PENERAPAN METODE BERCERITA MELALUI STORY READING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ABACUS ANGKA USIA 3-4 TAHUN

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Melalui Permainan Bisik Berantai pada Kelompok B di TK Mardi Budi Jabon Jombang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KATA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B TK ANNUR SEMOLOWARU KEC. SUKOLILO SURABAYA.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK DENGAN BERMAIN KOMUNIKATA PADA ANAK KELOMPOK B TK TUNAS PERSADA NGUSIKAN JOMBANG

Peningkatan Kemampuan Bahasa Melalui Bercerita Dengan Media Boneka Tangan Di Kelompok A.2 TK Darul Ilmi Surabaya

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA PADA KELOMPOK A TK ARIMBI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI GAMBAR SERI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK SURYA HARAPAN CANDI SIDOARJO. Khusniah PRODI S1 PG PAUD FIP UNESA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP LAMBANG BILANGAN 1-5 MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF BALOK SUSUN PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI BERMAIN AIR PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

Desly Manalu, Tri Utami, Enda Puspitasari

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Meronce Biji-bijian Di Kelompok Bermain Ceria Gondang Kecamatan Gondang Mojokerto

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK BERMAIN USIA 3-4 TAHUN

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Asturo Pada Anak Kelompok A Tk Dewi Sartika

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE CERITA DENGAN TEMA MURIDKU RANI PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK B3 TK AL-HUDA KERTEN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Metode Karyawisata Pada Kelompok Bermain Nurul Huda Surabaya

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK MELALUI MEDIA TABUNG PINTAR PADA KEGIATAN MENYUSUN KATA DI KELOMPOK A TK MUSLIMAT I ROUSHON FIKR JOMBANG

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PADA ANAK KELOMPOK B MELALUI ALAT PERMAINAN ROULATTE

BERCERITA DENGAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA ANAK USIA DINI

Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Moral Anak Dalam Bertingkah Laku Melalui Metode Bercerita pada Anak Kelompok A di TK Pakis Jaya

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA 3 4 TAHUN DI KB WIDYA KUSUMA SURABAYA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf A, B, C, Melalui Kartu Gambar Di Kelompok Bermain Al-A yun

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA PASIR PADA ANAK KELOMPOK A TK KYAI HASYIM

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK/RA CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN

Meningkatkan Kemampuan berbicara Melalui Media Kartu Kata Bergambar Pada Anak Usia 3-4 Tahun KB SPS Nur Amin Ridwan Gadingmangu Jombang

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS KEGIATAN FUN COOKING UNTUK ANAK USIA 3-4 TAHUN

Suharyanto. UPT Dinas Pendidikan Kec.Tembarak Kab. Temanggung Kata kunci : Kompetensi, Guru TK, Bimbingan Berkelanjutan, RKH

Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Lisan Melalui Metode Bermain Peran Mikro Pada Kelompok B

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret. Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang

Penggunaan Alat Peraga Boneka Wayang Untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 56 Baron Tahun Ajaran 2011/2012

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI STRATEGI BERNYANYI PADA ANAK KELOMPOK A TK PANCASILA I KECAMATAN KARANG PILANG SURABAYA ARTIKEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN BOLA PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA II PECUK PATIANROWO

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Kelompok B dengan Media POP UP 3 Dimensi TK Karya Bhakti Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Kota Mojokerto

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD

Yayuk, Meningkatkan kemampuan mengenal warna melalui bermain boneka tangan pada anak kelompok A

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

Meningkatkan Kemampuan Mengenal KonsepBilangan 1-5 Pada Usia 3-4 Tahun Melalui Media Kancing Baju

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

SKRIPSI. Oleh : APRILIA PUSPITASARI K

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DENGAN METODE EKSPERIMEN MELALUI PERMAINAN SAINS KELOMPOK B TK HANG TUAH 10 SIDOARJO

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA MELALUI BERMAIN KARTU KATA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BANYAK SEDIKIT PADA ANAK KELOMPOK A. Heni Fitriyani Dewi Komalasari

ENIS NURIL LAILI. ROHITA, S.Pd., M.Pd DOSEN PG PAUD, FIP, UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA,

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar.

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

ABSTRAK. Kata Kunci: Mind Mapping, Kosakata Bahasa Jawa

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Naskah Artikel Publikasi MEDIA KARTU GAMBAR DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK KELOMPOK A TK ISLAM MARDISIWI SURAKARTA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA KELOMPOK A

Raehanun 1, Rukayah 2, Ruli Hafidah 1. 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh: NENYATI DESY PUTRIYANTO A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Kegiatan Menggunakan Media Kliping Gambar Pada Kelompok B Di TK Mardi Budi Jabon Jombang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENERAPKAN MEDIA STIK ANGKA PADA KELOMPOK B

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

Oleh : TRI MURNI A

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI OUTDOOR LEARNING BERMEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYEBUTKAN LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KEPIK ANGKA PADA KELOMPOK B. Angelia Putri Handini Setyawati Dewi Komalasari

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Kegiatan Menggunting Dasar Di SPS Al-Muttaqin Jombang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA WAYANG KERTAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK KELOMPOK A

Transkripsi:

PENERAPAN METODE BERCERITA MELALUI STORY READING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI Anifah (anifah_ny@yahoo.com) Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Nurhenti DS (nurhentisimatupang@yahoos.co.id) Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Latar belakang penelitian ini diawali oleh hasil studi awal yang menunjukkan kondisi kemampuan bercerita anak kelompok A TK masih rendah. Hal ini terlihat pada kegiatan bercerita anak masih belum dapat memusatkan perhatiannya pada cerita yang disampaikan oleh guru sehingga tidak memahami isi cerita tersebut dan belum dapat menceritakan isi cerita secara sederhana. Melalui metode bercerita diharapkan dapat merangsang anak untuk menceritakan kembali isi cerita meskipun tidak sama seperti yang disampaikan oleh guru. Tujuan penelitian ini adalah mendiskrisipkan aktifitas guru, aktifitas anak dan peningkatan kemampuan bercerita anak melalui story reading pada anak kelompok A TK Pertiwi Kesamben. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas yang dirancang dalam bentuk siklus, terdiri atas 2 silkus, setiap siklus terdiri atas 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan,observasi dan refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah anak kelompok A TK Pertiwi yang berjumlah 20 anak yang terdiri dari11 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi sedangkan analisis datanya menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan analisis data peningkatan kemampuan bercerita anak pada siklus I diperoleh data observasi aktifitas guru 75%, hasil observasi aktifitas anak 55% dan hasil observasi kemampuan bercerita 55%. Hal ini menunjukkan penelitian belum berhasil karena kriteria tingkat pencapaian perkembangan anak sebesar 75%, sehingga penelitian berlanjut pada siklus II. Pada siklus II diperoleh hasil observasi aktifitas guru mengalami peningkatan sebesar 87% hasil observasi aktifitas anak 85% dan hasil observasi kemampuan bercerita 85%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode bercerita melalui story reading dapat meningkatkan kemampuan bercerita anak kelompok A Tk. Kata kunci: kemampuan bercerita, story reading ABSTRACT Background research was preceded by the results of a preliminary study that shows the condition of children's ability to tell A group of TK Pertiwi is still low. This is seen in the activities of children are still not able to tell it focuses on the story told by the teacher, so it does not understand the contents of the story and can not simply tell the story. Through storytelling method is expected to stimulate the child to retell the story though is not the same as that delivered ole teacher. Purpose of this study is to describe the activities of teachers, children's activities, and an increased ability to tell a story through A group of children reading at TK Pertiwi. This study uses this type of research in the form of classes designed cycle consists of two cycles, each cycle consisting of four stages: planning, action, observation, and reflection. Subjects of this study were A group of TK Pertiwi of 20 children, consisting of 11 boys and 9 girls. Data collection techniques in this study using observation and documentation, while data analysis using descriptive statistical. Based on data analysis tell children increased capacity in the first cycle of observation data obtained activities of teachers 75%, the observation of the activities of children 55%, and the observation of ability to tell 55%. This case study shows the criteria have not been successful due to the development of children's achievement levels by 75%, so the research continues on the second cycle. Results obtained in the second cycle of observation activities of teachers increased by 87%, the result of observation activities of children 85%, and the 85% observational storytelling ability. Based on these results it can be concluded that the application of the method of telling a story through reading can enhance the child's ability to tell A group of TK Pertiwi. Key word : ability to tell a story, story reading 1

PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak dari sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan baik jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Kemendiknas, 2009:3). Usia 4-6 tahun merupakan usia peka bagi anak. Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Masa peka adalah masa terjadinya perkembangan fungsi, baik fungsi fisik maupun fungsi psikis. Pada masa ini anak mulai siap merespon rangsangan yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan nilai-nilai agama serta moral. Oleh sebab iu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat tercapai secara optimal (Kemendiknas, 2009:3). Perkembangan anak berlangsung secara berkesinambungan, yang berarti bahwa tingkat perkembangan yang dicapai pada suatu tahap diharapkan meningkat, baik secara kantitatif maupun kualitatif pada tahap selanjutnya. Walaupun setiap anak adalah unik, karena perkembangan anak berbeda satu sama lain yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, namun demikian perkembangan anak tetap mengikuti pola yang umum (Kemendiknas, 2009:17). Pengembangan kemampuan bahasa bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat anak untuk dapat berbahasa Indonesia. Pengembangan kemampuan berbahasa anak adalah jika anak mampu mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang melambangkan untuk persiapan membaca dan menulis. Salah satu kecerdasan jamak adalah kecerdasan bahasa. Kecerdasan bahasa adalah kemampuan berbahasa dalam bicara dan menulis untuk mencapai beberapa tujuan. Melalui kecerdasan bahasa anak mampu menguasai bahasa dengan sangat mudah dan cepat, dengan stimulasi atau memberi rangsangan membacakan cerita sejak dini menjadi penghantar kesuksesan anak, misalnya seorang yang berprofesi sebagai presenter, pengacara dan penulis, dengan kecerdasan bahasanya mereka mampu menjadi orangorang sukses.s. Bercerita dapat memberi pengalaman belajar yang menarik, menambah wawasan, membangkitkan semangat serta menimbulkan keasyikan bagi anak. Mendengarkan cerita mendorong anak untuk belajar menyimak, memahami isi cerita dan menceritakan isi cerita meskipun secara sederhana. Dengan menggunakan media buku cerita bergambar yang menarik, anak lebih memperhatikan cerita dan membantu anak dalam meningkatkan kemampuan bercerita. Sebagian besar anak usia TK gemar akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang yang dewasa lainnya. Walaupun ada kata-kata yang belum mereka pahami nada suara, intonasi dan gambar-gambar dapat membantu menjelaskan isi cerita yang dibacakan. Apabila anak sudah mendapatkan kesenangan dari cerita yang dibacakan minat anak untuk bercerita akan meningkat. Di samping itu minat anak terhadap buku juga akan bertambah. Dengan membacakan cerita diharapkan dapat merangsang anak untuk menceritakan kembali meskipun tidak sama seperti yang disampaikan oleh guru. Mendengarkan cerita yang baik dan menceritakan kembali dapat mengasah perkembangan bahasa anak, cerita yang disampaikan kepada anak hendaknya cerita yang menarik dan memuat pesan-pesan moral dan disampaikan dengan cara yang menyenangkan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan permasalahan adalah apakah penerapan metode bercerita melalui story reading dapat meningkatkan kemampuan bercerita anak kelompok A TK Pertiwi.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan penerapan metode bercerita melalui story reading untuk meningkatkan kemampuan bercerita anak kelompok A TK Pertiwi. Manfaat penelitian ini yaitu secara teoritis hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan anak usia dini khususnya dalam hal pengembangan kemampuan bercerita. Membacakan cerita dalam buku memiliki beberapa kelebihan sekaligus kelemahan yang harus diatasi guru. Keuntungan membacakan cerita menurut Musfiroh (2005:141): (1) membacakan cerita dalam buku merupakan demonstrasi terbaik bagaimana mencintai buku, (2) buku merupakan sumber ide terbaik, (3) ketika menyimak tulisan anak memiliki lagi kesempatan untuk memprediksi kata dari kelanjutan cerita, (4) gambar dalam buku membantu pemahaman anak, (5) keberadaan buku mendorong anak untuk belajar membacanya sendiri begitu kegiatan bercerita selesai. Manfaat story reading bukan hanya dirasakan oleh anak yang mendengarkan tapi juga bisa dirasakan oleh guru atau orang tua yang membacakan buku cerita. Menurut Latif (2009:20) manfaat story reading bagi guru adalah: (1) menambah pengetahuan, (2) dekat dengan anak, (3) mudah memberikan pelajaran. Membacakan cerita dapat menjadi awal perkenalan anak dengan dunia membaca sejak dini. Melalui Story Reading anak tidak sekedar mendengarkan cerita saja tetapi belajar menyimak 2

cerita dan bercerita kepada orang lain. Untuk dapat melihat peerhatian anak kepada kegiatan bercerita dapat dilakukan dengan cara meminta anak untuk menceritakan kembali isi cerita dengan bahasa sendiri meskipun tidak selengkap dengan apa yang diceritakan oleh gurunya. Anak diberi kesempatan untuk menyusun kata menjadi kalimat dan menyampaikannya. Anak memiliki pengalaman mengucapkan kata dan menceritakan isi cerita dengan bahasa dan gayanya sendiri. Hal ini sangat penting bagi anak untuk mengembangkan kemampuan bercerita, mengungkapkan pikiran dan mengoptimalkan perkembangan bahasanya. METODE PENELITIAN Penelitian tentang penerapan metode bercerita melalui story reading untuk meningkatkan kemampuan bercerita anak kelompok A TK Pertiwi Kesamben Jombang ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat deskriptif kualitatif. Arikunto (2006:91) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu satu action research yang dilakukan di kelas. Action research diterjemahkan menjadi penelitian tindakan yang oleh Carr & Kemmis (dalam Wardhani dkk, 2007:1.3) didefinisikan sebagai berikut: 1. Penelitian tindakan adalah suatu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri. 2. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti anak, guru, atau kepala sekolah. 3. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan. 4. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktikpraktik, pemahaman terhadap praktik tersebut serta situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilakukan. Dari keempat ide pokok tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar anak menjadi meningkat. Pelaksanaan observasi atau pengamatan ini dilakukan secara sistematis, yang melakukan pengamatan adalah teman sejawat dengan menggunakan instrumen pengamatan. Lembar observasi digunakan terdiri dari 3 jenis, yaitu: 1. Lembar observasi aktivitas guru 2. Lembar observasi aktivitas anak 3. Lembar observasi kemampuan bercerita anak Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi tunggal sebagai berikut: f P x100% N 3 (Winarshunu, 2002:22) Keterangan: P = Angka Prosentase f = Kemampuan yang dicapai N = Jumlah Kemampuan Maksimal Dari analisis data frekuensi nilai ketuntasan dinyatakan berhasil jika minial mencapai 3 atau 75%. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis terhadap proses pembelajaran pada siklus I yang dilakukan peneliti dan pengamat bahwa skor untuk aktivitas guru sebesar 75%, aktivitas anak sebesar 55% dan kemampuan bercerita sebesar 55%. Sehingga peningkatan kemampuan bercerita melalui story reading belum memenuhi target keberhasilan yaitu minimal 75%, dan masih memerlukan beberapa perbaikan. Adapun penyebab ketidaktuntasannya sebagai berikut : 1) Guru kurang menguasai penataan dan pengelolaan kelas ketika kegiatan bercerita atau membacakan cerita anak lebih senang duduk di lantai daripada duduk di kursi secara berkelompok. Jika anak duduk di kursi secara berkelompok perhatiannya terhadap kegiatan bercerita masih kurang sehingga kegiatan bercerita melalui story reading tidak dapat terlaksana dengan maksimal. 2) Guru kurang memberikan stimulasi dan motivasi kepada anak sehingga anak kurang bersemangat, merasa malu dan takut ketika diajak tampil untuk bercerita di depan kelas. 3) Guru kurang menguasai teknik bercerita, suara guru kurang keras dalam membacakan cerita, intonasi dan cara membacakan carita masih kurang sehingga anak kurang tertarik terhadap cerita yang dibacakan. 4) Anak masih belum terbiasa mendengarkan cerita Jadi hasil penelitian siklus I masih belum sempurna. Penerapan metode bercerita melalui story reading belum berhasil karena belum mencapai target yang diinginkan, skor yang diperoleh pada peningkatan kemampuan bercerita belum memenuhi harapan karena pada siklus I skor yang diperoleh hanya mencapai 55%. Dari hasil refleksi tersebut maka pembelajaran dengan penerapan metode bercerita melalui story reading masih memerlukan motivasi dan perbaikan untuk meningkatkan kemampuan bercerita. Dengan demikian peneliti mengadakan pengkajian untuk menentukan tindak lanjut dalam rangka pencapaian hasil yang maksimal atau tercapainya target, yaitu mengadakan penelitian siklus II. Siklus II

Setelah perbaikan pembelajaran selesai dilaksanakan, serta melihat data-data yang terkumpul selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan melihat kelebihan dan kelemahan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Adapun kelebihan perbaikan pembelajaran ini adalah : 1) Anak lebih terkoordinasi dengan baik 2) Anak lebih termotivasi untuk berani bercerita 3) Kemampuan anak dalam bercerita lebih berkembang dengan menggunakan metode bercerita melalui story reading Sedangkan kelemahan yang muncul pada saat kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus II ini adalah pengontrolan anak lebih sulit karena anak duduk di lantai sehingga anak saling berebut untuk duduk di depan guru. Selain kelebihan dan kelemahan pada kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung bersama, pengamat juga menemukan kelebihan dan kelemahan guru dalam merancang dan melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran. Adapun kelebihan peneliti sendiri sebagai guru dalam merancang dan melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran adalah lebih bisa mengkondisikan anak, sehingga anak lebih termotivasi. Sedangkan kelemahan yang muncul pada saat kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung adalah peneliti sulit mengkondisikan anak agar lebih fokus dalam kegiatan pembelajaran. Pada siklus II guru telah menerapkan metode bercerita melalui story reading dengan baik, dilihat dari hasil belajar anak yang meningkat yaitu kemampuan bercerita pada aspek 1) mendengarkan cerita; 2) menyimak cerita; 3) menceritakan kembali isi cerita secara sederhana. Yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya yaitu penerapan metode bercerita melalui story reading dapat meningkatkan kemampuan bercerita anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa membacakan cerita atau story reading memiliki dampak positif dalam meningkatkan kemampuan bercerita. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas guru pada siklus I mencapai 72,5% sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 87% dalam proses pembelajaran yang juga diikuti oleh aktivitas anak pada siklus I 55% mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 85%. Ini membuktikan bahwa kegiatan aktivitas guru dalam bercerita menimbulkan dampak yang positif terhadap kemampuan anak dalam bercerita. Selain itu stimulasi dan motivasi guru terhadap anak juga menimbulkan semangat dan keberanian anak untuk bercerita di depan kelas. Sedangkan pada aspek kemampuan bercerita juga mengalami peningkatan pada siklus II. Ini terbukti pada siklus I ketuntasan belajar mencapai 55% pada siklus II ketuntasan belajar mengalami peningkatan menjadi 85%. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode bercerita melalui story reading dapat meningkatkan kemampuan bercerita. Kemampuan anak dalam mendengarkan cerita dengan baik membuat anak memahami isi cerita. Anak belajar menyimak apa yang ada pada isi cerita sehingga anak mampu menjawab pertanyaan guru tentang isi cerita. Kemampuan anak dalam mendengarkan dan menyimak cerita tidak hanya mampu menjawab pertanyaan guru tetapi anak lebih semangat dan berani untuk menceritakan kembali isi cerita di depan kelas. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian pada anak kelompok A TK dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode bercerita melalui story reading dapat meningkatkan kemampuan bercerita. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar yang meningkat dari siklus I dan siklus II yaitu siklus I sebesar 55% dan siklus II sebesar 85%. Saran Berdasarkan pengalaman yang diperoleh setelah menggunakan metode bercerita melalui story reading sebagai salah satu alternatif meningkatkan kemampuan bercerita anak kelompok A TK Pertiwi Kesamben Jombang, maka peneliti menyarankan kepada teman guru yang ingin meningkatkan kompetensinya serta hasil belajar anak, jika situasi dan kondisi lingkungan sekolahnya relatif sama sebaiknya menggunakan metode bercerita melalui story reading untuk meningkatkan kemampuan bercerita anak. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan tentang metode maupun media yang digunakan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.. 2010. Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2000. Permainan Membaca dan Menulis di TK. Jakarta: Depdiknas..2003. Dikdatik Metodik di TK. Jakarta: Depdiknas. Dhieni, Nurbiana. 2007. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.. 2009. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Gunarti, Winda dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. Kementerian Pendidikan Nasional. 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers. Latif, Muhammad Abdul. 2009. The Power of Story Telling. Jakarta: PT. Ikrar Mandiri Abadi. 4

Musfiroh, Tadhkirotun. 2005. Bercerita untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Muslichatoen R. 2004. Metode Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Rineka Cipta. Mustakim, Muh. Nur. 2005. Peranan Cerita dalam Pembentukan Perkembangan Anak TK. Jakarta: Depdiknas. Setyoningtyas, Emilia. 2000. Kamus Bahasa Indonesia. Surabaya: Apollo. TK Pertiwi Kesamben. 2013. Kurikulum Tahun 2013/2014 TK. Wardhani, I.G.A.K., dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Winarsunu, Tulus. 2002. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Yuanita, Leny dkk. Tanpa Tahun. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi Universitas Negeri Surabaya. Surabaya: Unesa. 5