RINGKASAN SKRIPSI ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. adanya kesesuaian antara realita sosial dengan data yang ada, maka perlu adanya

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kalijaga Yogyakarta yang berjudul Tinjauan Hukum Islam Terhadap. Sentolo Kabupaten Kulon Progo. Dalam penelitian ini penulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakag Allah Swt. Telah menjadikan manusia masing-masing saling membutuhkan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya, manusia melakukan usaha sesuai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Kerena manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. mendatangkan penghasilan. Setiap usaha tidak dapat dilakukan sendiri tanpa

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Allah SWT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU NO 7 TAHUN 2004 TERHADAP JUAL BELI AIR IRIGASI DI DESA REJOSARI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. menuju proposisi-proposisi akhir dalam bidang pengetahuan tertentu. 1

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran Islam merupakan ajaran yang lengkap dan sempurna, sehingga. dalam masalah muamalah (hubungan antar makhluk) dibahas secara

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti memilih tempat strategis yang menjadi objek

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

Muza>ra ah dan mukha>barah adalah sama-sama bentuk kerja sama

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

Pedoman Wawancara. 3. Pendidikan apa yang terahir Ibu/ saudara tempuh? 1. Apakah Ibu/ saudara sering mengikuti kegiatan arisan?

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB II JUAL BELI, KREDIT DAN RIBA. dahulu perlu diperjelas pengertian jual beli. Secara etimologi berarti menjual

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB III METODE PENELITIAN. tidaknya suatu penelitian, yang merupakan cara-cara dalam melaksanakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

ma>l mitsli> untuk kemudian dibayar atau

BAB III. Koperasi (Syirkah Ta awuniyah) bersal dari perkataan Co dan Operation yang mengandung arti kerja sama untuk

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli hukum Islam memberikan pengertian harta ( al-maal ) adalah. disimpan lama dan dapat dipergunakan waktu diperlukan.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. yang Allah SWT perintahkan untuk saling tolong menolong, bahu-membahu

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB 1 PENDAHULUAN. (amaliah) yang diperoleh melalui dalil-dalil yang terperinci. 1. Muamalah merupakan aturan-aturan (hukum) Allah SWT untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI LELANG ONLINE DI BALELANG.COM. menyetujui segala ketentuan-ketentuan yang Balelang.

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari perlu berhubungan dengan manusia lain,

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah pembiayaan yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syari ah baik

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2

BAB V PENUTUP. harta milik tidak sempurna di Veeva Rent Car n Motor Malang maka peneliti

BAB IV ANALISIS TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DI DESA JENARSARI GEMUH KENDAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. cabang ilmu dalam islam yang dikenal dengan fiqih muammalah. Aspek. hubungan antara umat satu dengan umat yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

فإذا قضيت الصالة فانتشروا في األرض وابتغوا من فضل اهلل واذكروا اهلل كثيرا لعلكم تفلحون

BAB IV ANALISA DATA. Daar Al-Fikri, 1989), h Pundi Akara, 2006), h Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuha, (Damaskus:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB IV ANALISIS JUAL BELI MESIN RUSAK DENGAN SISTEM BORONGAN DI PASAR LOAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN PASAL 106 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI TANAH MILIK ANAK YANG DILAKUKAN OLEH WALINYA

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan masyarakat yaitu apa yang disebut dengan muamalah. Keperluan hidup

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

A. Analisis Terhadap Praktek Perubahan Harga Secara Sepihak dalam Jual Beli Rak Antara. Produsen dan Pedagang Pengecer di Jalan Dupak No. 91 Surabaya.

Kafa<lah merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (ka>fil)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk masalah jual beli dan sewa menyewa. Islam selalu

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

untuk bergabung dan berusaha bersama agar kekurangan yang terjadi dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. ini, karena manusia diberi kelebihan akal untuk berpikir dan menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Maua malah adalah kegiatan yang mengatur hal-hal yang

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK HUTANG PIUTANG DALAM TRADISI DEKEKAN DI DESA DURUNGBEDUG KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

1 Ahmad Faisol Amir, wawancara (Banjarsari, 17 Januari 2014)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Praktek Pinjam Pakai Sepeda Motor

BAB I PENDAHULUAN. tuntunan dalam tuntutan dinamika realitas masyarakat dari segala kompleksitas

BAB I PENDAHULUAN. makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk hidup yang lainnya,

هي أن يدفع املالك إىل العامل ماال ليتجر فيه ويكون الربح مشرتكا بينهما حبسب مل شرطا BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. makhluk yang berkodrat hidup dalam masyarakat. Sebagai makhluk sosial,

Transkripsi:

RINGKASAN SKRIPSI ABSTRAK Pada awalnya arisan merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan sebagai sarana mempererat tali silaturahim antar warga masyarakat desa Jatikalen Kecamatan Jatikalen Kabupaten Nganjuk dan juga sebagai sarana bertukar inspirasi dan ide kreatif lainnya. Akan tetapi semakin bertambahnya kebutuhan ekonomi, arisan menjadi suatu solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang mendesak. Salah satu cara yang dilakukan oleh masyarakt untuk memenuhi kebutuhannya tersebut adalah dengan menjual arisan yang dimilikinya. Penjual arisan tersebut akan menjual arisannya kepada pihak lain yang membeli arisannya. Biasanya pihak pembeli arisan akan membayar atas penjualan arisan tersebut separuh dari jumlah nominal yang seharusnya diterima oleh pihak pembeli. Dalam transaksi jual beli yang dilakukan seharusnya tidak hanya mendatangkan keuntungan finansila saja, akan tetapi juga harus berdasarkan rukun dan syarat jual beli yang telah ditentukan untuk menghindari kerugian pada salah satu pihak atau keduanya dalam transaksi tersebut. Dalam penelitian ini terdapat rumusan masalah yaitu : 1) bagaimana pelaksanaan transaksi jual beli arisan di desa jatikalen kecamatan jatikalen kabupaten nganjuk? 2) bagaimana pandangan tokoh agama islam terhadap transaksi jual beli arisan di desa jatikalen kecamatan jatikalen kabupaten nganjuk?. jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis empiris karena dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari lapangan tempat terjadinya segala hal yang diteliti yang berkaitan dengan kasus transaksi jual beli arisan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa tahapan diantaranya, observasi, wawancara dan dokumentasi untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian ini, berdasarkan pandangan tokoh agam islam bahwa hukum jual beli arisan tidak sah ( tidak diperbolehkan ) sebab tidak memenuhi syarat jual beli yaitu barang tersebut tidak dapat diserahterimakan ketika terjadi akad. Dalam transaksi jual beli arisan mengandung unsur riba yang disamakan dengan hutang piutang dengan pembayaran lebih atas hutang pokoknya karena pembeli arisan mendapatkan untung yang lebih besar. Allah dengan jelas dan tegas melarang segala bentuk tambahan dalam jual beli dan tidak membenarkan jual beli riba yang seolaholah menolong pihak yang memerlukan pertolongan, sebab kita dianjurkan untuk tolong menolong dalam kebaikan merujuk pada firman Allah dalam Surat Al-Maidah Ayat 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai mahluk sosial manusia yang tidak bisa lepas dari bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuan hidupnya, oleh karena itu transaksi jual beli tidak dapat di pisakan dari kehidupan manusia.salah satu bentuk praktik jual beli yang dilakukan oleh masyarakat desa Jatikalen adalah transaksi jual beli arisan. Jual beli arisan adalah transaksi jual beli dimana yang dijadikan objek serah terima adalah arisan. Dalam transaksi jual beli arisan yang dilakukan oleh

masyarakat desa Jatikalen, penjual (peserta arisan) menjual nama arisanya kepada orang lain (pembeli) dengan harga tertentu. Dalam transaksi jual beli arisan ini, objek arisan berupa uang hasil perolehan arisan tersebut. Secara umum pembeli biasanya membeli nama arisan tersebut separuh dari harga yang semestinya didapatkan. Akan tetapi setelah terjadi akad jual beli, pembeli arisan tidak mempunyai tanggungan dalam melakukan pembayaran setiap minggunya. Pembayaran dilakukan oleh penjual (peserta arisan) hingga akhir pembayaran sebab ia masih menjadi peserta arisan sedangkan pembeli arisan tersebut hanya menunggu sampai nama penjual arisan tersebut keluar dan mendapatkan hasilnya. Hasil yang diperoleh dari arisan tersebut menjadi milikpembeli sepenunya. Tokoh agama merupakan orang yang sangat berperan dalam mengatasi rusakya sumber daya manusia. Rusaknya sumber daya manusia merupakan salah satu tanggung jawab utama tokoh agama. Segala hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia terutama yang berkaitan dengan masalah moralitas dan keagamaan, tokoh agama memiliki peran penting.oleh karena tokoh agama merupakan seseorang yang memiliki peran dalam suatu masyarakat, keberadaannya diharapkan mampu memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang transaksi yang diperbolehkan ataupun dilarang berdasarkan ketentuan hukum syara. Berdasarkan permasalahan tersebut mendorong penulis untuk menulis judul Pandangan TokohAgama Islam Terhadap Transaksi Jual Beli Arisan(Studi Kasus Di Desa Jatikalen Kecamatan Jatikalen Kabupaten Nganjuk). B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pelaksanaan transaksi jual beli arisan di desa Jatikalen Kabupaten Nganjuk? 2. Bagaimana pandangan tokoh agama Islam terhadap transaksi jual beli arisan di desa Jatikalen, Kabupaten Nganjuk? C. Tujuan Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan transaksi jual beli arisan di desa Jatikalen, Kabupaten Nganjuk. 2. Untuk mengetahui bagaimana pandangan tokoh agama Islam terhadap transaksi jual beli arisan di desa Jatikalen, Kabupaten Nganjuk.

D. Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini diharapkan dapat mempunyai manfaat baik secara teoritis maupun dalam prakteknya dalam rangka memperluas pengetahuan masyarakat. E. Definisi Operasional Dalam definisi operasional akan dijelaskan tentang: Tokoh Agama, Arisan, Jual Beli Arisan. F. Sistematika Penulisan Secara keseluruhan penulisan laporan skripsi ini terdiri dari lima BAB. Adapun uraian sistematika pembahasan skripsi ini yaitu : Pada BAB I Laporan Penelitian ini akan dijelaskan mengenai Pendahuluan. Di dalam pendahuluan berisi beberapa sub bab, antara lain Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Pembahasan. BAB II membahas Tinjauan Pustaka yang berisikan Penelitian-Penelitian Terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini dan selanjutnya dijelaskan atau ditunjukkan keorsinilan penelitian ini serta di tunjukkan perbedaan dan kesamaannya dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Sub bab berikutnya yaitu Kerangka Teori. BAB III berisi beberapa poin yang berkaitan dengan Metode Penelitian, antara lain berupa Jenis Penelitian, Lokasi Penelitian, Subjek Penelitian, Pendekatan Penelitian, Jenis Dan Sumber Data, Metode Pengumpulan Data, serta Metode Pengolahan Dan Analisis Data. Pada BAB IV menjelaskan mengenai Hasil Penelitian dan Pembahasan. Terdapat dua sub BAB utama yang terdiri dari Pembahasan Hasil Penelitian. Pada sub BAB selanjutnya menjelaskan tentang Analisis terhadap transaksi jual beli arisan di desa Jatikalen serta pandangan Tokoh Agama Islam terhadap adanya transaksi jual beli arisan tersebut. Selanjutnya yang terakhir dalam BAB V, Bab ini berisi Penutup yang di dalamnya penulis akan menarik Kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh. Penulis juga memberikan Saran-Saran.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu 1. Irma Prihantari/ UIN Sunan Kalijaga/ 2009 dengan judul Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Arisan Sepeda Motor Paguyuban Agung Rejeki Di Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo. 2. Tuti Marlina/ UIN Malang/ 2013 dengan judul Praktek Jual Beli Arisan Di Desa Pandean Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan Ditinjau Dari Fiqh Syafi i. 3. Dewi Malikah Nur Rosyidah/ STAIN Ponorogo/ 2008 dengan judul Tinjauan Hukum Islam Terhadap Arisan Sepeda Motor Dengan Sistem Lelang ( Di desa Klagen, Kecamatan Karangmojo Kabupaten Magetan ). B. Kajian Teori 1. Konsep Umum Tentang Jual Beli a. Pengertian Jual Beli Sayyid Sabiq mendefinisikan jual beli adalah pertukaran harta dengan harta atas dasar saling merelakan atau memindahkan milik dengan ganti rugi yang dapat dibenarkan. 1 b. Rukun Dan Syarat Jual Beli Akan tetapi jumhur ulama menyatakan bahwa rukun jual beli itu ada empat yaitu : 2 1. Ada orang yang berakad atau al-muta aqidain ( penjual dan pembeli ) 2. Ada shighat ( lafal ijab dan qabul ) 3. Ada barang yang dibeli 4. Ada nilai tukar pengganti barang c. Bentuk-Bentuk Jual Beli Yang Dilarang 1) Jual beli terlarang karena tidak memenuhi syarat dan rukun 2) Jual beli terlarang karena ada faktor lain yang merugikan pihak-pihak terkait 3 1 Abdul Rahman Ghazaly, Ghufron Ihsan, Sapiudin Shidiq, Fiqh Muamalat, ( Jakarta : Kencana, 2010 ), h. 67 2 Wahbah Al-Zuhaily, Al-Fiqh Al-Islami Wa Adillatuhuh, ( Damaskus : Dar Al-Fikr Al-Mu ashir, 2005 ), Jilid V, Cet. Ke-8,h. 3309 3 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005 ), h. 82-83

2. Konsep Umum Tentang Arisan a. Pengertian Arisan Arisan dapat diartikan sebagai kegiatan mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang kemudian diundi di antara mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya, undian tersebut dilaksanakan dalam sebuah pertemuan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya b. Manfaat Arisan 1. Mempererat tali silahturahim dan ikatan kekerabatan antara para anggota arisan. 2. Mendiskusikan topik problema tertentu, guna membantu masalah anggota arisan. 3. Menyisihkan sebagian penghasilan sebagai wujud kebersamaan antar anggota arisan c. Metode Arisan Arisan dimulai berdasarkan kesepakatan bersama para peserta arisan. Berbagai kesepakatan tersebut antara lain tentang rentang waktu pengocokan arisan serta besarnya uang arisan. Dengan hal tersebut diharapkan arisan dapat berjalan sampai dengan pengocokan peserta terahir. 3. Konsep Umum Tentang Riba a. Pengertian Riba Dan Dasar Hukumnya Riba menurut bahasa artinya الزيادة yaitu tambahan atau kelebihan. Riba menurut istilah syara artinya suatu akad perjanjian yang terjadi dalam tukar menukar suatu barang yang tidak diketahui sama atau tidaknya menurut syara atau dalam tukar menukar itu disyaratkan dengan menerima salah satu dari dua barang b. Macam-Macam Riba 1. Riba Fadhli 2. Riba Qardhi 3. Riba Yad 4. Riba Nasiah

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian : Jenis penelitian yang dgunakan dalam penelitian ini adalah penelitian empiris. B. Pendekatan Penelitian : Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan yakni pendekatan kualitatif. C. Metode Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, ada 2 teknik sampling atau cara pengambilan sampel dari populasi antara lain : 1. Probabilitas atau Random 2. Purposive Sampling D. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini ada dua antara lain Data Primer dan Data Sekunder. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni: 1. Observasi (pengamatan) 2. Wawancara 3. Dokumentasi F. Metode Pengolahan Data 1. Editing 2. Klasifikasi (Classifying) 3. Verifikasi (verifying) 4. Analisis data (Analizing) 5. Kesimpulan (Concluding) BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Tentang Pelaksanaan Transaksi Jual Beli Arisan di Desa Jatikalen Kecamatan Jatikalen Kabupaten Nganjuk Di desa jatikalen arisan tidak hanya dijadikan sebagai sarana mempererat tali silaturahim antar waga akan tetapi arisan berubah menjadi suatu sarana yang berbeda yang dapat digunakan sebagai alat pertukaran untuk memperoleh uang karna adanya suatu kebutuhan yang mendesak.dari hasil wawancara yang telah penulis lakukan, sebagian besar orang yang melakukan jual beli arisan tersebut

adalah masyarakat yang dalam keadaan ekonomi kurang mampu dan terhimpit kebutuhan ekonomi dari berbagai macam sektor. Dalam transaksi jual beli arisan, harga yang diberikan sangat jauh dari jumlah nominal yang seharusnya diterima oleh penjual (peserta arisan). Hal tersebut sama sekali jauh dari unsur ta âwun (tolong menolong) sebagai kosep asar dari arisan itu sendiri dan bahkan merugikan salah satu pihak. Dalam transaksi jual beli arisan ini, transaksi jual beli tersebut lebih mengarah pada transaksi yang cenderung mengandung unsur bisnis didalamnya dan bukan lagi tolong menolong. Selain itu, setalah terjadinya akad jual beli penjul arisan tersebut masih memiliki tanggungan untuk membayar iuran arisan setiap minggunya, sedangkan pembeli hanya menuggu sampai nama arisan yang dibelinya keluar dan hasil perolehan atas arisan tersebut menjadi milik pembeli arisan sepenuhnya. Sehinggga dapat dikatakan bahwa transaksi jual beli arisan yang dilakukan oleh masyarakat desa Jatikalen lebih mengarah pada transaksi utang piutang, maka lebih tepat menggunakan akad utang piutang bukan lagi jual beli. B. Analisis Pandangan Tokoh Agama Islam Terhadap Transaksi Jual Beli Arisan di Desa Jatikalen Kecamatan Jatikalen Kabupaten Nganjuk Pada dasarnya Arisan secara umum termasuk dalam muamalah yang belum pernah disinggung hukumnya dalam Al-Qur an maupun As-Sunnah secara langsung, oleh karena itu hukumnya dikembalikan pada hukum asal muamalah yaitu boleh. Pada kasus jual beli arisan yang banyak banyak sekali dilakukan oleh masyarakat desa Jatikalen Kecamatan Jatikalen Kabupaten Nganjuk, terdapat perbedaan pandangan antara tokoh agama Islam tentang transaksi jual beli ini. Ada yang memperbolehkannya serta ada pula yang secara tegas melarang adanya transaksi ini. Alasan diperbolehkannya transaksi jual beli arisan ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Ustad Thohir yang menyatakan bahwa jual beli arisan tersebut dibolehkan sebab dalam hal ini penjual (pemilik arisan) dalam keadaan terdesak dan membutuhkan uang dengan segera sehingga ia harus ditolong. Pandangan berbeda disampaikan oleh ustadz Ustadz W. Wahyudin S.S.Ag yang berpendapat bahwa jual beli arisan ini dilarang atau tidak diperbolehkan. Dilarangnya transaksi jual beli arisan tersebut disebabkan karena tidak terpenuhi

syarat jual beli yakni yang berkaitan dengan objek transaksi tersebut. Selain itu transaksi ini mengarah pada suatu transaksi riba. Ustad Ahmad Dahlan juga berpendapat bahwa jual beli arisan merupakan suatu transaksi yang tidak diperbolehkan menurut ketentuan hukum Islam. Dilarangnya transaksi jual beli arisan ini disebabkan karena dalam transaksi jual beli arisan ini terdapat unsur mengurangi serta merugikan salah satu pihak di dalamnya. Dalam transaksi jual beli arisan ini, menurut pandangan Ustadz Agustono, apabila transaksi tersebut tidak merugikan salah satu pihak maka hal tersebut diperbolehkan. Akan tetapi kebanyakan transaksi jual beli arisan yang dilakukan tersebut merugikan salah satu pihak yang bertransaksi. Ustad Agustono juga berpendapat bahwa apabila arisan tersebut dijadikan jaminan untuk mendapatkan hutang maka hal tersebut diperbolehkan. Dari kegiatan jual beli arisan yang dilakukan oleh masyarakat desa Jatikalen, penulis menyimpulkan bahwa transaksi jual beli arisan tersebut sama dengan transaksi hutang piutang yang dibungkus dengan akad jual beli. Dalam transaksi ini, tambahan pada jumlah uang yang diberikan tersebutlah yang dilarang dalam ketentuan hukum syara sebab tambahan tersebut masuk kedalam kategori riba. Karena memang dalam hal ini pembeli arisan tersebut tidak memberikan ganti atas arisan tersebut sesuai dengan jumlah nominal yang seharusnya diterima oleh penjual (peserta arisan) tersebut.padahal Allah menganjurkan kepada manusia untuk saling tolong menolong dengan sesamanya manusia lainnya tanpa adanya unsur eksploitasi dan untung-untungan. BAB VPENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam transaksi jual beli arisan ini, pembeli arisan membeli arisan dengan harga / nilai tukar setengah dari jumlah nominal yang semestinya pembeli (peserta arisan) dapatkan dari pengundian arisan yang dimilikinya. Akan tetapi setelah terjadi akad jual beli tersebut, pembeli arisan tidak memiliki tanggungan untuk melakukan pembayaran setoran setiap minggunya. Tanggungan pembayaran setoran arisan setiap minggunya tetap dilakukan oleh penjual (peserta arisan) sebab ia masih menjadi peserta dalam arisan tersebut.

Sedangkan pembeli hanya menunggu sampai nama arisan tersebut keluar dan pada akhirnya apabila nama arisan tersebut keluar maka akan menjadi milik sepenuhnya oleh pihak pembeli arisan tersebut. Hal tersebut sama sekali jauh dari unsur ta âwun (tolong menolong) dan bahkan merugikan salah satu pihak. Maka dapat disimpulkan bahwa transaksi jual beli arisan yang dilakukan oleh masyarakat desa Jatikalen lebih mengarah pada transaksi utang piutang, maka lebih tepat menggunakan akad utang piutang bukan lagi jual beli. 2. Pandangan Tokoh Agama Islam terhadap transaksi jual beli arisan di Desa Jatikalen Kecamatan Jatikalen Kabupaten Nganjuk sebagaimana yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya bahwa sebagian tokoh agama Islam ada yang memperbolehkan dan ada pula yang melarang transaksi ini, akan tetapi mayoritas Tokoh Agama Islam melarang adanya transaksi jual beli arisan tersebut. B. Saran 1. Bagi Para Akademisi Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian dengan topik dan pendekatan yang berbeda maupun mengoreksi dan melakukan perbaikan seperlunya. 2. Bagi Tokoh Agama Islam Bagi tokoh agama islam setempat diharapkan mampu memberikan penjelasan terhadap warga masyarakat mengenai transaksi jual beli yang diperbolehkan maupun dilarang berdasarkan ketentuan hukum syara agar masyarakat dapat terhindar dari praktik transaksi berbasis riba sehingga tidak terjerumus dalam memakan suatu barang haram. 3. Bagi Para Pelaku Jual Beli Arisan Seharusnya ada kebijakan dari ketua arisan serta peserta arisan lain dalam kelompok arisan tersebut apabila ada salah satu anggota peserta arisannya yang memang dalam keadaan mendesak dan sangat membutuhkan uang sehingga peserta arisan tersebut tidak sampai menjual arisan yang dimilikinya. Sehingga prinsip dasar dari arisan tersebut terpenuhi yakni ta âwun (tolong menolong).