III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan

BAB III METODE PENELITIAN

penutup, dan melengkapi data-data yang sudah di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena-fenomena atau masalah-masalah berlandaskan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. deskriptif untuk memberikan gambaran atas uraian suatu keadaan sejernih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

Gambar 3.1 Lokasi Pulau Tidung

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

BAB III METOLOGI PENELITIAN. Pelajar (PPLP) Propinsi Nusa Tenggara Timur. Desember 2014 sampai dengan Februari Tahun 2015.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian merupakan lokasi yang dijadikan peneliti untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Research), yaitu penelitian yang dilakukan disuatu lokasi ditengah-tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dapat diartikan sebagai alat untuk menjawab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang tepat untuk melakukan sesuatu ; dan Logos yang artinya ilmu atau

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan objek atau

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe kualitatif. Menurut Bugdon dan Taylor dalam

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dijadikan sebagai lokasi penyusunan model pengembangan pariwisata pada

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. pembiayaan qardhul hasan bagi usaha mikro di KSPPS BMT Bina Ummat. kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. konteks dari suatu keutuhan sebagai sumber data. Karena yang dikaji adalah latar

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ekonomi Masyarakat Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas

METODE PENELITIAN. deskriptif. Menurut Meleong (2004: 26), penelitian kualitatif adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. BPR Kharisma Kusuma Lawang, yang. terletak di jalan Raya Thamrin 41 Lawang Kota Malang.

III. METODE PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan ilmiah. Adapun dalam penelitian ini digunakan beberapa tehnik atau

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif didasarkan atas pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian akan menentukan kadar ilmiah hasil penelitian yang dapat

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang

BAB II METODE PENELITIAN. research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang akan di capai penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor penghambat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB II METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian kualitatif. Tipe penelitiannya adalah tipe kualitatif yang dideskriptifkan yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran serta memahami dan menjelaskan bagaimana kinerja penyuluh Badan Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Bengkunat (SPTN II Bengkunat) dalam pemberdayaan masyarakat di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Tipe penelitian kualitatif digunakan karena penelitian kualitatif dapat memberikan gambaran yang lebih sistematis, faktual, akurat dan terperinci. Menurut Moleong (Herdiansyah, 2012: 9) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi tindakan dan lain sebagainya. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

35 Menurut Usman (2009: 130) penelitian deskriptif kualitatif diuraikan dengan kata-kata menurut pedapat responden, apa adanya sesuai dengan pertanyaan penelitiannya kemudian dianalisis pula dengan kata-kata apa yang melatar belakangi responden berperilaku (berpikir, berperasaan, dan bertindak) seperti itu tidak seperti lainnya direduksi, ditriangulasi, disimpulkan (diberi makna oleh peneliti), dan diverifikasi (dikonsultasikan kembali kepada responden dan teman sejawat). B. Fokus Penelitian Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif sangat diperlukan karena fokus penelitian akan mengarahkan serta membatasi penelitian yang akan kita lakukan sehingga tujuan penelitian kita dapat tercapai. Fokus penelitian harus diungkapkan secara terperinci dan operasional untuk mempermudah peneliti sebelum melaksanakan observasi. Fokus penelitian adalah garis besar dari penelitian, jadi observasi serta analisa hasil penelitian akan lebih terarah. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan tentang bagaimana kinerja penyuluh SPTN II Bengkunat dalam pemberdayaan masyarakat di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. SPTN II Bengkunat memiliki tiga bidang yaitu bidang penyuluhan, polisi kehutanan dan bidang pengamat ekosistem hutan (PEH). Namun dalam penelitian ini peneliti hanya melihat kinerja dari penyuluh pada kantor SPTN II Bengkunat tersebut. Penelitian ini menggunakan teori kinerja yang dikemukakan oleh Indra Bastian (Fahmi,

36 2013: 128) menyatakan bahwa kinerja dapat dilihat dari tingkat pencapaian sasaran, tujuan, fungsi, misi dan juga visi. Indikator pengukuran kinerja penyuluh: Tupoksi penyuluh SPTN II Bengkunat - Penyuluh memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat - Penyuluh memfasilitasi kelompok masyarakat dalam mengakses teknologi dan mengetahui informasi pasar - Memfasilitasi kelompok masyarakat mengetahui peluang usaha dan permodalan - Memfasilitasi kelompok masyarakat untuk menyusun rencana usaha bersama - Memfasilitasi kelompok masyarakat menyusun RDK/RDKK di wilayah kerjanya - Menyebarluaskan informasi pembangunan kehutanan di wilayah kerjanya dengan cara : a. menyampaikan visi dan misi b. menyampaikan tujuan, strategi dan prinsip dari pembangunan kehutanan. - Penyuluh membimbing dan memberikan solusi kepada kelompok masyarakat dalam mengambil keputusan untuk mengembangkan usahanya. - Penyuluh mendorong peran masyarakat dalam pembangunan kehutanan - Penyuluh mampu menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan, kewirausahaan dan kemampuan manajerial kelompok masyarakat.

37 C. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Bengkunat (SPTN II Bengkunat) yang beralamat di Jl. Lintas Barat Pekon Ngaras Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat. D. Sumber Informasi Sumber informasi dalam penelitian kualitatif disebut informan. Informan merupakan orang yang memahami dan mengetahui segala informasi tentang permasalahan yang akan kita teliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam penentuan informan. Artinya peneliti menentukan siapa saja pihak-pihak yang akan dijadikan informan dalam penelitian ini berdasarkan kapasitas mereka dalam permasalahan yang dihadapi peneliti. Menurut Sugiyono (2005: 63) Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti, dalam hubungan ini lazimnya dinyatakan atas kriteriakriteria atau pertimbangan-pertimbangan tertentu, jadi tidak melalui proses pemilihan sebagaimana yang dilakukan dalam teknik random. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penyuluh SPTN II Bengkunat 2. Kepala seksi SPTN II Bengkunat 3. Masyarakat setempat

38 Tabel 1. Daftar Informan No Nama Informan Jumlah Informan 1 Penyuluh SPTN II Bengkunat 1 2 Kepala Seksi SPTN II Bengkunat 1 3 Masyarakat setempat 7 Jumlah 9 Berdasarkan data diatas maka informan pada penelitian ini adalah 1 penyuluh SPTN II Bengkunat, 1 kepala seksi SPTN II Bengkunat, dan 7 masyarakat maka informan pada penelitian ini berjumlah 9 jiwa. E. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini ada 2 (dua) jenis data yaitu data primer dan data sekunder. a. Data Primer Menurut Indiartono dan Supomo (Purhantara, 2010: 79) data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dengan menggunakan instrumen-instrumen yang telah ditetapkan. Data primer dianggap lebih akurat, karena data ini disajikan secara terperinci. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil wawancara kepada penyuluh SPTN II Bengkunat, kepala seksi SPTN II Bengkunat dan juga wawancara kepada masyarakat. Selain wawancara peneliti juga melakukan observasi langsung untuk mendapatkan data yang lebih akurat.

39 b. Data Sekunder Menurut Indiartono dan Supomo (Purhantara, 2010: 79) data Sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek penelitian bersifat publik, yang terdiri atas: struktur organisasi data kearsipan, dokumen, laporan-laporan serta buku-buku dan lain sebagainya yang berkenaan dengan penelitian ini. Sehingga data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen, catatancatatan, laporan-laporan, maupun arsip-arsip resmi yang diperoleh dari kantor SPTN II Bengkunat. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Untuk mengumpulkan data dengan seakurat mungkin mengenai variabel yang akan dikaji, peneliti menggunakan empat teknik pengumpulan data yaitu: a. Wawancara Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan beberapa narasumber yang dianggap telah memenuhi syarat atau relevan dengan penelitian ini. Wawancara ini dilakukan secara tak berencana dan terbuka dimana narasumber atau informan diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan secara bebas dengan harapan agar memperoleh kejelasan dari sumber-sumber data yang belum dipahami oleh peneliti,

40 serta untuk memperoleh realita objek yang diteliti. Wawancara merupakan instrument kunci pada penelitian ini sehingga wawancara merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan kepala SPTN II Bengkunat dimana wawancara tersebut bersifat terbuka dimana narasumber atau informan diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan secara bebas. Selain melakukan wawancara dengan kepala SPTN II Bengkunat peneliti juga melakukan wawancara dengan penyuluh SPTN II Bengkunat wawancara dengan penyuluh ini merupakan wawancara yang paling penting karena penyuluhlah informan yang paling memiliki kapasitas dalam permasalahan ini. Selain kepala seksi dan penyuluh wawancara juga dilakukan kepada masyarakat di desa Tanjung Meneng dimana desa ini merupakan salah satu desa binaan dari penyuluh SPTN II Bengkunat. Menurut Fathori (2011: 105) wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara. Wawancara dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan penyuluh SPTN II Bengkunat, kepala seksi SPTN II Bengkunat serta masyarakat setempat.

41 b. Observasi Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Peneliti melihat langsung daerah yang menjadi wilayah kerja dari penyuluh SPTN II Bengkunat. Observasi ini dilakukan untuk mendukung data hasil wawancara. Dalam penelitian ini peneliti turun langsung kelapangan dimana peneliti mendatangi salah satu desa binaan penyuluh SPTN II Bengkunat yaitu desa Tanjung Meneng. Selama melakukan observasi tersebut peneliti melihat langsung bagaimana pemberdayaan yang dilakukan penyuluh kehutanan di desa tersebut. c. Penelitian Pustaka Penelitian pustaka merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini. Data diperoleh melalui hasil bacaan bukubuku, majalah, internet dan sumber bacaan lainnya yang erat relevansinya dengan masalah yang sedang diteliti. d. Dokumentasi Menurut Herdiansyah (2010: 143) studi dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan. Pengambilan

42 data dengan metode ini akan dilakukan peneliti dengan cara melihat dan menganalisis dokumen-dokumen yang diperoleh dari kantor SPTN II Bengkunat. Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data-data berupa dokumentasi dari kantor SPTN II Bengkunat sendiri. Peneliti mengumpulkan data berupa dokumen-dokumen kemudian peneliti memilih data-data yang berhubungan atau relevan dengan penelitian ini. G. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data dilakukan setelah tahap pengumpulan data diperoleh. Adapun teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi: 1. Tahapan Editing Editing yaitu teknik mengolah data dengan cara meneliti kembali data yang diperoleh untuk menjamin validitasnya serta dapat segera diproses lebih lanjut. Tahapan editing yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini, yakni menyajikan hasil wawancara dan dokumentasi yang disajikan dengan menggunakan kalimat yang baku dan mudah dimengerti. Peneliti menyederhanakan kembali data-data hasil wawancara, maupun data dari dokumen yang didapat dari kantor SPTN II Bengkunat. 2. Tahapan interpretasi

43 Interpretasi adalah upaya untuk memperoleh arti dan makna lebih mendalam terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan. Adapun proses interpretasi data dalam penelitian ini yaitu dengan menghubungkan hasil wawancara kepada informan dan meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan dan informasi akurat yang diperoleh di lapangan. H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dilakukan untuk menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah dipahami dan diinterpretasikan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif untuk menganalisa data dengan cara memaparkan, mengelola, menggambarkan dan menafsirkan hasil penelitian dengan susunan kata-kata dan kalimat sebagai jawaban atas permasalahan yang diteliti. Menurut Nasution dalam Satori (2009:217-220) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction (reduksi data), data display (display data) dan conclusion drawing/verification.

44 1. Data Reducation (reduksi data) merupakan data yang diperoleh dilapangan dan jumlahnya cukup banyak. Maka dari itu, perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti berada di lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Oleh karena itu, perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan hal-hal yang penting. Mencari tema dan polanya. Maka, dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dalam penelitian ini adalah peneliti memilih data-data yang berkaitan dan relevan dalam penelitian. Peneliti hanya memilih hal-hal yang penting dan juga pokok sehingga penelitian ini akan lebih terfokus. Peneliti juga hanya hanya mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini jadi tidak semua jenis dokumen dimasukkan dalam penelitian ini. 2. Data Display (penyajian data) dilakukan setelah data direduksi dengan cara menyajikan data. Miles dan Habberman dalam Satori (2009: 219) menyatakan : the most frequent form display data for qualitative research data in the past has been narrative text (frekuensi yang paling banyak dilakukan pada penelitian data kualitatif adalah teks naratif). Sehingga, pada penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk teks naratif. Melalui penyajian data ini, maka

45 data dapat terorganisirkan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan mudah dipahami. Dalam penelitian ini data disajikan dalam bentuk kualitatif deskriptif. Artinya peneliti memaparkan data-data secara terperinci dan sejelas mungkin agar hasil penelitian ini dapat dipahami oleh orang lain. Peneliti memaparkan data-data hasil wawancara maupun data dari observasi langsung dan juga data dari dokumen-dokumen yang ada di kantor SPTN II Bengkunat. 3. Conclusion Drawing/Verification (verifikasi data) sebagai langkah ketiga dalam analisa data kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Satori (2009: 220) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan. Kesimpulan dalam penelitian diharapkan menghasilkan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

46 Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif, dengan memasukkan data dari informan atau wawancara yang kemudian dianalisis dan ditarik sebuah kesimpulan. Sehingga dalam penelitian ini penulis memasukkan data yang telah didapat, berupa wawancara kepada 9 informan, yaitu 1 informan dari penyuluh SPTN II Bengkunat, 1 informan dari kepala SPTN II Bengkunat dan 7 informan dari masyarakat, yang kemudian dianalisis dan ditarik sebuah kesimpulan.