BAB I PENDAHULUAN. transportasi semakin penting dalam mobilisasi kehidupan manusia. Hal ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perubahan besar dalam industri Indonesia yang terjadi dalam dua dekade,

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dengan mengikuti perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk

BAB I PENDAHULUAN. produk yang sesuai dengan harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan

Gambar 1.1 Grafik Data Penjualan Sepeda Motor Sepanjang Tahun Sumber : Data AISI

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah bersaing. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan antar daerah secara merata. merupakan alat transportasi yang praktis dan lincah apabila digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bisnis maka perusahaan harus berusaha untuk mengantisipasi

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun pasar global. Walaupun konsumen tetap ada namun daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang kehidupan termasuk ekonomi, teknologi, komunikasi, dan

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. telah melampaui kegunaan, fungsi, dan nilai komersialnya. Konsumen tidak

I. PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan yaitu memperoleh keuntungan yang optimal

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. volume penjualan (Wahyuni, 2008). Usaha untuk dapat memenangkan. berkembang dan berubah-ubah (Kotler, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di Indonesia. (www. ism/ 52?%21/ mie_ instans.co.id,, 18 Maret 2013,

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan eksistensinya dalam dunia bisnis. Jadi manusia dalam hal ini para

BAB I PENDAHULUAN. persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terutama bisnis produk kecantikan/kosmetik dan masyarakat yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat. Hal ini dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari dimana

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

I. PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia merupakan rangkaian kegiatan dari program-program

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

I. PENDAHULUAN. informed consumer, atau konsumen yang memiliki pengetahuan yang luas

BAB I PENDAHULUAN. setiap aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat. Banyaknya usaha akan menimbulkan daya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri transportasi mengalami kemajuan pesat. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang terjadi sekarang ini menjadikan perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era

BAB I PENDAHULUAN. sepeda motor tidak sekedar untuk mempercepat mobilitas pengguna, melainkan juga

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan para produsen sepeda motor semakin berlomba-lomba dalam menjual sepeda

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

2015 PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHAD AP CUSTOMER SATISFACTION SERTA D AMPAKNYA PAD A CUSTOMER LOYALTY

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan

BAB I PENDAHULUAN. Suzuki, Kawasaki, TVS, ( Market Motor All Brand Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan kebutuhan pelanggan dengan hati-hati dalam merancang. produk yang sesuai keinginan dan harapan konsumen.

Abstrak. Kata kunci : celebrity endorser, brand image, kualitas produk dan niat beli

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA)

BAB I PENDAHULUAN. bermotor, pelaku bisnis yang memainkan perannya adalah Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Piggio, Kymco, Kanzen.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang yang ada semakin besar, namun

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk. merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. tidak lagi menjadi objek dari aktivitas pembangunan brand, namun sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. mengeksploitasi sepenuhnya asset yang dimiliki untuk memaksimalkan strategi demi

BAB I PENDAHULUAN. produk otomotif yang beragam jenis dan variasi yang ditawarkan di

BAB I PENDAHULUAN. melalui media elektronik maupun media cetak. Peritel harus memiliki strategi untuk memunculkan minat beli

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant

BAB I PENDAHULUAN. Niat pembelian merupakan perilaku konsumen dalam melakukan pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

I PENDAHULUAN. kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia khususnya di industri sepeda motor. Persaingan ketat yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan citra yang baik dan unggul bagi produknya. Setiap konsumen

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman kontemporer, perusahaan dituntut tidak hanya mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis, konsumen juga lebih rasional dan bersikap hati-hati dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi dan persaingan menjelang pasar bebas dunia, peran sarana transportasi semakin penting dalam mobilisasi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena transportasi merupakan sarana yang paling vital dalam pengangkutan maupun untuk mempercepat waktu daya jangkau suatu tempat. Industri sepeda motor telah berkembang cukup pesat di dalam negeri, karena sepeda motor telah menjadi suatu sarana alternatif yang paling memungkinkan bagi masyarakat untuk menghemat biaya dan waktu transportasi. Hal ini menyebabkan tingginya permintaan konsumen terhadap sepeda motor, sehingga perusahaanperusahaan yang bergerak dalam industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia berusaha mengimplikasikan strategi yang efektif untuk memenangkan persaingan dalam memberikan nilai yang superior kepada pelanggan. Dengan strategi pemasaran yang efektif, dapat menjadi kekuatan bagi perusahaan dalam mendapatkan konsumen untuk selalu membeli dan loyal terhadap produknya tersebut, khususnya dalam industri otomotif, karena melalui adanya loyalitas maka nilai (value) yang diberikan oleh perusahaan dapat lebih optimal dirasakan oleh konsumen maupun sebaliknya. 1

2 Dalam persaingan industri sepeda motor nasional, Honda selalu menjadi peringkat teratas dengan tingkat angka perkembangan yang cukup signifikan dibandingkan dengan perusahaan sepeda motor lainnya, seperti Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Kymco, Piaggio, dll. Hal ini dapat terlihat pada Tabel 1.1 mengenai kinerja produk sepeda motor dibawah ini: Merek Honda Yamaha Suzuki Kawasaki Piaggio TABEL 1.1 KINERJA PRODUK SEPEDA MOTOR 2004-2006 TOM Ad 68,8 16,0 8,0 1,1 0,3 TOM Brand 68,6 16,3 9,7 1,7 0,6 Brand Share 59,0 19,8 13,7 3,0 2,1 Satisfaction 99,2 96,8 97,6 100,0 96,2 Gain Index 18,6 6,3 1,2-13,6-5,3 Brand Value 2006 339,2 97,7 63,0 19,1 15,1 Brand Value 2005 129,7 29,9 20,0 2,3 1,8 Brand Value 2004 400,4 94,9 68,1 25,2 1,6 Sumber: SWA dan MARS, 2006 Dari Tabel 1.1 di atas, dapat memperlihatkan bahwa meskipun bermunculan merek produk-produk baru dipasaran sepeda motor nasional, Honda tetap menjadi yang terdepan dengan nilai brand value sebesar 339,2 yang mengalami peningkatan dibanding pada tahun sebelumnya, Yamaha menempati peringkat kedua dengan nilai brand value sebesar 97,7, Suzuki menempati peringkat ketiga dengan nilai brand value sebesar 63,0, Kawasaki menempati peringkat keempat dengan nilai brand value sebesar 19,1 lebih kecil dibandingkan dengan nilai para pesaingnya, dan Piaggio menempati urutan kelima dengan nilai brand value sebesar 15,1. Ketiga perusahaan yang menempati posisi tiga besar diatas, masih tetap menjadi leader dari tahun ke tahun dalam pasar sepeda motor nasional.

3 Dilihat dari kinerja produk sepeda motor, perusahaan Honda, Yamaha dan Suzuki memiliki perbedaan nilai brand value yang cukup signifikan dibandingkan dengan Kawasaki dan Piaggio. Hal ini disebabkan salahsatunya oleh adanya perolehan market share dari Honda, Yamaha dan Suzuki yang cukup tinggi dibandingkan dengan perusahaan sepeda motor lainnya, seperti yang terlihat dalam Gambar 1.1 berikut ini. Suzuki 22% Merek Lain 2% Yamaha 23% Honda 53% Sumber: AISI GAMBAR 1.1 MARKET SHARE SEPEDA MOTOR OKTOBER 2005 Berdasarkan Gambar 1.1 di atas, dapat terlihat bahwa Honda masih tetap menjadi market leader dengan angka 53% (52.4%), Yamaha berada pada posisi kedua dengan angka 23% (23.2%), Suzuki pada posisi ketiga dengan angka 22% (22.1%), Sedangkan untuk merek lain seperti Kawasaki (1.6%), Kanzen (0.4%) dan Kymco (0.3%). Hal ini menunjukan bahwa strategi pemasaran yang diaplikasikan oleh Honda selalu efektif dalam mendapatkan konsumen sepeda motor di Indonesia. Dalam persaingan industri sepeda motor nasional, Honda selalu menjadi peringkat teratas dengan angka perkembangan yang cukup signifikan dibandingkan dengan

4 perusahaan sepeda motor lainnya, seperti Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Kymco, Piaggio, dll. Memberikan nilai yang superior kepada pelanggan merupakan suatu strategi yang dapat menyebabkan terjalinnya suatu hubungan jangka panjang yang baik yang dapat berdampak pada profitabilitas perusahaan sehingga dapat berpengaruh juga kepada peningkatan usaha di masa yang akan datang. Dengan mempunyai pelanggan yang loyal dapat secara signifikan meningkatkan laba bagi perusahaan. Yamaha menerapkan strategi pemasaran yang berbeda dibanding para pesaingnya yang lebih kepada penggunaan diskon dengan uang muka 0%, Yamaha mengaplikasikan strategi melalui advertising yakni tingkat pemasangan iklan yang cukup tinggi, juga dengan menjadi sponsor pada ajang ASEAN touring Motor GP. Yamaha juga melakukan product development dengan menciptakan model dan performa produk yang berbeda dibanding dengan produk pesaing, dengan lebih memusatkan pada tampilan sporty dan performance seperti pada motor Jupiter MX yang saat ini diproduksi oleh Yamaha. Tujuan dari strategi ini adalah untuk memberikan image exciting experience dengan memuaskan pelanggan melalui produk dan aksesorisnya. Menurut Yutaka Tex Terada, Director PT Yamaha Motor Kencana Indonesia, mengemukakan bahwa saat ini terdapat tren dimana customer ingin tampil beda dari yang lain sehingga model yang akan diterima adalah model yang dimodifikasi dan punya banyak pilihan aksesoris, contohnya Jupiter MX yang baru di-launching di siapkan dengan optional accessories, sehingga mudah untuk dimodifikasi dan dengan model futuristik, produk ini ditujukan untuk konsumen yang

5 berjiwa muda. Kemudian, jaringan pemasaran pun diperkuat kualitas dan kuantitasnya. Dalam hal ini, Yamaha mencanangkan pendirian flagship shop di beberapa kota besar agar bisa dijadikan contoh oleh para diler. Toko-toko tersebut bersifat customised sehingga pelanggan bisa leluasa menentukan warna pilihan (dari 200 warna yang ada) untuk motornya (Marketing, 12/V/Desember 2005). Sangatlah penting untuk selalu memberikan nilai yang superior kepada pelanggan, baik melalui peningkatan mutu kualitas produk maupun pelayanan yang diberikan sehingga pelanggan akan selalu merasa adanya suatu hubungan emosional dengan perusahaan tersebut ataupun dengan produknya. Dengan adanya hubungan emosional dapat menjadi kekuatan bagi perusahaan dalam mempertahankan loyalitas pelanggan, seperti pada Yamaha yang melakukan pengembangan produk melalui peningkatan mutu dan kualitas, jaringan pelayanan yang terpadu dan memuaskan bagi pelanggan dan promosi melalui berbagai media elektronik dan cetak adalah sebagai usaha agar dapat selalu memberikan nilai yang lebih kepada pelanggan sehingga dapat menjadi pendorong bagi pelanggannya untuk selalu loyal. Hubungan seperti ini merupakan hal yang tidak ternilai harganya dan dapat menjadi kekuatan bagi perusahaan dalam memenangkan persaingan dalam mendapatkan loyalitas pelanggan. Nilai hubungan mengacu pada nilai yang tercipta ketika sebuah perusahaan membuat pelanggannya merasa lebih nyaman berhubungan dengan perusahaan. Menurut Scott Robinette dan Claire Brand (2001:22) mengemukakan bahwa terdapat dua jenis nilai pelanggan yakni Rational Value dan Emotional Value, yang dikenal dengan Bintang Nilai (The Value Star). Perhatian

6 yang diberikan oleh perusahaan terhadap kebutuhan pelanggan akan memberikan fokus perhatian pada perbaikan kualitas produk dan pelayanan untuk menghasilkan kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan. Kepuasan yang dirasakan pelanggan ini tidak hanya ketika pelanggan memperoleh rational value yaitu saat pelanggan menerima manfaat dari produk dan jasa tertentu dengan pengorbanan yang sesuai dengan harapannya, hal yang lebih utama bagi kepuasan yang dirasakan pelanggan adalah ketika pelanggan tersebut memperoleh nilai emosional (emotional value) dimana pelanggan ingin mendapatkan kepuasan dari sisi emosi / psikologis yang berkembang menjadi loyalitas. Menurut Vicki Lenz (2001:XVI),..emotion was the one and only, really true basis of successfull marketing and the secret of value, customer loyalty, and profits. (..emosi adalah dasar dari suatu keberhasilan dalam pemasaran dan merupakan faktor terpenting dalam pembentukan nilai, loyalitas pelanggan dan keuntungan.) Dengan adanya emosi dalam strategi pemasaran perusahaan, akan memberikan manfaat dalam mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang. Nilai emosional yang diciptakan perusahaan pada pelanggan dapat berkembang menjadi loyalitas, yang kemudian secara signifikan dapat meningkatkan profit perusahaan. Yamaha berusaha untuk menciptakan nilai emosional dalam produknya dengan memproduksi sepeda motor yang dapat dengan mudah dimodifikasi dengan berbagai pilihan aksesoris dan dengan tampilan yang futuristik, yang ditunjukan untuk pelanggan berjiwa muda sehingga dapat menciptakan image exciting experience

7 bagi pelanggannya, hal ini bertujuan untuk menumbuhkan loyalitas pada pelanggannya. Menurut Oliver (1996:392) Loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku. Dengan adanya emosi (emotion) yang dapat mendorong atau menginspirasi konsumen untuk membeli dan selalu loyal, dapat membedakan merek produk dari persaingan dan secara signifikan dapat menambah keuntungan. Mengingat pentingnya nilai emosional terhadap loyalitas pelanggan suatu produk, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai hal tersebut dengan menuangkan ke dalam judul : Pengaruh Emotional Value Terhadap Loyalitas Pelanggan Sepeda Motor Yamaha 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian 1.2.1 Identifikasi Masalah Seiring perkembangan zaman di industri otomotif terjadi penurunan loyalitas pelanggan khususnya untuk produk sepeda motor, secara eksternal penurunan tersebut disebabkan oleh semakin ketatnya persaingan. Di samping pengaruh secara eksternal, terdapat faktor internal yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan yakni nilai emosional yang terdiri dari ekuitas, pengalaman dan energi.

8 Menurut Hermawan (2003:26) emosi tidak bisa dipisahkan dari feeling. Perasaan atau feeling merupakan sesuatu yang sangat mendasar dan dalam banyak hal mempengaruhi segala perilaku, hal ini disebabkan perasaaan terkait dengan emosi. Emosi sangat mempengaruhi pemikiran seseorang, emosi membentuk dan mempengaruhi penilaian dan emosi membentuk perilaku. Oleh karena itu sebuah perusahaan harus memperhatikan emosi pelanggan dan berusaha mempengaruhi pelanggan sehingga mereka memiliki emosi yang positif. Menurut Janelle Barlow dan Diana Maul (2000:2) bahwa emotional value merupakan nilai ekonomi atau nilai moneter dari perasaan ketika pelanggan mendapatkan pengalaman yang positif dengan produk dan/atau jasa suatu organisasi. Emotion plays a powerful role in most consumers perception of value and in driving long-term loyalty. emosi mempunyai peranan penting pada sebagian besar pandangan pelanggan terhadap nilai dan penyebab loyalitas jangka panjang (Scott Robinette and Claire Brand with Vicki Lenz, 2001:32) Menurunnya indeks loyalitas pelanggan sepeda motor Yamaha dari tahun 2005-2006 (dari 72,0 turun menjadi 43,1). Hal tersebut membuat Yamaha harus mempunyai strategi yang tepat untuk membentuk loyalitas pelanggannya agar kembali meningkat. Salah satu strategi untuk meningkatkan loyalitas pelanggan tersebut adalah dengan menciptakan suatu hubungan emosional dengan pelanggan, karena dengan adanya nilai emosional yang dibangun oleh perusahaan melalui strategi pemasarannya dapat menyebabkan terciptanya loyalitas pelanggan. Menurut James G.Barnes (2001:39), mengemukakan bahwa pelanggan yang memiliki loyalitas merasakan adanya ikatan emosional dengan perusahaan.

9 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah gambaran emotional value pelanggan sepeda motor Yamaha di kawasan Bandung menurut pengguna sepeda motor Yamaha. 2. Bagaimanakah gambaran loyalitas pelanggan sepeda motor Yamaha di kawasan Bandung menurut pengguna sepeda motor Yamaha. 3. Seberapa besar pengaruh emotional value terhadap loyalitas pelanggan pada sepeda motor Yamaha di kawasan Bandung menurut pengguna sepeda motor Yamaha. 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana tingkatan emotional value pelanggan pada sepeda motor Yamaha di kawasan Bandung menurut pengguna sepeda motor Yamaha. 2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat loyalitas pelanggan pada sepeda motor Yamaha di kawasan Bandung menurut pengguna sepeda motor Yamaha.

10 3. Untuk mengetahui pengaruh emotional value terhadap loyalitas pelanggan pada sepeda motor Yamaha di kawasan Bandung menurut pengguna sepeda motor Yamaha. 1.3.2 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna antara lain : 1. Secara teoritis memberikan sumbangan pengetahuan untuk mengembangkan khasanah ilmu ekonomi khususnya manajemen pemasaran yang berkaitan dengan emotional value dan loyalitas pelanggan. 2. Secara praktis dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan loyalitas dari pelanggan.