LAPORAN MENTERI KEUANGAN ACARA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN ANGGARAN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN MENTERI KEUANGAN PADA ACARA PENYERAHAN DIPA TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.05/2011 TENTANG PETUNJUK PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN

Keynote Speech. Menteri Keuangan. Workshop Persiapan Pelaksanaan APBN TA Jakarta, 19 Desember 2011

APBN 2013: Mendorong Peningkatan Kualitas Belanja

Sambutan Tertulis Presiden Republik Indonesia pada Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2006 Kepada Semua Provinsi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

KEYNOTE SPEECH DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DALAM RAPAT KOORDINASI DEWAN PENGAWAS BLU TAHUN 2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

MENGAPA ANGGARAN KINERJA?

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN. disahkan untuk periode satu tahun merupakan bentuk investasi pemerintah dalam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 of 6 18/12/ :41

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kebijakan Pengalokasian, Penyaluran dan Pelaporan Dana Keistimewaan DIY

2011, No Negara berwenang menetapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan anggaran negara;bahwa agar pelaksanaan pengelolaan ddana ggeothermal dapa

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.677,2012

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang T

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA,

PIDATO BUPATI KAPUAS HULU

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA DARURAT

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bismillaakhirrokhmaanirokhiim, Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

ASSALAMUALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARRAKATUH SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA. YTH. WALIKOTA SAWAHLUNTO BESERTA UNSUR FORUM KOORDINASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sambutan Presiden RI Pd Penyerahan DIPA Tahun 2014, di Istana Bogor, tgl 10 Des 2013 Selasa, 10 Desember 2013

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.02/2012 TENTANG

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

Pengarahan Presiden RI - Penyerahan DIPA 2016 dan Penganugerahan..., Jakarta 14 Desember 2015 Senin, 14 Desember 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN NOMOR TENTANG. Menimbang umum, dan/atau. konsumen, melindungii. Negara. Tahun menetapkan. Menteri. Barang 2013; Mengingat. Nomor.

-2- Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaga N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.02/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 37/PMK.02/2012 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PMK.02/2012 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 158/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG PUPUK

Kata Sambutan Kepala Badan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Anggaran. Rehabilitasi. Rekonstruksi. Nanggroe Aceh Darussalam. Pedoman.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG

Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 66/PMK.02/2006 TENTANG

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.24/Menhut-II/2013 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 09/PER/M.KOMINFO/3/2012 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 56/PMK.02/2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 136/PMK.05/2006 TENTANG

2015, No Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Ta

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

DISAMPAIKAN PADA RAPAT KERJA MENTERI KEUANGAN DENGAN KOMISI XI DPR-RI

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

Transkripsi:

LAPORAN MENTERI KEUANGAN ACARA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN ANGGARAN 2011 Jakarta, 28 Desember 2010

1 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita semua. Yth. Bapak Presiden Republik Indonesia Yth. Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia Yth. Para Pimpinan Lembaga Tinggi Negara dan Anggota Yth. Para Pimpinan Komisi Dewan Perwakilan Rakyat Yth. Para Pimpinan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Yth. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II Yth. Para Gubernur Hadirin yang kami hormati. Alhamdulillah, pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-nya sehingga kita semua dapat menghadiri acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2011.

2 Bapak Presiden yang kami hormati. Pertama, izinkan kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Presiden atas perkenan Bapak sehingga acara ini dapat terlaksana. Penyerahan DIPA pada hari ini merupakan penyelenggaraan yang keempat kalinya secara berturut-turut di istana negara. Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para undangan yang telah berkenan hadir mengikuti acara ini. Tak lupa kami sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur beserta jajarannya, baik yang berada pada satuan kerja pusat maupun daerah atas kerja keras dan dedikasi yang diberikan selama proses penyusunan dan pengesahan DIPA hingga dokumen anggaran yang sangat penting artinya bagi kegiatan pemerintahan kita ini dapat kami serahkan tepat waktu sesuai rencana.

3 Hadirin yang berbahagia. Acara Penyerahan DIPA tahun 2011 kali ini mempunyai keistimewaan karena diselenggarakan pada akhir tahun 2010, berbeda dari penyerahan DIPA pada tahun-tahun sebelumnya yang diselenggarakan pada setiap awal tahun. Percepatan penyerahan DIPA menunjukkan komitmen Pemerintah dalam menyediakan dana untuk membiayai kegiatan Pemerintahan sejak hari kerja pertama tahun anggaran 2011. Dengan demikian diharapkan rencana kegiatan Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2011 dapat dilaksanakan lebih awal dan dapat diikuti penyerapan proporsional sepanjang tahun anggaran sehingga target Pemerintah dapat tercapai secara sistematis, efisien dan sesuai dengan perencanaan. Percepatan penyelesaian DIPA tahun 2011 ini juga didukung oleh aplikasi RKAKL dan DIPA yang terintegrasi dan penerapan single database untuk menjaga validitas data anggaran. Semua itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas

4 pelayanan penyelesaian dokumen DIPA dan penyempurnaan bahan penyusunan laporan keuangan bagi seluruh kementerian negara/lembaga. Sebagaimana kita ketahui, pelaksanaan APBN tahun 2010 kurang dapat memenuhi harapan kita semua khususnya karena tingkat penyerapan yang belum maksimal. Hal itu terjadi antara lain disebabkan oleh masalah pengadaan barang dan jasa, keterlambatan penetapan pejabat pengelola keuangan dan waktu pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berbagai upaya untuk mengatasi hal tersebut telah dilakukan. Percepatan penyerahan DIPA TA 2011 adalah salah satu upaya kami untuk mendorong agar kementerian negara/lembaga dapat sesegera mungkin melaksanakan kegiatannya di tahun anggaran 2011. Kementerian negara/lembaga dapat memulai proses pelelangan dalam rangka pengadaan barang dan jasa pada akhir tahun

5 anggaran 2010 sehingga pada awal tahun anggaran 2011 segera dapat diadakan perikatan kontraknya. Upaya tersebut diharapkan memperoleh dukungan dari semua pihak. Untuk itu kiranya nanti dimohon Bapak Presiden dapat memberikan arahan agar pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah pusat dan daerah tahun 2011 dapat berjalan secara harmonis dan berkesinambungan. Bapak Presiden yang terhormat, Setelah Bapak Presiden menyerahkan DIPA pada hari ini, diharapkan kepada para Gubernur agar segera melakukan kegiatan Penyerahan DIPA Daerah kepada para pimpinan satuan kerja di daerah masing-masing. Untuk itu para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi mengenai teknis pelaksanaannya. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa dokumen pelaksanaan anggaran tersebut benar-benar telah disampaikan kepada para Kuasa Pengguna

6 Anggaran sehingga pelaksanaan kegiatan pemerintahan dapat berjalan sebagaimana mestinya sejak awal tahun. Hadirin yang berbahagia. Dalam DIPA tahun 2011 yang akan diserahkan oleh Bapak Presiden nanti, terkandung anggaran negara yang bersumber dari rakyat yang harus digunakan dan dikelola secara hati-hati untuk mencapai hasil maksimal bagi kesejahteraan rakyat. Seperti kita ketahui bersama, dana APBN tersebut berasal dari sumber-sumber penerimaan negara yang dikumpulkan dengan pemikiran, upaya dan kerja keras. Anggaran yang tersedia untuk mencapai kesejahteraan rakyat (social welfare) melalui skema dan pencapaian pilar pembangunan nasional yaitu pro growth, pro job, pro poor dan pro environment, harus kita kelola dan kita gunakan secara berkualitas sehingga memberikan hasil yang maksimal.

7 Tanpa pengelolaan dan penggunaan anggaran yang berkualitas, maka dalam kondisi keterbatasan ruang gerak anggaran karena tingginya pengeluaran mengikat (non discretionary), menyebabkan hasil yang tidak seperti diharapkan. Tingginya belanja mengikat tersebut, khususnya belanja pegawai, belanja barang, pembayaran bunga utang, subsidi dan transfer ke daerah, menyebabkan sempitnya ruang fiskal (fiskal space) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut menyebabkan upaya pembangunan infrastruktur yang sangat diperlukan oleh masyarakat menjadi kurang leluasa. Kondisi tersebut juga mengurangi fleksibilitas APBN dalam melaksanakan tugas fiskal untuk menstabilkan ekonomi. Oleh karena itu, dalam tahun 2011, Pemerintah telah berusaha keras untuk memperluas ruang fiskal tersebut, antara lain tercermin pada meningkatnya belanja modal secara cukup signifikan dibanding tahun 2010. Dalam kondisi tersebut, pemilihan berbagai kegiatan yang memberikan nilai

8 tambah (multiplier effect) maksimal bagi kesejahteraan rakyat mutlak diperlukan. Upaya meningkatkan efektivitas belanja negara harus dilaksanakan secara komprehensif dan profesional pada setiap langkah pengelolaan kegiatan, termasuk pendefinisian output dan tolok ukur kinerja. Mulai tahun 2011 ini, terbatasnya ruang fiskal dari APBN dan APBD harus kita respon dengan berbagai upaya untuk memperluasnya, antara lain melalui langkah peningkatan pendapatan negara dan pendapatan daerah secara sungguh sungguh. Demi suksesnya upaya tersebut, diperlukan dukungan berbagai sarana dan prasarana, baik peraturan maupun SDM, perangkat lunak maupun perangkat keras, serta komitmen kerja keras kita. Dalam hal ini, langkah pengalihan beberapa jenis pendapatan negara yang semula dikelola Pemerintah Pusat menjadi dikelola daerah, diharapkan dapat mendukung upaya tersebut, tentu saja dengan kesiapan dan pemenuhan berbagai prasyarat yang diperlukan.

9 Bapak Presiden yang kami hormati Untuk melengkapi usaha-usaha pencapaian kesejahteraan rakyat setinggi-tingginya, APBN tahun anggaran 2011 sudah mulai dilaksanakan dengan menerapkan penganggaran berbasis kinerja agar pelaksanaan tugas-tugas Kementerian negara/lembaga lebih fokus pada hasil-hasil yang akan dicapai. Pencapaian hasilhasil tersebut telah terinci dalam bentuk output dan outcome. Outcome merupakan hasil pencapaian suatu program pada unit organisasi kementerian negara/lembaga yang diukur berdasarkan Indikator Kinerja Utama, sedangkan output merupakan hasil pencapaian suatu kegiatan pada satuan kerja yang diukur berdasarkan Indikator Kinerja Kegiatan. Untuk itu, Kementerian Keuangan akan senantiasa memberikan bantuan agar seluruh kementerian negara dan lembaga dapat melaksanakan anggaran dan program-

10 program pemerintah yang tercantum dalam DIPA tepat waktu, berkualitas, disiplin, dan akuntabel. Hal ini sangat penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan dan perluasan lapangan kerja bagi peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia. Selain itu, dalam hal diperlukan, Kementerian Keuangan telah menyiapkan perangkat yang memadai untuk mendukung revisi anggaran. Kerja keras dan hasil pencapaian atas kinerja Kementerian negara/lembaga akan menjadi tolok ukur dalam pengalokasian anggaran tahun berikutnya dalam kerangka pengeluaran jangka menengah (medium term expenditure framework MTEF). Hal ini akan mendorong terwujudnya kinerja Kementerian negara/lembaga yang lebih fokus pada program dan kegiatan prioritas pemerintah dan penunjang lainnya yang terlaksana secara efektif dan efisien. Untuk mengawasi tingkat pencapaian sasaran tersebut diperlukan suatu sistem monitoring dan evaluasi anggaran

11 yang lebih efektif sebagai bahan penilaian dan memberikan umpan balik untuk perbaikan dalam setiap aspek pengelolaan keuangan negara, baik aspek perencanaan, penganggaran, pelaksanaan maupun pengawasan. Pengelolaan anggaran negara pada akhirnya harus dapat dipertanggunggjawabkan kepada seluruh rakyat Indonesia dalam bentuk Laporan Keuangan Pemerintah Pusat yang transparan dan akuntabel. Bapak Presiden yang kami hormati. Selanjutnya, Perkenankanlah kami melaporkan penerbitan DIPA Tahun Anggaran 2011 sebagai berikut : 1. Proses penerbitan DIPA Tahun Anggaran 2011 merupakan tahap akhir dari seluruh proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2011. Selain sebagai dasar pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran, DIPA juga berfungsi sebagai alat pengendali, pengawasan dan perangkat akuntansi Pemerintah. Pagu dalam DIPA merupakan batas pengeluaran tertinggi yang

12 tidak boleh dilampaui dan pelaksanaannya harus dapat dipertanggungjawabkan. 2. Pengesahan DIPA dilaksanakan di Jakarta untuk Satuan Kerja Pusat dan di Ibukota Provinsi untuk DIPA Satuan Kerja di daerah. Keseluruhan proses penerbitan DIPA telah diselesaikan pada tanggal 20 Desember 2010. 3. DIPA yang diserahkan pada kesempatan ini meliputi : a. DIPA Sektoral untuk Instansi Pusat dan Instansi Daerah kementerian/lembaga di Daerah, berjumlah 23.692 DIPA dengan nilai Rp432,77 triliun. b. DIPA Kantor Pusat berjumlah 1.183 DIPA dengan nilai Rp211,23 triliun. c. DIPA untuk satuan kerja yang berada di daerah berjumlah 22.509 DIPA dengan nilai Rp.221,54 triliun. 4. Khusus untuk DIPA Dana Transfer ke daerah mulai tahun anggaran 2008 telah ditetapkan untuk diterbitkan di Jakarta dalam satu DIPA untuk seluruh Indonesia. Anggaran transfer ke daerah terdiri atas dana perimbangan sebesar Rp. 334,32 triliun dan dana otonomi khusus dan

13 penyesuaian sebesar Rp. 58,65 triliun. Perincian Dana perimbangan yaitu DIPA Dana Bagi Hasil sebesar Rp. 83,55 triliun, DIPA Dana Alokasi Umum untuk 33 propinsi dan 491 kabupaten/kota sebesar Rp. 225,53 triliun, dan DIPA Dana Alokasi Khusus untuk 32 propinsi dan 488 kabupaten/kota sebesar Rp. 25,23 triliun. Hadirin yang kami muliakan Penyelesaian penerbitan DIPA Tahun Anggaran 2011 merupakan hasil upaya dan kerja keras kementerian negara/lembaga sehingga dapat diserahkan pada hari ini. Semoga keberhasilan percepatan penyelesaian dan penyerahan DIPA Tahun Anggaran 2011 ini merupakan awal yang baik bagi pelaksanaan APBN 2011, agar kita dapat segera memulai langkah pelaksanaan kegiatan yang telah diprogramkan dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan, pelayanan publik dan pembangunan.

14 Keberhasilan percepatan penyelesaian DIPA tahun 2011 tidak akan banyak berarti bila tidak diikuti dengan langkah serius untuk menyerap anggaran sesuai dengan rencana dan secara efektif dan efisien. Pemenuhan berbagai prasyarat dan kesiapan perangkat pengelola anggaran yang mengerti, memahami dan mengikuti berbagi kebijakan dan peraturan pengelolaan anggaran akan mendorong daya serap anggaran yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Sehubungan dengan itu, berbagai langkah telah ditempuh Pemerintah untuk mendorong efisiensi dan efektivitas pelaksanaan anggaran. Dalam rangka mempermudah dan menyederhanakan proses pengadaan barang/jasa maka pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden RI nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Kemudahan dalam dokumen pengadaan dan penerapan sistem pengadaan secara elektronis diharapkan dapat mewujudkan sistem pengadaan

15 barang/jasa pemerintah yang transparan dan akuntabel sehingga menghilangkan praktik KKN. Selanjutnya untuk memberi kepastian waktu atas penyelesaian tagihan pada satuan kerja telah diterbitkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 170/PMK.05/2010 tentang Penyelesaian Tagihan atas beban APBN pada Satuan Kerja. Hal ini untuk memberikan jaminan kepastian waktu pembayaran kepada para penyedia barang/jasa dan mendorong proporsionalitas penyerapan anggaran agar tagihan-tagihan tidak bertumpuk di akhir tahun. Demikian pula untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan kondisi keuangan negara, berbagai langkah penghematan belanja kementerian negara/lembaga harus terus dilakukan, dengan tetap memperhatikan target dan pencapaian prioritas pembangunan nasional dan pemenuhan standar minimum operasional Kementerian negara/lembaga. Untuk itu, kiranya Bapak Presiden dapat memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai pedoman

16 atas langkah-langkah yang perlu diambil dalam rangka penghematan dan dapat dialokasikan kembali untuk tujuan yang lebih penting secara efektif dan efisien. Bapak Presiden yang kami hormati. Demikian laporan ini kami sampaikan, berikutnya kami mohon kesediaan Bapak Presiden untuk menyerahkan DIPA Tahun Anggaran 2011 kepada para Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran, dan kepada para Gubernur. Selanjutnya arahan dari Bapak Presiden kami harapkan untuk dapat menjadi pedoman dan petunjuk dalam pelaksanaannya. Demikian laporan kami. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Jakarta, 28 Desember 2010 Menteri Keuangan RI Agus D.W. Martowardojo