Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Struktur Akar Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Dan Media Nyata Kelas IV SD Inpres 2 Argakencana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Peningkatan Kemampuan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Sampaka Kec. Bualemo Kab. Banggai Melalui Metode Diskusi Kelompok

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Sarmin Siolan. Mahasiswa Program Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

Samsurijal Sahu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Isman Uspan, Bonifasius Saneba, dan Jamaludin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Susilawati, Lilies, dan Bustamin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Hasmawati, Syamsuddin, dan Ida Nur aeni. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Inpres Biromaru Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN Ginunggung Tolitoli

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rosita, Achmad Ramadhan, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli

Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Insani, Samsurizal M. Suleman, dan Fatma Dhafir Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas III di SD Inpres 1 Siney melalui model pembelajaran Kooperatif Learning Tipe STAD. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa berjumlah 13 orang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Sumber data kualitatif adalah data hasil observasi aktivitas guru dan siswa dan data kuantitatif adalah data tes hasil belajar siswa. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian siklus I diperoleh aktivitas guru berada pada kategori kurang dengan persentase 55% pada pertemuan I dan 63% pada pertemuan II. Aktivitas siswa berada pada kategori kurang dengan persentase 56% pada pertemuan I dan 63% pada pertemuan II. Siswa yang tuntas secara individu sebanyak 4 siswa dari 13 siswa dengan ketuntasan klasikal 31% dan daya serap klsikal 60%. Hasil penelitian siklus II diperoleh aktivitas guru berada pada kategori sangat baik dengan persentase 80% pada pertemuan I dan 100% pada pertemuan II. Aktivitas siswa berada pada kategori sangat baik dengan persentase 81% pada pertemua I dan 100% pada pertemuan II. Siswa yang tuntas secara individu sebanyak 12 orang dari 13 orang siswa dengan ketuntasan klasikal 92% dan daya serap klasikal 89%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka penerapan Metode Kooperatif Learning Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney. Kata Kunci: Model Kooperatif Learning Tipe STAD, Hasil Belajar I. PENDAHULUAN Siswa sebagai subjek pendidikan, dituntut agar aktif dalam belajar mencari informasi dan mengeksplorasi sendiri atau secara berkelompok. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing dalam mengoptimalkan pencapaian ilmu pengetahuan yang dipelajari. Diharapkan dalam proses pembelajaran siswa mampu mengemukakan pendapat sesuai dengan apa yang telah dipahami, berinteraksi secara positif diantara siswa maupun siswa dengan guru apabila ada kesulitan. Namun kenyataannya, aktivitas yang ditunjukan siswa pada pembelajaran masih rendah seperti rendahnya minat siswa dalam belajar secara berkelompok. 233

Disamping itu pelaksanaan pembelajaran dilapangan melalui belajar kelompok masih jarang dan jika ada dilaksanakan hasil yang dicapai masih tergolong rendah. Pada umumnya siswa cenderung pasif, hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru tanpa bisa mengeluarkan pendapatnya, bertanya serta menjawab pertanyaan, serta siswa tidak berani menjawab. Nilai yang diperoleh siswa umumnya masih dibawah standar ketuntasan belajar, dimana standar kriteria ketuntasan minimum (70%). Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah ketuntasan belajar di SD Inpres 1 Siney adalah model Kooperatif Learning tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions). Model pembelajaran ini dapat mengubah situasi pembelajaran yang didominasi oleh guru menjadi pembelajaran yang terpusat pada siswa. Hal tersebut menyebabkan siswa belajar siswa lebih aktif, cermat, teliti serta mampu maupun bekerja sama sehingga sehingga hasil belajarnya dapat meningkat. Model pembelajaran tipe STAD mampu mengarahkan siswa pada pengalaman belajarnya dengan melibatkan siswa secara aktif dalam kelompok maupun perorangan. Sehubungan dengan hal itu, maka siswa melalui model pembelajaran Kooperatif Learning tipe STAD diharapkan mampu mengkomunikasikan hasil kerjanya dan mengaktifkan siswa yang berkemampuan rendah dengan belajar kelompok (Herdian, 2009). Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui model kooperatif learning tipe STAD di kelas III SD Inpres 1 Siney. II. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dua siklus, pada tiap siklus dilakukan dua kali pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap seperti yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (1993) dalam Rofi udin (1996) yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Selengkapnya tahapan tersebut sesuai desain pada gambar 1. Sebagai berikut 234

3 4 b 2 0 1 Keterangan 0 : Refleksi awal 1 : Rencana siklus I 2 : Tatap muka siklus I 3 : Observasi I 8 4 : Refleksi I 7 b 5 : Rencana revisi I untuk siklus II 6 5 6 : Tatap muka siklus II 7 : Observasi II 8 : Refleksi II a. Siklus I b. Siklus II Gambar 1. Desain penelitian tindakan kelas menurut Model Kemmis dan Mc Taggart Subjek dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres 1 Siney dengan subjek penelitian adalah siswa kelas III dengan jumlah 13 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 6 orang perempuan yang terdaftar pada Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan April s/d Mei 2014 Tahapan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Kriteria keberhasilan tindakan dengan memperhatikan hasil belajar siswa secara individual dan klasikal. Disamping itu, proses pembelajaran berdasarkan aktivitas siswa dan guru. Rencana Siklus I Pada tahap ini peneliti menyusun perencanaan sebagai berikut: a. Menyiapkan RPP b. Menyiapkan Skenario Pembelajaran c. Membuat Lembar Kerja Siswa d. Membuat tes 235

e. Membuat lembar observasi aktivitas siswa untuk mengetahui kegiatan belajar siswa dan aktivitas guru. Tatap Muka Siklus I Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan scenario pembelajaran penyajian materi pembelajaran berdasarkan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang terdiri dari 6 fase, yaitu: a) Fase 1 : Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar b) Fase II : Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan c) Fase III : Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efesien d) Fase IV : Guru membimbing setiap kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugasnya masing-masing e) Fase V : Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis f) Fase VI : Guru memberikan penghargaan untuk menghargai hasil Observasi Siklus I pekerjaan baik secara kelompok maupun individu Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan. Kegiatan observasi ini mencakup aktivitas siswa dan aktivitas guru selama pelaksanaan tindakan siklus I. Kriteria penilaian tiap aspek yang diobservasi ditentukan melalui pemberian skor. Indikator yang dinilai sangat baik oleh observer diberi skor 4, baik diberi skor 3, cukup diberi skor 2, dan kurang diberi skor 1. Refleksi Siklus I Pada tahap ini adalah menganalisis data yang diperoleh pada tahap observasi. Berdasarkan analisis data dilakukan refleksi untuk melihat kekurangan pada saat pembelajaran dilaksanakan. Kekurangan ini dijadikan acuan untuk merencanakan siklus selanjutnya. 236

Rencana Revisi I Untuk Siklus II Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 Berdasarkan hasil analisis tindakan yang dilaksanakan pada siklus I, dilakukan perbaikan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Pelaksanaan tindakan penelitian siklus ke II ini disesuaikan dengan perubahan yang ingin dicapai. Hasil yang didapatkan dalam tahap ini dikumpulkan dan dianalisis. Hasil yang diperoleh digunakan untuk menyatakan apakah pembelajaran dilaksanakan dengan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres 1 Siney.. Observasi Siklus II Seperti halnya pada tindakan pada siklus I pada siklus II juga dilakukan observasi terhadap aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh observer. Refleksi Siklus II Setelah pemberian tindakan dilakukan refleksi berdasarkan tes akhir, lembar observasi, dan wawancara. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis data yang diperoleh dari hasil evaluasi, refleksi tindakan siklus II yang dilakukan untuk melihat apakah ada peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Jenis dan Sumber Data kuantitatif. Jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data a) Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru. b) Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa. Teknik Pengumpulan Data Tes yaitu : Pengumpulan data menggunakan instrument yang dilakukan melalui tiga cara, Tes dilakukan untuk mengumpulkan informasi pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan, tes terdiri dari tes awal dan tes akhir. Observasi 237

Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pelaksanaannya dilakukan dengan mengisi format yang telah disiapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui aktifitas dan perilaku subjek peneliti pada saat pembelajaran berlangsung. Teknik Analisa Data Teknik Analisa Data Kualitatif Analisa data dalam penelitian ini dilakukan setelah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut : 1. Mereduksi Data Mereduksi data adalah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh, mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian. 2. Penyajian Data Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil reduksi dengan cara menyusun secara naratif sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil reduksi, sehingga dapat memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan. 3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Penarikan kesimpulan adalah proses penampilan intisari terhadap hasil penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini mencakup pencarian makna data serta memberi penjelasan. Selanjutnya dilakukan kegiatan verifikasi, yaitu menguji kebenaran, kekokohan, dan kecocokan makna-makna yang muncul dari data. Verifikasi data dimaksudkan untuk mengevaluasi segala informasi yang telah didapatkan suatu data yang diperoleh data dari informan, sehingga akan didapatkan suatu data yang validitas dan berkualitas serta hasil dari data tersebut dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya (Milles dan Hilberman, 1992). Teknik Analisa Data Kuantitatif Teknik analisa data yang digunakan dalam menganalisa data kuantitaif yang diperoleh dari hasil tes belajar siswa dan menentukan persentase ketuntasan 238

belajar siswa dengan menggunakan rumus untuk mengetahui daya serap individu menurut Depdikbud (1993/1994) sebagai berikut : X DSI x 100% Y dengan : X = Skor yang diperoleh siswa Y = Skor maksimal soal DSI = Daya Serap Individu Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika persentase daya serap individu sekurang-kurangnya 70 % (KKM SD Inpres 1 Siney). Ketuntasan Belajar Klasikal Analisa data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini, maka digunakan rumus menurut Depdikbud (1993/1994) sebagai berikut: KBK N S X 100% dengan : N = Banyaknya siswa yang tuntas S = Banyaknya siswa seluruhnya KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal Suatu kelas dikatakan tuntas belajar klasikal jika rata-rata 85% pencapainanaya. Indikator Kinerja Penelitian yang dilakukan dikatakan berhasil, jika hasil belajar siswa secara individu telah mencapai ketuntasan individu 70% dan ketuntasan klasikal 85%. Disamping itu, aktivitas guru dan siswa berada pada kategori baik atau sangat baik yaitu 90% - 100% selama proses pembelajaran berlangsung. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I, aktivitas guru berada pada kategori kurang yaitu dengan persentase 55% pada pertemuan pertama dan 63% pada 239

pertemuan kedua, hal ini disebabkan oleh adanya beberapa indikator yang belum terlaksana pada setiap pertemuan, sebab pada aktivitas guru siklus I guru terburu-buru dalam melakukan tindakan sehingga masih ada indikator yang belum terlaksana yang diamati oleh observer oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan sehingga aktivitas guru berada dalam kategori baik atau sangat baik. Sedangkan pada hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I, aktivitas siswa berada pada kategori kurang yaitu dengan persentase 56% pada pertemuan pertama dan 63% pada pertemuan kedua. Hal ini disebabkan karena siswa kurang termotivasi dalam mengikuti mengikuti pembelajaran. Sebab dalam proses pembelajaran guru masih untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa masih terlihat pasif dan belum berani untuk menyampaikan kesulitan atau pendapat dalam proses pembelajaran karena siswa belum terbiasa dengan metode pembelajaran yang diberikan sehingga mereka mengaggap bahwa metode STAD merupakan metode baru dalam pembelajaran. Untuk menarik minat belajar dan perhatian siswa, maka guru harus memberikan peningkatan motivasi kepada siswa dengan menggunakan pendekatan yang lebih baik lagi kepada siswa sehingga metode STAD bisa terlaksana dengan baik. Guru harus membrerikan apersepsi yang baik kepada siswa termotivasi untuk melakukan kegiatan pembelajaran, guru harus memberikan penjelasan materi yang mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa, guru harus membimbing siswa untuk berdiskusi dalam kelompok, guru harus memonitor siswa kegiatan siswa dalam kelompok dan berperan sebagai motivator kepada siswa sehingga semua siswa aktif dalam kelompok dan aktivitas siswa berada dalam kategori baik atau sangat baik. Hasil analisis tes akhir tindakan siklus I bahwa ketuntasan belajar klasikal diperoleh sebesar 31% sehingga belum mencapai indikator yang ditetapkan yaitu 85 %, sedangkan daya serap klasikalnya sebesar 60 %. Siswa yang tuntas belajar sebanyak 3 orang dari jumlah siswa keseluruhan siswa 13 orang. Rendahnya hasil belajar siswa pada Siklus I ini disebabkan siswa belum termotivasi dengan baik, guru masih kurang menyampaikan materi dengan mudah dan dipahami oleh siswa, guru masih kurang membimbing siswa dalam mengerjakan LKS dan berdiskusi sehingga pada siklus I pembelajaran masih terlihat didominasi oleh guru. 240

Berdasarkan hasil observasi aktivitas Guru dan siswa serta hasil akhir tindakan diatas maka peneliti merencanakan Siklus II agar pembelajaran dengan metode STAD ini lebih efektif, guru berusaha untuk meminimalkan kekurangan yang terdapat pada Siklus I seperti guru kurang memotivasi siswa dengan baik, guru kurang membimbing siswa dalam mengerjakan LKS dan berdiskusi, serta guru masih kurang menyampaikan materi dengan mudah dan dimengerti siswa, sehingga dilakukan refleksi. Guru berusaha untuk memotivasi siswa supaya lebih aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran dan memberikan bimbingan agar supaya lebih berani mengemukakan pendapatnya. Dari hasil observasi aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus II aktivitas Guru berada dalam kategori sangat baik. Dengan presentase 80% pada pertemuan pertama dan 100 % pada pertemuan kedua. Hal tersebut ditunjukan dengan terlaksananya semua indikator yang diamati pada setiap pertemuan. Guru sudah mampu membimbing dan memotivasi siswa dengan baik. Siswa sangat antusias dalam mengerjakan LKS dan berdiskusi dengan kelompoknya karena guru sudah memotivasi siswa dengan baik, guru sudah meyampaikan materi yang mudah dan dimengerti oleh siswa serta guru sudah membimbing siswa dengan baik dalam mengerjakan LKS dan berdiskusi, serta membimbing siswa dalam menarik kesimpulan. Hal tersebut ditunjukan dengan hasil observasi siswa pada Siklus II, diperoleh persentase 81 % pada pertemuan pertama dan 100 % pada pertemuan kedua, hasil observasi aktivitas guru pada siklus I ini sudah mencapai hasil belajar yang lebih baik dibandingkan Siklus I. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berdampak baik pada hasil belajar siswa, hal tersebut dapat dilihat pada hasil tes akhir tindakan Siklus II. Ketuntasan belajar secara klasikal yang dicapai siswa sebesar 92 % dan daya serap klasikalnya 89 %, siswa yang tuntas sebesar 12 orang dari 13 orang siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode STAD terlihat sangat jelas pada Siklus I dan II. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2. 241

Gambar 2. Grafik Peningkatan hasil Belajar Siswa, Aktivitas Siswa dan Guru Grafik di atas menunjukkan bahwa pada siklus I persentase hasil observasi siswa sebesar 63% sedangkan persentase hasil observasi guru sebesar 63% serta persentase hasil belajar siswa sebesar 31%. Pada siklus II mengalami peningakatan sebesar 100% untuk persentase hasil observasi siswa dan guru serta 92% peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan ketuntasan belajar dari Siklus I ke Siklus II 61 %, sedangkan daya serap klasikalnya dari Siklus I ke Siklus II sebesar 37 %, hal tersebut menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dinyatakan berhasil. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mampu mengatasi masalah dengan caranya sendiri, misalkan berdiskusi dengan teman kelompok, pembelajaran dengan menggunakan metode STAD memungkinkan bagi guru untuk menilai proses belajar dan hasil belajar siswa secara menyeluruh, baik berupa lembar kerja siswa dan kemudian disatukan menjadi suatu hasil belajar siswa (Herdian, 2009). Menurut Slavin (1999) dalam Herdian (2009) mengemukakan bahwa STAD merupakan model pembelajaran yang bersifat umum, sehingga dapat digunakan untuk semua bidang studi dan semua tingkatan dan merupakan metode yang paling sederhana dan mudah dilaksanakan. Metode STAD terdiri dari 5 komponen utama yaitu (1) penyajian kelas, (2) belajar kelompok, (3) kuis atau tes, (4) skor peningkatan 242

anggota kelompok, (5) penghargaan kelompok, pelaksanaan. 5 komponen utama dikelas didahului informasi mengenai pentingnya materi yang dipelajari dan tujuan pembelajaran. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 3 di SD Inpres 1 Siney. Hal ini dapat sesuai hasil analisis data Siklus I dan Siklus II. Pada siklus I ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 31 % dengan daya serap klasikal 60 % kemudian pada Siklus II mengalami peningkatan dengan ketuntasan belajar klasikal 92 % dan daya serap klasikal 89 %. Hasil observasi guru pada siklus I diperoleh 55% pada pertemuan I, 63% pada pertemuan II dan hasil observasi siswa diperoleh 56% pada pertemuan I dan 63% pada pertemuan II. Pada siklus II diperoleh persentase aktivitas guru sebesar 80% pada pertemuan I dan 100% pada pertemuan II, serta hasil observasi aktivitas siswa siklus II diperoleh 81% pada pertemuan I dan 100% pada pertemuan II. Depdikbud. (1993/1994). DAFTAR PUSTAKA Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains Sekolah Dasar dan MI. Jakarta: Depdiknas Herdian, (2009) Model Pembelajaran STAD (Student Team Achievment Divison) [Online] Tersedia: http//herdy07.wordpress.com/2009/04/22/modelpembelajaran stad-student-team-achievement-divison [30 Mei 2014] Milles dan Hilberman. (1992). Analisis Data Kualitatif Terjemahan Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Rofi udin. (1996). Rancangan Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Lembaga Penelitian IKIP Malang Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendididikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfa Beta 243