BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN USAHA DAGANG X

PEMODELAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN USAHA DAGANG X

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

APLIKASI PERHITUNGAN HONOR MENGAJAR DOSEN TIDAK TETAP YANG BERBASIS PRESENSI DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE Oleh: Wiwik Sulistiyorini (A

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di ambil penulis adalah PT. Royal Abadi Sejahtera

BAB 4 PROSES BISNIS 4.1. Proses Bisnis Saat Ini Proses Bisnis Pembelian Saat Ini

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi hal yang penting. Karena dengan komputerisasi sistem bisa memudahkan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Penggajian pegawai merupakan sebuah kegiatan rutin di kantor Camat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUTANSI PENGGAJIAN PADA SMK NEGERI 03 KOTA BEKASI. Nama : Delly Herdiana NPM : Kelas : 4EB19

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, kemajuan ilmu

ANALISIS SISTEM. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah pula fasilitas umum Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum

BAB II LANDASAN TEORI

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

BAB I PENDAHULUAN. bantuan teknologi, seperti: komputer, program-program aplikasi, perangkat

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB III LANDASAN TEORI

tingkat kecepatan akses data (laporan) menjadi terlambat jika sewaktu-waktu menghubungkan kualitas informasi dan kinerja suatu instansi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di ambil penulis adalah Apotek Century Jalan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di ambil penulis adalah Gudang Royal Abadi

BAB III LANDASAN TEORI

Yang menjadi rumusan masalah dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek peneletian dimana penulis melakukan penelitian yaitu di PT.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut.

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE. Toko Primatech merupakan sebuah toko yang menjual berbagai macam

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

Basis Data. Bab 1. Sistem File dan Basis Data. Sistem Basis Data : Perancangan, Implementasi dan Manajemen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian pengolahan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE DI SAUNG SOCCER BANDUNG

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh kegiatan manusia memanfaatkannya. Tak terkecuali dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis memasuki dunia persaingan yang semakin ketat. Hal ini

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini dilaksanakan pada event organizer Putra Gembira

AMIK GI MDP. Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Flippo (1984) mendefinisikan sebagai berikut: Penarikan calon pegawai

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. CV. Hikmah Utama adalah sebagai salah satu perusahaan yang bergerak

PERANCANGAN SSTEM PENYEDIAAN BARANG PADA CV. KARYA ABADI MOTOR

BAB 4 METODOLOGI. Pengembangan sistem..., Niken Ayu Damayanti, FKM UI, Universitas Indonesia

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bimbingan dan konseling merupakan layanan bantuan kepada peserta

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2010), jumlah penduduk DKI Jakarta adalah

Teknik Informatika. Bab III: Perancangan BasisData

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Untuk mendukung penulis dalam melakukan penelitian dan pengumpulan

1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

BAB III LANDASAN TEORI. Sistem merupakan bagian-bagian atau prosedur-prosedur yang saling

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam penjualan peralatan alat listrik. UD Novanel Setia yang berdiri pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komputer, menjadikan komputer sebagai suatu

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan dengan melihat latar belakang permasalahan dan kemudian

BAB III TEORI PENUNJANG. semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan,

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah Apotik Vita Sari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Koesuma (2011), dalam penelitiannya membahas pembuatan rancangan sistem manajemen basis data untuk T.B. Colomadu yang bertujuan untuk membantu dalam menghitung stok barang secara tepat dan akurat. Solusi ini dipilih karena sebelumnya belum ada sistem untuk menghitung stok barang secara akurat. Hal ini dikarenakan sebelumnya perhitungan stok hanya melalui nota pembelian, nota penjualan, dan ingatan pemilik. Hartono (2015) membuat sistem informasi untuk membantu komunikasi antar bagian Toko Gypsum Mulia Jaya. Pembuatan sistem yang dibuat mampu mengintegrasikan bagian penjualan dan bagian produksi agar waktu pelaksanaan proses bisnis lebih cepat pada Toko Gypsum Mulia Jaya. Sistem informasi tersebut dibuat karena Toko Gypsum Mulia Jaya mengalami masalah lamanya pengecekan barang secara manual. Lamanya waktu pengecekan tersebut menghambat proses restock dan produksi yang berakibat terlambatnya penyelesaian proyek yang dikerjakan oleh Toko Gypsum Mulia Jaya. Dwijayanto (2016) dalam jurnalnya membuat sistem informasi untuk U.D. Saitama menggunakan metode RUP (Rational Unified Process). Bertujuan meningkatkan kinerja usaha dagang sistem informasi yang dibuat mampu mencatat proses transaksi, persediaan barang dan menunjukkan barang yang paling banyak dibeli oleh konsumen. Solusi tersebut dipilih karena proses pencatatan barang yang masih manual seringkali masih terdapat selisih dengan jumlah barang sebenarnya dan permasalahan lain yang diangkat adalah susahnya menentukan barang yang paling laris penjualannya. Sanjaya (2016), dalam penelitiannya membuat sistem informasi manajemen untuk C.V. Media Intra Bali. Bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi C.V. Media Intra Bali sistem informasi yang dibuat memiliki fitur mencatat proses transaksi dan perhitungan biaya operasi C.V. Media Intra Bali. Solusi tersebut dipilih karena C.V. Media Intra Bali yang masih melakukan perhitungan operasi dan rekap data secara manual seringkali mendapati kesalahan pada hasil perhitungan dan hasil rekap datanya. 4

Penelitian saat ini adalah pembuatan sistem informasi manajemen untuk U.D. X. Sistem informasi yang dibuat selain memiliki fitur pencatatan proses transaksi, juga memiliki fitur harga usulan, pengingat jatuh tempo, dan pembuatan laporan otomatis. Tawar-menawar yang dilakukan pada setiap transaksi penjualan dan pembelian oleh pemilik merupakan dasar pembuatan fitur harga usulan. Fitur harga usulan ini menggunakan metode peramalan moving average price (MAP) satu periode. Informasi harga usulan akan ditampilkan pada setiap pembuatan transaksi penjualan dan pembelian. Fitur lain yang ditambahkan adalah pengingat jatuh tempo. Fitur ini ditambahkan berdasarkan banyaknya pembayaran nota yang terlambat mengakibatkan kerugian pada pemilik. Fitur ini akan ditamplkan pada tampilan awal aplikasi. Hal lain yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pelaksaaan pelatihan kepada pengguna. Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan perubahan yang terjadi akibat adanya sistem informasi yang baru. Pelatihan dilakukan saat implementasi dengan melakukan uji coba terhadap sistem informasi yang baru dibuat. 5

Tabel 2.1. Tabel Ringkasan Penelitian No Deskripsi Penelitian 1 Topik 2 Lokasi 3 Objek 4 Tujuan Koesuma (2011) Hartono (2015) Perancangan sistem manajemen berbasis data sebagai penunjang sistem informasi Toko Bangunan Colomadu, Karanganyar Stok barang dan kegiatan transaksi Mendapatkan sistem pencatatan stok barang dan transaksi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Administrasi pada Toko Gypsum Mulia Jaya Solo Proses transaksi dan produksi barang Membuat sistem informasi untuk proses administrasi Dwijayanto (2016). Perancangan sistem informasi manajemen U. D. Saitama Palembang Proses transaksi dan stok barang Membuat sistem informasi manajemen untuk proses transaksi Sanjaya (2016) Famsila (2016) Perancangan sistem informasi manajemen C.V. Intra Media Bali Transaksi penjualan dan biaya tenaga kerja Membuat sistem informasi untuk proses transaksi dan proses operasi Perancangan sistem informasi manajemen Surakarta Proses transaksi, stok barang, peramalan harga beli, dan harga jual, dan pengingat jatuh tempo Membuat aplikasi yang dapat membantu proses bisnis keluar masuk barang dan pengawasan stok 6

No Deskripsi 5 Metode Analisis Koesuma 2011) Hartono (2015) Perancangan sistem manajemen basis data 6 Output Aplikasi manajemen back office Tabel 2.1. Tabel Ringkasan Penelitian (Lanjutan) Proses Bisnis Data Flow Diagram Aplikasi administrasi proses bisnis Toko Gypsum Mulia Jaya Penelitian Dwijayanto (2016) RUP (Rational Unified Process) Aplikasi proses transaksi jual beli Sanjaya (2016) Famsila (2016) Metode Waterfall Aplikasi proses transaksi penjualan dan perhitungan gaji karyawan SDLC Pelatihan Aplikasi manajemen proses keluar masuk barang dan pengawasan barang 7

2.2. Dasar Teori 2.2.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu set komponen yang saling berhubungan yang memiliki fungsi untuk mengumpulkan/menerima, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengendalian sebuah organisasi (Shelly dan Rosenblatt, 2012). Berdasarkan Shelly dan Rosenblatt (2012), dukungan yang bisa difasilitasi, sistem informasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis : Sistem Pendukung Operasi Sistem informasi ini digunakan untuk memproses data yang dihasilkan dan digunakan dalam operasi bisnis. Fungsi dari sistem pendukung operasi bisnis adalah untuk mengolah data transaksi, mengontrol proses produksi, mendukung komunikasi dan kerja sama antar departemen. Menurut fungsi khususnya sistem informasi ini dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu : i. Sistem proses transaksi untuk memproses data yang dihasilkan dalam proses transaksi. ii. Sistem pengendali proses produksi untuk mengendalikan dan mengawasi jalannya proses produksi iii. Sistem kerja sama antar departemen untuk membantu kerja kelompok dan komunikasi antar departemen. Sistem Pendukung Manajemen Sistem informasi ini berfokus pada menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan. Sistem informasi membantu perusahaan untuk menentukan strategi bisnis perusahaan.menurut tingkat kompleksitasnya sistem ini dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu : iv. Sistem informasi manajemen menyediakan informasi dalam bentuk laporan khusus untuk membantu pembuatan keputusan. v. Sistem pembantu pengambilan keputusan menyediakan informasi secara interaktif untuk membantu pengambilan keputusan bisnis secara khusus. vi. Sistem informasi eksekutif menyediakan informasi kritikal yang dibutuhkan oleh para eksekutif perusahaan. 8

2.2.3. Database Menurut O Brien dan Marakas (2011), serta Laudon dan Laudon (2012) database adalah koleksi terintegrasi dari elemen-elemen data yang terelasi secara logika dan mampu mengolah data secara efisien dengan cara memusatkan data dan mengendalikan pengulangan data. Data yang disimpan dalam database dapat disebut sebagai entitas. Data ini berbeda dari aplikasi yang digunakan untuk menarik informasi dari database. Penggunaan database sebagai media penyimpan data yang terintegrasi, membutuhkan suatu sistem aplikasi yang bernama DBMS (Database Management System). Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012), serta Laudon dan Laudon (2012) DBMS adalah aplikasi atau alat untuk menambah, mengubah, menghapus dan memproses data yang tersimpan dalam database. Menurut O Brien dan Marakas (2011) DBMS mempunyai 5 dasar struktur database yaitu struktur hierarki, struktur jaringan, memiliki relasi, berorientasi objek, dan model yang multidimensi. Pada struktur berbentuk hierarki yang lama data disimpan dalam struktur yang bertingkat-tingkat dan saling ketergantungan, di mana data yang paling umum berada di tinggkat teratas dan data yang lebih spesifik ada di tingkat bawahnya. Data tersebut hanya dapat diakses dari atas ke bawah bukan sebaliknya. Oleh karena itu DBMS mengambil poin di mana data yang disimpan saling bergantung. Struktur berbentuk jaringan memiliki pola yang lebih luas dari struktur berbentuk hierarki. Pada struktur berbentuk jaringan data dapat memiliki relasi banyak ke banyak, artinya satu data dapat memiliki banyak relasi dan begitu juga sebaliknya. Cara ini menjadikan lebih fleksibel untuk mengakses data yang diinginkan daripada struktur berbentuk hierarki. Model relasi adalah pemodelan data dalam bentuk tabel dua dimensi di mana tabel tersebut memiliki kolom dan baris yang berisi data yang saling berkorelasi. Masing-masing baris mewakili satu data, sedangkan masing-masing kolom mewakili bidang atau field. DBMS memanfaatkan pemodelan relasi untuk representasi datanya. Model relasi yang biasa hanya bisa mewakili satu tabel, tetapi DBMS dapat memiliki lebih dari satu tabel karena DBMS dapat menghubungkan banyak tabel untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan. 9

Berorientasi objek artinya sistem yang dibuat mampu mewakili objek sebenarnya, dengan cara mencatat karateristik khusus dari objek tersebut. Model yang berorientasi objek dapat mewarisi karakteristik dari data yang berada di tingkat atasnya dan karena sifatnya itu objek yang baru dapat dibuat dengan hanya dengan menyalin beberapa karakteristik objeknya. Struktur yang multidimensional dapat diilustrasikan seperti sebuah kotak yang tiap sisinya berisi sebuah tabel data. Tiap tabel data tersebut mewakili satu entitas dan data antar tabel tersebut saling berhubungan. Oleh karena kemudahannya untuk menggambarkan hubungan antar data, struktur yang multidimensi banyak digunakan dalam struktur database untuk proses analisis. 2.2.4. Entity-Relationship Diagram (ERD) Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012), dalam sebuah sistem informasi entitas adalah data yang mewakili seseorang, tempat, benda, atau kegiatan untuk disimpan atau diolah, sedangkan karakteristik khusus atau ciri ciri khusus dalam suatu entitas disebut atribut. Sebuah database dapat memiliki lebih dari satu entitas dan hubungan antar entitas tersebut disebut ERD. ERD merupakan model yang menunjukan relasi logis dan interaksi antar entitas (Shelly dan Rosenblatt, 2012). ERD digunakan untuk memodelkan keseluruhan sistem dan dasar untuk membuat struktur data fisik. Simbol simbol yang digunakan dalam ERD dapat dilihat pada gambar 2.1. Gambar 2.1. Simbol ERD dengan notasi Crow s Foot (Sumber gambar : Shelly dan Rosenblatt, 2012) 10

2.2.5. Normalisasi Penyimpanan data yang sangat banyak memiliki satu kendala yaitu pengulangan data. Oleh karena itu, dalam pembuatan database harus dilakukan normalisasi. Normalisasi adalah suatu konsep untuk mendesain database sehingga tidak terjadi redundansi (duplikasi data) pada suatu entitas (Shelly dan Rosenblatt, 2012). Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012), langkah-langkah normalisasi adalah sebagai berikut : a. Bentuk Normal Pertama (1NF) Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap atribut dalam suatu entitas tidak boleh memiliki data berulang. Cara untuk mengubah suatu tabel yang memiliki data berulang adalah dengan mencari atribut unik atau dapat disebut juga atribut kunci pada entitas tersebut yang dapat membedakan masing-masing objek yang direpresentasikan dan menambahkan atribut unik tersebut ke setiap data dalam entitas. b. Bentuk Normal Kedua (2NF) Bentuk normal kedua mempunyai ciri bahwa setiap tabel atau entitas harus sudah menjadi bentuk normal kesatu dan setiap atribut bukan kunci dalam suatu entitas harus bergantung pada atribut kunci. Ketergantungan yang dimaksud dapat diilustrasikan seperti nama material dalam suatu daftar material harus mengikuti kode material yang sudah ditentukan untuk material tersebut. c. Bentuk Normal Ketiga (3NF) Bentuk normal ketiga mempunyai syarat bahwa tabel entitas harus sudah berupa bentuk normal kedua dan semua atribut bukan kunci dalam database hanya bergantung pada atribut kunci, baik antar atribut dalam tabel maupun antar atribut antar tabel. Cara untuk mengubah tabel entitas bentuk normal kedua ke bentuk normal ketiga adalah dengan mengganti kolom dalam suatu tabel yang berpotensi untuk muncul dalam banyak tabel dan memindahkannya ke tabel tersendiri, kemudian relasi antar tabel tersebut hanya lewat atribut kunci. 11

2.2.7. System Development Life Cycle (SDLC) Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012) SDLC terdiri dari 4 fase, antara lain perencanaan, analisis, desain, dan implementasi. Penjelasan lebih lanjutnya yaitu : FasePerencanaan Pada tahap ini pembuat program mulai dengan mencari penyebab terjadinya masalah, menentukan masalah yang ada, menentukan kebutuhan untuk menjadi solusi, dan menentukan batasan yang ada. Fase Analisis Tahap pembuatan selanjutnya adalah analisis. Tahap ini dimulai dari mengumumkan pembuatan proyek agar mengurangi kekhawatiran pekerja akan perubahan, membentuk tim proyek, menentukan informasi yang dibutuhkan, menentukan kriteria pembuatan sistem, mengajukan proposal desain, dan persetujuan proposal. Fase Desain Tahap ketiga yang dilakukan adalah desain. Tahap ini bermula dari menetapkan desain sistem yang mendetail, membuat alternatif-alternatif spesifikasi sistem, mengevaluasi spesifikasi tersebut, memilih spesifikasi yang paling baik, menyiapkan proposal implementasi, dan persetujuan proposal. Fase Implementasi Fase keempat adalah implementasi. Fase ini dimulai dengan memulai merencanakan implementasi, mengumumkan implementasi untuk memberitahukan pekerja atas keputusan yang telah dibuat, membuat hardware yang dibutuhkan, membuat software dan database yang dibutuhkan. 2.2.8. Moving Average Price (MAP) Menurut Makridakis dan Wheelwright (1989), secara umum semua bahan mentah, suku cadang, dan barang yang dijual beli bisa dikelompokan dalam MAP karena keakuratan hitungan akutansi untuk barang yang memiliki fluktuasi harga tinggi. Perusahaan menggunakan MAP untuk membeli material dengan fluktuasi biaya yang kecil. MAP dipilih saat material bisa didapatkan dengan mudah. MAP dapat meringankan beban kerja administrasi karena tidak membutuhkan analisis variabel lebih lanjut. Harga yang didapat dengan MAP 12

hampir mendekati harga asli.rumus yang digunakan untuk menghitung MAP terdapat pada rumus 2.1. (2.1) Keterangan : F t+1 = peramalan untuk periode t + 1 S t = nilai saat waktu t X i = nilai sesungguhnya saat waktu i i = periode waktun = jumlah periode yang dirata-rata 13