BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Azwar (2012, h. 5) mengatakan bahwa metode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. interpretasi data dan kesimpulan berdasarkan angka-angka yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya menggunakan data-data numerikal (angka) yang diolah. penelitian sampel besar (Azwar, 2012, h.5).

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data angka (numerikal) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini menekankan analisisnya pada data-data yang bersifat numerical atau. penelitian sampel besar (Azwar, 2013, h. 5).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya dalam bentuk data numerikal (Sumarsono, Kedua variabel tersebut seabagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ataupun signifikansi perbedaan kelompok (Azwar, Metode Penelitian, 1. Variabel tergantung : Perilaku seksual

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang. ada di dalam penelitian ini (Azwar, 2004, h.5).

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. menggunakan metode penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang diteliti (Azwar, 2012, h.5). Variabel Tergantung : Motivasi Berprestasi Pada Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Yang digunakan Metode penelitian merupakan unsur penting di dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan harus sesuai dengan okjek penelitian dan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Azwar (2012 a, h. 5), penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian Tahap berikutnya dalam penelitian setelah pada bab sebelumnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian yang terdapat dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Azwar (2000, h. 5) mengatakan bahwametode

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam

ketepatan dan ketelitian dalam menentukan metode yang dipergunakan. penelitian merupakan hal yang sangat penting artinya. Bila ada kesalahan pada

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. datanya berbentuk angka angka dan dianalisa menggunakan statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yang menekankan pada analisis data-data numerikal (angka)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. 2003). Menurut jenis penelitiannya, penelitian ini termasuk ke dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah yang penting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel bebas : dukungan sosial keluarga. 2. Variabel tegantung : sikap ibu terhadap anak penyandang autisme

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Azwar (2012, h. 5) mengatakan bahwa metode kuantitatif menggunakan analisis data berupa angka (numerikal) lalu diolah menggunakan statistika. Metode kuantitatif dilakukan dengan tujuan menguji hipotesis pada penelitian inferensial, lalu menekankan kesimpulan dari hasil pada kemungkinan kesalahan penolakan hipotesis yang nihil. Setelah pengujian dilakukan menggunakan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. B. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel yang terdapat di dalam suatu penelitian harus ditentukan terlebih dahulu sebelum metode pengumpulan data dan analisa data. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu satu variabel tergantung dan satu variabel bebas. 1. Variabel tergantung : Kepuasan Perkawinan. 2. Variabel bebas : Kualitas Komunikasi. 36

37 C. Definisi Operasional Variabel Penelitian Operasional dalam variabel diperlukan, untuk mengetahui indikator dan variabel-variabel yang terkait dalam sebuah penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu statistik dapat dilakukan dengan benar. Menurut (Azwar, 2012, h. 33) operasionalisasi variabel penelitian merupakan menafsirkan suatu konsep tentang variabel yang berhubungan kedalam bentuk indikator perilaku. Dengan kata lain Definisi operasional adalah menjelaskan tentang cara tertentu yang dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoprasionalisasikan variabel berdasarkan indikatorindikator yang diamati. Dalam penelitian ini, definisi operasional dari variabelvariabel penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kepuasan perkawinan Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara laki-laki dan perempuan sebagai suami istri yang sah dengan tujuan membangun sebuah rumah tangga yang bahagia dan berkualitas dengan frekuensi keharmonisan yang tinggi sedangkan kepuasan perkawinan merupakan frekuensi keharmonisan, keakraban,serta komitmen tentang masa depan rumah tangga. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan perkawinan merupakan perasaan individual yang dirasakan pasangan suami istri ketika terpenuhinya harapan, keinginan, serta tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya.

38 Data kepuasan perkawinan diperoleh dari skala kepuasan perkawinan yang disusun berdasarkan empat aspek, yaitu: aspek kedekatan hubungan, aspek kesepakatan dalam perkawinan, aspek kepuasan hubungan dalam perkawinan, dan aspek ekspresi afektif. Semakin tinggi skor menunjukan semakin tinggi kepuasan perkawinan, dan sebaliknya. 2. Kualitas komunikasi Kualitas komunikasi merupakan kemampuan suami istri untuk berkomunikasi secara terbuka. Keterbukaan dapat membantu mengetahui keininan-keinginan dari masing-masing pasangan. Variabel ini diungkapkan melalui skala kualitas komunikasi suami istri yang disusun berdasarkan empat aspek yaitu: aspek keterbukaan, aspek kecukupan diri, aspek empati, dan aspek keterampilan mendengarkan. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi kualitas komunikasi suami istri dan sebaliknya. D. Subjek Penelitian 1. Populasi Subjek penelitian berfungsi sebagai sumber utama dari data penelitian, karena subjek memiliki data mengenai variabel-variabel yang diteliti (Azwar, 2012, h. 34-35). Suatu populasi berarti memiliki karakteristik yang berbeda dengan kelompok lain, populasi diartikan sebagai sebuah kelompok subyek yang akan digeneralisasi oleh hasil

39 penelitian (Azwar, 2012, h. 77). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah istri seorang TNI-ADdi batalyon YONIF 406 Candra Kusuma purbalingga, dengan menggunakan teknik accidenal sampling. Karakteristik dari populasi penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Telah menikah selama 5-10 tahun karena fase ini merupakan fase rawan yang memungkinkan terjadinya perceraian. b. Pasangan suami istri yang menjalani hubungan jarak jauh. c. Istri yang memiliki suami seorang TNI-AD. E. Metode Pengumpulan Data Peneliti mengunakan metode skala dengan pengertiannya yaitu daftar pertanyaan atau pernyataan yang diajukan agar dijawab subjek sehingga interpretasi subyek terhadap pertanyaan atau pernyataan tersebut merupakan proyeksi dari perasaannya (Azwar, 2000, h. 05). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kepuasan perkawinan dan skala kualitas komunikasi. 1. Skala Kepuasa Perkawinan Skala kepuasan perkawinan disusun berdasarkan aspek-aspek kepuasan perkawinan, yaitu: aspek kedekatan hubungan, aspek kesepakatan dalam perkawinan, aspek kepuasan hubungan dalam perkawinan, dan aspek ekspresi afektif. Item yang terdapat pada skala ini dikelompokan dalam item yang terbentuk positif atau favorable dan item yang berbentuk

40 negatif atau unfavorable. Setiap item memiliki empat alternative jawaban, yaitu Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Sedangkan untuk favorable, skor tertinggi 4 diberikan untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), skor 3 diberikan untuk jawaban Sesuai (S), skor 2 diberikan untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), dan skor 1 diberikan untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS). Sebaliknya, untuk item unfavorable, skor tertinggi 4 diberikan pada jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS), skor 3 diberikan untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), skor 2 diberikan untuk jawaban Sesuai (S), dan skor 1 diberikan untuk jawaban Sangat Sesuai (SS). Jumlah item pada skala Kepuasan Perkawinan suami istri dapat dilihat pada tabel 3. NoAspek Tabel 3 Rancangan Skala Kepuasan Perkawinan Jarak Jauh Suami Istri Favorable Jumlah item Unfovorable 1. Kesepakatan dalam 2 2 4 perkawinan 2. Kedekatan hubungan 2 2 4 3. Kepuasan hubungan 2 2 4 dalam perkawinan Total 4. Ekspresi afektif 2 2 4 Total 8 8 16

41 2. Skala Kualitas Komunikasi Suami Istri Skala kualitas komunikasi disusun berdasarkan aspek-aspek kualitas komunikasi, yaitu: aspek-aspek keterbukaan, aspek kecukupan diri, aspek empati, dan aspek keterampilan mendengarkan. Item yang terdapat pada skala ini dikelompokkan dalam item yang terbentuk positif atau favorable dan item yang berbentuk negatif atau unfavorable. Setiap item memiliki empat alternative jawaban, yaitu Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Untuk favorable, skor tertinggi 4 diberikan untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), skor 3 diberikan untuk jawaban Sesuai (S), skor 2 diberikan untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), dan skor 1 diberikan untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS). Sebaliknya, untuk item unfavorable, skor tertinggi 4 diberikan pada jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS), skor 3 diberikan untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), skor 2 diberikan untuk jawaban Sesuai (S), dan skor 1 diberikan untuk jawaban Sangat Sesuai (SS). Jumlah item pada skala Kualitas komunikasi suami istri dapat dilihat pada tabel 4.

42 Tabel 4 Rancangan Skala Kualitas Komunikasi Suami Istri No Aspek Jumlah item FavorableUnfovorable Total 1. Keterbukaan 2 2 4 2. Kecukupan diri 2 2 4 3. Empati 2 2 4 4. Keterampilan mendengarkan 2 2 4 Total 8 8 16 F. Validitas dan Realibilitas Alat Ukur 1. Validitas Alat Ukur Validitas adalah seberapa jauh alat ukur dapat memberikan sebuah hasil yang benar-benar valid atau sah atas segala sesuatu yang akan diukur. Hasil data penelitian yang tinggi, merupakan hasil pengukuran yang benar-bener dikehendaki untuk diukur. Hal tersebut menurut Azwar (2000, h. 05) yang menyatakan bahwa suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut dilakukan sesuai fungsinya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan melakukan pengukuran tersebut. Validitas penelitian ini akan dicari dengan criteria interval, yaitu mengkorelasikan skor masing-masing item dengan memakai teknik korelasi Product Moment hasil korelasi yang diperoleh

43 dengan perhitungan tersebut masih perlu dikorelasikan kembali karena kelebihan bobot. Kelebihan bobot ini terjadi karena skor item yang dikorelasikan dengan skor total ikut serta sebagai komponen skor total, yang menyebabkan angka korelasi menjadi lebih besar. Jadi, teknik yang dipakai untuk mengkorelasi adalah part whole. Pengukuran subjek terdiri dari 2 angket dimana 2 angket tersebut merupakan kepuasan perkawinan dan kualitas komunikasi pada istri yang kemudian akan dihitung. 2. Realibilitas Alat Ukur Menurut Azwar (2000, h. 04) Realibilitas merupakan suatu pengukuran yang menunjukan sejauh mana pengukuran tersebut tidak menyimpang atau konsisten dan dapat dipercaya keabsahannya. Pada penelitian ini penguji realibilitas dilakukan dengan teknik Alpha Cronbach. Pengukuran subjek terdiri dari 2 angket dimana 2 angket tersebut merupakan kepuasan perkawinan dan kualitas komunikasi pada istri yang kemudian akan dihitung.

44 G. Metode Analisis Data Analisis data adalah aturan yang digunakan dalam mengelola data yang diperoleh, sehingga didapat suatu kesimpulan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik. Hal ini digunakan untuk mempertimbangkan faktor kesalahan. Data yang sudah diperoleh sebagai suatu cara untuk mempolakan data sehingga dapat dibaca dan ditafsirkan (Azwar, 2012, h. 123). Berdasarkan data yang diperoleh, maka sesuai dengan hipotesis dari penelitian ini yaitu kepuasan perkawinan suami istri LDR ditinjau dari kualitas komunikasi maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment.