PERBANDINGAN PENGUJIAN MEKANIS TERHADAP KAMPAS REM ASBES DAN NON-ASBESTOS DENGAN MELAKUKAN UJI KOMPOSISI, UJI KEKERASAN, DAN UJI KEAUSAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung dan laboratorium uji material kampus baru Universitas Indonesia

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium material teknik, Jurusan Teknik Mesin,

PENGARUH WAKTU TAHAN SINTERING (EKSOTERM) TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS NON ASBES DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERBUK ALUMINIUM DAN SERBUK KARBON TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN KAMPAS REM DENGAN RESIN POLYESTER SEBAGAI PENGIKAT

Inovasi Penggunaan Serbuk Kayu Berpenguat Serbuk Kuningan Terhadap Sifat Mekanis Kampas Rem

BAB I PENDAHULUAN. menentunya perekonomian indonesia, maka para produsen otomotif. dapat di jadikan solusi untuk masalah ini, Material komposit dapat

PENGEMBANGAN BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT SERAT BAMBU TERHADAP KETAHANAN AUS PADA KONDISI KERING DAN BASAH

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BESI TUANG NODULAR 50

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN. Abstract

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT BAMBU, FIBER GLASS, SERBUK ALUMINIUM TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR PENGARUH SUHU SINTERING PADA PEMBUATAN KAMPAS REM DENGAN RESIN SERBUK SEBAGAI PENGIKAT

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia otomotif zaman sekarang khususnya kendaraan roda dua

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT SERABUT KELAPA, PLASTIK PET, SERBUK ALUMUNIUM PADA SIFAT FISIK DAN KOEFESIEN GESEK BAHAN KAMPAS REM GESEK

BAB I PENDAHULUAN. material konvensional yang ada telah berkembang dengan sangat. pesat dan semakin banyaknya tipe, merk, dan jumlah kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin banyaknya industri pembuatan produk dari logam. belakangan ini, sehingga berdampak besar menghasilkan limbah serbuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PEMBUATAN KOPLING GESEK SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSISI SERAT KELAPA PADA KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK

STUDI PEMANFAATAN CAMPURAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA-ALUMINIUM SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF KAMPAS REM SEPEDA MOTOR NON-ASBESTOS

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KARAKTER DINAMIS DAN WAKTU GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

ANALISA BEBAN PENGEREMAN TERHADAP KUALITAS KAMPAS REM TROMOL MOBIL DENGAN METODE OGHOSI.

KAJI PEMBUATAN KANVAS REM SEPEDA MOTOR BAHAN KOMPOSIT DENGAN FILLER PALM SLAG

PENGUJIAN SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PISAU HAMMER MILL PADA MESIN PENGGILING JAGUNG PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA CABANG SEMARANG

ANALISA SIFAT MEKANIS PISTON BEKAS HASIL PROSES TEMPA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat. berkembang cepat dan berpengaruh serta berdampak baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin beragamnya tipe, merk, dan jumlah. juga semakin besar. Dengan makin tidak menentunya kondisi

BAB III TINJAUN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. motor mengembangkan kemampuan performa mesin dan teknologi. yang mendukungnya kian pesat. Saat ini perkembangan itu sangat

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

Perancangan Kampas Rem Beralur dalam Usaha Meningkatkan Kinerja serta Umur dari Kampas Rem

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

KARAKTERISASI BAJA ARMOUR HASIL PROSES QUENCHING DAN TEMPERING

BAB I PENDAHULUAN. transportasi lebih baik, tidak hanya pada mesinnya yang irit bahan bakar

PENGEMBANGAN KETAHANAN KEAUSAN PADA BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT BONGGOL JAGUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA SIFAT MEKANIK POLIMER MATRIKS KOMPOSIT BERPENGUAT FLY ASH BATUBARA SEBAGAI BAHAN KAMPAS REM

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST

PENGGUNAAN RESIN EPOXY DAN RESIN POLYESTER SEBAGAI BAHAN MATRIK PEMBUATAN KAMPAS REM

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sekarang ini yang semakin. berkembang diberbagai bidang terutama dalam bidang otomotif,

BAB I PENDAHULUAN. penting pada proses penyambungan logam. Pada hakekatnya. diantara material yang disambungkan. Ini biasanya dilakukan

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

PENGARUH DEOKSIDASI ALUMINIUM TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA MATERIAL SCH 22 Yusup zaelani (1) (1) Mahasiswa Teknik Pengecoran Logam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH JENIS KANVAS REM DAN PEMBEBANAN PEDAL TERHADAP PUTARAN OUTPUT RODA DAN LAJU KEAUSAN KANVAS REM PADA SEPEDA MOTOR Gatot Soebiyakto

KAJIAN SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO TROMOL REM UNTUK BUS/TRUK PRODUK UKM (Studi Kasus di PT. SSM)

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009) 62-66

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN SERBUK BAMBU SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL KAMPAS REM NON-ASBESTOS SEPEDA MOTOR. Prisma Frendi Wardana, Yuyun Estriyanto, Suharno.

Studi Eksperimen dan Analisa Laju Keausan Material Alternatif pada Sepatu Rem Lokomotif

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan logam pada jenis besi adalah material yang sering digunakan dalam

TUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENAMBAHAN UNSUR PADA ALUMINIUM PADUAN PISTON SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai sifat ketahanan

Pengaruh variasi komposisi arang kelapa dan kayu berpenguat serat ijuk terhadap sifat fisik dan mekanik komposit kampas rem

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA


RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SEMINAR NASIONAL ke-8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

BAB I PENDAHULUAN. terbuat dari logam, proses pembentukannya yang relatif lebih sulit, dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2015 dan tempat penelitian ini

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

Sayid Khaidir Ali Mulahela 1 *, Agus Dwi Catur 2, Pandri Pandiatmi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Mataram

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE FLAME HARDENING WAKTU TAHAN 30 MENIT 1 JAM DAN 1 ½ JAM

EVALUASI SIFAT MEKANIK KOMPOSIT BIJI KAPUK RANDU BERPENGUAT RESIN POLYESTER DENGAN PEMBANDING BRAKE SHOES DAN BRAKE PAD PABRIKAN

STUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH CAMPURAN SERBUK ARANG TEMPURUNG KELAPA HIBRIDA DAN SERBUK ALUMINIUM SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF KAMPAS REM SEPEDA MOTOR NON-ASBESTOS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Year Production Wholesales Export

TUGAS AKHIR. BIDANG TEKNIK PRODUKSI DAN PEMBENTUKAN MATERIAL PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN MnCl2.H2O TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA 7075

PERENCANAAN ELEMEN MESIN RESUME JURNAL BERKAITAN DENGAN POROS

Seminar Nasional IENACO ISSN: DESAIN KUALITAS PERANCANGAN PRODUK LIMBAH PLAT ALUMUNIUM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMENT

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

ANALISIS KEAUSAN KAMPAS REM PADA SEPEDA MOTOR

Materi #2 TIN107 Material Teknik 2013 SIFAT MATERIAL

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM KOMPOSIT SERBUK TEMPURUNG KELAPA

PENGARUH ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAHAT HSS DENGAN UNSUR PADUAN UTAMA CROM

KETAHANAN AUS DAN KEKERASAN KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM (AMCS) PADUAN ALUMINIUM Al-Si DITAMBAH PENGUAT SiC DENGAN METODE STIR CASTING

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan

Pengembangan Bahan Kampas Rem Sepeda Motor dari Komposit Serat Bambu terhadap Ketahanan Aus Pada Kondisi Kering dan Basah

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING CLUTCH KENDARAAN PADA KONDISI KERING DAN PEMBASAHAN OLI

Transkripsi:

PERBANDINGAN PENGUJIAN MEKANIS TERHADAP KAMPAS REM ASBES DAN NON-ASBESTOS DENGAN MELAKUKAN UJI KOMPOSISI, UJI KEKERASAN, DAN UJI KEAUSAN Syawaluddin, Iman Agus Setiawan Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAK Kampas rem merupakan komponen penting pada kendaraan bermotor di jalan raya. Pertambahan kendaraan bermotor roda 2 dan roda 4 saat ini meningkat pesat sejalan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat. Komponen kendaraan yaitu kampas rem sangat perlu mendapat perhatian yang lebih oleh pemegang kebijakan (pemerintah) dalam upaya melindungi konsumen dan mengurangi persentase penyebab kecelakaan dijalan raya. Pada pengujian komposisi telah didapatkan data material dengan kuntitas dan nilai material yang berbeda. Pada kampas rem asbestos terdapat kandungan asbes (Zn) sebesar 2.26% dan jumlah carbon (C) sebesar 24.90% dan perbandingan yang dimiliki pada kampas rem non-asbestos ialah titanium (Ti) sebesar 9.42% dan carbon (C) sebesar 29.87%. Dari hasil perbandingan kampas rem asbestos dan non-asbestos jumlah material yang baik dimiliki oleh kampas rem non-asbestos karena memiliki kualitas dan kuantitas yang baik. Pada pengujian Kekerasan telah didapatkan nilai hasil rata-rata kekerasan dari tiap sampel dengan nilai 16 HRb untuk asbestos dan 23 HRb untuk non-asbestos, dari hasil nilai telah membuktikan nilai yang paling baik dimiliki pada sampel non-asbestos. Pada pengujian keausan telah didapatkan nilai hasil rata-rata spesifik abrasi dari tiap sampel dengan nilai 0.0018 mm 3 /mm untuk asbestos dan 0.002 mm 3 /mm untuk non-asbestos, dari hasil membuktikan nilai yang baik dimiliki pada sampel asbestos dan sebaliknya pada non-asbestos, tetapi sebaliknya pada pengereman jika nilai abrasi yang rendah membuktikan bahwa pada kampas rem asbestos akan terjadi fading yang membuktikan tingkat pengereman yang rendah dan sebaliknya pada non-asbestos mempunyai tingkat pengereman yang baik. Hasil pengujian kekerasan dan keausan telah membuktikan bahwa kampas rem asbestos mempunyai kualitas yang kurang baik dalam pengereman karena mempunyai nilai kekerasan yang rendah dan juga mempunyai nilai keausan yang rendah. Dan sebalikinya pada kampas rem nonasbestos memiliki tingkat pengereman yang baik karena memiliki tingkat keausan dan kekerasan yang tinggi. Kata Kunci : kampas rem, asbes, non-asbestos, uji komposisi, uji kekerasan, uji keausan 1.PENDAHULUAN Dengan semakin beragamnya tipe, merk, dan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia kebutuhan material otomotif juga semakin besar. Dengan makin tidak menentunya perekonomian Indonesia, maka dorongan untuk membuat produk material otomotif yang ekonomis, berkualitas, dan dapat di terima oleh pasar semakin tinggi. 1

Bahan komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut. Bahan komposit memiliki banyak keunggulan, diantaranya berat yang lebih ringan, kekuatan yang lebih tinggi, tahan korosi dan memiliki biaya perakitan yang lebih murah karena berkurangnya jumlah komponen dan baut-baut penyambung.kegunaan bahan material ini untuk kendaraan yang memiliki berat ringan. Biasanya kendaraan yang dipergunakan yaitu sepeda motor, komponen-komponen pesawat terbang, kereta api, bus, truck dll. Penerbangan modern, baik sipil maupun militer, adalah contoh utamanya. Keduanya akan menjadi sangat tidak efisien tanpa adanya material komposit. Material komposit canggih kini telah umum digunakan pada bagian sayap dan ekor, propeller, bilah rotor, dan juga struktur internal pesawat terbang. Selain aplikasi di industri dirgantara, dewasa ini material komposit telah banyak juga digunakan untuk badan mobil F1, alat-alat olahraga, struktur kapal dan kampas rem. Tujuan dari penelitian yang dilakukan pada komponen kanvas rem tersebut, yaitu: 1. Membandingkan komposisi bahan. 2. Membandingkan kekerasan material. 3. Membandingkan keausan terhadap gesekan. 2.LANDASAN TEORI 2.1 Rem Tromol Pada rem model tromol, kekuatan tenaga pengereman diperlukan dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama roda. Bagian utama dari rem tromol ini ditunjukkan pada gambar berikut Gambar 1 Mekanisme Penyetelan Sepatu Rem. [1] 2

Gambar 2. Rem Tromol. [1] Tanaga gerak putaran roda diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke udara luar. Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan sepatu rem yang tidak berputar terhadap tromol (brake drum) yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekan 2.2 Non Asbestos Kampas rem non asbestos. Biasanya terbuat dari serat Kevlar/aramid, rockwool, fiberglass, steel fiber, carbon, potasiumtitanate, graphite, celullose, vemiculate, BaSO4, resin, dan Nitrile butadine rubber. Material jenis ini yang masih digunakan oleh semua product original baik dari Jepang maupun Eropa. Kampas rem jenis ini memiliki kelebihan yaitu tidak menimbulkan licin dan cenderung stabil (tidak blong/fadding) pada saat kampas dan rotor mengalami kontak dan dapat bertahan pada suhu sampai 360 0 C. Jenis non asbestos menggunakan lebih dari 12 jenis material sehingga umur pakai kampas rem jenis ini relatif lama dan gesekan yang timbul pada saat terjadi kontak tidak tidak berpengaruh pada kampas dan rotor meskipun pada temperature tinggi. Gambar 3. Kampas Rem Berbahan Baku Non Asbestos [2] 3

2.3 Asbestos Kampas rem dari bahan asbestos hanya memiliki I jenis fiber yaitu asbes yang merupakan komponen yang menimbulkan karsinogenik. Akibat dari perbedaan ini makanya kampas rem yang mengandung asbestos memiliki kelemahan dalam kondisi basah, hal ini berarti bahwa rem asbestos akan blong (fading) pada temperature 250 0 C karena asbestos hanya terdiri dari 1 jenis fiber, ketika kondisi basah bahan tersebut akan mengalami efek licin seperti menggesekkan jari di atas kaca basah (Licin atau tidak pakem). Bahan baku kampas rem asbestos: asbestos 40 s/d 60 %, resin 12 s/d15%, BaSO4 14 s/d 15%, sisanya karet ban bekas, tembaga sisa kerajinan, frict dust dan metal. Gambar 4. Kanvas rem berbahan baku Asbestos [2] 4

METODE PENELITIAN Diagram Alir Penelitian Mulai Reparasi Sample Asbestos Non-Asbestos PENGUJIAN : Uji Komposisi Kimia Uji Kekerasan Uji Keausan Data hasil Pengujian Pengolahan Data Analisa hasil Kesimpula Selesai Gambar 5. Diagram Alir Pengujian 4.DATA DAN ANALISA PENGUJIAN 4.1 Data Hasil Uji Komposisi Kimia Pengujian komposisi kimia bertujuan untuk memeriksa unsur-unsur paduan pada sampel kampas rem yang diuji. Unsur-unsur paduan ini digunakan untuk mengetahui perbandingan unsur kampas rem asbestos dan non-asbestos. Alat ini menggunakan metode EDS (Energy Dispersive Spectroscopy), dimana akan ditunjukan pada tabel sebagai berikut: 5

Tabel 1 Hasil Uji Komposisi Kimia Asbestos dan Non-Asbestos Unsur Asbestos (%) Non-Asbestos (%) C 24.90 29.87 O 40.87 30.74 Mg 13.19 2.14 Al 0.53 3.57 Si 10.61 0.84 K 10.17 2.74 Ca 3.08 3.06 Fe 1.89 9.42 Zn 2.26 0.46 Mo 1.19 5.10 Ba 1.32 2.02 4.2 Data Hasil Uji Kekerasan Pengujian kekerasan dilakukan dengan menggunakan metode Rockwell pada beban 100 Kgf, indentor bola baja berdiameter 1/6 inch dan pre load 100Kgf. Posisi pengujian sebagai mana ditunjukan pada gambar 6 sebagai berikut: Tempat Penjejakan Sample Gambar 6. contoh Pengujian Kekerasan Rockwell Hasil Pengujian kekerasan terdapat pada tabel dibawah ini: Tabel 2. Hasil Uji Kekerasan Rockwell (HRB) Penjejakan Asbestos Non Asbestos Nilai Kekerasan Rata-rata Nilai Kekerasan I 18.0 22.3 II 12.4 22.6 16 III 15.6 23.8 Rata-rata 23 IV 16.4 20.6 V 16.8 23.5 6

Nilai kekerasn Dari hasil uji kekerasan yang terdapat pada tabel akan dimasukan ke diagram pada gambar 7 sebagai berikut: 25 20 15 10 Asbestos Non-Asbestos 5 0 Penjejakan 1 Penjejakan 2 Penjejakan 3 Penjejakan Penjejakan 4 5 Gambar 7. Diagram Perbandingan Hasil Uji Kekerasan Dari hasil menunjukan nilai rata-rata tingkat kekerasan yang terdapat pada sample kampas rem asbestos dengan nilai 16 HRB, dan nilai rata-rata yang terdapat pada sample kampas rem non-asbestos dengan nilai 23 HRB. Dari hasil pengujian membuktikan tingkat kekerasan paling tinggi terdapat pada sample kampas rem Non-asbestos. 4.3 Data hasil Uji Keausan Dari pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan alat Oghoshi yang dilakukan di Laboraturium Metalurgi Universitas Indonesia maka dapat diperoleh data yang dibutuhkan. Data hasil pengujian diperlihatkan pada Tabel 3 dan 4 sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Uji Keausan Pada Kampas Rem Asbestos No Lebar Jejak ratarata (b) Tebal Cincin (B) Diameter Cincin (d) Beban (P) Jarak Luncur (x) Kecepatan (m/s) 1. 4.05 3 30 2.11 600.000 1.97 2. 4.06 3 30 2.11 600.000 1.97 3. 4.135 3 30 2.11 600.000 1.97 Rata-rata Spesifik Abrasi (mm 3 /mm) 0.0018 7

Tabel 4. Hasil Uji Keausan Pada Kampas Rem Non-Asbestos No Lebar Jejak ratarata (b) Tebal Cincin (B) Diameter Cincin (d) Beban (P) Jarak Luncur (x) Kecepatan (m/s) 1. 4.32 3 30 2.11 600.000 1.97 2. 4.31 3 30 2.11 600.000 1.97 3. 4.30 3 30 2.11 600.000 1.97 Rata-rata Spesifik Abrasi (mm 3 /mm) 0.002 Pada tabel 3 dan 4 menggunakan persamaan 2.1 data hasil yang didapatkan dari rata-rata spesifik abrasi adalah sebagai berikut: Asbestos b1 = 4.05 mm b2 = 4.06 mm b3 = 4.135 mm b rata-rata = (b1+b2+b3) / 3 = 4.08 mm Dimana W =? W = W = 1.131 mm Dan V =? V = W / x = = 0.18 x 10-6 mm 3 / mm Non-Asbestos b1 = 4.32 mm b2 = 4.31 mm b3 = 4.30 mm b rata-rata = (b1+b2+b3) / 3 = 4.31 mm Dimana W =? W = W = 1.334 mm Dan V =? 8

Nilai Laju Keausan (V mm 3 /mm) V = W / x = = 0.2 x 10-6 mm 3 / mm Dari hasil uji keausan yang didapat akan dimasukan pada diagram pada gambar 8 sebagai berikut: 4.35 4.3 4.25 4.2 4.15 4.1 4.05 Asbestos Non-Abestos 4 3.95 3.9 Penjejakan 1 Penjejakan 2 penjejakan 3 Penjejakan Pada Sample Gambar 8. Diagram Perbandingan Hasil Uji Keausan Dari hasil menunjukan nilai rata-rata tingkat keausan yang terdapat pada sample kampas rem non-asbestos dengan nilai 0.002 mm 3 /mm, dan nilai rata-rata pada sample kampas rem asbestos dengan nilai 0.0018 mm 3 /mm. Dari hasil pengujian membuktikan nilai abrasi/keausan paling tinggi terdapat pada kampas rem non-asbestos. 5.KESIMPULAN 1. Pada pengujian komposisi telah didapatkan data material dengan kuntitas dan nilai material yang berbeda. Pada kampas rem asbestos terdapat kandungan asbes (Zn) sebesar 2.26% dan jumlah carbon (C) sebesar 24.90% dan perbandingan yang dimiliki pada kampas rem non-asbestos ialah titanium (Ti) sebesar 9.42% dan carbon (C) sebesar 29.87%. Dari hasil perbandingan kampas rem asbestos dan non-asbestos jumlah material yang baik dimiliki oleh kampas rem non-asbestos karena memiliki kualitas dan kuantitas yang baik. 2. Pada pengujian Kekerasan telah didapatkan nilai hasil rata-rata kekerasan dari tiap sampel dengan nilai 16 HRb untuk asbestos dan 23 HRb untuk non-asbestos, dari hasil nilai telah membuktikan nilai yang paling baik dimiliki pada sampel non-asbestos. 3. Pada pengujian keausan telah didapatkan nilai hasil rata-rata spesifik abrasi dari tiap sampel dengan nilai 0.0018 mm 3 /mm untuk asbestos dan 0.002 mm 3 /mm untuk nonasbestos, dari hasil membuktikan nilai yang baik dimiliki pada sampel asbestos dan sebaliknya pada non-asbestos, tetapi sebaliknya pada pengereman jika nilai abrasi yang 9

rendah membuktikan bahwa pada kampas rem asbestos akan terjadi fading yang membuktikan tingkat pengereman yang rendah dan sebaliknya pada non-asbestos mempunyai tingkat pengereman yang baik. Hasil pengujian kekerasan dan keausan telah membuktikan bahwa kampas rem asbestos mempunyai kualitas yang kurang baik dalam pengereman karena mempunyai nilai kekerasan yang rendah dan juga mempunyai nilai keausan yang rendah. Dan sebalikinya pada kampas rem non-asbestos memiliki tingkat pengereman yang baik karena memiliki tingkat keausan dan kekerasan yang tinggi. DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.otomotif.web.id/sistem-rem-a42.html 2. http://bobcatreviewnat.blogspot.com/ 3. S, Hasnan, Ahmad. Mengenal Baja, Open Knowledge and Education (OKE). 4. http://www.factsage.cn/fact/documentation/sgte/sgte_list.htm 5. Surdia, Tata dan Shinroku, Saito, Pengetahuan Bahan Teknik, Pradnya Paramita, Jakarta, 1999 6. Harris and Marsall, The Control Of Corrosion In Industrial Cooling water System, 1980. 7. Metal Handbook, Corrosion Handbook, Vol 9 th ed, ASM International. 8. Ashby, Michael, Hugh Shercliff dan David, Cebon. Materials Engineering, Science, Processing and Design, Vol. First edition, Elsevier, 2007 9. Surdia, Tata dan Kenji, Chijiiwa, Teknik Pengecoran Logam, Pradnya Paramita, Jakarta, 2006. 10. Saptono, Rahmat. Pengetahuan Bahan, Departemen Metalurgi dan Material, Universitas Indonesia, 2008. 11. Yuwono, A.H., 2009, Buku Panduan Praktikum Karakterisasi Material 1 Pengujian Merusak (Destructive Testing), Departemen Metalurgi Dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Jakarta. 12. Ogoshi High Speed Universal Wear Testing Machine (Type OAT-U). Instruction Manual. Tokyo Testing Machine MFG. Co., Ltd., Japan. 13. ASM Handbook, 1990. Friction Lubrication And Wear Technology. ASM International Volume 18, USA. 10