BAB III METODE PENELITIAN. dari tahun 2010 sampai tahun Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah terdaftar di BEI mulai

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012). Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia untuk periode kemudian sampel akan dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN

DESAIN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pengujian hipotesis untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan, dan tata kelola perusahaan yang baik terhadap tax avoidance yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN. operasional. Oleh karena itu, pada bagian ini diuraikan hal-hal mengenai variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat (listing) di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan melihat pengaruh Adopsi IFRS terhadap Earnings Response

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan berdasarkan purposive sampling method yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

Transkripsi:

18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah terdaftar di BEI mulai dari tahun 2010 sampai tahun 2014. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan dan energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan pertambangan dan energi karena PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral merupakan PSAK yang hanya diterapkan pada sektor pertambangan dan energi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini mengajukan empat kriteria pemilihan sampel, yaitu: 1. Perusahaan pertambangan dan energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2014. 2. Perusahaan yang menyajikan financial report berturut turut selama tahun 2010-2014. 3.Perusahaan yang melakukan aktifitas eksplorasi dan evaluasi. 4. Perusahaan yang tidak berpindah sektor selama tahun pengamatan.

19 Tabel 3.1 Kriteria Pengambilan Sampel Kriteria Jumlah Perusahaan Perusahaan pertambangan dan energi yang listing di BEI per tahun. Dikurangi perusahaan yang listing setelah 2010 (6) Dikurangi perusahaan yang tidak menyajikan financial (2) report secara berturut-turut selama periode pengamatan Dikurangi perusahaan yang tidak melakukan aktifitas (9) eksplorasi dan evaluasi Dikurangi perusahaan yang berpindah sektor selama (6) tahun pengamatan Jumlah perusahaan yang memenuhi syarat sebagai 23 sampel 46 3.2 Data Penelitian 3.2.1 Jenis dan sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter. Adapun sumber data penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari objeknya, tetapi melalui sumber lain secara tulisan. Data sekunder dapat diperoleh dari beberapa sumber. Data pada penelitian ini adalah data laporan keuangan perusahaan pertambangan dan energi selama periode 2010 2014 diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). 3.2.2 Teknik Pengumpulan data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui studi kepustakaan dengan mempelajari berbagai literatur dan jurnal-jurnal penelitian terdahulu yang berkaitan dengan praktek konservatisme setelah adopsi

20 IFRS. Selain itu pengumpulan data dilakukan dengan mengakses situs-situs yang terkait dengan penelitian ini seperti situs www.idx.co.id. 3.3 Variabel Penelitian 3.3.1. Konservatisme Konservatisme adalah sikap kehati-hatian dalam pengakuan pendapatan dan beban, beban diakui lebih awal dan pendapatan akan diakui setelah dipastikan dengan seksama.ada beberapa proksi dalam pengukuran konservatisme. Dalam penelitian Lu dan Trebelsi (2014) konservatisme diukur dengan proksi asymmetric timeliness of earning measures, dalam penelitian Ball dan Shivakumar(2005) konservatisme diukur menggunakan proksi asymmetric cash flow to accrual measure dan dalam penelitian ini, konservatisme laba diproksikan dengan net asset measure model yang digunakan oleh Beaver dan Ryan (2000) yang selanjutnya disebut CON MKT. Ukuran ini mencerminkan nilai aset yang understated dan kewajiban yang overstated, ukuran ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Book to market ratio (CON MKT) = Equity Book Value Closing Price x Volume Shares Keterangan : Equity Book Value = Total asset Total Liabilities Closing Price = Harga saham pada saat penutupan pada akhir tahun

21 Volume Shares = Volume saham yang diperdagangkan pada akhir tahun Rasio yang benilai kurang dari 1, mengindikasikan penerapan akuntansi yang konservatif karena perusahaan mencatat nilai perusahaan lebih rendah dari nilai pasarnya (Dewi, 2004). 3.3.2 Penerapan PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral Variabel penerapan PSAK 64 diukur menggunakan variabel dummy, nilai 1 merupakan perusahaan sampel yang telah menerapkan PSAK 64 dan 0 merupakan perusahaan sampel yang belum menerapkan PSAK 64 (Rosdini, 2014 dan Hartanto dkk., 2014). Kita dapat mengetahui apakah perusahaan sampel sudah menerapkan atau belum menerapkan PSAK 64 dari Catatan Atas Laporan Keuangan perusahaan sampel terkait. 3.3.3 Tingkat Aktifitas Eksplorasi Variabel tingkat aktifitas eksplorasi diproksikan dengan exploration aggressiveness. Proksi exploration aggressiveness diukur dengan total biaya eksplorasi yang terjadi dibagi total pendapatan tahun t (Rosdini, 2014). 3.4 Metode Analisis Data 3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji hipotesis. Analisis ini hanya

22 digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang bersangkutan. Pengukuran yang digunakan statistik deskriptif meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), sum, range, kurtosis, skewness, varian, dan deviasi standar (Ghozali, 2013). 3.4.2 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk menentukan ketepatan model regresi, uji asumsi klasik terdiri atas: - Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2013). - Uji multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (independen). Untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas dalam model penelitian ini, peneliti akan meilihat dari nilai tolerance dan variance

23 inflation factor multikolinearitas (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. Apabila nilai tolerance lebih besar dari nilai cut off maka variabel independen dalam model regresi bebas multikolinearitas (Ghozali, 2013). - Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi kolerasi maka dinamakan problem autokorelasi. Untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi dalam suatu model regresi, dapat digunakan uji Durbin- Watson (DW test). Uji Durbin Watson (DW test) hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen (Ghozali, 2013). - Uji Heterokedastitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

24 homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar. Dasar analisis yang dipakai dalam uji heteroskedastisitas yaitu jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). 3.5 Pengujian Hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda untuk menguji kelayakan model persamaan regresi dan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Berikut adalah rumus regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: a = konstanta Y = Konservatisme (CON_MKT) X 1 = Penerapan PSAK 64 X 2 = Yingkat aktifitas eksplorasi

25 e = Error b 1 dan b 2, = Koefisien regresi Kriteria pengujiannya adalah seperti berikut ini: 1. H 0 diterima dan Ha ditolak yaitu apabila ρ value < 0.05 atau bila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0.05 berarti hipotesis dalam penelitian ini tidak layak (fit )untuk digunakan dalam penelitian. 2. H 0 ditolak dan Ha diterima yaitu apabila ρ value > 0.05 atau bila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0.05 berarti hipotesis dalam penelitian ini layak (fit) untuk digunakan dalam penelitian. Kemudian dilakukan pengujian ketepatan perkiraan (R 2 ). Koefisien determinasi (R²) pada dasarnya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terkait. Nilai R² berada diantara 0 dan 1. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terkait sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terkait. Dapat juga dikatakan bahwa R² = 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terkait, sedangkan R² = 1 menandakan suatu hubungan yang sempurna (Ghozali, 2013). 3.6 Pengujian Tambahan Dalam penelitian ini terdapat pengujian tambahan yaitu uji Paired samples t-test. Uji Paired samples t-test merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata dari sampel yang saling berhubungan (Ghozali,

26 2013). Uji ini dimaksudkan untuk mendukung hasil uji hipotesis dan untuk mengetahui berapa perbedaan rata-rata sampel yang berhubungan sebelum dan sesudah penerapan PSAK 64 serta mengetahui korelasi antar sampel. Dasar pengambilan keputusan dari pengujian ini adalah: - Jika Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data tidak berbeda signifikan. - Jika Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data berbeda signifikan