BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian. I. Pengujian Toleransi Salinitas Padi pada Stadia Perkecambahan di Laboratorium

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

METODE UJI TOLERANSI PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP SALINITAS PADA STADIA PERKECAMBAHAN RATIH DWI HAYUNINGTYAS A

METODE UJI TOLERANSI PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP SALINITAS PADA STADIA PERKECAMBAHAN RATIH DWI HAYUNINGTYAS A

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Pengaruh Lot Benih dan Kondisi Tingkat Kadar Air Benih serta Lama Penderaan pada PCT terhadap Viabilitas

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Rancangan Percobaan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

Pengujian Toleransi Genotipe Padi (Oryza sativa L) terhadap Salinitas pada Stadia Perkecambahan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian terdiri dari tiga percobaan. Percobaan pertama yaitu

METODE UJI TOLERANSI PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP KEKERINGAN PADA STADIA PERKECAMBAHAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Bahan dan Alat Metode Pelaksanaan

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Bahan dan alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Bahan tanaman Bahan kimia Peralatan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. penelitian ini dilakukan di Gang Metcu, Desa Guru Singa, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tanaman Tebu (P3T) Universitas Muhammadiyah Gresik yang bekerja sama

PENGUJIAN TOLERANSI KEKERINGAN TERHADAP PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA FASE PERKECAMBAHAN ITA MADYASARI A

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

MATERI DAN METODE. Riau Jalan H.R Subrantas Km 15 Simpang Baru Panam. Penelitian ini berlangsung

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

PENGUJIAN TOLERANSI PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP SALINITAS PADA FASE PERKECAMBAHAN AHMAD MUHARRAM IBNU RUSD A

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur, Jurusan

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

PENGUJIAN TOLERANSI KEKERINGAN PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA STADIA AWAL PERTUMBUHAN. Oleh Ana Satria A

BAB III METODOLOGI Perlakuan bibit pada kondisi tergenang

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

BAB III METODOLOGI PENELITAN. Medan Area jalan Kolam No1 Medan, Sumatera Utara, dengan ketinggian 20 m

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2017 di Rumah Paranet

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lokasi : 1) Desa Banjarrejo, Kecamatan

PENGUJIAN TOLERANSI KEKERINGAN PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA STADIA AWAL PERTUMBUHAN. Oleh Ana Satria A

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan. Penelitian dilakukan bulan Juni 2011 Oktober 2011.

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

III. MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE

II. Materi dan Metode. Pekanbaru. waktu penelitian ini dilaksanakan empat bulan yaitu dari bulan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat, dengan ketinggian 725 m di atas permukaan laut.

METODE Lokasi dan Waktu Materi Alat dan Bahan Rancangan percobaan Perlakuan Model

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di lahan di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung,

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Pelaksanaan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Agroteknologi Fakultas

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian Sumber Benih

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian uji cekaman varietas wijen (Sesasum indicum L.) terhadap cekaman

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Transkripsi:

2. Terdapat genotipe-genotipe padi yang toleran terhadap salinitas melalui pengujian metode yang terpilih. BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai November 2009 bertempat di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura dan Rumah kaca Leuwikopo, IPB, Darmaga, Bogor. Bahan dan Alat Bahan- bahan yang digunakan adalah 3 varietas padi peka (IR 64, Widas, Batanghari), 3 varietas padi toleran (Lalan, Pokkali, Dendang) terhadap salinitas, 54 genotipe padi yang belum diketahui peka atau tidaknya terhadap salinitas, NaCl (garam dapur), dan berbagai media tanam (arang sekam, humus daun bambu, serbuk gergaji, cocopit, pasir, tanah liat, zeolit, dan kompos). Benih yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi di Muara, Bogor. Alat-alat yang digunakan antara lain adalah bak plastik berukuran 35 cm x 30 cm x 10 cm, plastik mika berukuran 15 cm x 10 cm x 5 cm, oven, timbangan, pengayak media tanam, kertas label, alat tulis, dan kamera digital. Metode Penelitian I. Pengujian Toleransi Salinitas Padi pada Stadia Perkecambahan di Laboratorium Percobaan ini terdiri dari tiga tahap yaitu : a. Percobaan Pendahuluan Toleransi Padi pada Berbagai Media Tanam dan Konsentrasi NaCl Media tanam yang digunakan pada percobaan ini adalah arang sekam, humus daun bambu, serbuk gergaji, cocopit, pasir, tanah liat, zeolit, dan kompos dengan konsentrasi garam yang diberikan bervariasi antara 0 ppm sampai 8000 ppm. Setiap media tanam, ditanam masing-masing benih padi toleran dan benih padi peka terhadap

salinitas. Dari semua metode uji yang dilakukan, dipilih empat metode yang berpotensi dapat membedakan varietas peka dan toleran terhadap salinitas dengan peubah - peubah pengamatan meliputi jumlah tanaman mati, tinggi tanaman dan warna bibit. b. Pengujian Toleransi Varietas Padi yang Toleran dan Peka pada Empat Metode Uji yang Berpotensi Setelah mendapatkan media tanam dan konsentasi NaCl yang berpotensi membedakan varietas peka dan toleran, dilakukan percobaan dengan menggunakan model Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktorial dua faktor, yaitu varietas padi (A) dan metode uji (B). Varietas padi (A) yang digunakan yaitu 3 varietas toleran dan 3 varietas peka terhadap salinitas sedangkan metode uji (B) terdiri dari empat jenis metode, yaitu M1 = media humus daun bambu dengan 4000 ppm NaCl, M2 = media cocopit dengan 6000 ppm NaCl, M3 = media pasir dengan 4000 ppm NaCl, dan M4 = media tanah dengan 8000 ppm NaCl. Setiap satuan percobaan diulang tiga kali sehingga total satuan percobaan yang dilakukan adalah 36 satuan percobaan. Benih padi direndam selama 24 jam kemudian ditanam pada media sesuai dengan perlakuan konsentrasi garam yang diberikan. Setiap ulangan ditanam sebanyak 25 butir benih padi. Model linier yang digunakan untuk pengujiannya adalah : Yijk = µ + Ai + Bj + (AB)ij + Ck + εijk Keterangan : Yijk = nilai pengamatan pada perlakuan metode uji ke-i, varietas padi ke-j dan kelompok ke-k µ = nilai rataan umum Ai = pengaruh perlakuan varietas padi ke i (i = 1, 2, dan 3) Bj = pengaruh perlakuan metode uji ke-j (j = 1, 2, 3, 4,) Ck = pengaruh kelompok ke-k ( k = 1, 2, 3) (AB)ij = pengaruh interaksi perlakuan varietas padi ke-i dan metode uji ke-j ε ijk = pengaruh galat percobaan dari perlakuan varietas padi ke-i, metode uji ke-j, dan kelompok ke-k.

c. Pengujian Toleransi terhadap Salinitas 54 genotipe Padi pada Satu Metode Uji yang Terpilih Setelah mendapatkan metode uji yang terbaik yaitu M4 (media tanah dengan konsentrasi garam 8000 ppm) kemudian dilakukan pengujian toleransi salinitas pada 54 genotipe padi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan satu faktor yaitu genotipe padi (α). Genotipe padi yang digunakan sebanyak 54 genotipe dan setiap satuan percobaan diulang tiga kali sehingga total satuan percobaan yang digunakan adalah 162 satuan percobaan. Benih padi direndam selama 24 jam kemudian ditanam pada media tanah dengan konsentrasi garam 8000 ppm. Model linier yang digunakan untuk pengujiannya adalah : Yij = µ + αi + βj + εij Keterangan : Yij = Nilai pengamatan pada perlakuan genotipe padi ke-i dan kelompok ke-j µ = nilai tengah umum αi = pengaruh perlakuan genotipe padi ke-i (i = 1, 2, 3, 4,..., 54) βj = pengaruh kelompok ke-j (j = 1, 2, 3) εij = pengaruh galat percobaan dari perlakuan genotipe padi ke-i dan kelompok ke-j II. Pengujian Toleransi Salinitas 54 genotipe Padi pada Stadia Bibit di Rumah kaca Percobaan ini mengikuti metode standar pengujian yang biasa dilakukan oleh para pemulia padi dalam proses seleksi toleransi padi terhadap salinitas dimana konsentrasi garam yang digunakan adalah 4000 ppm. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan satu faktor yaitu genotipe padi (α). Genotipe padi yang digunakan sebanyak 54 genotipe, dimana setiap satuan percobaan terdiri dari 2 bibit padi berumur dua minggu.

Model linier yang digunakan adalah : Yij = µ + αi + βj + εij Keterangan : Yij = Nilai pengamatan pada perlakuan genotipe padi ke-i dan kelompok ke-j µ = nilai tengah umum αi = pengaruh perlakuan genotipe padi ke-i (i = 1, 2, 3, 4,..., 54) βj = pengaruh kelompok ke-j (j = 1, 2, 3) εij = pengaruh galat percobaan dari perlakuan genotipe padi ke-i dan kelompok ke-j Pelaksanaan Penelitian I. Pengujian Toleransi Salinitas Padi pada Stadia Perkecambahan di Laboratorium Percobaan pendahuluan dilakukan dengan menanam varietas toleran dan peka terhadap salinitas pada berbagai media tanam dan konsentrasi garam. Peubah pengamatan dapat bervariasi antar metode uji dan pengamatan tersebut dilakukan sampai terlihat adanya perbedaan antara varietas peka dan toleran. Setelah mendapat beberapa metode uji (media tanam dan konsentrasi garam) yang berpotensi membedakan varietas toleran dan varietas peka terhadap salinitas, dilakukan percobaan selanjutnya guna mendapatkan satu metode uji yang paling tepat berdasarkan hasil analisis statistik yang digunakan. Media tanam disiram dan diaduk sampai merata dengan larutan garam sesuai dengan perlakuan konsentrasi garam yang diberikan. Setiap media tanam, ditanam 25 benih toleran dan 25 benih peka salinitas yang telah direndam air terlebih dahulu selama 24 jam. Satu metode uji yang terpilih dari hasil analisis statistik kemudian digunakan untuk menguji toleransi 54 genotipe padi terhadap salinitas pada stadia perkecambahan. Pengujian toleransi 54 genotipe padi dilakukan dengan menanam benih padi yang telah direndam selama 24 jam ke dalam media tanam dan konsentrasi

garam yang terpilih (metode uji). Setiap satuan percobaan menggunakan 25 butir benih. II. Pengujian Toleransi Salinitas Padi pada Stadia Bibit di Rumah kaca Percobaan ini dilakukan dengan menanam bibit padi yang telah berumur dua minggu pada bak plastik dengan ukuran 35 cm x 30 cm x 10 cm dan berisi tanah 5 kg kering angin per bak yang telah diberi 4 liter larutan garam berkonsentrasi 4000 ppm. Tinggi genangan pada bak plastik tetap dipertahankan setiap hari. Tanah yang digunakan dalam percobaan ini berasal dari kebun percobaan Sawah Baru yang belum pernah dipupuk. Pengamatan dilakukan setelah tanaman berumur enam minggu dimana perbedaan antara varietas peka dan toleran sudah jelas terlihat secara visual, bahkan tanaman peka sudah mati (Sulaiman, 1980). Pengamatan Pengamatan pada Stadia Perkecambahan di Laboratorium : Pengamatan yang dilakukan pada percobaan pendahuluan adalah banyaknya tanaman mati dan panjang tanaman. Pengamatan yang dilakukan pada percobaan pengujian toleransi padi pada empat metode yang berpotensi adalah : 1. Panjang Akar (PA) Panjang akar merupakan panjang dari ujung akar sampai pangkal akar 2. Panjang Tajuk (PT) Panjang tajuk diukur mulai dari pangkal tajuk sampai ujung tajuk 3. Panjang Bibit (PB) Panjang bibit diperoleh dari penjumlahan panjang tajuk dengan panjang akar 4. Berat Kering Bibit (BKB) Merupakan penjumlahan dari berat kering tajuk dan berat kering akar yang telah dioven pada suhu 60 0 C selama 3x24 jam dengan satuan miligram. 5. Berat Kering Akar (BKA)

Merupakan berat kering akar tanaman padi yang telah dioven pada suhu 60 0 C selama 3x24 jam dengan satuan miligram. 6. Berat Kering Tajuk (BKT) Merupakan kering tajuk tanaman padi yang telah dioven pada suhu 60 0 C selama 3x24 jam dengan satuan miligram. 7. Jumlah Tanaman Mati (JTM) Merupakan jumlah tanaman yang mati pada akhir pengamatan. Analisis data yang digunakan pada percobaan ini adalah menggunakan Model Rancangan Kelompok Lengkap Teracak untuk melihat pengaruh masing faktor tunggal serta interaksinya terhadap masing- masing peubah yang diamati. Kriteria pemilihan metode yang digunakan berdasarkan hasil analisis statistik dan dilanjutkan dengan selisih nilai rataan antara varietas toleran dan peka terhadap salinitas dengan memperhitungkan efisiensi dari segi ekonomi maupun kemudahan dalam aplikasinya. Pengamatan pada Stadia Bibit di Rumah kaca : 1. Panjang Tanaman (Ptan) Merupakan penjumlahan panjang tajuk dengan panjang akar dari tanaman padi 2. Gejala Salinitas (Jumlah Tanaman Mati dan Jumlah Daun yang Rusak) Gejala yang ditimbulkan akibat pengaruh cekaman garam pada tanaman padi diantaranya adalah 1) berkurangnya kecepatan perkecambahan; 2) berkurangnya tinggi tanaman dan jumlah anakan; 3) pertumbuhan akar jelek; 4) sterilitas biji meningkat; 5) kurangnya bobot 1000 gabah dan kandungan protein total dalam biji karena penyerapan Na yang berlebihan; dan 6) berkurangnya penambatan N 2 secara biologi dan lambatnya mineralisasi tanah. Selain itu,secara morfologi daun akan menjadi kuning (klorosis) dan tepi daun mati atau mengering (terbakar).