dan Pergudangan 4,13 4,48 4,58 4,67 4,75 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan 2,15 2,25 2,37 2,46 2,55 10 Informasi dan Komunikasi 1,06 1,00 0,93 0,87 0,81 11 Jasa Keuangan 1,44 1,55 1,59 1,64 1,69 12 Real Estate 2,14 2,19 2,27 2,37 2,47 13 Jasa Perusahaan 0,30 0,29 0,29 0,29 0,29 14 Administrasi Pemerintahan, 10,13 9,94 9,84 9,71 9,55 15 Jasa Pendidikan h d i 2,19 2,07 1,94 1,83 1,73 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,84 0,81 0,84 0,80 0,78 17 Jasa lainnya 0,12 0,12 0,13 0,12 0,13 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Jika dilihat berdasarkan kelompok kategori, maka kelompok kategori primer (kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan dan kategori pertambangan dan penggalian) merupakan penopang utama perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara yaitu sebesar 47,67 persen. Kondisi tersebut sesuai dengan keadaan Kabupaten Tapanuli Utara sebagai salah satu daerah penghasil beras dan tanaman bahan makanan lainnya di Propinsi Sumatera Utara. Kontribusi kategori tersier (kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor, kategori transportasi dan pergudangan, kategori penyediaan akomodasi dan makan minum, kategori informasi dan komunikasi, kategori jasa keuangan, kategori real estate, kategori jasa perusahaan, kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial, kategori jasa pendidikan, kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial jasa lainnya dan kategori jasa- jasa) mencapai 37,75 persen dari seluruh perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara, sedangkan kategori sekunder (kategori industri pengolahan, kategori listrik, gas dan kategori pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, dan kategori kontruksi) hanya memberikan kontribusi 14,58 persen.

IV. Sumber Pertumbuhan Ekonomi (Sog) Untuk melihat dari kategori mana saja yang menjadi sumber laju pertumbuhan suatu daerah, maka bisa digunakan formula sumber pertumbuhan yang rumusnya adalah laju pertumbuhan tahun tersebut dikalikan dengan penimbang tahun yang lalu dan kemudian dibagi dengan total penimbang tahun yang lalu, dalam hal ini penimbangnya adalah distribusi persentase. Untuk Kabupaten Tapanuli Utara, dari persen laju pertumbuhan yang dicapai Tahun 2015 sebesar 4,81 persen, 1,72 persen bersumber dari kategori pertanian, kehutanan dan perikanan, kemudian 1,01 persen dari kategori konstruksi, dan penjumlahan kategori yang lainnya sebesar 2,09 persen. Pada tahun sebelumnya, tahun 2014, dari 5,11 persen pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara, 1,83 persen berasal dari kategori pertanian, kehutanan dan perikanan, sedangkan penjumlahan kategori yang lainnya adalah 3,28 persen. Tabel IV. Sumber Pertumbuhan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2015 (Persen) Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,76 2,05 2,16 1,83 1,72 2. Pertambangan dan Penggalian 0,00 0,01 0,01 0,01 0,01 3. Industri Pengolahan 0,18 0,14 0,22 0,21 0,17 4. Pengadaan Listrik dan Gas 0,01 0,01 0,01 0,01 0,00 5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 6. Konstruksi 0,81 0,73 0,70 1,00 1,01 7. Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor 0,60 0,57 0,69 0,65 0,65 8. Transportasi dan Pergudangan 0,20 0,47 0,32 0,32 0,32 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,08 0,12 0,17 0,14 0,14 10. Informasi dan Komunikasi 0,08 0,03 0,02 0,02 0,01 11. Jasa Keuangan 0,12 0,10 0,11 0,11 0,11 12. Real Estate 0,05 0,10 0,12 0,14 0,15 13. Jasa Perusahaan 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan 0,48 0,52 0,62 0,63 0,49 15. Jasa Pendidikan 0,02 0,03 0,02 0,02 0,01 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,03 0,02 0,07 0,01 0,01 17. Jasa lainnya 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 JUMLAH 4,45 4,90 5,27 5,11 4,81 V. PDRB Per Kapita Jika kinerja ekonomi (PDRB) yang tercipta di Kabupaten Tapanuli Utara dibagikan pada seluruh penduduk pertengahan tahun secara rata, maka akan diperoleh PDRB per Kapita. Secara tidak langsung, PDRB per kapita Kabupaten Tapanuli Utara menggambarkan tingkat kemakmuran di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara. Dikatakan tingkat kemakmuran wilayah karena belum memperhitungkan komponen-

komponen lain, seperti : penyusutan, pajak tidak langsung netto, dan pendapatan netto yang mengalir dari dan ke daerah lain. Karena pendapatan perkapita yang diperlukan belum dapat dihitung, maka PDRB per kapita Kabupaten Tapanuli Utara dapat digunakan sebagai perkiraan kasar untuk menggambarkan tingkat kemakmuran penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara. Selama periode 2010-2015, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Tapanuli Utara terus mengalami peningkatan. Tahun 2010 PDRB Perkapita sekitar Rp 13.681.597,62 atau sekitar Rp 1.140.133,13 per orang perbulan, meningkat menjadi sekitar Rp 14.829.241,70 atau sekitar Rp 1.235.770,14 per orang per bulan pada tahun 2011, meningkat menjadi sekitar Rp 16.115.964,89 atau sekitar Rp 1.342.997,07 per orang per bulan pada tahun 2012, kemudian pada tahun 2013 sekitar Rp 17.419.423,64 atau sekitar Rp 1.451.618,64 per orang per bulan, meningkat lagi pada tahun 2014 sekitar Rp 18.509.155,15 atau sekitar Rp 1.542.429,60 per orang per bulan dan meningkat lagi pada tahun 2015 sekitar Rp 19.864.253,52 atau sekitar Rp 1.655.354,46 per orang per bulan. Grafik II. PDRB Perkapita Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010-2015 (Rupiah) 25000000,000 20000000,000 15000000,000 10000000,000 19864253,52115 18509155,15320 17419423,63584 16115964,88961 14829241,70039 13681597,61794 16594991,17334 15447383,17226 15971111,92444 13681597,61794 14144141,54932 14689627,64903 ADHB ADHK 5000000,000 2010 2011 2012 2013 2014* 2015**

BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA Informasi lebih lanjut hubungi: Waltor Simanungkalit, S.E Kepala Seksi Neraca Wilayah dna Analisis Statistik BPS Kabupaten Tapanuli Utara Telepon: 0633-21153, Fax: 0633-21755 E-mail: bps1205@bps.go.id