BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, seperti bagi perusahaan yang mengadakan emisi (go public)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ada dalam laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan opini atau pendapat tentang kewajaran penyajian laporan

BAB I PENDAHULUAN. atau prinsip tersebut secara konsisten (Wibowo, 2010). Profesi akuntan publik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

ABSTRAK. Kata kunci: obedience pressure, kompleksitas tugas, senioritas auditor, audit judgment

BAB I PENDAHULUAN. dengan judgement yang didasarkan pada kejadian masa lalu, sekarang, dan

BAB I PENDAHULUAN. memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang benar dan bisa dihandalkan oleh pihak internal maupun eksternal. mengalami kebangkrutan setelah opini terebut dikeluarkan.

BAB I PENDAHULUAN. atas kewajarannya sering dibutuhkan judgment (Zulaikha, 2006). Dalam pembuatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pernyataan yang telah ditandatanganinya. Untuk itu auditor akan sangat berhati-hati

BAB I PENDAHULUAN. akuntan didukung oleh sektor perbankan yang mengharuskan calon debiturnya

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor Kep-306/BEI/ menyebutkan. bahwa perusahaan yang go public diwajibkan menyampaikan laporan

BAB I PENDAHULUAN. yang akuntabel dan transparan ditandai dengan diterbitkannya Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor Kep-306/BEI/ menyebutkan. bahwa perusahaan yang go public diwajibkan menyampaikan laporan

pula kepercayaan publik terhadap auditor eksternal. dilakukan oleh beberapa KAP bahkan salah satu KAP berstatus big five

BAB I PENDAHULUAN. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang

audit yang tinggi menyebabkan merosotnya kepercayaan masyarakat waktu yang berbeda dan mengintegrasikan informasi dari bukti-bukti tersebut

BAB I PENDAHULUAN. usaha dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dan agar tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Auditor merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kasus kegagalan audit dalam beberapa dekade belakangan

BAB I PENDAHULUAN. profesi akuntan dalam mengaudit laporan keuangan. Munculnya krisis ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan judgment berdasarkan kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu. judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menaikan tingkat keandalan laporan perusahaan-perusahaan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi perusahaan dengan para pemangku kepentingan yang berisi informasi hasil

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya pengaruh dari lingkungan etika, pengalaman auditor dan kompleksitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. T Pengaruh faktor..., Oktina Nugraheni, FE UI, 2009.

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap opini Badan. Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perusahaan dalam mempertanggung jawabkan aktivitas bisnisnya dan menilai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan atau entitas terutama yang telah go public diharuskan untuk

BAB II. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. pada seksi 341 menyebutkan bahwa audit judgment atas kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan (SAK). Opini tersebut menunjukkan kualitas atas laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini audit telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seorang auditor dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang ini. Akuntan Publik memberikan jasa asurans, yang meliputi jasa audit

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa pemerintahan sekarang mengharuskan adanya transparansi

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan suatu alat. Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya untuk menjalankan praktik akuntan publik (Sukrisno Agoes, 2009: 52).

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan tersebut terus dilakukan oleh para pengelola perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang memiliki konsistensi tinggi dalam menjalankan kinerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. usahanya di tengah ketatnya persaingan di dunia usaha. Laba yang besar yang

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. akuntan besar Big4 tetapi juga praktik perorangan lainnya. Untuk contoh kasus yang ada di indonesia yaitu PT Kimia Farma.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

ABSTRAK. Kata kunci : Independesi, Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit, Gender, Kualitas Audit. vii

Penelitian tentang audit judgment pernah dilakukan oleh Jamilah dkk. (2007) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh perbedaan gender antara

SKRIPSI. DISUSUN OLEH: Yoan Wijaya

Judul : Locus Of Control Sebagai Pemoderasi Pengaruh Profesionalisme dan Kompleksitas Tugas Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik Di Bali

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membahas permasalahan yang diteliti, teori-teori tersebut antara lain teori

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membedakan dua jenis salah saji yaitu kekeliruan (error) dan kecurangan (fraud).

perusahaan didenda oleh BAPEPAM (Winarno dalam Christiawan, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. dicapai auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik. Salah satu bukti kinerja

BAB I PENDAHULUAN. kompleksnya operasi usaha menyebabkan semakin banyak pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu. Tujuan dari laporan keuangan

PENGARUH TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang ini, perusahaan dan profesi auditor sama-sama dihadapkan pada. tantangan-tantangan yang berat. Mereka sama-sama harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini sedang mengarah pada persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat saat ini, membuat

BAB I PENDAHULUAN. memastikan kelayakan informasi akuntansi perusahaan, pengelola perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan (Mulyadi dan Puradiredja, 1998:3). Akuntan publik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. suatu daya tarik bagi para investor. Investor biasanya menginvestasikan dananya pada

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh pihak eksternal maupun internal perusahaan. (Singgih dan Bawono, 2010).

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu perusahaan dilihat dari bagaimana posisi keuangan yang

PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN GENDER TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. seorang auditor adalah melakukan pemeriksaan atau audit dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable).

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Agar aktivitas bisnis perusahaan dapat efisien, maka bagian

BAB I PENDAHULUAN. profesi akuntansi dalam mengaudit laporan keuangan. (Daljono dan Fitriani,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dan yang lain tidak. Dalam praktiknya, manajer yang tidak berpengalaman sering

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia bisnis banyak pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah penelitian yang disertai alasan mengapa masalah ini perlu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas yang dikelola oleh manajemen

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. usaha perbaikan perekonomian di Indonesia, pemerintah telah menggalakkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. diperoleh suatu entitas atas transaksi-transaksi yang telah dilakukan selama

BAB I PENDAHULUAN. Dengan terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia bisnis sudah tidak asing lagi bagi para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. pengecualian (unqualified opinion). Faktor yang ikut memberi iklim perkembangan profesi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ke depan (Yustrianthe, 2012). Berdasarkan Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap sektor, salah satunya dalam hal pelaporan keuangan

ABSTRAK. Kata kunci : tekanan ketaatan, independensi, pengalaman kerja, locus of control, audit judgment

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang dimiliki. Slogan pada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini profesi akuntan mengalami perkembangan karena adanya peraturanperaturan pemerintah, seperti bagi perusahaan yang mengadakan emisi (go public) di pasar modal, salah satu syaratnya adalah laporan keuangan perusahaan tersebut harus sudah diperiksa oleh akuntan publik 2 tahun berturut dengan pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion). Pihak-pihak luar perusahaan memerlukan informasi mengenai perusahaan untuk pengambilan keputusan seperti sesuatu hal yang berkaitan dengan penanaman modal ( investasi ), peminjaman modal dari para kreditur yang ingin mengetahui apakah perusahaan tersebut layak diberikan pinjaman sesuai dengan yang diinginkan perusahaan atau apapun yang berhubungan dengan perusahaan. Oleh karena itu terdapat dua kepentingan yaitu, disatu pihak, manajemen perusahaan ingin menyampaikan informasi mengenai pertanggung jawaban atas pengelolaan dana yang berasal dari pihak luar dan pihak luar perusahaan juga ingin memperoleh informasi yang andal dari manajemen perusahaan mengenai pertanggung jawaban dana yang mereka investasikan ataupun yang mereka berikan. Manajemen perusahaan membutuhkan jasa pihak ketiga dalam memeriksa laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak luar dan dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan yang dikelola,

sehingga perusahaan memiliki rasa kepercayaan yang tinggi untuk tetap bekerja sama serta untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan dapat dipercaya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Selain itu, pihak eksternal juga tentunya tidak ingin kesempatan atau modal yang di tanamkan pada perusahaan akan jadi sia-sia tanpa memperoleh keuntungan yang diharapkan. Pihak-pihak eksternal yang dimaksud adalah pemilik perusahaan, kreditur, investor, badan pemerintahan, organisasi nirlaba dan masyarakat (Simamora, 2000;8). Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai auditor indepe nden bertanggung jawab atas audit laporan keuangan historis dari seluruh perusahaan publik dan perusahaan besar lainnya. Penggunaan laporan keuangan yang di audit semakin banyak dilakukan sejalan dengan semakin berkembangnya dunia usaha dan pasar modal. Sudah umum di masyarakat untuk menyebut kantor akuntan publik sebagai auditor independen. Pada suatu pemeriksaan umum (general audit), KAP akan memberikan suatu laporan audit. Dalam laporan ini terdapat lembaran opini dengan judgement yang merupakan tanggung jawab auditor, dimana auditor memberikan penilaiannya terhadap kewajaran laporan keuangan yang disusun oleh manajemen dan merupakan tanggung jawab manajemen (Agoes, 2004;53). Dalam membuat suatu judgement, auditor akan mengumpulkan berbagai bukti relevan dalam waktu yang berbeda dan kemudian mengintegrasikan informasi dari bukti-bukti tersebut.

Dalam melakukan audit, auditor harus mengevaluasi berbagai alternatif informasi dalam jumlah yang relatif banyak untuk memenuhi standar pekerjaan lapangan yaitu bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001). Target akhir dalam suatu proses audit adalah pembuatan opini dengan judgement yang dasar dan pertimbangan yang mendalam yang menunjukkan tidak adanya keraguan mengenai kelangsungan hidup perusahaan kedepan. Sebagaimana yang dinyatakan dalam Standar profesi Akuntan Publik (SPA P) pada seksi 341 menyebutkan bahwa audit judgement atas kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit (selanjutnya periode tersebut akan disebut dengan jangka waktu pantas). Evaluasi auditor berdasarkan atas pengetahuan tentang kondisi dan peristiwa yang ada pada atau yang telah terjadi sebelum pekerjaan lapangan selesai (Institut Akuntan Publik Indonesia, 2011). Auditor bertugas untuk memberi penilaian terhadap keadaan keuangan suatu perusahaan. Terkadang seorang auditor bekerja tidak sesuai degsn standar profesional auditor, melainkan sesuai dengan keinginan atasan atau klien sehingga lebih menguntungkan pihak klien atau pihak tersebut. Hal inilah yang menunjukkan bahwa auditor tidak melakukan audit judgment dengan baik. Seperti

pada kasus Satyam yang didirikan dan dipimpin oleh Ramalinga Raju. Pada Maret 2008, Satyam melaporkan kenaikan revenue sebesar 46,3 persen menjadi 2,1 milyar dolar AS. Di Oktober 2008, Satyam mengatakan bahwa revenue-nya akan meningkat sebesar 19-21 persen menjadi 2,55-2,59 milyar dolar pada bulan Maret 2009. Melihat semua reputasinya, pantas saja jika Satyam dinobatkan menjadi raksasa IT terbesar keempat di India. Sungguh ironis, pada 7 Januari 2009, Ramalinga Raju tiba-tiba mengatakan bahwa sekitar 1,04 milyar dolar saldo kas & bank Satyam adalah palsu (jumlah itu setara dengan 70% nilai kas & bank Satyam di akhir September 2008). Dalam suratnya yang dikirimkan ke jajaran direksi Satyam, Ramalinga Raju juga mengakui bahwa dia memalsukan nilai pendapatan bunga diterima di muka (accrued interest), mencatat kewajiban lebih rendah dari yang seharusnya (understated liability) dan menggelembungkan nilai piutang (overstated debtors). Pada 14 Januari 2009, auditor Satyam selama 8 tahun terakhir Price Waterhouse India mengumumkan bahwa laporan auditnya berpotensi tidak akurat dan tidak reliable karena dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari manajemen Satyam. Institusi akuntan di India ICAI, meminta PwC memberikan jawaban resmi dalam 21 hari terkait skandal Satyam. Ini bukan pertama kalinya PwC tersangkut masalah di India. Pada 2005, The Reserve Bank of India melarang PwC untuk mengaudit bank selama 8 tahun karena melakukan audit yang tidak memadai atas non-performing asset dari Global Trust Bank. PwC menghadapi investigasi terkait kegagalannya mengidentifikasi fraud senilai 21 juta euro di divisi air mineral grup perusahaan Greencore.

Seorang auditor dalam melakukan tugasnya dalam membuat audit judgment dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat teknis maupun nonteknis. Salah satu faktor teknisnya adalah pembatasan lingkup atau waktu audit, sedangkan faktor nonteknis seperti aspek-aspek perilaku individu yang dapat dinilai dapat mempengaruhi audit judgement yaitu seperti: pengetahuan, pengalaman, kompleksitas tugas, gender, tekanan anggaran waktu dan tekanan ketaatan. Menurut Libby yang dikutip oleh Tielman (2012:5) kinerja seseorang dapat diukur dengan dengan beberapa unsur antara lain kemampuan ( ability), pengetahuan ( knowlwdge), dan pengalaman ( experience). Judgement atau penilaian yang diberikan oleh seorang auditor akan semakin baik apabila auditor tersebut memiliki pengetahuan yang baik dan banyak. Begitu pula sebaliknya apabila pengetahuan yang dimiliki auditor sedikit maka akan semakin tidak berkualitas judgement atau penilaian yang diberikan oleh auditor. Pengetahuan tersebut meliputi pengetahuan pengauditan (umum dan khusus), pengetahuan mengenai lingkup bisnis klien. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh auditor melalui pendidikan formal, pelatihan teknis maupun pengalaman. Selain pengetahuan, pengalaman auditor diduga juga mempengaruhi audit judgement. Pengalaman kerja dianggap sebagai suatu faktor penting dalam memprediksi kinerja akuntan publik, sehingga pengalaman dimasukkan sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh ijin menjadi akuntan publik (SK Menkeu No. 43/KMK.017/1997). Menurut Mayangsari (2003;35), auditor yang berpengalaman memiliki pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik terhadap

laporan keuangan. Auditor yang berpengalaman dalam membuat suatu judgement tidak mudah dipengaruhi oleh informasi yang tidak relevan. Semakin berpengalaman seorang auditor dalam bidangnya, maka auditor dinilai memiliki pengetahuan lebih dalam mengidentifikasi bukti atau informasi yang relevan dan tidak relevan untuk mendukung penyelesaian tugas auditnya termasuk dalam pembuatan audit judgement-nya. Kompleksitas tugas yang dimiliki oleh auditor dinilai juga dapat mempengaruhi seorang auditor dalam menjalankan tugasnya dalam membuat audit judgement. Yaitu ketika auditor dihadapkan dengan tugas-tugas yang kompleks, banyak, berbeda-beda dan saling terkait satu sama lainnya. kompleksitas tugas merupakan tugas yang tidak terstruktur dan sulit untuk dipahami serta ambigu sehingga dapat membuat seorang auditor tidak konsisten dan tidak akuntabilitas. Adanya kompleksitas tugas yang tinggi berpengaruh negativ terhadap judgement yang di berikan auditor. Bonner dalam Nadhiroh (2010:3) mengemukakan ada tiga alasan yang cukup mendasar mengapa pengujian terhadap kompleksitas tugas untuk sebuah stuasi audit perlu dilakukan. Pertama, kompleksitas tugas ini diduga berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Kedua, sarana dan teknik pembuatan keputusan dan latihan tertentu diduga telah dikondisikan sedemikian rupa ketika para peneliti memahami keganjilan pada kompleksitas tugas audit. Ketiga, pemahaman terhadap kompleksitas dari sebuah tugas dapat membantu tim manajemen audit perusahaan menemukan solusi terbaik bagi staf audit dan tugas audit.

Temuan riset literatur psikologi kogitif dan pemasaran menyatakan bahwa gender menjadi salah satu faktor individual dapat berpengaruh terhadap kinerja yang memerlukan judgement dalam berbagai kompleksitas tugas (Prasinta, 2010:6). Menurut Yustrianthe (2012) gender diduga menjadi salah satu yang turut mempengaruhi audit judgement. Gender disini tidak hanya perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan, akan tetapi lebih dilihat dari segi sosial dan cara mereka dalam menghadapi dan memproses informasi yang diterima untuk melaksanakan pekerjaan dan membuat keputusan. Dalam hal ini pada umumnya wanita memiliki tingkat pertimbangan moral yang lebih tinggi dibandingkan lakilaki. Perempuan juga diduga lebih efisien dan lebih efektif dalam memproses informasi saat adanya kompleksitas tugas dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini diperkuat oleh penelitian Zulaikha et al. (2006) yang menyatakan bahwa gender sebagai faktor individual dapat berpengaruh terhadap kinerja yang memerlukan judgement dalam berbagai kompleksitas tugas. Namun hasil penelitian Jamilah et al. (2007) justru menunjukkan hasil yang kontradiktif, dimana gender tidak mempengaruhi pembuatan audit judgement, baik laki-laki maupun perempuan. Dalam suatu organisasi tidak menutup kemungkinan timbulnya tekanan anggaran waktu. Tekanan anggaran waktu ini dapat menyebabkan perilaku menyimpang auditor, yang dapat memberikan implikasi yang serius bagi kualitas audit, etika dan kesejahteraan auditor menurut Liyanarachchi dan McNamara dalam Tielman (2012:3). Dengan demikian maka hal ini diduga juga memiliki pengaruh terhadap judgement seorang auditor.

Jamilah, dkk (2007) menemukan adanya pengaruh tekanan ketaatan terhadap audit judgement. Hal tersebut mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh terdapat pegaruh tekanan pada judgement yang dibuat oleh auditor (Idris, 2012:6). Rahmawati dan Honggowati dalam puspitasari (2011:6) mengatakan bahwa terdapat perbedaan judgement antara auditor yang mengalami tekanan ketaatan dan tidak mengalami tekanan ketaatan. Penelitian ini dimotivasi oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Tielman (2012) tentang pengaruh tekanan ketaatan, tekanan anggaran waktu, kompleksitas tugas dan pengalaman auditor terhadap audit judgement pada Kantor Akuntan Publik yang ada di Semarang, dengan menambah variabel penelitian gender. Diperlukan adanya penelitian kembali untuk memberikan tambahan bukti empiris pengaruh atau keterkaitan gender sebagai salah satu faktor penentu judgement yang diambil auditor, sekaligus membuktikan kembali teori dalam psikologi kognitif dan teori pemasaran yang menyebutkan bahwa perempuan diduga lebih efisien dan lebih efektif dalam memproses informasi saat adanya kompleksitas tugas dalam pengambilan keputusan dibandingkan laki-laki. Penelitian ini juga dilakukan karena adanya ketidak konsistensian dari hasil penelitian sebelumnya yang memerlukan bukti empiris untuk menguji konsistensi tersebut. Seperti pada hasil penelitian Chung dan Monroe (2001) mengatakan bahwa kompleksitas tugas yang tinggi berpengaruh terhadap judgement yang diambil oleh auditor. sedangkan pada penelitian Zulaikha (2006) mengatakan bahwa kompleksitas tugas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keakuratan judgement. Ketidak konsistensian juga terdapat pada penelitian Tan

dan Kao (1999) dan Utami (2007) pada Tobing (2012:2). Tan dan Kao mengatakan bahwa pengalaman memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses pembuatan judgement. Namun hasil penelitian Utami mengungkapkan bahwa pengalaman memiliki pengaruh yang tidak signifikan dalam proses pembuatan judgement. Dengan didasari penelitian-penelitian terdahulu dan data-data yang telah dipaparkan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan, Pengalaman, Kompleksitas Tugas, gender, Tekanan Anggaran Waktu dan Tekanan Ketaatan Auditor terhadap Audit Judgement (Studi Empiris yang Dilakukan pada KAP di Pekanbaru). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan dapat di rumuskan dalam bentuk pertanyaan adalah sebagai berikut: 1. Apakah pengetahuanberpengaruh terhadap judgement yang di buat oleh auditor? 2. Apakah pengalaman berpengaruh terhadap judgement yang di buat oleh auditor? 3. Apakah kompleksitas tugas berpengaruh terhadap judgement yang dibuat oleh auditor? 4. Apakah gender berpengaruh terhadap judgement yang dibuat oleh auditor? 5. Apakah tekanan anggaran waktu berpengaruh terhadap judgement yang dibuat oleh auditor?

6. Apakah tekanan ketaatan berpengaruh terhadap judgement yang dibuat oleh auditor? 7. Apakah secara simultan pengetahuan, pengalaman, kompleksitas tugas, gender, tekanan anggaran waktu dan tekanan ketaatan berpengaruh signifikan terhadap judgement yang dibuat oleh seorang Auditor? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas dapat diketahui tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuanterhadap pembuatan audit judgement yang dilakukan oleh auditor. 2. Untuk mengetahui pengaruh pengalaman terhadap pembuatan audit judgement yang dilakukan oleh auditor. 3. Untuk mengetahui kompleksitas tugas terhadap pembuatan audit judgement yang dilakukan oleh auditor. 4. Untuk mengetahui pengaruh gender terhadap pembuatan audit judgement yang dilakukan oleh auditor. 5. Untuk mengetahui pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap pembuatan audit judgement yang dilakukan oleh auditor. 6. Untuk mengetahui pengaruh tekanan ketaatan terhadap pembuatan audit judgement yang dilakukan oleh auditor. 7. Untuk mengetahui secara simultan bagaimanakah pengaruh pengetahuan, pengalaman, kompleksitas tugas, gender, tekanan anggaran waktu dan

tekanan ketaatan terhadap pembuatan audit judgement yang dilakukan oleh auditor. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang di harapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Memberi tambahan bukti empiris pada literatur akuntansi, khususnya mengenai pengaruh pengetahuan, pengalaman dan kompleksitas tugas terhadap audit judgement. 2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian lain yang ingin mengkaji di bidang yang sama. 3. Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran tentang dinamika yang terjadi dalam KAP khususnya auditor dalam membuat audit judgement. 1.5 Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini, sistematika penulisan terdiri atas lima bab. Masingmasing uraian secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI

Berisi landasan teori yang digunakan untuk membahas masalah yang diangkat dalam penelitian ini, yang terdiri atas teori yang berkaitan dengan penelitian ini, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan mengenai pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Uraian yang disajikan meliputi: pendekatan penelitian, sumber dan jenis data, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, definisi operasional variable dan pengukuran variable, metode pengumpulan data, uji kualitas data, uji normalitas data, uji asumsi klasik, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang analisis deskripsi statistik mengenai pengembalian kuesioner dan demografi responden, dan analisis kuantitatif berupa pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner serta pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis menggunakan uji regresi linear berganda dengan bantuan SPSS versi 17,0. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini menguraikan kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil pengolahan data dan keterbatasan-keterbatasan

yang terdapat dalam penelitian ini serta saran-saran yang berkaitan dengan penelitian sejenis dimasa yang akan datang.