KERANGKA KEBIJAKAN STRATEGIS DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA SEHAT MELALUI PENDEKATAN KELUARGA DAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

dokumen-dokumen yang mirip
DESENTRALISASI UNTUK MENINGKATKAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN SPM BIDANG KESEHATAN

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

3. Butir resolusi hasil penapisan subsistem- subsistem difokuskan pada permasalahan utama daerah.

PETUNJUK DISKUSI RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL (RAKERKESNAS) TAHUN 2017

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT

Pengintegrasian Germas, SPM Kesehatan dan PIS-PK: Peran Birokrasi dan Akademisi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN JAKARTA, APRIL 2018

SPM BIDANG KESEHATAN DAN TUGAS FUNGSI DINAS KESEHATAN

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

KEBIJAKAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN dan JAMINAN KETERSEDIAAN OBAT melalui E-KATALOG

SELAMAT DATANG PESERTA PERTEMUAN RAKONTEK P2P 2018

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017

RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN

DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS TRI DHARMA DI POLTEKKES KEMENKES. Jakarta, 23 Maret 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

UPAYA PENCAPAIAN PIS - PK. DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Denpasar, 19 April 2018

KEBIJAKAN DITJEN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN MENDUKUNG DAN MENJAMIN AKSES SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

Rencana Aksi Kegiatan

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA

SAMBUTAN DAN PENGARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN

HASIL SIDANG KOMISI III

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN. Disampaikan Oleh : KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. MAMUJU dr. Hj. HAJRAH AS AD, M.KES

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIA

ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam menjamin KETERSEDIAAN OBAT DI INDONESIA

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI WILAYAH DTPK

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN SAM MEDIKO LEGAL

RENCANA AKSI KEGIATAN BIRO KOMUNIKASI DAN PELAYANAN MASYARAKAT TAHUN

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Oleh. Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) 3/15/2014 1

KOORDINASI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENATAAN RUANG

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN 2014

ADVOKASI DAN SINKRONISASI REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN OLEH KEMENTERIAN KESEHATAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH

RENCANA STRATEGIS DEPARTEMEN KESEHATAN TAHUN

HASIL SIDANG KOMISI III Paradigma Sehat : Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Promotif Preventif

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL TIMUR

KONSEPTUAL RPJMN BIDANG KESEHATAN TAHUN KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN Drg. Tini Suryanti Suhandi, M.Kes

BIDANG BINA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA KESEHATAN

REVIEW KEBIJAKAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Sistem Kesehatan Nasional

DEKONSENTRASI & DANA ALOKASI KHUSUS: STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu yang terdiri dari berbagai elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/126/2017 TENTANG KOMITE PERLINDUNGAN KESEHATAN TENAGA KERJA INDONESIA

DUKUNGAN SEKTOR KESEHATAN DALAM MENGATASI DISPARITAS PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

Integrasi Upaya Penanggulangan. Kesehatan Nasional

DEKONSENTRASI & DANA ALOKASI KHUSUS: STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

SUBDIT BINA KESEHATAN PERKOTAAN DAN OLAHRAGA DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA DITJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan

Keynote Speech. Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas

Rencana Aksi Kegiatan

2016, No Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDMK. Kepala Badan PPSDM Kesehatan Jakarta, 26 September 2012

Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat. Contact: Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: /

KETERKAITAN SPM BIDANG KESEHATAN, PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA DAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DAN PEMERINTAH KAB/KOTA BIDANG KESEHATAN (GIZI DAN KIA)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

RechtsVinding Online

B A B P E N D A H U L U A N

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2016 DAN KEBIJAKAN PERENCANAAN ANGGARAN TAHUN 2017

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENANGGULANGAN GANGGUAN INDERA PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN

BAGAIMANA KONDISI IMPLEMENTASI PROGRAM DIT KESJAOR SAAT INI? DIT KESJAOR, MARET 2017

4.3 Perjanjian Kinerja Eselon IV Sub Bagian Keuangan

MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG SINERGIS ANTARA PUSAT DAN DAERAH MELALUI NSPK PENYELENGGARAAN URUSAN

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

REVIEW ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI DALAM APBN TAHUN 2017

Dr. Hj. Y. Rini Kristiani, M. Kes. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Disampaikan pada. Kebumen, 19 September 2013

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ARAHAN SIDANG KOMISI

Penguatan Data Kesehatan dan SPM menuju Satu Data

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL EMAS TAHUN 2014

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang cukup bermakna ditunjukan dengan adanya penurunan

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERENCANAAN KINERJA BAB II VISI : Masyarakat Gorontalo yang Siaga dan Terlindung dari Ancaman Bencana. 2.1 RENCANA STRATEGIS 2.1.

Dr. dr. H. Racmat Latief, SpPD, KPTI, M.Kes, FINASIM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

Kebijakan Desentralisasi untuk pembangunan bangsa di sektor Kesehatan

INOVASI Pelayanan kesehatan DTPK

IMPELEMENTASI GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN ASN SEHAT

Transkripsi:

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL KERANGKA KEBIJAKAN STRATEGIS DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA SEHAT MELALUI PENDEKATAN KELUARGA DAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT Maret 2017 dr. Trisa Wahjuni Putri, M.Kes KEPALA PUSAT ANALISIS DETERMINAN KESEHATAN

KONSEP RAKERKESNAS 2016 Pra Rakerkesnas Nasional Pra Rakerkesnas Provinsi RAKERKESNAS PERCEPATAN 2016 Isu Nasional 10 Isu Prioritas Penajaman 10 Isu Prioritas Daerah Tahap 1 Tahap 2 PRIORITAS NASIONAL *RESOLUSI Tindak Lanjut Monitoring Binwil : 1. Aspek legal 2. Aspek Teknis 3. Aspek Pembiayaan 4. Aspek Sumber Daya PRIORITAS 2017 Konsep Resolusi Rakerkesnas mengadopsi konsep WHA: Setiap tahun akan dievaluasi progresnya oleh Binwil Eselon 1. Programnya terinstitusionalisasi berdasarkan pendekatan Sistem Kesehatan Nasional sehingga database diarsipkan secara otentik dan terekam di Pusdatin.

PENDEKATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RESOLUSI RAKERKESNAS: Subsistem Upaya Kesehatan (4/10) Subsistem Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (3/3) Subsistem Pembiayaan (3/7) Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan (3/10) Subsistem Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (4/12) Subsistem Manajemen (5/9) Subsistem Pemberdayaan Masyarakat (7/11) TOTAL : 29 Resolusi/62 butir Resolusi

Resolusi /re so lu si/ /résolusi/ n putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal res o lu tion ˌrezəˈlo osh(ə)n/ the action of solving a problem, dispute, or contentious matter

Evaluasi Implementasi Resolusi Rakerkesnas 2016 SELF ASSESSMENT

Metodologi penghitungan: Input - Provinsi SKN Resolusi Butir Resolusi Indikator Subsistem Instrumen (konstruktor) Skoring Capaian Butir Resolusi Capaian Input Subsistem A. Upaya Kesehatan A.1. Penguatan Fasyankes Primer A.1.1. Upaya promotif dan preventif Indikator Input Input: Tersedianya instrument Bimtek dan Monev; SDM yang kompeten; dan data dukung pelaksanaan kegiatan Bimtek dan Monev terpadu Pertanyaan Indikator Input: a2_102, a2_112, a2_122 Ex. Provinsi X a2_102 = Ya a2_112 = Ya a2_122 = Ya Instrumen dgn jawaban Ya 1 Tidak 0 Ex. Skoring Provinsi X a2_102 1 a2_112 1 a2_122 1 Jumlah skoring/total Konstruktor x 100% Ex Capaian Input A.1.1 Provinsi X 3/3x100% = 100% Jumlah capaian resolusi/total jumlah resolusi x 100% Total Capaian Input Resolusi Upaya Kesehatan = (Input A.1.1+Input A1.2 +.. + Input A.4.4)/Jumlah Input)x100% Ex. Total Capaian Input Upaya Kesehatan Jumlah Total Input = [100% + 0 %+. + 0 %/14]x 100% = 25 % A.1.2. Membangu n sistem informasi keluarga. A.1.3.... B. C. D.. A.2. Akreditasi Fasyankes A.3.. Koding instrument a1_... Instrumen KabKota a2_... Instrumen Provinsi a3_... Instrumen Pusat

GAMBARAN BASELINE KEKUATAN DAN KELEMAHAN SISTEM UPAYA KESEHATAN NASIONAL DALAM RESOLUSI RAKERKESNAS TAHUN 2016 PER PROVINSI DB per 3 Feb 2017

RESOLUSI RAKERKESNAS Upaya Keseh hatan Penelitian dan Pengemban ngan Kesehata an Pembiaya aan Kesehata an SDM Keseh hatan Sediaan Farm masi dan Alat Keseha atan Manajem men Pemberday yaan Masyarak kat

A. UPAYA KESEHATAN

UPAYA KESEHATAN INPUT PENGUATAN SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN MELALUI: Penguatan Fasyankes Akreditasi Fasyankes Sistem Rujukan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta Peningkatan Kewaspadaan Risiko (KLB) PROSES

Provinsi dalam Subsistem Upaya Kesehatan

B. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN INPUT PENGUATAN SUBSISTEM PENELITIAN DAN PENGEMBAN GAN KESEHATAN MELALUI: Memanfaatkan data dan informasi hasil Litbangkes untuk perencanaan dan bahan kebijakan Menyusun data dan hasil informasi Litbang untuk bahan advokasi kepada stakeholder Mendukung dalam persiapan dan pelaksanaan Riset Nasional dan Riset Strategis PROSES OUTPUT 14

Provinsi dalam Subsistem Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 15

C. PEMBIAYAAN

PEMBIAYAAN INPUT PENGUATAN SUBSISTEM PEMBIAYAAN MELALUI: Peningkatan anggaran kesehatan pusat dan daerah Pengalokasian anggaran Promotif dan Preventif Pemanfaatan Anggaran Kesehatan PROSES 17

Provinsi dalam Subsistem Pembiayaan 18

D. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

SDM KESEHATAN INPUT PENGUATAN SUBSISTEM SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN MELALUI: Pemerataan tenaga kesehatan antar daerah Pemenuhan Jenis Nakes Sesuai Standar Kompetensi Nakes Sesuai Standar PROSES 20

Provinsi dalam Subsistem SDM Kesehatan 21

E. SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN PROSES PENGUATAN SUBSISTEM SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN MELALUI: Pengadaan Obat dan Alkes melalui e-catalog Pelaksanaan One Gate Policy pengelolaan obat dan vaksin Terjaminnya ketersediaan, mutu obat dan vaksin serta pemenuhan standar kefarmasian Ketercukupan tersediaannya anggaran bagi one gate policy dan jaminan ketersediaan, mutu obat dan vaksin serta pemenuhan standar kefarmasian OUTPUT 23

Provinsi dalam Subsistem Sediaan Farmalkes 24

F. MANAJEMEN KESEHATAN

MANAJEMEN KESEHATAN INPUT PENGUATAN SUBSISTEM MANAJEMEN MELALUI: Penguatan pengawasan perencanaan program dan penganggaran Penguatan pengawasan pelaksanaan kegiatan dan anggaran Penguatan pengawasan pelaporan keuangan Penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan Pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani PROSES OUTPUT 26

Provinsi dalam Subsistem Manajemen 27

G. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OUTPUT PENGUATAN SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI: Payung Hukum Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Strategi Kebijakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Advokasi dan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Forum Kabupaten/Kota Sehat Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Pendayagunaan Sumberdaya Penguatan Kelembagaan Istilah Gerakan Masyarakat 29

Provinsi dalam Subsistem Pemberdayaan Masyarakat 30

Matriks Resume Pemetaan Subsistem SKN Tiap Provinsi PROV DKI JAKARTA Sangat Baik Baik Cukup Kurang 31

Input Litbang 32

Proses Farmalkes 33

RESUME HASIL MAPPING RESOLUSI RAKERKESNAS 2016 PROVINSI DKI JAKARTA SUBSISTEM KESEHATAN NASIONAL YANG TELAH OPTIMAL : 1. Upaya Kesehatan 2. Pembiayaan 3. SDM 4. Manajemen 5. Pemberdayaan Masyarakat YANG PERLU DIKEMBANGKAN : 1. Litbang 2. Farmalkes

RAKERKESNAS 2017 35

36

INSTRUKSI PRESIDEN PADA RAKERKESNAS TAHUN 2017 (1) 1. Konsep paradigma baru upaya promotif dan preventif dengan ukuran keberhasilan masyarakat selalu sehat 2. Mengedepankan upaya promotif dan preventif, menjaga kesehatan masyarakat agar terhindar dari resiko penyakit, utamanya penyakit penyakit degeneratif seperti hipertensi serta penyakit menular lain, diantaranya adalah demam berdarah dan tuberkulosis yang saat ini mengalami peningkatan kasus yang sangat berarti, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan upaya rehabilitatif; 3. Perbaikan tata kelola manajemen anggaran Pusat dan Daerah

INSTRUKSI PRESIDEN PADA RAKERKESNAS TAHUN 2017 (2) 4. Memaksimalkan peran aktif seluruh tenaga kesehatan terutama di puskesmas untuk mulai merevolusi mental serta merestorasi peran dirinya guna meningkatkan kinerja dari pola kerja lama yang biasa saja, menjadi luar biasa. Budaya kerja pasif pro aktif mendatangi keluarga (rumah rumah) Melakukan deteksi dini permasalahan kesehatan disetiap keluarga, serta memberikan pemahaman kepada setiap individu tentang gaya hidup sehat seperti pola makan yang benar dan upaya promotif untuk menurunkan konsumsi rokok masyarakat serta upaya penurunan angka kematian ibu. mewujudkan kehadiran negara sebagai pelayan - pelayan kesehatan masyarakat dalam satu gerakan bersama yang kita sebut sebagai Gerakan Mayarakat Untuk Hidup Sehat melalui Pendekatan keluarga.

INSTRUKSI PRESIDEN PADA RAKERKESNAS TAHUN 2017 (3) 5. Sektor kesehatan tidak dapat bekerja sendiri namun HARUS melibatkan peran dan kerja sama lintas sektor seperti sektor pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung penyediaan infrastruktur seperti air bersih dan sanitasi lingkungan 6. Menekankan bahwa pada tahun 2030 diperkirakan negara kita akan 6. Menekankan bahwa pada tahun 2030 diperkirakan negara kita akan mencapai puncak mayoritas penduduk usia produktif atau lebih dikenal dengan kondisi bonus demografi. Kita memiliki jendela peluang yang sangat menentukan untuk menjadi salah satu negara maju di dunia yang mampu mandiri di bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik dan berkepribadian dalam berbudaya (Trisakti) sebagai sebuah tujuan Indonesia Emas Tahun 2045.

INSTRUKSI PRESIDEN PADA RAKERKESNAS TAHUN 2017 (4) 7. Mempersiapkan generasi muda Indonesia yang unggul disetiap bidang, serta generasi yang juga sehat secara jasmani dan rohani agar mampu berkompetisi dengan negara lain yang saat ini kompetisinya semakin terbuka. Untuk itu, kecukupan dan kesinambungan asupan gizi sejak masa kehamilan, usia bayi dan anak merupakan hal yang sangat penting serta menjadi tanggungjawab seluruh pemangku kebijakan di pusat dan daerah. Bahkan ditekankan pula tidak boleh ada satupun kasus gizi buruk terjadi di Indonesia dan kasus bayi dan anak meninggal karena gizi buruk.

UPAYA MENCAPAI SPM BIDANG KESEHATAN MELALUI PIS-PK, GERMAS DAN PENGUATAN SKN LINGKUNGAN POLITIK, HUKUM, EKONOMI, SOSIAL, AGAMA, BUDAYA, FISIK, BIOLOGI, ILMU DAN TEKNOLOGI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN SPM PEMBIAYAAN UPAYA KESEHATAN KESEHATAN SPM PENDEKATAN KELUARGA SUMBER DAYA KESEHATAN SEDIAAN FARMASI, ALKES DAN MAKANAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANAJEMEN KESEHATAN *PERPRES 72/2012 SKN; PMK 36/2016 PDKT KELUARGA; PMK 46/2016 SPM KES; INPRES 1/2017 GERMAS

KETERKAITAN GERMAS SPM PENDEKATAN KELUARGA DI TINGKAT OPERASIONAL SPM 1. Memenuhi hak dasar 2. Cakupan 100% FILOSOFI Bumil, Bulin, Bayi, Balita, Usiasek, Usiaprod, Usila + PM & PTM Pendekatan Keluarga METODA 1. Proaktif menjangkau 100% keluarga 2. Promotif, preventif, deteksi dini KELUARGA Germas METODA Dukungan lintas sektor RDS UKS/M UKK INDIKATOR PENGUATAN PUSKESMAS DALAM PROGRAM UKM IKS Cakupan Program

LAPORAN HASIL DISKUSI PEMBINAAN WILAYAH (BINWIL) DALAM RANGKA IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA DAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT* *Laporan ini dalam proses penyampaian kepada seluruh kepala dinas provinsi dan seluruh Eselon I dan II di Lingkungan Kementerian Kesehatan

DESENTRALISASI KESEHATAN Critical point desentralisasi kesehatan mengoptimalkan pembangunan kesehatan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan agar lebih efektif, efisien dan menyentuh kebutuhan kesehatan riil masyarakat. Strategi: Memperpendek rantai birokrasi; Meningkatkan kapasitas daerah untuk melibatkan seluruh potensi yang ada, termasuk swasta untuk meningkatan jaringan pelayanan dan peningkatan upaya kesehatan. Meningkatkan inovasi yang local specific, yang lebih memantapkan upaya kesehatan??? HARAPAN KESENJANGAN KENYATAAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL

MENTERI KESEHATAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/221/2016 TENTANG PEMBINA, PENDAMPING DAN KOORDINATOR, SERTA PENDUKUNG PEMBINA WILAYAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN 46

SINERGI PUSAT & DAERAH TAHAPAN PERSIAPAN TAHAPAN PELAKSANAAN MONEV LINTAS SEKTOR PUSAT DAN DAERAH Dukungan Pemberdayaan Masy., Perda, FARM ALKES DITJEN FARMALKES ITJEN Pengawasan Perencanaan Kegiatan

KONSEP PENDAYAGUNAAN BINWIL DAN RESOLUSI RAKERKESNAS DALAM PERSPEKTIF DESENTRALISASI DAN PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET PROGRAM INDONESIA SEHAT TAHUN 2019 D E S E N T R A L I S A S I K E S E H A T A N VARIABEL POLITIK 1. Dimensi Politik dan Kebijakan Kesehatan Pusat Daerah 2. Dimensi Hukum dan Harmonisasi Peraturan Pusat Daerah 3. Dimensi Peran, Fungsi, dan Kelembagaan Pemerintah Pusat Dan Daerah Sesuai UU 23/ 2014 Tentang Pemerintah Daerah VARIABEL FISKAL 4. Dimensi Perencanaan dan Anggaran APBN, DAK dan APBD 5. Dimensi Infrastruktur Termasuk Sarana dan Prasarana Kesehatan 6. Dimensi Sumber Daya Manusia Kesehatan Daerah VARIABEL ADMINISTRATIF 7. Dimensi Sistem Manajemen, Sistem Informasi dan Hubungan Tata Kelola Antar Lembaga Pemerintah Pusat Daerah/Provinsi - Kab/Kota 8. Dimensi Target Indikator Pembangunan Nasional Bidang Kesehatan dan Kemampuan Pencapaian Target SPM Bidang Kesehatan di Daerah Modifikasi Teori Soufflé dan Buse, 2005 AKTOR: 1. Bupati/Walikota 2. Gubernur 3. Menkes 4. Lintas Sektor (K/L) PROSES: Monev Binwil utk Memperkuat: 1. Aspek Legal, 2. Aspek Teknis, 3. Aspek Pembiayaan, 4. Aspek SDK KONTEN: Resolusi Rakerkesnas dalam ruang lingkup Penguatan SKN [Subsistem Upaya Kesehatan, Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pembiayaan, Sumber Daya Manusia Kesehatan, Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, Manajemen dan Pemberdayaan Masyarakat] PENDEKATAN KELUARGA Instrumen Monev Resolusi KONTEKS: UU 23/2014 PP Sistem Informasi Kesehatan PP Perangkat Daerah RPP UPK RPP SPM Tim Terpadu Binwil Kemenkes Instrumen Monev Resolusi GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT Dinas Kes. Prov Index Keluarga Sehat dan Instrumen Monev Resolusi Peran Lintas Sektor Dinas Kes Kab/Kota Mendekatkan Pelayanan Kesehatan Kepada Keluarga dan Masyarakat secara Lebih Efektif- Efisien sesuai Kebutuhan Riil Kesehatan Masyarakat Mapping Subsistem SKN Prov/Kab/Kota Rakerkesnas 2017 2019 (Resolusi 2016 sebagai Baseline identifikasi kekuatan dan kelemahan)

Terimakasih 49