DORONGAN FISIOLOGIS, PSIKIS DAN SPIRITUAL DALAM AL QUR AN. Imron

dokumen-dokumen yang mirip
5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

AKHLAK PRIBADI ISLAMI

Pendidikan Agama Islam

Hakikat Manusia Menurut Islam

Begitu Singkatnya Umur Manusia

MAJELIS LINGKUNGAN HIDUP PWM JATENG ASPEK RELIGIUS DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

Bab 2 LANDASAN ETIKA DALAM ISLAM

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

PENGURANGAN JAM KERJA BAGI PEREMPUAN: PROBLEM ATAU SOLUSI PERSPEKTIF PENDIDIKAN OLEH NURLENA RIFAI

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

MENGIKUTI HAWA NAFSU

Renungan Pergantian Tahun

"SABAR ANUGERAH TERINDAH"

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Ketika harga BBM melambung naik

ILMU PERTANDA Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. Allah adalah Maha Pencipta makhluk (al-khaliq). Allah menciptakan

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.11 Nabi Dawud AS. dan Nabi Sulaiman AS.

Menyambut Keagungan Ramadhan. Written by Friday, 06 August :30

Mendidik anak. Jangan takut.

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Hakikat Hidup Sukses: Tafsir QS. Ali Imran 185

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Tunaikanlah Zakat Harta Kalian

Renungan tentang kehidupan

PENTINGNYA USAHA ATAS HIDAYAH

PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN DUKUNGAN SOSIAL

P e n t i n g n y a T a b a y y u n

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim

BAB I PENDAHULUAN. pada kejahatan dan dibiarkan seperti binatang, ia akan celaka dan binasa.

Pendidikan Agama Islam Bab : 1 Eksistensi Manusia

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

Kajian Al-Qur an, Al-Baqarah ayat 26.

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

Pendidikan Agama Islam

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

FATWA FIQIH JINAYAH : BOM BUNUH DIRI Oleh: Nasruddin Yusuf ABSTRAK

Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah sajalah hati akan menjadi tenteram (QS Ar Ra d : 28).

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

I. Pendahuluan Bulan Dzulhijah adalah bulan yang penuh dengan kesucian dan kebajikan (hikmah).

Pendidikan Tauhid Sejak Dini

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015

Maulid Nabi Muhammad s.a.w.

3 Wasiat Agung Rasulullah

Persiapan Menuju Hari Akhir

Pribadi Mandiri dan Kesalehan Sosial. Iwan Yahya Muhajirin, Ottawa, Ramadhan 1436 H 6 Juli 2015

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

Falsafah Puasa. Oleh: Muhsin Hariyanto

SALAM PADA TUHAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nazili Saleh Ahmad, Pendidikan dan Masyarakat, Sabda Media,Yogyakarta, 2011, hlm. v.

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN CUTI BERSYARAT DI RUTAN MEDAENG MENURUT UU NO. 12 TENTANG PEMASYARAKATAN

Lesson 9 for May 27, 2017

Investasi Menanam Pohon Jati

Pendidikan Agama Islam

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

MENGHAYATI PERAN ISTRI

Sucikan Diri Benahi Hati

Membentuk. Akhlak Anak. Cara Mendidik Akhlak Anak Menurut Islam. Roidah

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KMERSIL

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

SARANA MENUJU INDONESIA ADIL & MAKMUR

Meraih Kebahagiaan Hakiki dengan Syukur, Sabar, dan Istighfar

Bagaimana Caranya Kita Bersyukur? Wednesday, 15 May :39

ISLAM DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

ANTARA PRIA DAN WANITA

Pendidikan Agama Islam

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk bersedekah di jalan Allah:

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

Mempersembahkan... SEQ. Training Kewirausahaan. Menjadi Pebisnis Amanah & Tawadhu

[ Indonesia Indonesian

1. Khotbah di bukit (Matius 5-7) 2. Ilmu homelitik dan Ilmu Penggembalaan dari Yesus, khusus kepada 12 muridnya (Pasal 9:35 11:1). 3.

Modul ke: AKHLAK ISLAMI. Drs. SUMARDI, M. Pd. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

COBAAN HARTA DAN KELUARGA Ustadz Nazamuddin

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

PENERAPAN MANAJEMEN MODERN DARI SUDUT PANDANG ISLAM OLEH : DEDEH MARYANI SASTRADIPURA SUATU KAJIAN TENTANG PERENCANAAN YANG MATANG

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

MAKNA IDUL FITRI Oleh Nurcholish Madjid

- Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٢

PUASA SIA-SIA Oleh Nurcholish Madjid

Pertanyaan Nabi (1) : Hai Iblis! Siapakah musuh besarmu?

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

KHOTBAH DI ATAS BUKIT

Modul ke: ETOS KERJA. Fakultas FEB. H. JAZULI SURYADHI, MS.i (HJS) Program Studi MANAJEMEN.

MEMAHAMI DASAR PENDIDIKAN ANAK DALAM AL QURAN Oleh: Farida, M.Si

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH

BAB IV PERILAK TERPUJI

Dunia Yang Membuat Lupa Mati

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Transkripsi:

DORONGAN FISIOLOGIS, PSIKIS DAN SPIRITUAL DALAM AL QUR AN Imron ABSTRAK Psikologi adalah adalah Ilmu pengetahuan tentang tingkah laku dan kehidupan psikis manusia. Psikologi berusaha mempelajari gejala-gejala jiwa manusia melalui tingkah laku individu yang tampak. Perilaku yang Nampak pada individu merupakan cerminan adanya dorongan atau kemauan dari dalam diri. Tujuan kemauan adalah pelaksanaan suatu tujuan-tujuan, harus diartikan dalam suatu hubungan. Kemauan adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas pada makhluk hidup, dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu. Dorongan-dorongan ini mendorong makhluk untuk melakukan banyak tindakan penting yang bermanfaat dalam usahanya unrtuk menyerasikan diri dengan lingkungan hidupnya.dalam al-qur an dorongan-dorongan tingkah laku itu diantaranya adalah Dorongan Fisiologis, Dorongan-dorongan Psikologis dan Dorongan spiritual. Kata Kunci: Fisiologis, Psikis, Spiritual A. Pendahuluan Psikologi adalah adalah Ilmu pengetahuan tentang tingkah laku dan kehidupan psikis (Jiwani) manusia (Kartono,1996:3). Psikologi berusaha mempelajari gejala-gejala jiwa manusia melalui tingkah laku individu yang tampak. Perilaku yang Nampak pada individu merupakan cerminan adanya dorongan atau kemauan dari dalam diri. Kemauan dalam psikologi juga disebut dengan dorongan. Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktivitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada sesuatu arah. Adapun tujuan kemauan adalah pelaksanaan suatu tujuan-tujuan, harus diartikan dalam suatu hubungan. (Ahmadi, 2003: 113) Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. (Kartono, 1996: 132). Usman Najati TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 1 Juni, 2015 22

(2001), berpendapat bahwa dorongan atau motivasi adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas, Proses kemauan itu sendiri dibedakan atas motif dan penentuan. Proses motif merupakan sebab atau gambaran penyebab yang akan menimbulkan tingkah laku, sedangkan Proses penentuan merupakan penentuan dari seleksi dan pelaksanaan pilihan itu. Dorongan memiliki cirri-ciri: (1) merupakan "motor" penggerak perbuatan dan kelakuan manusia ; (2) berhubungan erat dengan tujuan tertentu, baik positif atau negative. Positif berarti mencapai barang sesuatu yang dianggap berharga dan berguna baginya. Sedang negative berarti menghindri sesuatu yang tidak mempunyai harga/berguna baginya; (3) selamanya tidak berpisah dari gejala mengenal (kognisi) dan perasaan (emosi). Dengan kata lain : dorongan tidak dapat di pisah-pisahkan dengan pekerjaan jiwa yang lain; (4) diarahkan kepada penyelenggaraan suatu tujuan, maka didalam hasrat terdapat bibit-bibit penjelmaan kegiatan (Ahmadi, 2003: 114-115) Kajian singkat ini berusaha menemukan adanya kajian tentang dorongan fisik, psikis dan spiritual dalam ayat ayat Al Qur an B. Konsep Dorongan Dalam Al Qur an Dorongan adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas pada makhluk hidup, dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu Dorongan ialah kekuatan penggerak yang membangkitkan kegiatan dalam diri makhluk hidup dan memotori tingkahlaku serta mengarahkannya pada suatu tujuan atau berbagai tujuan (Najati, 1981: 10). Atau dengan pengertian lain bahwa dorongan adalah sesuatu yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan. Dalam istilah psikologi, dorongan adalah a general term referring to the regulation of need satisfying and goal seeking behaviors. (Bahrudin, 2004: 238) Dorongan-dorongan juga mendorong makhluk untuk melakukan banyak tindakan penting yang bermanfaat lainnya dalam usahanya unrtuk menyerasikan diri dengan lingkungan hidupnya. Para ahli ilmu jiwa modern membagi dorongandorongan menjadi dua bagian pokok: Pertama: Dorongan-dorongan fisiologis. TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 1 Juni, 2015 23

Dorongan- dorongan ini mengarahkan pada tingkahlaku individu pada tujuantujuan yang bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisiologis tubuh atau menutup kekurangan yang terjadi pada jaringan-jaringan tubuh dan mengembalikannya pada keseimbangan yang ada sebelumnya. Kedua: Dorongan-dorongan psikis. Dorongan-dorongan ini diperoleh lewat belajar selama proses sosialisasi yang dilalui seseorang. Dalam al-qur an dorongan-dorongan tingkah laku itu diantaranya adalah : 1. Dorongan Fisiologis Dorongan ini berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan tubuh dan kekurangan atau hilangnya keseimbangan-keseimbangan yang terjadi dalam jaringan-jaringan tubuh. Dorongan-dorongan ini mengarahkan tingkah laku individu pada tujuan-tujuan yang bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisiologis tubuh atau menutup kekurangan yang terjadi pada jaringan-jaringan tubuh dan mengembalikannya pada keseimbangan yang ada sebelumnya. Ada kecenderungan alamiah dalam tubuh manusia dan hewan untuk memelihara suatu kadar keseimbangan dalam dirinya. Dan Apabila keseimbangan ini mengalami kegoncangan, maka timbullah suatu dorongan yang spontan untuk mengembalikan keseimbangan tubuh seperti sebelumnya. Konsesi keseimbangan ini merupakan hal yang pasti (Qs. 15:19, 25:2, 13:8, 54:9). Diantara karakteristik penting yang diciptakan Allah dalam diri hewan dan manusia ialah dorongan fisiologis. Dorongan ini terbagi menjadi dua bagian: pertama, yang diperlukan bagi kelangsungan hidup individu dan kedua, yang diperlukan bagi kelestarian hidup jenisnya. Adapun macam macam dorongan Fisiologia adalah : a. Dorongan untuk menjaga diri Dalam Al-Qur'an Allah mengemukakan dorongan-dorongan fisiologis terpenting yang berfungsi menjaga diri dan kelangsungan hidup individu. Misalnya dorongan rasa lapar, haus, capai, kepanasan, kedinginan, rasa sakit dan bernafas. (Qs. 20:117-120; 16:80-81; 9:120; 27:17-18; 2:155; 16:112; TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 1 Juni, 2015 24

106:3-4; 5:89; 76:12-13; 35:34-45; 15:48; 30:23; 10:67; 27:86; 78:9-11; 25:47; 6:60; 28:73; 8:11; 28:7) Thaha(20):117-120 117. Maka Kami berkata: "Hai Adam, Sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, Maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. 118. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, 119. Dan Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) aka n ditimpa panas matahari di dalamnya". 120. Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi[948] dan kerajaan yang tidak akan binasa?" [948] Pohon itu dinamakan Syajaratulkhuldi (pohon kekekalan), karena menurut syaitan, orang yang memakan buahnya akan kekal, tidak akan mati, pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist tidak menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan. An Nahl (16) : 80-81 TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 1 Juni, 2015 25

80. Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu). 81. Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-nya). Attaubah (9):120 TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 1 Juni, 2015 26

120. Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri rasul. yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik, b. Dorongan Mempertahankan Kelestarian Hidup Dua dorongan fisiologis alamiah yang mendorong keduanya untuk melakukan dua tingkah laku penting yang menentukan kelangsungan seluruh jenis, yaitu dorongan seksual (Qs. 49:13; 4:1; 16:72; 42:11; 13:3; 51:49; 36:36; 30:21; 7:189) dan dorongan keibuan (Qs. 46:15; 31:14; 28:10-13). 2. Dorongan-dorongan Psikologis Psikolog modern menamakan juga dorongan psikososia. Di satu sisi individu memiliki dorongan untuk memenuhi kebutuhan individu, namun di sisi lain ia hidup di tengah-tengah individu-individu secara sosial. Misalnya, rasa memiliki, penghargaan, kehormatan, berkelompok, rasa memusuhi, berkompetisi, dan lain-lain. Dorongan dorongan psikologis ada bermacam macam jenis, yaitu : a. Dorongan memiliki, merupakan diantara dorongan psikis yang dipelajari manusia dalam proses sosialisasi yang dijalaninya. Dari kebudayaan tempat dia hidup dan pengalaman-pengalaman yang dialaminya, manusia belajar cinta untuk memiliki harta bergerak, tanah dan berbagai hak milik yang menumbuhkan dalam dirinya rasa aman dari kemiskinan dan membekalinya TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 1 Juni, 2015 27

dengan pengaruh, pangkat dan kekuatan dalam masyarakat (Qs. 3:14; 89:20; 18:46; 57:20; 20:120). b. Dorongan memusuhi, tampak dalam tingkah laku manusia yang memusuhi orang lain dengan tujuan untuk menyakitinya, baik secara fisik maupun dengan kata-kata (Qs. 2:36; 20:123; 2:30; 5:27-30; 31:118; 60:2; 2:212; 9:79; 90:10). Al baqarah (2) : 30 30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." c. Dorongan untuk berkompetisi (Qs. 83:22-26; 2:148; 57:21; 5:48) Menurut Najati (2003: 22) manusia diberi kebutuhan untu k meraih prestasi, sukses, unggul dari yang lain dan merealisasikan ambisinya. Karena semua itu akan menghidupkan rasa percaya diri, puas dan bahagia. Bahkan manusia masih memiliki banyak kebutuhan psikologis yang akan muncul ditengah-tengah pergumulannya dengan masyarakat. Al Qur an sangat sering menyebutkan aneka motivasi manusia, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun spiritual. Dalam berprestasi seseorang membutuhkan dorongan untuk berkompetisi, dan bersaing. Najati (2003: 41) menguraikan TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 1 Juni, 2015 28

bahwa motivasi berkompetisi merupakan salah satu motivasi psikologi yang sangat lumrah dimiliki oleh orang yang tinggal ditengah masyarakat. Budaya masyarakat dan berbagai sistem nilai yang berlaku akan membatasi beberapa hal yang dianggap baik untuk dikompetisikan. Al qur an sendiri telah menganjurkan kaum muslimin untuk berkompetisi dalam hal peningkatan kualitas taqwa, mendekatkan diri kepada Allah dengan cara beribadah, dan beramal sholeh. 3. Dorongan spiritual Dorongan yang berhubungan dengan aspek spiritual, seperti beragama, taqwa, cinta kebajikan, kebenaran dan keadilan. Dorongan Spiritual adalah adalah dorongan yang berhubungan aspek spiritual dalam diri manusia, seperti dorongan untuk beragama, taqwa, cinta kebajikan, kebenaran dan keadilan, benci terhadap kejahatan, kebathilan dan kedzaliman. Sependapat dengan hal tersebut (Najati, 2001: 15). Kebutuhan spiritual manusia merupakan kebutuhan alami, yang integritas perkembangan dan kematangan kepribadian individu sangat tergantung pada pemenuhan kebutuhan tersebut. Sebagaimana hadits Rosululloh SAW yang artinya Setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah berpotensi untuk berbuat baik dan buruk tergantung orang tuanya, mau dijadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi DAFTAR PUSTAKA Kartini Kartono, Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju, 1996 Najati, Usman, Al Qur an dan Ilmu Jiwa, Jakarta Pustaka, 1982 Syarif, Adnan, Psikologi Qur ani. Bandung: Pustaka Hidayah, 2002 Ilyas, Yunahar, Pendidikan dalam Perspektif Al Qur an, Yogyakarta : LPPI UMY, 1999 Baharuddin, Paradigma Psikologi Islami, Studi tentang Psikologi dalam Al Qur an, Yogyakarta : Pustaka Pelajar,2003 Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Jakarta : Rineka Cipta, 2003 TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 1 Juni, 2015 29