PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Banyak pekerjaan yang menuntut seseorang terampil menulis, misalnya

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

PEMANFAATAN METODE KUNJUNGAN (FIELD TRIP) UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI I SAMBUNGMACAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis atau mengarang adalah kegiatan berbahasa yang menggunakan tulisan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. Diera modern sekarang, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LONGAT PANYABUNGAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting dan harus

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, baik dalam kehidupan pendidikan maupun masyarakat. Keterampilan menulis perlu diperhatikan karena merupakan salah satu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. menulis seperti membuat ikhtisar, menulis puisi, mencatat pelajaran, menulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Oleh karena itu mereka tidak dapat terlepas dari. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mariah Ulfah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek yang lain dalam seluruh proses belajar mengajar yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bahan yang harus diajarkan kepada siswa selain keterampilan berbahasa lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan sebaik-baiknya guna mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang paling utama, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. yang menyangkut usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan pendidik tentang karakteristik peserta didik tersebut hendaknya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi terhadap

2014 PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya penguasaan yang menggunakan bahasa lisan, sementara

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan. Oleh: L A S M I N I A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa bertujuan agar seseorang dapat terampil berbahasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang memiliki kemampuan berbahasa.

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Oleh: AZIZAH MALIKHA YUNITAWATI A310 060 008 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi keterampilan menulis sangat diperlukan. Banyak pekerjaan yang menuntut seseorang terampil menulis, misalnya wartawan, editor, pengarang, dan semua profesi yang berkaitan dengan menulis. Keterampilan menulis ini tidak datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Aktivitas menulis merupakan salah satu manifestasi kemampuan (dan ketarampilan) berbahasa paling akhir yang dikuasai pembelajar bahasa setelah mendengarkan, membaca dan berbicara (Nurgiyantoro, 2001: 296). Dalam buku yang sama juga dijelaskan apabila dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai pembelajar bahasa karena kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai aspek lain di luar bahasa untuk menghasilkan paragraf atau wacana yang runtut atau padu. Menurut Nurgiyantoro (2001: 273) menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Batasan yang dibuat Nurgiyantoro sangat sederhana. Menurutnya menulis hanya mengungkapkan ide, gagasan atau pendapat dalam bahasa tulis, lepas dari mudah tidaknya tulisan tersebut dipahami oleh pembaca. Pembelajaran keterampilan menulis pada jenjang Sekolah Dasar (SD) merupakan landasan untuk persiapan menuju jenjang pendidikan yang lebih

2 tinggi. Siswa SD diharapkan dapat menyerap aspek-aspek dasar dari keterampilan menulis guna menjadi bekal ke jenjang lebih tinggi. Dengan kata lain, pembelajaran keterampilan menulis di sekolah dasar berfungsi sebagai landasan untuk latihan keterampilan menulis menuju jenjang pendidikan selanjutnya. Melalui latihan menulis secara bertahap diharapkan dapat membangun keterampilan menulis siswa agar lebih meningkat lagi. Karangan deskripsi merupakan salah satu jenis komunikasi tertulis yang menggambarkan atau melukiskan suatu objek secara detail atau mendalam sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya tentang objek yang dilukiskan tersebut. Segala sesuatu yang didengar, dicium, dilihat,dan dirasa melalui alat-alat sensori, yang selanjutnya dengan media kata-kata, hal tersebut dilukiskan agar dapat dihayati oleh orang lain. Tujuan karangan ini adalah tercapainya penghayatan yang agak imajinatif terhadap sesuatu sehingga pendengar atau pembaca merasakan seolah-olah ia sendiri yang mengalami dan mengetahui secara langsung. Oleh karena itu, untuk menulis deskripsi erat kaitannya dengan pengetahuan yang dimilki oleh siswa dan kondisi lingkungan belajar yang kondusif (Purwanti, 2007: 2). Melalui keterampilan menulis/mengarang deskripsi, siswa dapat mengembangkan kreativitas dan dapat mempergunakan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi. Akan tetapi, tidak semua orang mampu melaksanakan tugas menulis deskripsi dengan baik, termasuk pada siswa SD. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada tanggal 15 Januari 2010, ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya keterampilan menulis siswa khususnya karangan deskripsi. Faktor-faktor tersebut adalah (1) tidak ada minat

3 dan motivasi siswa untuk menuangkan gagasan dan pikirannya dalam sebuah tulisan khususnya tulisan deskripsi, (2) kurangnya pembiasaan terhadap tradisi menulis menyebabkan permasalahan baru yaitu siswa menjadi terbebani apabila mendapatkan tugas untuk menulis, (3) sebagian besar siswa membutuhkan waktu cukup lama untuk dapat menuangkan ide dan gagasannya apabila untuk dapat menggambarkan dalam bentuk kata-kata tentang gambaran suatu objek, (4) porsi waktu yang disediakan bagi siswa sangat terbatas sehingga mereka mengerjakan tugas menulis hanya semata-mata untuk memenuhi tugas dari guru, (5) siswa belum mampu dalam mengungkapkan ide atau gagasan dengan baik, (6) sebagian besar siswa masih belum terbiasa untuk memanfaatkan media tulis sebagai ruang untuk mengungkapkan ide dan gagasan mereka, dengan kata lain siswa belum terbiasa dengan tradisi menulis dalam bentuk tulisan apapun, (7) siswa kurang biasa mengembangkan bahasa, dan (8) pemanfaatan potensi kata kurang. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia kelas VB diperoleh informasi bahwa selama ini guru kesulitan untuk menemukan teknik atau metode yang tepat untuk mengajarkan materi menulis karangan deskripsi dengan baik. Lebih lanjut guru menjelaskan, selama ini pembelajaran menulis karangan deskripsi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: (1) siswa diminta untuk membaca contoh pengembangan paragraf yang ada di buku paket, (2) guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan pokok-pokok materi pelajaran (menulis karangan deskripsi), (3) guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada hal-hal yang dianggap kurang jelas, (4) guru melakukan pos-test evaluasi sebagai upaya untuk mengecek terhadap pemahaman

4 siswa tentang materi pelajaran yang telah disampaikan, dan (5) guru menugaskan kepada siswa untuk membuat sebuah tulisan dengan tema yang ditentukan oleh guru. Berdasarkan model pembelajaran seperti yang telah dijelaskan di atas, maka tampak bahwa proses pembelajaran menulis karangan deskripsi sepenuhnya ada pada kendali guru. Siswa tidak diberi kesempatan untuk mengeksplorasi. Pengalaman belajar siswa terbatas, hanya sekedar mendengarkan. Mungkin terdapat perkembangan proses berpikir, tetapi proses tersebut sangat terbatas dan terjadi pada proses berpikir taraf rendah. Melalui pola pembelajaran semacam itu, maka jelas faktor-faktor psikologis anak tidak berkembang secara utuh, misalnya mental dan motivasi belajar siswa. Sebenarnya dalam proses pengajaran atau proses belajar-mengajar guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, pada gurulah tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah. Guru sebagai tenaga profesioanal harus memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam bidang pengajaran, kemampuan memilih dan menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa untuk berpartisipasi aktif, dan kemampuan membuat suasana belajar yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Bertolak dari permasalahan yang ada maka guru dan peneliti merasa sangat perlu untuk mengadakan perbaikan terhadap strategi pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi, terutama berkaitan dengan metode yang digunakan oleh guru. Dalam hal ini guru dan peneliti sepakat untuk menerapkan metode field trip.

5 Penelitian tentang peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode field trip dilakukan karena melihat kondisi siswa dalam menerima materi menulis belum sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, peneliti beranggapan metode pengajaran dan pembelajaran yang digunakan oleh guru dengan metode ceramah dan media contoh-contoh belum mengalami perubahan terhadap hasil pekerjaan siswa dalam menulis. Masalah lain yang muncul siswa akan berpersepsi negatif terhadap materi menulis karena metode dan media yang digunakan terkesan membosankan dan membingungkan. Peneliti memilih menulis karangan deskripsi sebagai bahan kajian karena metode field trip cocok digunakan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis karangan deskripsi. Dalam metode field trip siswa diajak mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan maksud untuk belajar. Hal ini sangat sesuai untuk pembelajaran menulis karangan deskripsi karena dengan mendekatkan objek belajar dengan siswa akan memudahkan siswa untuk melukiskan suatu objek secara detail atau mendalam sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya tentang objek yang dilukiskan tersebut. Dengan kata lain, pendekatan objek akan memudahkan siswa untuk menuangkan ide-ide ke dalam tulisan. Menurut Sagala (2006: 214) field trip ialah pesiar (ekskursi) yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Adapun menurut Roestiyah (2008: 85-86) tujuan teknik ini adalah dengan melaksanakan field trip diharapkan siswa memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya,

6 dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang, serta dapat bertanggung jawab. Dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapi dalam pembelajaran. Selain itu dengan metode ini akan membuat siswa lebih nyaman dan senang ketika pembelajaran berlangsung dan dapat melatih siswa untuk menggunakan waktu secara efektif. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, ada dua masalah yang perlu di bahas dalam penelitian ini. 1. Apakah penerapan metode field trip dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa kelas VB SD Negeri Gemolong 1 Tahun Ajaran 2009/2010? 2. Apakah penerapan metode field trip dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa kelas VB SD Negeri Gemolong 1 Tahun Ajaran 2009/2010? C. Tujuan Penelitian Ada dua tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. 1. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa kelas VB SD Negeri Gemolong 1 Tahun Ajaran 2009/2010 dengan menerapkan metode field trip.

7 2. Meningkatkan kualitas hasil pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa kelas VB SD Negeri Gemolong 1 Tahun Ajaran 2009/2010 dengan menerapkan metode field trip. D. Indikator Keberhasilan Ada dua indikator keberhasilan dalam penelitian ini. 1. Kualitas pembelajaran menulis siswa ditandai dengan timbulnya keaktifan siswa (semangat, minat, dan motivasi) dalam mengikuti pembelajaran keterampilan menulis. Keaktifan siswa dalam pembelajaran meliputi aktif bertanya maupun memberikan tanggapan, aktif mengerjakan tugas serta menjawab pertanyaan. 2. Keterampilan menulis siswa, ditandai dengan: a. Meningkatnya kemampuan siswa dalam menghasilkan kosakata yang bervariasi dalam tulisan b. Mampu mengorganisasikan gagasan dengan baik. c. Munculnya kreativitas dan imajinasi siswa dalam menyusun kalimatkalimat menjadi sebuah tulisan yang baik. d. Ada kesesuaian antara judul tulisan dengan isi tulisan e. Ada kesesuaian atara isi tulisan dengan objek yang diamati.

8 E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Menambah wawasan dalam menerapkan metode field trip dalam kegiatan pembelajaran menulis karangan deskripsi serta dapat mengatahui tingkat keberhasilan penerapan metode ini. 2. Bagi Guru a. Dapat membantu dalam meningkatkan pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siswa di masa yang akan datang. b. Dapat membantu guru untuk menentukan suatu teknik yang kreatif yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran, mampu menarik perhatian dan minat bakat siswa. 3. Bagi Siswa Dari hasil penelitian ini siswa diharapkan memiliki kemampuan menulis karangan dengan baik dan terampil.