PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

Kata Kunci : LKS scaffolding, sumber pembelajaran, faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi, kelayakan

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM RESPIRASI KELAS XI IPA E JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

Oleh: Yustin Hasna Nur Izzah dan Yusman Wiyatmo

Pengembangan Alat Praktikum Gelombang Stasioner untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas XI

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN TERTULIS UNTUK PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI DI SMA. Oleh

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-BOOK INTERAKTIF BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA

Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN LKPD IPA MATERI TEKANAN ZAT BERPENDEKATAN AUTHENTIC INQUIRY LEARNING

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, 7-11 ISSN:

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 5, No. 2, pp , May 2016

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI MAN YOGYAKARTA I

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM PHP MySQL PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

THE DEVELOPMENT OF STUDENTS ACTIVITY PAPER BASED ON THE PROBLEM SOLVING AT SENIOR HIGH SCHOOL IN CHEMISTRY LESSON SUBJECT THERMOCHEMICAL

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

PENGEMBANGAN HANDOUT BIOLOGI SMA BERBASIS KONTEKSTUAL DISERTAI GAMBAR BERWARNA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA. Oleh:

Reta Yuliani Fajrin 40, Jekti Prihatin 41, Pujiastuti 42

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIK PEMASANGAN DASAR INSTALASI LISTRIK SEBAGAI BAHAN AJAR

Pengembangan Buku Ajar Siswa PLC Berbasis Problem Based Learning

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) SEBAGAI BAHAN AJAR PENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATERI REKONSILIASI BANK

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS MIND MAPPING PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN MODUL SIFAT LARUTAN BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN LINGKUNGAN DI SMP

UNESA Journal of Chemical Education Vol.4, No.2, pp , May 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 23 PADANG

SAMPAH. , Winarsih 2 ) dan Martini 3) Abstrak. Abstract. and the positive UAN PENDAHULU. aktif. mengajar. yang. yang diperoleh

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol 3, No 2, pp , May 2014

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

ARTIKEL ROPIKO NIM

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 LUBUK BASUNG.

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN JARINGAN TUMBUHAN BERBASIS HAKIKAT SAINS. Evi Mardiani, Siti Romlah Noerhodijah

Artikel Ilmiah PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR BERORIENTASI PADA VOCATIONAL SKILL PRAKTIKUM BIOLOGI SMA

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 55 61

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang ilmu tersebut adalah ilmu kimia. Pada hakikatnya ilmu kimia

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF CHEMBOND (CHEMICAL BONDING) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA

Abstrak. : Desi Hartinah, Dr. Insih Wilujeng, dan Purwanti Widhy H, M. Pd, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

PENGEMBANGAN TES UNTUK MENGANALISIS KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama

Yuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti*** No. Hp:

Chemistry Study Program The Faculty of Teachers Training and Education University of Riau

PENGEMBANGAN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERBASIS KELAS PADA PEMBELAJARAN KIMIA

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

Dita Oktavia Yudhatami Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

Kelayakan Teoritis LKS Berbasis Guided Discovery Berdasarkan Hasil Telaah dan Validasi

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGIES (ICT) PADA MATERI MENGELOLA DOKUMEN TRANSAKSI

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 1

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 2 RAO UTARA KECAMATAN RAO UTARA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA

Key Word: media, material of acid base solution.

PENGEMBANGAN KIT PRAKTIKUM DAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN OTENTIK TES TERTULIS PILIHAN JAMAK BERALASAN DENGAN SCIENTIFIC APPROACH

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pythagoras pada materi menggunakan rumus pythagoras dalam memecahkan

Transkripsi:

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA DEVELOPMENT OF STUDENT PERFORMANCE ASSESSMENT INSTRUMENTS FOR ASSESS PROCESS SKILLS IN PRACTICAL OF POLAR AND NON POLAR COMPOUNDS IN X GRADE SENIOR HIGH SCHOOL Febriana Kusuma Ningtyas* dan Rudiana Agustini Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya *Hp: 085735350015, *e-mail: febriana.kusuma@rocketmail.com Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kelayakan instrumen penilaian dalam praktikum senyawa polar dan non polar yang ditinjau dari validitas konstruksi, isi, dan kebahasaan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model 4-D (four-d Models) menurut Thiagarajan yaitu Define (Pendefinisian), Design (Perancanangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran). Penelitian ini dibatasi sampai tahap pengembangan. Hasil validasi oleh dosen kimia dan guru kimia memperoleh persentase penilaian validitas konstruksi sebesar 80,6 (layak), validitas isi sebesar 84,7 (sangat layak), dan validitas kebahasaan sebesar 86,1 (sangat layak). Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian dalam praktikum senyawa polar dan non polar yang dikembangkan layak digunakan sebagai instrumen penilaian. Kata Kunci: penilaian, keterampilan proses, senyawa polar dan non polar Abstract The purpose of this research was to describe the validity of student performance assessment instruments in practical of polar and non polar compounds in terms of the construction validity, content, and language. This research was development research referred to 4-D models (four-d Models) according Thiagarajan that are Define (Defining stage), Design (Designing stage), Develop (Developmental stage), and Disseminate (Disseminating stage). This research was confined until development stage. The validation result by chemistry lecturers and teachers got the assessment percentage in the construction validity was of 80,6 (feasible), content validity was of 84,7 (very feasible), and language validity was of 86,1 (very feasible). Based on the result of data analyze could conclude that the student performance assessment instruments in practical of polar and non polar compounds developed was feasible to use as student performance assessment instruments. Keywords: student performance assessment, process skills, polar and non polar compounds PENDAHULUAN Pada hakikatnya ilmu kimia merupakan produk dan proses. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, dan hukum. Kimia sebagai proses meliputi keterampilan-keterampilan yang disebut keterampilan proses dan sikap-sikap yang dimiliki oleh para ilmuan yang disebut 169

sikap ilmiah. Salah satu bentuk proses pembelajaran kimia yang dapat mengakomodasi kedua hakikat ilmu kimia yaitu pembelajaran melalui kegiatan praktikum. Firman (dalam Siahaan [5]) mengungkapkan bahwa kegiatan praktikum dapat dipakai untuk mengembangkan keterampilanketerampilan proses, membangkitkan minat belajar, dan memberikan bukti-bukti bagi kebenaran teori serta memudahkan siswa mempelajari konsep kimia yang abstrak. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru kimia di SMA Negeri 1 Madiun, diketahui bahwa materi senyawa polar dan non polar belum pernah diajarkan melalui kegiatan praktikum karena keterbatasan bahan, padahal konsep materi tersebut banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, tuntutan Dasar pada materi senyawa polar dan non polar adalah merancang dan melakukan percobaan untuk menyelidiki kepolaran senyawa. Semua materi pelajaran di sekolah diharapkan dapat dinilai secara utuh sehingga dapat menunjukkan kemajuan belajar yang sesungguhnya terutama untuk materi pelajaran IPA (fisika, biologi, dan kimia). Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa penilaian dalam kegiatan praktikum belum dilakukan secara maksimal. Hal ini tidak sesuai dengan penilaian dalam kurikulum 2013 yaitu penilaian autentik (authentic assessment). Penilaian autentik adalah kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang ada di Inti (KI) dan Dasar (KD). Penilaian autentik memperhatikan keseimbangan antara penilaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang disesuaikan dengan perkembangan karakteristik peserta didik sesuai dengan jenjangnya [3]. Salah satu instrumen penilaian yang sesuai dengan inti dari penilaian autentik dan dapat digunakan menilai keterampilan proses serta ketercapaian kompetensi dalam melakukan kegiatan praktikum di laboratorium adalah penilaian kinerja (Performance Assessment) [3]. Penilaian kinerja (unjuk kerja) merupakan penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai dengan yang ditetapkan [2]. Hasil penilaian yang diperoleh dengan mengggunakan instrumen penilaian kinerja lebih otentik daripada yang diperoleh dengan menggunakan tes klasik, dengan kata lain butir-butirnya lebih mencerminkan kemampuan yang diperlukan dalam praktek kehidupan sehari-hari [1]. Instrumen penilaian kinerja yang baik harus tervalidasi oleh ahli materi dan guru kimia baik dari segi konstruksi, isi, dan kebahasaan sehingga penilaian kinerja memenuhi untuk menilai kinerja siswa yang meliputi kompetensi pengetahuam, keterampilan, dan sikap. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kelayakan instrumen penilaian untuk mengases keterampilan proses dalam praktikum 170

senyawa polar dan non polar ditinjau dari validitas konstruksi, isi, dan kebahasaan. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan lembar penilaian kinerja siswa yang meliputi kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap beserta penskoran untuk setiap kompetensi tersebut. Penelitian ini mengacu pada model 4-D (four-d Models) yang dikemukakan oleh Thiagarajan (1974) yang terdiri dari empat tahap pengembangan yaitu Define (Pendefinisian), Design (Perancanangan), Develop (Pengembangan) dan Disseminate (Penyebaran). Penelitian ini hanya terbatas sampai pada tahap Develop (Pengembangan). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian pengembangan instrumen penilaian dalam praktikum senyawa polar dan non polar adalah metode angket. Angket berupa lembar telaah dan validasi yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang pendapat, saran, dan penilaian dari dosen dan guru kimia terhadap kelayakan instrumen penilaian yang dikembangkan. Analisis data angket telaah dari dosen dan guru kimia digunakan untuk memperbaiki komponen dalam instrumen penilaian kinerja. Analisis data hasil validasi dilakukan dengan menggunakan metode diskriptif kuantitatif yang menggunakan persentase. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan perhitungan skala Likert menurut Riduwan. Tabel 1. Skala Likert Penilaian Nilai/ Skor Sangat memenuhi 4 Memenuhi 3 Tidak memenuhi 2 Sangat tidak memenuhi 1 Riduwan [4] Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase adalah sebagai berikut: Persentase yang diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan skor sebagai berikut: Tabel 2. Interpretasi Skor Validasi Persentase Kriteria 0,0-20,9 Sangat tidak layak 21,0-40,9 Tidak layak 41,0-60,9 Cukup layak 61,0-80,9 Layak 81,0-100 Sangat layak Riduwan [4] Berdasarkan tersebut, instrumen penilaian dikatakan memenuhi apabila persentasenya 61,0. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian pengembangan instrumen penilaian untuk mengases keterampilan proses dalam praktikum senyawa polar dan non polar dilihat berdasarkan konstruksi, isi, dan kebahasaan. Berikut adalah rekapitulasi hasil validasi instrumen penilaan oleh dosen kimia dan guru bidang studi kimia. 171

Tabel 3. Rekapitulasi hasil validitas konstruksi instrumen penilaian Aspek yang dinilai a. Format Penilaian Pengetahuan 1) Format penilaian kompetensi pengetahuan sesuai dengan Inti, Dasar, dan indikator. 2) Aspek yang dinilai sesuai dengan keterampilan proses siswa dalam menulis laporan. 3) Rubrik penskoran sesuai dengan aspek yang dinilai. b. Format Penilaian Keterampilan 1) Format penilaian psikomotor sesuai dengan Inti, Dasar, dan indikator. 2) Komponen yang dinilai sesuai dengan prosedur kerja dalam kegiatan praktikum. 3) Rubrik penskoran sesuai dengan aspek yang diamati. c. Format Penilaian Sikap Sosial beserta Rubrik 1) Format penilaian afektif sesuai dengan Inti, Dasar, dan Indikator. 2) Aspek yang diamati sesuai dengan keterampilan bersikap ilmiah (menggambarkan kebersihan, kejujuran, tiap aspek 66,7 Kriteria 80,6 Layak Lanjutan Tabel 3. Rekapitulasi hasil validitas konstruksi instrumen penilaian kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab). 3) Rubrik penskoran sesuai dengan aspek yang diamati. Berdasarkan hasil analisis data validasi konstruksi instrumen penilaian kinerja siswa pada Tabel 3. diketahui bahwa dikembangkan telah memenuhi konstruksi karena instrumen penilaian yang dikembangkan telah berisikan: 1) kesesuaian format penilaian dengan Inti, Dasar, dan indikator, 2) kesesuaian aspek yang dinilai dengan keterampilan proses siswa dalam menulis laporan, 3) kesesuaian komponen yang dinilai dengan prosedur kerja dalam kegiatan praktikum, 4) kesesuaian aspek yang diamati dengan keterampilan bersikap ilmiah, 5) kesesuaian rubrik penskoran dengan aspek yang diamati. Instrumen penilaian yang telah memenuhi konstruksi tersebut sesuai dengan persyaratan dalam penyusunan instrumen penilaian bahwa instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan substansi dan konstruksi yaitu merepresentasikan kompetensi yang dinilai dan sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan [3]. Berdasarkan rekapitulasi data validasi konstruksi instrumen penilaian kinerja siswa pada Tabel 3. diketahui bahwa disusun memperoleh persentase sebesar 80,6. Menurut Riduwan [4], persentase pada interval 61,0-80,9 termasuk dalam layak. Hasil ini 172

menunjukkan bahwa instrumen penilaian pada materi senyawa polar dan non polar yang dikembangkan termasuk dalam layak ditinjau dari validitas konstruksi. Tabel 4. Rekapitulasi hasil validitas isi instrumen penilaian kinerja siswa Aspek yang dinilai a. Format Penilaian Pengetahuan 1) Penyajian dari aspek yang akan dinilai runtun dari penulisan judul hingga kesimpulan. 2) Rubrik penskoran disajikan secara runtun dan jelas. b. Format Penilaian Keterampilan 1) Aspek yang dinilai runtun sesuai dengan prosedur kerja yang terdapat dalam Lembar Kerja Siswa. 2) Gambar atau ilustrasi yang disajikan dalam rubrik penskoran runtun dan sesuai dengan kegiatan praktikum yang dilakukan siswa. tiap aspek c. Format Penilaian Sikap Sosial beserta Rubrik 1) Aspek sikap yang dinilai selama melaksanakan praktikum.digambark an secara jelas 2) Rubrik penskoran disajikan secara jelas. 84,7 Kriteria Sangat layak Berdasarkan hasil analisis data validasi isi instrumen penilaian pada Tabel 4. diketahui bahwa instrumen penilaian yang dikembangkan telah memenuhi isi karena instrumen penilaian yang dikembangkan telah memenuhi aspek-aspek validitas isi, antara lain: 1) penyajian dari aspek yang akan dinilai runtun dari penulisan judul hingga kesimpulan, 2) aspek yang dinilai runtun sesuai dengan prosedur kerja, 3) aspek sikap yang dinilai selama melaksanakan praktikum digambarkan secara jelas, 4) rubrik penskoran disajikan secara runtun dan jelas, 5) gambar atau ilustrasi yang disajikan dalam rubrik penskoran runtun dan sesuai dengan kegiatan praktikum yang dilakukan siswa. Berdasarkan rekapitulasi data validasi isi instrumen penilaian pada Tabel 4. diketahui bahwa instrumen penilaian yang disusun memperoleh persentase sebesar 84,7. Menurut Riduwan [4], persentase pada interval 81,0-100 termasuk dalam sangat layak. Hasil ini menunjukkan bahwa instrumen penilaian yang dikembangkan termasuk dalam sangat layak ditinjau dari validitas isi. Tabel 5. Rekapitulasi hasil validitas kebahasaan instrumen penilaian Aspek yang dinilai a. Format Penilaian Pengetahuan 1) Menggunakan tata bahasa yang mengikuti kaidah tiap aspek 86,1 Kriteria Sangat layak 173

Lanjutan Tabel 5. Rekapitulasi hasil validitas kebahasaan instrumen penilaian Lanjutan Tabel 5. Rekapitulasi hasil validitas kebahasaan instrumen penilaian bahasa Indonesia yang baik dan benar 2) Menggunakan kalimat yang sederhana, lugas, dan mudah dipahami. 3) Istilah yang digunakan sesuai dengan konsep materi pokok. 4) Kalimat dalam rubrik penskoran menggambarkan secara jelas aspekaspek yang akan dinilai dari segi keterampilan siswa dalam menulis laporan. b. Format Penilaian Keterampilan 1) Menggunakan tata bahasa yang mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar 2) Menggunakan kalimat yang sederhana, lugas, dan mudah dipahami. 3) Istilah yang digunakan sesuai dengan konsep materi pokok. 4) Kalimat dalam rubrik penskoran menggambarkan secara jelas aspekaspek yang akan dinilai dari segi keterampilan dalam praktikum meliputi keterampilan menggunakan alat dan bahan. c. Format Penilaian Sikap Sosial beserta Rubrik 1) Menggunakan tata bahasa yang mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar 2) Menggunakan kalimat yang sederhana, lugas, dan mudah dipahami. 3) Istilah yang digunakan sesuai dengan konsep materi pokok. 4) Kalimat dalam rubrik penskoran menggambarkan secara jelas aspekaspek yang akan dinilai dari segi sikap siswa dalam melakukan praktikum. Berdasarkan hasil analisis data validasi kebahasaan instrumen penilaian kinerja siswa pada tabel 4.4. diketahui bahwa dikembangkan telah memenuhi kebahasaan karena instrumen penilaian yang dikembangkan telah memenuhi aspek-aspek validitas kebahasaan, antara lain: 1) menggunakan tata bahasa yang mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, 2) menggunakan kalimat yang sederhana, lugas, dan mudah dipahami, 3) istilah yang digunakan sesuai dengan konsep materi pokok, 4) kalimat dalam rubrik penskoran menggambarkan secara jelas aspek-aspek yang akan dinilai. Instrumen penilaian yang telah memenuhi kebahasaan tersebut sesuai dengan persyaratan dalam penyusunan instrumen penilaian bahwa instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan bahasa yaitu berhubungan dengan penggunaan bahasa 174

yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik [3]. Berdasarkan rekapitulasi data validasi kebahasaan instrumen penilaian kinerja siswa pada tabel 4.4. diketahui bahwa disusun memperoleh persentase sebesar 86,1. Menurut Riduwan [4], persentase pada interval 81,0-100 termasuk dalam sangat layak. Hasil ini menunjukkan bahwa instrumen penilaian pada materi senyawa polar dan non polar yang dikembangkan termasuk dalam sangat layak ditinjau dari validitas kebahasaan. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian untuk mengases keterampilan proses dalam praktikum senyawa polar dan non polar telah memenuhi kelayakan ditinjau dari validitas konstruksi sebesar 80,6 (layak), validitas isi sebesar 84,7 (sangat layak), dan validitas kebahasaan sebesar 86,1 (sangat layak). Saran Penelitian ini hanya terbatas pada tahap pengembangan sehingga disarankan untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan sampai tahap penyebaran (disseminate) untuk menghasilkan produk yang dapat digunakan lebih luas serta perlu adanya kegiatan lanjutan untuk melatihkan keterampilan proses pada siswa meliputi merumuskan masalah, menyusun hipotesis, mengidentifikasi variabel, menganalisis data, dan menarik kesimpulan. DAFTAR PUSTAKA 1. Ahiri, Jafar dan Hafid, Anwar. 2011. Evaluasi Pembelajaran dalam Konteks KTSP. Bandung: Humaniora. 2. Azizah, Utiya. 2010. Perencanaan Tes dan Non Tes. Surabaya: Unesa Press. 3. Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013)Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 4. Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. 5. Siahaan, Hendra Gunawan. 2012. Penerapan Peer dan Self Assessment untuk Menilai Kinerja Siswa dalam Praktikum Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit. (Online), (http://repository.upi.edu/1932/4/s_ki m_0801328_chapter2.pdf, diakses 20 Desember 2013). 175