PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI BUKU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (listening skills); 2) keterampilan berbicara (speaking skills); 3) keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan digunakan sebagai bahasa pengantar saat proses pembelajaran

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE JIGSAW

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis berkaitan erat dengan keterampilan mendengarkan, gagasan secara runtut. Menulis memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia memegang peranan yang sangat penting di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Jolanda Dessye Parinussa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dapat

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK MATERI EKOSISTEM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa setelah menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Pacitan khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, biasanya melalui suatu hubungan urutan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan di Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN. tersebut erat kaitannya satu sama lain. Keterampilan berbahasa diperoleh dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN. agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill),

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama. sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dan saling mengisi (Tarigan, 2013:1). Setiap keterampilan, erat. semakin cerah dan jelas pula jalan pemikiranya.

BAB I PENDAHULUAAN. kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam bentuk paragraf.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang wajib dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia diperlukan berbagai keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. adalah kegiatan proses pembelajaran. Kegiatan proses pembelajaran akan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat keterampilan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Untuk mencapai tujuan

BAB I. pola pikir siswa tidak dapat maju dan berkembang. pelajaran, sarana prasarana yang menunjang, situasi dan kondisi belajar yang

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan. Hal tersebut tertuang dalam Undang-undangSistem

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa proses belajar mengajar merupakan upaya yang dilakukan. aspek yang lain yang digunakan untuk mencapai tujuan.

belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (2005: 3)

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan dirinya menuju masyarakat global adalah kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Saat ini sempat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. gagasan untuk pemecahan masalah juga sangat penting terhadap proses. Menurut Wahid Umar (2012) menelaah kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI BUKU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS XI. IPA-1 SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/ 2010 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S- 1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun oleh: YULIA SOFFALINA A 310 060 057 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Sesuai dengan tujuan pengajaran bahasa Indonesia tersebut, diharapkan siswa dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya juga dapat memahami suatu keterampilan dan menerapkannya secara tepat dalam berkomunikasi. Keterampilan berbahasa dalam kurikulum di sekolah mencakup empat segi, yaitu (1) keterampilan menyimak atau mendengarkan, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis. Setiap keterampilan tersebut erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Kegiatan menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses belajar yang dialami siswa selama mencari ilmu. Karena siswa dituntut untuk memiliki wawasan yang luas dan mendalam mengenai topik yang akan ditulisnya. Namun, banyak siswa yang mengeluh tidak bisa menulis disebabkan kurangnya kosa kata yang dimiliki siswa dan menulis dianggap sebagai beban yang berat karena kegiatan menulis membutuhkan banyak tenaga dan waktu serta perhatian yang sungguh-sungguh.

Menulis resensi dapat dijadikan sebagai sarana mencurahkan ide dan gagasan dari siswa. Namun, kurangnya latihan dan bimbingan dari guru membuat banyak siswa yang bingung ketika akan membuat suatu resensi. Penguasaan kemampuan menulis resensi buku sangat diperlukan karena resensi yang baik dan benar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai buku yang diresensi bagi pembaca, serta dapat mendorong pembaca resensi untuk turut serta membaca buku yang diresensi. Adanya kompetensi dasar menulis resensi buku untuk kelas XI dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah akan pentingnya penguasaan siswa terhadap kemampuan menulis resensi buku. Menulis resensi merupakan salah satu upaya memperkenalkan suatu buku atau pementasan kepada orang lain yang belum membaca atau belum menyaksikan sehingga setelah membaca resensi orang tersebut tergerak hatinya untuk menyaksikan atau membaca karya orang lain. Resensi buku merupakan salah satu cara membudidayakan minat baca terhadap buku baru. Untuk meresensi buku, pertama-tama peresensi harus membaca buku itu sampai selesai dan memahami isinya. Namun, kurangnya disiplin atau ketegasan guru dalam memberi tugas menulis resensi membuat siswa tidak sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas. Tidak jarang siswa membuat tugas menulis resensi buku dengan cara melihat sinopsis buku yang ada di bagian sampul buku. Faktor waktu dan lingkungan tempat siswa belajar siswa juga ikut terpengaruh. Hal ini

disebabkan oleh cuaca panas di siang hari dan lingkungan yang bising dapat membuat siswa menjadi malas belajar dan mengantuk. Berdasarkan observasi pada tanggal 27 Januari 2010, dalam proses belajar khususnya menulis resensi buku terdapat beberapa kelemahan yang mempengaruhi hasil tulisannya, maka ditemukan kelemahan-kelemahan yaitu: 1) siswa kurang tertarik dengan pelajaran menulis dan penyampaian guru dengan metode ceramah walaupun sudah memanfaatkan media LCD, 2) tidak ada minat siswa untuk menulis resensi, 3) tidak ada motivasi siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar sehingga kelas terlihat sangat ramai, dan 4) suasana yang panas sehingga siswa malas dalam kegiatan belajar mengajar. Kelemahan-kelemahan itu merupakan masalah dan perlu adanya pendekatan atau metode pembelajaran lain agar masalah tersebut dapat dipecahkan. Dilihat dari fakta-fakta yang ada, kemampuan siswa kelas XI.IPA-1 dalam menulis resensi buku masih sangat rendah. Banyak siswa yang menulis resensi tidak memperhatikan prinsip-prinsip dalam meresensi dan siswa hanya menulis resensi menurut kemampuannya sendiri. Dalam menulis resensi buku tidak menyebutkan identitas buku secara mendetail, kelemahan dan kelebihan buku, dan juga nama dan identitas penulis yang ada di kanan bawah. Seperti pada contoh resensi berikut: Resensi Yamapi dan Single Terbarunya Loveless. Yamashita Tomohisa, yang memiliki nama asli Tomohisa, lahir di Chiba, Japan tanggal 9 April 1985. Nama panggilan Yamapi, Tomo-Chan, Tomopi, Pi, P-Chan. Ia berprofesi sebagai actor dan singer.

Yamapi adalah anggota dari grup music J-pop News dari Johnny s Entertainment, Inc. dia pertamakali masuk Johnny s Entertaintment pada saat usianya 11 tahun. Pada contoh resensi siswa kelas XI.IPA-1 (Dyah Ayu Dianawati) diatas tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dan langkah-langkah dalam menulis resensi. Dalam resensi tersebut langsung ditulis sinopsis tanpa ada identitas dan kelemahan maupun kelebihan yang terdapat pada resensi tersebut. Resensi diatas juga tidak sesuai dengan ketentuan, karena resensi yang ditulis merupakan resensi biodata seorang penyanyi bukan resensi sebuah buku. Judul buku : Kidung Cinta Judul asli : The Treasured Writing Of Kahlill Gilbran Pengarang : Kahlil Gibran Penerjemah : Hany Penerbit : Cupid Dirtibutor Tebal buku : 112 halaman Harga buku : Rp 27.500,- Dihatiku yang paling dalam ada sebuah kidung yang tak terkatakan. Sebuah kidung yang hidup dalam akar hatiku, yang tak mau mengalir seperti tinta di atas kertas. Ia membalut seluruh tubuhku dengan jubah kasih transparan kecuali mulutku. Bagaimana aku dapat menghembuskan nafasnya? Aku takut ia menyatu dengan bumi. Kepada siapakah aku akan mendendangkan kidungnya. Dari contoh resensi siswa Fifi Diasty Ayu A kelas XI.IPA-1 dalam penulisan resensi sangat kurang, pada identitas buku tidak lengkap karena tidak dicantumkan tahun penerbitan buku. Pada hasil resensinya sudah mencantumkan sinopsis, namun kekurangan pada awal pembuatan resensi tidak diawali dengan pendahuluan yang mengenai fenomena masyarakat

ataupun berita yang menarik. Sedangkan pada penutup tidak ada kelemahan dan kelebihan buku yang diresensi, juga pada bagian penutup tidak ada kalimat penutup maupun idensitas penulis pada akhir paragraf disebelah kanan bawah. Untuk itu model pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sangat tepat untuk mengembangkan strategi pembelajaran menulis, khususnya menulis resensi buku dan juga dapat meningkatkan keterampilan meresensi buku. Model pembelajaran ini digunakan untuk membantu siswa lebih aktif dan produktif. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan sebuah model pembelajaran yang dapat dijadikan sebuah alternatif. Menurut Lie (dalam Wena, 189:2009) pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur, dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator. Pendekatan kooperatif merupakan suatu pendekatan yang mengutamakan adanya kerja sama, yakni kerja sama antarsiswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif siswa pandai mengajar siswa yang kurang pandai tanpa merasa dirugikan. Siswa kurang pandai dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan memotivasinya. Siswa yang sebelumnya terbiasa bersikap pasif setelah menggunakan

pembelajaran kooperatif akan terpaksa berpartisipasi secara aktif agar bisa diterima oleh anggota kelompoknya (Priyanto dalam Wena 2009: 189). Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model kooperatif dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif. Nurhadi, Senduk dan Lie (dalam Wena 2009: 190) mengatakan bahwa ada berbagai elemen yang merupakan ketentuan pokok dalam pembelajaran kooperatif, yaitu (a) saling ketergantungan positif (positive interdependence), (b) interaksi tatap muka (face to face interaction), (c) akuntabilitas individual (individual accountability), dan (d) keterampilan untuk menjalin hubungan antarpribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan (use of collarative/ social skill). Salah satu tipe dalam model pembelajaran kooperatif adalah jigsaw. Pembelajaran kooperatif model jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dari Universitas Texas USA (Wena, 2009: 193). Pembelajaran dengan metode jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru. Pembelajaran ini dapat meningkatkan rasa tanggung jawab antar siswa. Siswa tidak hanya mempelajari bagian akademik yang ditugaskan oleh guru, tetapi juga harus siap memberikan dan menjelaskan bagian tersebut kepada siswa yang lainnya dalam satu kelompok. Dengan seperti ini siswa saling

tergantung satu sama lain dan dapat bekerjasama secara kooperatif dalam kelompok. Model Pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekadar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative learning dengan benarbenar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif. Model pembelajaran ini lebih menekankan keterlibatan siswa secara penuh. Siswa dituntut untuk bisa aktif dan produktif serta terampil dalam hal menulis. Guru hanya bersifat sebagai fasilitator. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kompetensi dasar menulis resensi buku pengetahuan, meliputi: faktor dari siswa dan guru. 1) siswa memiliki pengetahuan dan pengalaman yang terbatas karena siswa kurang aktif berpikir dan belajar sendiri, 2) penguasaan kosakata siswa sangat terbatas karena kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya penguasaan kosakata sehingga mereka kurang aktif, 3) siswa kurang senang dalam hal menulis karena menganggap menulis sangat sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga dalam menulis, yang seharusnya sesuai EYD banyak terjadi kesalahan. Penyebab lain adalah faktor dari guru. Penggunaan model pengajaran yang diterapkan oleh guru kurang sesuai, tidak kreatif karena masih

menggunakan metode ceramah dan siswa hanya sebagai pendengar sehingga siswa merasa bosan dan mengantuk dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengubah model pembelajaran yang digunakan guru yaitu metode ceramah diubah dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dapat mengajak siswa untuk berpikir kreatif dan produktif sehingga dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis resensi buku. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, pembatasan masalah dalam laporan penelitian ini adalah kurang kreatifnya penggunaan metode ceramah yang digunakan oleh guru sehingga siswa merasa bosan dan mengantuk dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Untuk itu penulis menggunakan model pembelajran kooperatif tipe jigsaw sebagai metode yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas XI.IPA-1 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dalam menulis resensi buku. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas XI.IPA-1 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dalam menulis resensi buku?

2. Apakah setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keterampilan menulis resensi buku pada siswa kelas XI.IPA-1 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Mendeskripsikan kemampuan siswa kelas XI.IPA-1 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dalam meresensi buku. 2. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis resensi buku pada siswa kelas XI.IPA-1 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis, sebagai berikut : 1. Secara teori penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pembelajaran khususnya pembelajaran keterampilan menulis, pelaksanaan pembelajaran menulis dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, selain itu dapat menambah wawasan teoritis tentang berbagai metode pembelajaran menulis resensi.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah. a. Bagi siswa, penelitian ini dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar menulis siswa karena mereka sadar akan pentingnya keterampilan menulis yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi. Selain itu, dapat meningkatkan kreativitas dan keberanian siswa dalam berpikir, meningkatakan penalaran siswa dalam meresensi buku. b. Manfaat bagi guru, khususnya guru bahasa Indonesia penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran untuk meningkatkan kinerjanya. Dapat memberikan masukan dan perbaikan kepada guru terhadap metode mengajar yang selama ini digunakan, khususnya dalam pembelajaran menulis resensi buku. c. Bagi sekolah, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan acuan demi kemajuan pelaksanaan tindakan pengajaran menulis. Pihak sekolah dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan tidak membosankan dengan menggunakan model pembelaran kooperatif tipe jigsaw.