BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia menunjukkan angka pertumbuhan yang tinggi mencapai 20 juta kendaraan bermotor (Gusnita D, 2010). Dari angka pertumbuhan kendaraan bermotor tersebut, 60% -nya adalah angka pertumbuhan sepeda motor. Sisanya adalah jenis kendaraan bermotor lainnya. Faktanya, jalan-jalan besar kota Jakarta khususnya di wilayah Jakarta Barat menjadi lebih ramai dan lebih tidak terkendali arus lalu lintasnya, sehingga membuat pengendara kendaraan bermotor tak beretika dalam menggunakan kendaraannya, yang dapat mengakibatkan masalah-masalah yang akan timbul saat berkendara. Faktor lain yang dapat mengakibatkan masalah dalam berkendara menurut data Ditlantas Polda Metro Jaya mencatat, sepanjang tahun 2011 sedikitnya terdapat 1.000 titik jalan rusak, seperti jalan berlubang dan jalan bergelombang (Joewono, 2011), menyebabkan jarak tempuh menjadi lama dan bahan bakar banyak yang terpakai. Dari segi kejahatan banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab menyebar paku untuk kepentingan pribadinya, menyebabkan kendaraan bermotor mengalami kebocoran pada ban. Hal tersebut mempengaruhi kebutuhan akan layanan kendaraan bermotor seperti tambal ban, bengkel, dan SPBU meningkat untuk mengatasi masalah yang terjadi, sehingga dibutuhkannya media informasi untuk membantu mencari lokasi-lokasi layanan 1
2 kendaraan bermotor tersebut berada. Media informasi tersebut dapat berupa teknologi yang mengikuti perkembangan teknologi informasi saat ini, teknologi yang tepat digunakan adalah teknologi Global Positioning System (GPS), yang terintegrasi dengan smartphone-smartphone pada saat ini, salah satunya smartphone yang berbasis operating system Android. Menurut penelitian Gartner tahun 2011, smartphone yang berbasis Android saat ini menguasai 50% pasar di dunia, mengungguli Symbian dan ios yang berkisar di bawah 20% pasaran di dunia dan jauh meninggalkan RIM dengan hanya 11%. Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Saat ini Android dikenal masyarakat dengan cukup banyak aplikasi-aplikasi yang sifatnya 100% open source, menjadikan siapa saja bebas men-download source code dari Android. User dapat menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut yang didapat dari Google Play ataupun di luar Google Play. Atas dasar permasalahan dan fakta di atas maka dalam studi penyelesaian pendidikan di School of Computer Science Binus University, kami melakukan penelitian untuk membuat Aplikasi Pencarian Lokasi Layanan Kendaraan Bermotor di Wilayah Jakarta Barat pada Platform Berbasis Android. 1.2 Ruang Lingkup Lingkup wilayah penelitian mencakup wilayah administratif Jakarta Barat. Aplikasi yang hendak dibuat memiliki ruang lingkup sebagai berikut:
3 1. Perancangan sistem pencarian lokasi dengan menggunakan smartphone yang terintegrasi dengan Google Maps berorientasi pada (Location Based Service) LBS. 2. Perancangan fitur-fitur mobile application yang meliputi pencarian lokasi tukang tambal ban, bengkel, dan SPBU di jalan-jalan utama yang banyak dilalui oleh kendaraan bermotor. 3. Sistem operasi Android dan versi Android yang digunakan adalah Android 2.2 (Froyo) ke atas dengan Java sebagai bahasa pemrogramannya dan Eclipse IDE for Java Developers (Eclipse Indigo 3.7.1) sebagai Application Programming Interface (API). 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut : 1. Memberi informasi lokasi layanan kendaraan bermotor yang meliputi tambal ban, bengkel, dan SPBU. 2. Menunjukkan arah lokasi layanan kendaraan bermotor yang meliputi tambal ban, bengkel, dan SPBU. 3. Memberi panduan kepada pengendara kendaraan bermotor menuju lokasi layanan bermotor yang meliputi tambal ban, bengkel, dan SPBU.
4 1.3.2 Manfaat Manfaat dari pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut : 1. Memudahkan para pengendara kendaraan bermotor menemukan lokasi tambal ban, bengkel, dan SPBU yang terdekat dari posisi pengendara. 2. Menunjukkan para pengendara kendaraan bermotor lokasi tambal ban, bengkel, dan SPBU. 3. Memudahkan para pengendara kendaraan bermotor dengan dipandu menuju lokasi tambal ban, bengkel, dan SPBU. 1.4 Metodologi Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan yang dilalui oleh peneliti dari perumusan masalah sampai kesimpulan, yang membentuk sebuah alur yang sistematis. Metodologi penelitian ini digunakan sebagai pedoman peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan. Metodologi penelitian meliputi pengumpulan data hingga terbentuknya sebuah perangkat lunak. 1.4.1 Metode Analisis Dalam pembuatan aplikasi ini, penulis terlebih dahulu melakukan penelitian terhadap user yang dinilai membutuhkan aplikasi ini. Penelitianpenelitian tersebut yang akan digunakan berupa:
5 1. Pengumpulan Data (studi pustaka) Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data-data dan membaca berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas seperti buku-buku, skripsi, jurnal-jurnal maupun karangan-karangan yang isinya berkaitan erat dengan masalah yang akan diteliti. 2. Survey Metode survey merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Penelitian dilakukan dengan pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data primer dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan peneliti. 1.4.2 Metode Perancangan Untuk perancangan dan pengembangan aplikasi, penulis menggunakan pengembangan sistem Waterfall, berikut tahapan-tahapan dalam metode Waterfall: 1. Communication Pada tahap ini akan diberlakukan project initiation yaitu menganalisis permasalahan dan mencari solusi yang berpotensial untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kemudian dilakukan requirements gathering yaitu mengumpulkan kebutuhan dari pihakpihak yang terlibat.
6 2. Planning Pada tahap ini akan dilakukan estimating mengenai kebutuhan yang diperlukan, kemudian scheduling untuk menentukan proses pengerjaan dan tracking. 3. Modeling Pada tahap ini akan dilakukan analysis terhadap design yang akan diimplementasikan pada kebutuhan yang telah disebutkan diatas. Design dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap. 4. Construction Pada tahap ini akan dilakukan penerjemahan pada design yang telah dibuat menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Setelah itu agar software terbebas dari error makan dilakukan testing secara keseluruhan. 5. Deployment Setelah proses coding dan testing selesai maka dilakukan delivery yang menyediakan pengguna perkembangan operational software beserta fungsi dan fitur-fitur yang dapat digunakan, kemudia adanya support (pendukung), dan feedback (respon). Selain
7 itu, dilakukan juga pemeliharaan dan pengembangan agar sistem tersebut tetap berjalan dengan baik. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini dibagi dalam beberapa bab yang terstruktur mulai dari pendahuluan sampai dengan penutup, yaitu: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian yang dilakukan, serta sistematika penulisan untuk menjelaskan pokok-pokok pembahasan. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan menguraikan teori-teori yang mendukung penelitian ini, yang menjadi dasar bagi pemecahan masalah didapat dengan melakukan studi pustaka sebagai landasan dalam melakukan penelitian. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini membahas mengenai analisis dan perancangan perangkat lunak, menganalisis masalah-masalah yang dihadapi, pemecahan masalah, perancangan sistem dengan UML (Unified Modeling Language), serta perancangan perangkat lunak secara lengkap.
8 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan implementasi perangkat lunak, sarana yang dibutuhkan, dan contoh cara pengoperasian perangkat lunak yang dirancang. Bab ini juga menguraikan hasil evaluasi dari penelitian ini. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini mengemukakan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang diusulkan untuk pengembangan lebih lanjut agar tercapai hasil yang lebih baik.