BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada data keuangan yang dipublikasikan yang dibuat sesuai dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari. pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha menuntut adanya informasi yang bisa digunakan sebagai

A. Latar Belakang Masalah

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan maupun dari

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

SKRIPSI. Disusun oleh : B FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM SKRIPSI

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional suatu negara,

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan investasi atas aktiva keuangan dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana. Agar para investor mau menanamkan dananya maka

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. para pemodal atau investor untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah

BAB I PENDAHULUAN. modal, dan bagi investor akan mendapatkan return. Para pemodal tertarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

0BAB I PENDAHULUAN. di pasar modal, ada kegiatan terpenting yang perlu dilakukan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. dana tersebut ke berbagai sektor yang produktif. Pasar modal dalam fungsi ekonominya menyediakan fasilitas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

BAB I PENDAHULUAN. investasi, terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat dimana para investor melakukan transaksi

BAB I PENDAHULUAN. adalah melalui pasar modal. Pasar modal adalah sarana yang. masyarakat dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN. (Tandelilin, 2010:31). Salah satu bidang investasi yang cukup menarik namun

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX)

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum pemodal melakukan transaksi di pasar modal, baik pasar perdana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham sebagai hasil dari investasinya. Jogiyanto (2000 : 143) membedakan return

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan pencapaian yang

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh

BAB I PENDAHULUAN. yang kelebihan dana (lender) ke pihak yang memerlukan dana (borrower).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perdagangan surat berharga merupakan cara untuk menarik dana

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama 10 tahun terakhir pasar modal di Indonesia telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Sawidji, 2004)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melakukan sebuah investasi, sebaiknya investor melakukan analisis

BAB 1. Pasar modal adalah bagian dari pasar financial dan tempat bertemunya investor dan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Oleh karena itu untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, perlu dilibatkan analisa dampak keuangan kumulatif dan ekonomi dari keputusan dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komparatif. Dalam membahas metode penilaian kinerja keuangan, perusahaan harus didasarkan pada data keuangan yang dipublikasikan yang dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi keuangan yang berlaku umum. Laporan ini merupakan data yang paling umum yang tersedia untuk tujuan tersebut, walaupun seringkali tidak mewakili hasil dan kondisi ekonomi. Laporan keuangan disebut sebagai "kartu skor" periodik yang memuat hasil investasi operasi dan pembiayaan perusahaan, maka fokus akan diarahkan pada hubungan dan indikator keuangan yang memungkinkan analisa penilaian kinerja masa lalu dan juga proyeksi hasil masa depan dimana akan menekankan pada manfaat serta keterbatasan yang terkandung didalamnya. Perusahaan kemungkinan akan menggunakan informasi akuntansi berupa laporan keuangan untuk menilai kinerja manajer. Kemungkinan lain adalah informasi akuntansi digunakan bersamaan dengan informasi non akuntansi untuk menilai kerja manajernya. Kinerja manajer diwujudkan dalam berbagai kegiatan

mencapai tujuan perusahaan dan karena setiap kegiatan itu memerlukan sumber daya maka kinerja manajemen akan tercermin dari penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan. Disamping itu informasi akuntansi merupakan dasar yang objektif dan bukan subjektif sebagai dasar penilaian kinerja manajer. Untuk memahami tentang laporan keuangan maka analisis laporan keuangan sangat dibutuhkan. Analisis keuangan meliputi perhitungan dan interpretasi rasio keuangan yang dapat membantu para pelaku bisnis, pihak pemerintah, dan pemakai lainnya dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan serta dapat memprediksi laba perusahaan. Salah satu alternatif untuk mengetahui informasi keuangan yang dihasilkan bermanfaat untuk memprediksi harga saham, maka dilakukan analisis rasio keuangan. Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan atau fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan yang terjadi di bursa ( pasar sekunder ). Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham, harganya semakin naik, sebaliknya semakin banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu saham, harganya semakin bergerak turun. Saham yang memiliki kinerja baik meskipun harganya menurun keras karena keadaan pasar yang jelek (bearish) yang menyebabkan kepercayaan terhadap pemodal terguncang, saham ini tidak akan sampai hilang jika kepercayaan pemodal pulih. Siklus ekonomi membaik ataupun hal-hal lain membaik (bullish), maka harga saham yang baik ini akan kembali naik menjadi

resiko dari pemegang suatu saham adalah turunnya harga saham. Cara mengatasinya adalah menahan saham tersebut untuk waktu yang cukup lama sampai keadaan pasar membaik kembali. Dalam melakukan prediksi harga saham terdapat pendekatan dasar yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Secara tradisional analisis fundamental telah memperoleh perhatian yang cukup besar dari para analisis sekuritas. Para praktisi cenderung menyukai penggunaan model yang tidak terlalu rumit, mudah dipahami, dan mendasarkan diri atas informasi akuntansi. Husnan (2001:303) menjelaskan bahwa analisis fundamental mendasarkan pola pikir perilaku harga saham ditentukan oleh perubahan-perubahan variasi perilaku variabel-variabel dasar kinerja perusahaan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa harga saham tersebut ditentukan oleh nilai perusahaan. Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Sebaliknya apabila terdapat berita buruk mengenai kinerja perusahaan maka akan menyebabkan penurunan harga saham pada perusahaan tersebut. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan. Kinerja perusahaan ini akan menjadi tolak ukur seberapa besar resiko yang akan ditanggung investor. Untuk memastikan kinerja perusahaan tersebut dalam kondisi baik atau buruk dapat dilakukan dengan menggunakan analisis rasio. Analisis teknikal adalah menganalisis harga saham berdasarkan informasi yang mencerminkan kondisi perdagangan saham, keadaan pasar, permintaan dan

penawaran harga di pasar saham, fluktuasi kurs, volume transaksi di masa lalu. Analisis teknikal menegaskan bahwa perubahan harga saham terjadi berdasarkan pola perilaku harga saham itu sendiri, sehingga cenderung untuk terulang kembali. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anita Ardiani (2007) yang meneliti tentang pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham dengan variabel independen CAR, RORA, NPM, ROA, BOPO, dan LDR serta variabel dependen yaitu harga saham dengan hasil penelitian secara simultan atau bersama-sama antara CAR, RORA, ROA, LDR, NPM dan BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sebesar 52.1 % dan secara parsial CAR, RORA dan LDR berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di BEJ sedangkan untuk ROA, NPM dan BOPO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pada penelitian yang dilakukan oleh Hermina Sihasale (2001) dalam bentuk tesis tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur dengan menggunakan variabel independen EVA, ROA, dan ROE dan menggunakan variabel dependen harga saham dengan hasil penelitian EVA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan. ROA dan ROE secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan dan secara parsial, ROA dan ROE tidak dapat berdiri sendiri dalam mengukur keinerja internal perusahaan tetapi harus bersama-sama dipakai investor untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.

Dari sejumlah besar perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, penulis memilih melakukan penelitian pada perusahaan telekomunikasi dengan kriteria sampel tertentu. Pemilihan kelompok perusahaan yang tergabung dalam perusahaan telekominukasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia adalah dengan pertimbangan bahwa diantara berbagai saham yang ditawarkan di Bursa Efek Indonesia, karena saat ini perusahaan telekomunikasi sudah sangat berkembang dan bahkan bertambah semakin banyak dari tahun ke tahun yang dikarenakan saat ini masyarakat sangat bergantung pada komunikasi dan perusahaan telekomunikasi juga mempunyai kontribusi cukup besar terhadap pendapatan negara. Pada penelitian ini, penulis ingin menganalisis manfaat rasio - rasio keuangan perusahaan telekomunikasi yang berpengaruh terhadap harga saham, yang selanjutnya apabila mempunyai pengaruh maka rasio - rasio tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk prediksi. Dalam penelitian ini akan digunakan rasio keuangan berupa : Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, Return on Investment, dan Return on Equity. Dalam kenyataannya, naik turunnya suatu kinerja keuangan suatu perusahaan akan berdampak terhadap naik turunnya harga saham perusahaan tersebut, dan dari hasil penelitian terdahulu maka penulis mencoba untuk membahas pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham dengan menggunakan rasio keuangan yang berbeda dan mengambil sampel yang berbeda juga yaitu di perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode tahun 2006-2010.

Atas dasar penelitian diatas, serta teori yang menyatakan nilai saham mewakili nilai perusahaan (kinerja perusahaan), maka penelitian ini mengambil judul Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bermaksud untuk menguji kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio berupa: Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, Return on Investment, dan Return on Equity. Dalam penelitian ini juga saya batasi bahwa penilaian kinerja yang digunakan hanyalah penilaian kinerja keuangan perusahaan saja dan data keuangan yang digunakan yaitu laporan keuangan yang telah diaudit pada tahun 2006-2010. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimana pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari: Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, Return on Investment, dan Return on Equity terhadap perubahan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara parsial. b. Bagaimana pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari: Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, Return on Investment, dan Return on Equity terhadap perubahan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara simultan.

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dituangkan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, Return on Investment, dan Return on Equity secara parsial terhadap perubahan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, Return on Investment, dan Return on Equity secara simultan terhadap perubahan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). b. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Pihak Investor Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam melakukan prediksi harga saham, yang pada akhirnya dapat memberikan sumbangan informasi bagi pihak investor untuk mengambil keputusan membeli atau tidak saham tersebut.

2. Bagi Pihak Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi pihak manajemen perusahaan dalam penetapan kebijakan terutama menyangkut keuangan dan kebijakan lain berdasarkan analisis rasio keuangan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini juga diharapkan sebagai sumber informasi dan referensi untuk memungkinkan penelitian selanjutnya mengenai topik-topik yang berkaitan, baik yang bersifat melanjutkan maupun melengkapi. 4. Kerangka Konseptual dan Hipotesis a. Kerangka Konseptual Harga saham yang mencerminkan semua informasi yang relevan mengindikasikan dipenuhinya syarat pasar modal yang efisien. Salah satu informasi yang relevan adalah laporan keuangan. Pasar menggunakan laporan keuangan sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk melakukan investasi, karena laporan keuangan tersebut berisi informasi tentang aktivitas serta kinerja perusahaan dan dapat segera diinformasikan kepada para investor dan pengguna lainnya. Oleh sebab itu, laporan keuangan dapat menjadi alat yang tepat bagi perusahaan perusahaan di Bursa Efek Indonesia untuk menarik para investor. Selain itu, perusahaan dapat

mengetahui seberapa besar kinerja yang telah dihasilkan sehingga tujuan untuk kemakmuran pemegang saham dapat dicapai. Dalam analisis fundamental, proyeksi harga saham dilakukan dengan mempertimbangkan proyeksi prestasi perusahaan dimasa depan. Prestasi perusahaan yang dinilai dikaitkan dengan kondisi fundamental atau kinerja keuangan perusahaan. Kondisi fundamental mencerminkan kinerja variabel keuangan yang dianggap mendasar atau penting dalam perubahan harga saham. Apabila kondisi fundamental atau kinerja keuangan membaik maka diharapkan harga saham juga akan mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan maka akan menyebabkan penurunan harga saham perusahaan tersebut pula. Untuk memastikan kinerja keuangan perusahaan baik atau buruk dapat dilakukan dengan menggunakan analisis rasio. Perubahan harga saham di bursa atau pasar sekunder dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah faktor internal perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan faktor internal perusahaan yang dapat dilihat melalui rasio-rasio keuangan perusahaan tersebut. Umumnya faktor fundamental yang diteliti dalam laporan keuangan berupa rasio-rasio keuangan seperti Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), dan lain- lain. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan teori teori yang dikemukan maka peneliti memilih menggunakan rasio rasio keuangan seperti Earning Per Share (EPS), Debt

to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE) sebagai variabel independen. Secara sistematis, kerangka teoritis ini dapat diperlihatkan pada gambar berikut ini: Gambar 1.1 Kerangka Konseptual EPS (X₁) DER (X₂) PER (X3) H1 H2 H3 Harga Saham (Y) ROI (X4) ROE (X5) H4 H5 H6 b. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Earning Per Share mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham. H2 : Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham.

H3 : Price Earning Ratio mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham. H4 :Return on Investment mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham. H5 : Return on Equity mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham. H6 : Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, Return on Investment, Return on Equity secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.