ANALISIS PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH LEMPUNG DITINJAU DARI KUAT GESER

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENAMBAHAN AIR DIATAS KADAR AIR OPTIMUM TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ABU TERBANG

TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN ABU-SEKAM DAN KAPUR

STABILISASI TANAH DASAR ( SUBGRADE ) DENGAN MENGGUNAKAN PASIR UNTUK MENAIKKAN NILAI CBR DAN MENURUNKAN SWELLING

PENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10)

STABILISASI TANAH DASAR ( SUBGRADE ) DENGAN MENGGUNAKAN PASIR UNTUK MENAIKKAN NILAI CBR DAN MENURUNKAN SWELLING

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR TERHADAP NILAI PLASTISITAS TANAH LEMPUNG DI KABUPATEN FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT

PENGARUH VARIASI DIAMETER SOIL CEMENT COLUMN SKALA LABORATORIUM UNTUK STABILISASI TANAH LEMPUNG PLASTISITAS TINGGI PADA INDEKS LIKUIDITAS 1 DAN 1.

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

PENGGUNAAN LIMBAH BATU BATA SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH LEMPUNG DITINJAU DARI NILAI CBR. Hairulla

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM TERHADAP NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG

METODA PERBAIKAN TANAH LUNAK PADA RUAS JALAN SEKINCAU - SUOH DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Hubungan Batas Cair dan Plastisitas Indeks Tanah Lempung yang Disubstitusi Pasir Terhadap Nilai Kohesi Tanah pada Uji Direct Shear

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

STABILISASI TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN KERIKIL UNTUK MENINGKATKAN DAYA DUKUNG (CBR) DI LABORATORIUM SEBAGAI BAHAN TIMBUNAN

ANALISIS PENGARUH STABILISASI TANAH DENGAN PASIR SUNGAI SANGATTA TERHADAP UJI GESER DAN CBR ANALYSIS OF INFLUENCE OF SOIL STABILIZATION WITH RIVER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK

Hansdy Wicaksono 1, Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya.

PENGARUH KADAR LEMPUNG DENGAN KADAR AIR DIATAS OMC TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG ORGANIK

Pengaruh Subtitusi Pasir Pada Tanah Organik Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Geser. Rizky Dwi Putra 1) Iswan 2) Lusmeilia Afriani 2)

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN PASIR DAN SEMEN UNTUK LAPIS PONDASI JALAN RAYA. Anwar Muda

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan di laboratorium akan dibahas pada bab ini. Pengujian yang dilakukan di

STABILISASI TANAH DASAR DENGAN PENAMBAHAN SEMEN DAN RENOLITH

NILAI KUAT GESER TANAH BAYAT, KLATEN YANG DISTABILISASI DENGAN CAMPURAN TRAS DAN KAPUR

STUDI PENURUNAN PONDASI TELAPAK DIPERKUAT KOLOM KAPUR DI ATAS PASIR

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENGGUNAAN ABU CANGKANG KELAPA SAWIT GUNA MENINGKATKAN STABILITAS TANAH LEMPUNG

STABILISASI TANAH EKSPANSIF DENGAN PENAMBAHAN KAPUR (LIME): APLIKASI PADA PEKERJAAN TIMBUNAN

STUDI SIFAT FISIK TANAH ORGANIK YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN CORNICE ADHESIVE. Iswan 1) Muhammad Jafri 1) Adi Lesmana Putra 2)

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

Anas Puri, dan Yolly Adriati Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Riau Jl. Kaharuddin Nasution 113 Pekanbaru-28284

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PEMAKAIAN TANAH SUMENEP MADURA YANG MENGANDUNG GARAM SEBAGAI TIMBUNAN DAN TANAH DASAR

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap pengujian tanah tanpa bahan tambah. limbah cair pabrik susu 35%

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN KAPUR DAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI PARAMETER GESER TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASAI LAMA PERAWATAN

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

Puspita Anggraeni )1, Machfud Ridwan )2. Abstrak

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR GAMPING MADURA PADA TANAH LEMPUNG DI DAERAH MARTAJASAH BANGKALAN TERHADAP NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) TEST

PEMAKAIAN GARAM DAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PARAMETER GESER TANAH LEMPUNG

BAB III LANDASAN TEORI

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN ABU VULKANIK DITINJAU DARI NILAI UNCONFINED COMPRESSION TEST. Ronny Hutauruk 1 dan Roesyanto 2

PENGGUNAAN TANAH PUTIH TONGGO (FLORES) DENGAN ABU SEKAM PADI UNTUK STABILISASI TANAH DASAR BERLEMPUNG PADA RUAS JALAN NANGARORO AEGELA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENINGKATAN NILAI CBR PADA CAMPURAN TANAH LEMPUNG DENGAN BATU PECAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUAT GESER TANAH LEMPUNG DESA TROKETON, KECAMATAN PEDAN, KABUPATEN KLATEN YANG DISTABILISASI DENGAN TRAS

ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU DAN SERBUK GYPSUM TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

TINJAUAN SIFAT PLASTISITAS TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR ABSTRAKSI

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

EFEKTIFITAS SEMEN PADA STABILISASI LEMPUNG DENGAN KAPUR AKIBAT PERCEPATAN WAKTU ANTARA PENCAMPURAN DAN PEMADATAN

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan konstruksi dengan sifat-sifat yang ada di dalamnya seperti. plastisitas serta kekuatan geser dari tanah tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA

PERBAIKAN PENGEMBANGAN TANAH MENGGUNAKAN ZAT ADDITIVE KAPUR DENGAN PEMODELAN ALAT KONSOLIDASI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sampel tanah asli di laboratorium didapatkan hasil :

PENGARUH PENAMBAHAN BENTONITE DAN SEMEN DALAM PROSES STABILISASI TANAH DASAR(SUBGRADE)

PEMANFAATAN TRAS PADA PERKERASAN JALAN

PENGARUH CAMPURAN KAPUR DAN ABU JERAMI GUNA MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG

air tanah (drainase tanah), mengganti tanah yang buruk.

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN (DENGAN SLAG BAJA DAN FLY ASH) PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

PENGARUH KADAR LEMPUNG DAN KADAR AIR PADA SISI BASAH TERHADAP NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG KEPASIRAN (SANDY CLAY)

PENINGKATAN KEKUATAN TANAH LANAU DENGAN CAMPURAN SEMEN

TINJAUAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG LUNAK YANG DISTABILISASI DENGAN KOLOM CAMPURAN PASIR KAPUR DENGAN VARIASI DIAMETER

Kuat Geser Tanah Pasir yang Distabilisasi Menggunakan Aspal Cair SC 60-70

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

Korelasi antara Kuat Tekan Bebas dengan Kuat Tekan Geser langsung pada Tanah Lanau Disubstitusi dengan Pasir

PENURUNAN PONDASI TELAPAK YANG DIPERKUAT KOLOM KAPUR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kadar air menggunakan tanah terganggu (disturbed), dilakukan

ANALISA PERKUATAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM MENINGKATKAN NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG

terhadap tanah asli (lempung), tanah lempung distabilisasi kapur 4%, tanah lempung

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GYPSUM DENGAN LAMANYA WAKTU PENGERAMAN (CURING) TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

2 Sifat Fisis dan Kuat Geser Tanah Lempung yang Distabilisasi Dengan Kapur dan Abu Ampas Tebu

PREDIKSI SUDUT GESEK INTERNAL TANAH BERDASARKAN SUDUT DILATASI PADA UJI GESER LANGSUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dalam perencanaan bangunan bangunan teknik sipil.

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

STUDI PERBANDINGAN STABILISASI TANAH DASAR SECARA KIMIA DAN MEKANIS ( STUDI KASUS TANAH DASAR UNTUK JALAN ALTERNATIF SIDOARJO-KRIAN )

Pengaruh Penambahan Semen, Abu Sekam Padi dan Abu Ampas Tebu pada Tanah Lempung Ekspansif di Bojonegoro terhadap Nilai CBR, Swelling, dan Durabilitas

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH GEDE BAGE BANDUNG DENGAN ENZIM DARI MOLASE TERFERMENTASI

STABILITAS TANAH LEMPUNG PERBAUNGAN DENGAN CORNICE ADHESIVE

MENINGKATKAN CBR DAN MEMPERKECIL SWELLING TANAH SUB GRADE DENGAN METODE STABILISASI TANAH DAN KAPUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN STABILISASI DENGAN KAPUR DAN ABU SEKAM UNTUK MENINGKATKAN DAYA DUKUNG DAN MEMPERKECIL SWELLING PADA SUBGRADE KONSTRUKSI JALAN

TINJAUAN PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG KECAMATAN SUKODONO YANG DISTABILISASI DENGAN GARAM DAPUR (NaCl) PUBLIKASI ILMIAH

PENAMBAHAN LEMPUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH PASIR PADANG ABSTRAK

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

Transkripsi:

ANALISIS PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH LEMPUNG DITINJAU DARI KUAT GESER Gati Sri Utami dan A. Harris HA. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jl.Arif Rahman Hakim 100 Surabaya 60117 ABSTRACT Shear strength is the ability of soil to withstand the forces that cause a sliding, failure and shifting soil. Security a geotechnical structure is dependent on the strength of the soil, if the stress is working on the soil is greater than the strength available then the geotechnical structure will failure. While the parameters to determine the shear strength based on the value of shear stress, cohesion and angle of friction. Lime one clay stabilizing agent is chemically, because of the element of Ca2 + cation on the lime can give bonds between the larger particles against nature expands and can increase the bearing capacity of the soil. In this research was conducted to analyze the use of lime as a stabilizing agent in terms of clay soil shear strength. The objective effect of adding lime on clay against the value of the shear stress, cohesion or the shear angle. Research method is a method of experimentation with laboratory test data, including density, direct shear and uqonfined test. Results research lime as a stabilizing agent clays can increase density, shear strength of soil based on the value of shear stress and cohesion. At before clay including very soft soil after the addition of lime to be hard enough. Percentage optimum addition of lime in order to make the clay in the category hard enough of 10%. Keywords: shear strength, clay, Lime, Cohesion, Angle of friction ABSTRAK Kuat geser tanah adalah kemampuan tanah untuk menahan gaya-gaya yang menyebabkan kelongsoran, keruntuhan dan pergeseran tanah. Keamanan suatu struktur geoteknik tergantung pada kekuatan tanah, jika tegangan yang bekerja pada tanah lebih besar dari kekuatan yang tersedia maka struktur geoteknis tersebut akan runtuh. Sedangkan parameter untuk mengetahui kuat geser tanah berdasarkan nilai tegangan geser, kohesi dan sudut geser dalam. Kapur salah satu bahan stabilisasi tanah lempung secara kimiawi, dikarenakan adanya unsur cation Ca2+ pada kapur dapat memberikan ikatan antar partikel yang lebih besar untuk melawan sifat mengembang dan dapat menaikan daya dukung tanah. Pada penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pemanfaatan kapur sebagai bahan stabilisasi tanah lempung ditinjau dari kuat geser tanah. Tujuannya seberapa besar pengaruh penambahan kapur pada tanah lempung terhadap nilai tegangan geser, kohesi atau sudut geser dalam. Metode penelitian adalah metode eksperimen dengan data hasil uji di laboratorium, meliputi uji kepadatan, kuat geser langsung dan kuat tekan bebas. Hasil penelitian kapur sebagai bahan stabilisasi tanah lempung dapat meningkatkan kepadatan, kuat geser tanah berdasarkan nilai tegangan geser dan kohesi. Pada awalnya tanah lempung termasuk tanah yang sangat lunak (C : 0,116kg/cm2) setelah ditambah kapur menjadi cukup keras (C : 0,373 kg/cm2). Prosentase optimum penambahan kapur supaya menjadikan tanah lempung dalam katagori cukup keras pada prosentase 10%. Kata kunci : Kuat geser, Lempung, Kapur, Kohesi, Sudut Geser Dalam A - 1

PENDAHULUAN Kapur telah dikenal sebagai salah satu bahan stabilisasi tanah yang baik, terutama bagi stabilisasi tanah lempung yang memiliki sifat kembang-susut yang besar dan daya dukungnya rendah. Adanya unsur cation Ca2+ pada kapur dapat memberikan ikatan antar partikel yang lebih besar untuk melawan sifat mengembang dan menaikan daya dukung tanah. Tanah dasar merupakan bagian yang sangat penting untuk mendukung seluruh beban konstruksi di atasnya. Jika tanah dasar berupa tanah lempung yang mempunyai daya dukung rendah dan kembang susut yang tinggi, maka bangunan yang ada di atasnya mengalami kerusakan. Untuk mensiasati kondisi tanah yang bermasalah perlu dilakukan stabilisasi. Stablisasi mekanis adalah penambahan kekuatan dan daya dukung tanah dengan cara perbaikan struktur dan perbaikan sifat-sifat mekanis tanah, sedangkan stabilisasi kimiawi adalah menambah kekuatan dan daya dukung tanah dengan mengurangi atau menghilangkan sifat-sifat teknis tanah yang kurang menguntungkan dengan cara mencampur tanah dengan bahan kimia, seperti semen, kapur, bitumen, atau special additive. Selain harga kapur yang lebih murah, penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa kapur lebih efektif sebagai bahan stabilisator tanah daripada semen untuk berbagai jenis tanah. Stabilisasi tanah dengan kapur dapat menaikan nilai California Bearing Ratio (CBR) dan menurunkan sifat kembang susut tanah lempung Berdasarkan penelitian sebelumnya mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh kapur sebagai bahan stabilisasi tanah lempung ditinjau dari kuat geser. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh kapur sebagai bahan stabilisasi tanah lempung ditinjau dari kuat geser (nilai tegangan geser, kohesi atau sudut geser dalam) 2. Berapa prosentase kapur untuk mendapatkan kuat geser tanah yang optimum. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh kapur sebagai bahan stabilisasi tanah lempung ditinjau dari kuat geser (nilai tegangan geser, kohesi atau sudut geser dalam) 2. Prosentase kapur untuk mendapatkan kuat geser tanah yang optimum Manfaat dilakukan penelitian ini supaya dapat memberikan informasi kepada masyarakat terutama pekerja konstruksi bahwa kapur dapat digunakan sebagai bahan stabilisasi tanah lempung selain untuk mengurangi kembang susut tanah dan menaikan nilai CBR juga dapat menaikan kuat geser tanah. TINJAUAN PUSTAKA Andrews, oflaherty, warsiti, 2009, tentang Meningkatkan CBR dan Memperkecil Swelling Tanah Sub Grade Dengan Metode Stabilitas Tanah Kapur, sampel tanah dari Sendang Mulyo dan kapur dari Purwodadi, Tanah asli + kapur dengan persentase kapur 0%, 5%, 8%, 10%, 12%. CBR unsoacked: persentase 10 %, dari 11,8 % menjadi 22,1%, tetapi pada persentase kapur 12% CBR turun sedikit menjadi 22,0 %. CBR soacked: persentase 10%, dari 2,45 % menjadi 7,6 %, tetapi pada persentase kapur 12% CBR turun sedikit menjadi 7,58 %. Swelling mengalami penurunan dengan bertambahnya persentase kapur dengan kata lain semakin banyak prosentase kapur semakin kecil swelling yang terjadi. 1 Fitra, Rony. Shervi, 2009. Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Penambahan Pasir dan Kapur, pencampuran kapur dan pasir dengan tanah menghasikan kekuatan tanah yang lebih tinggi, pengurangan potensi pengembangan dan menambah keawetan. Untuk maksud ini, maka campuran harus dipadatkan dan diberikan waktu untuk terjadinya reaksi kimia yang menghasilkan bahan campuran dengan sementasi tingi. Terdapat perbedaan menonjol antara aksi sementasi pada stabilitas kapur dan semen Portland. Semen yang dipakai untuk stabilisasi tanah mengeras secara cepat, dan A - 2

tanpa ketergantungan terhadap temperatur, sepanjang tidak mendekati kondisi beku. Juga untuk tanah granuler, semakin banyak semen maka kekuatannya semakin besar. Namun tidak demikian dengan stabilitas dengan kapur dan pasir. Sementasi dalamsystem tanah-kapur terjadi secara bertahap pada temperatur tertentu. Stabilisasi tanah kapur sangat cocok digunakan pada daerah yang beriklim tropis. 2 Gati Sri Utami, 2014, Clay Soil Stabilisasi With Lime Effek The Value CBR and Swelling. Kapur dapat digunakan sebagai bahan stabilisasi tanah lempung untuk menaikan nilai CBR dan menurunkan swelling dengan prosentase optimum 10%, nilai CBR = 16,3%, LL = 49,33%, IP = 31,47% dan swelling = 27,67%. 3 Kapur adalah kalsium oksida (CaO) yang dibuat oleh batuan karbonat yang dipanaskan oleh suhu sangat tinggi. Penambahan kapur dalam tanah dapat merubah tekstur tanah lempung menjadi berkelakuan mendekati lanau atau pasir, akibat penggumpalan partikel Sehingga mengurangi secara signifikan partikel berukuran lempung (0,002 mm) dibandingkan dengan lempung aslinya. 4 Stabilisasi tanah dengan kapur pada dasarnya sama dengan stabilisasi dengan semen, seperti contohnya teknik pengujian dan pelaksanaannya, perbedaannya adalah kapur lebih cocok untuk stabilisasi tanah kelempungan, dan kurang cocok untuk tanah granuler. Pencampuran kapur dengan tanah menghasikan kekuatan tanah yang lebih tinggi, pengurangan potensi pengembangan dan menambah keawetan. Untuk maksud ini, maka campuran harus dipadatkan dan diberikan waktu untuk terjadinya reaksi kimia yang menghasilkan bahan campuran dengan sementasi tingi. Terdapat perbedaan menonjol antara aksi sementasi pada stabilitas kapur dan semen Portland. Semen yang dipakai untuk stabilisasi tanah mengeras secara cepat, dan tanpa ketergantungan terhadap temperatur, sepanjang tidak mendekati kondisi beku. Juga untuk tanah granuler, semakin banyak semen maka kekuatannya semakin besar. Namun tidak demikian dengan stabilitas dengan kapur. Sementasi dalam system tanah-kapur terjadi secara bertahap pada temperatur tertentu. Stabilisasi tanah kapur sangat cocok digunakan pada daerah yang beriklim tropis. Kekuatan geser tanah ditentukan untuk mengukur kemampuan tanah menahan tekanan tanpa terjadi keruntuhan. Seperti material teknik lainnya, tanah mengalami penyusutan volume jika menderita tekanan merata disekelilingnya. Apabila menerima tegangan geser, tanah akan mengalami distorsi dan apabila distorsi yang terjadi cukup besar, maka partikel-partikelnya akan terpeleset satu sama lain dan tanah akan dikatakan gagal dalam geser. Kekuatan geser tanah dapat diukur dengan rumus : τ = c + σtan 5 6 Dimana; τ : Tegangan geser σ : Tegangan normal c : Kohesi : Sudut geser dalam METODOLOGI PENELITIAN Metodolgi penelitian menggunakan metode eksperiment dengan data hasil uji laborotorium meliputi pembuatan sample campuran tanah asli + kapur (5%, 10%, 15%, 20%) dengan lama pemeraman 3 hari. Uji laboratorium yaitu uji kepadatan standart (standart proctor test), uji geser langsung (Direct shear test) dan uji kuat tekan bebas (Unqonfined test). Metode analisis datanya dengan metode kuantitatif yang meliputi pengolahan data mentah, pengelompokan data, kemudian diinterprestasika dalam bentuk tabel atau grafik dan dianalisis secara deskripsi kualitatif. Urutan dari tahapan penelitian adalah sebagai berikut : A - 3

Persiapan Pencampuran tanah lempung + (5%, 10%, 15%, 20%) kapur Diperam selama minimal 3 hari Uji kepadatan (Standart Proctor) Uji geser Langsung (Direct shear test) Uji tekan bebas (Unqonfined test) Pembuatan sampel dengan kepadatan standart proctor Perhitungand ata. Analisis hasil Perhitungan Kesimpulan Hasil dan Analisis Uji Kepadatan (Standart Proctor Test) Gambar 1. Diagram alir tahapan penelitian Tabel 1.Nilai d maksimum dari berbagai prosentase kapur. % Kapur 0 5 10 15 20 d maksimum (kg/cm 3 ) 1,782 1,804 1,818 1,825 1,813 % Peningkatan (+)/Penurunan (-) 1,218 0,753 0,397-0,649 A - 4

Gambar 2. Hubungan antara prosentase kapur dengan berat volume kering ( d maksimum) Dari gambar 2. Semakin banyak penambahan kapur nilai d maksimum semakin besar dibanding tanah asli yang artinya tanah lempung semakin mudah dipadatkan, sehingga setelah dipadatkan menjadi sangat padat (>1,8gr/cm 3 ). Berdasarkan bentuk grafiknya kepadatan optimum pada penambahan kapur 15%. 1 3 4 Tabel 1.Nilai optimum dari berbagai prosentase kapur. % Kapur 0 5 10 15 20 optimum (%) 16,21 13,32 11,88 11,03 10,690 % Peningkatan (+)/Penurunan (-) -17,804-10,792-7,190-3,080 Gambar 3. Hubungan antara prosentase kapur dengan kadar air optimum ( optimum) Dari gambar 3. Semakin banyak penambahan kapur kadar air yang dibutuhkan tanah lempung untuk mencapai kepadatan maksimum ( d mak.) semakin sedikit dibanding tanah asli. 3 A - 5

Uji Geser Langsung (Direct Shear Test) Tabel 1.Nilai tegangan geser dari berbagai prosentase kapur dengan berbagai pembebanan vertikal. % Kapur Beban vertikal 2kg 0 5 10 15 20 Tegangan geser (kg/cm 2 ) 0,48 0,53 0,81 0,55 0,25 % Peningkatan (+)/Penurunan (-) 9,677 52,941-31,731-54,930 Beban vertikal 4kg Tegangan geser (kg/cm 2 ) 0,61 0,63 0,95 0,70 0,43 % Peningkatan (+)/Penurunan (-) 3,797 50-26,016-38,462 Beban vertikal 8kg Tegangan geser (kg/cm 2 ) 0,75 0,82 1,01 0,89 0,74 % Peningkatan (+)/Penurunan (-) 9,278 22,642-11,538-16,522 Gambar 4. Hubungan antara prosentase kapur dengan tegangan geser maksimum Dari gambar 4 penambahan kapur sampai dengan 10% tegangan geser semakin naik dan setelah 10% mengalami penurunan untuk pembebanan vertikal 2kg, 4kg dan 8kg. Jadi tegangan geser maksimum pada penambahan 10%. Uji Kuat Tekan Bebas (Unonfined Test) Tabel 1.Nilai tegangan tekan bebas dan kohesi dari berbagai prosentase kapur. % Kapur 0 5 10 15 20 Tegangan tekan bebas (kg/cm 2 ) 0,231 0,480 0,745 0,570 0,553 Kohesi (kg/cm 2 ) 0,116 0,240 0,373 0,285 0,277 % Peningkatan (+)/Penurunan (-) 107,317 55,294-23,485-2,970 A - 6

Gambar 5. Hubungan antara prosentase kapur dengan kohesi (C) Dari gambar 5. Berdasarkan nilai kohesi semakin besar penambahan kapur semakin besar daya lekatan antar partikel dibanding tanah asli. Pada penambahan sampai dengan 10% nilai kohesi semakin naik dan setelah 10% semakin turun, jadi nilai kohesi maksimum pada penambahan 10% kapur. Berdasarkan nilai kohesi tanah asli termasuk katagori tanah sangat lunah (0,116kg/cm 2 < 0,125kg/cm 2 ), setelah ditambah kapur 10% termasuk tanah cukup keras (0,373 kg/cm 2 0,125 0,5 kg/cm 2 ) 4 KESIMPULAN Berdasarkan analisis hasil perhitungan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kapur sebagai bahan stabilisasi tanah lempung dapat meningkatkan kepadatan, kuat geser tanah berdasarkan nilai tegangan geser dan kohesi. Pada awalnya tanah lempung termasuk tanah yang sangat lunak ( C : 0,116kg/cm 2 ), setelah ditambah kapur menjadi cukup keras (C : 0,373 kg/cm 2 ). 2. Prosentase optimum penambahan kapur supaya menjadikan tanah lempung dalam katagori cukup keras pada 10%. DAFTAR PUSTAKA. 1 Andrews, oflaherty, warsiti, 2009, Meningkatkan CBR dan Memperkecil Swelling Tanah Sub Grade Dengan Metode Stabilitas Tanah Kapur. (Online), Vol. 14 (1): 38-45. 2 Fitra, Rony. Shervi, 2009.Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Penambahan Pasir dan Kapur.(Online), Fakultas Teknik Universitas Andalas. (http://repository.unand.ac.id/13461/, diakses 8 Maret 2013, 11:31 AM) 3 Gati Sri Utami, 2014, Clay Soil Stabilisasi With Lime Effek The Value CBR and Swelling, ARPN vol. 9 no.10, Pakistan. 4 Hary Christady Hardiyatmo, 2010, Stabilisasi Tanah Untuk Perkerasan Jalan Raya, Yokyakarta : Gadjah Mada University Press. 5 Bowles J.E, 1984, Physical and Geotechmical Properties of Soils, Second Edition, McGraw-Hill, Singapore. 6 Braja M Das (translate by Mochtar.N.E and Mochtar I.B.), 1995, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknik), Erlangga, Jakarta. A - 7

- halaman ini sengaja dikosongkan - A - 8