BAB I PENDAHULUAN. Etta Mamang Sangdji, dkk, Perilaku Konsumen, ANDI: Yogyakarta, 2013, hlm. 237.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan sarana pendukung, seperti transportasi. Transportasi adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat memikat

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingkat persaingan produsen kendaraan bermotor dewasa ini semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi merupakan suatu unsur penting dalam pembangunan perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN UKDW. harus dapat menjawab tantangan tantangan yang ada di pasar saat ini dan

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dikonsumsi atau digunakannya. Banyak faktor yang digunakan

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

BAB I PENDAHULUAN. dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi pemakainya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun pasar global. Agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis. memasarkan produk sepeda motor. Hal tersebut perlu dilakukan agar

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak menjadi suatu masalah. Teknologi informasi memunculkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Loyalitas pelanggan menunjukan pada kesetiaan pelanggan pada

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun pasar global. Walaupun konsumen tetap ada namun daya

BAB I PENDAHULUAN. pasar produk dari perusahaan Indonesia. Di sisi lain, keadaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing brand yang dimiliki. Brand atau merek merupakan nilai utama

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan yang semakin ketat ini setiap perusahaan seperti. yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. merek menjelaskan spesifikasi pelanggannya (Anggraeni, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Ristiayanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, Andi, Yogyakarta, 2005, hlm. 56.

BAB I PENDAHULUAN. secara terus menerus oleh setiap perusahaan. Merek-merek yang kuat, teruji,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan peluang bisnis potensial bagi perusahaan. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Banyak aktifitas yang harus dilakukan dari satu tempat ke

BAB 1 PENDAHULUAN 5,000,000 4,000,000 3,000,000 2,000,000 1,000,000

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar pasar industri musik semakin hari semakin kompetitif. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis elektronik. hal ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mengeksploitasi sepenuhnya asset yang dimiliki untuk memaksimalkan strategi demi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak

I. PENDAHULUAN. Kehidupan dunia bisnis yang mengalami perkembangan dan perubahan. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan juga perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu jembatan penghubung antara perusahaan dan customer-nya. Merek

BAB I PENDAHULUAN. bisa menarik konsumen, menawarkan produk yang berkualitas dan. memperhatikan merek sertai juga harga yang ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang mampu mempersingkat jarak dan waktu, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perusahaan industri sepeda motor di indonesia semakin

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda)

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Hal ini memicu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diera perdagangan saat ini dengan semakin banyaknya kompetitor

BAB II KERANGKA TEORI

ABSTRAK. Kata kunci : Citra Merek dan Loyalitas Konsumen. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan jumlah kendaraan pada tahun Sumber : bps.go.id, 28 Oktober 2014

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Ekawati Rahayu Ningsih, Perilaku Konsumen, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,

I. PENDAHULUAN. Citra merek (Brand Image) mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut adalah merek. terjadi bukan lagi masalah perang kualitas produk melainkan perang merek

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak sekali terlihat fenomena mengenai perilaku konsumen yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, salah satu dari fenomena perilaku konsumen yang sering kita lihat adalah perilaku pembelian dan membeli suatu produk.perilaku dimana konsumen dapat memilih produk sesuai dengan jaman dan kebutuhan konsumen.1 Konsumen cenderung menjadikan brand image sebagai acuan sebelum melakukan pembelian suatu produk/jasa.maka, perusahaan harus mampu menciptakan brand image yang menarik sekaligus menggambarkan manfaat produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumensehingga dengan demikian konsumen memiliki citra yang positif terhadap merek.2 Menurut Aaker, citra merek adalah seperangkat asosiasi unik yang ingin diciptakan dan dipelihara oleh pemasar. Asosiasi-asosiasi itu menyatakan apa sesungguhnya merek dan apa yang dijanjikan kepada konsumen. Merek merupakan simbol dan indikator dari kualitas sebuah produk. Oleh karena itu, merek-merek produk yang sudah lama akan menjadi sebuah citra, bahkan simbol status bagi produk tersebutmampu meningkatkan citra pemakainya.3keberadaan merek menjadi semakin penting, merek bukanlah sekedar nama atau simbol saja. Merek menjadi pembeda suatu produk satu dengan produk lainya di belantara komuditas, sekaligus menekankan persepsi kualitas.sesorang membeli karena pengaruh sebuah merek. Persepsi ini bukan tentang sekedar barang atau jasa, melainkan juga tentang persepsi akan kualitas dan gengsi yang diraih. Merek merupakan suatu 1 Nina Andriani dan Bebby Karina, Analisis Strategi Merek dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian pada J.CO Donuts dan Cofee Cabang Cambridge City Square Medan, 2003, hlm.1. 2 Dessy Amelia, Pengaruh Citra Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada Ramai Swalayan Peterongan Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Semarang, hlm.2. 3 Etta Mamang Sangdji, dkk, Perilaku Konsumen, ANDI: Yogyakarta, 2013, hlm. 237. 1

2 simbol yang kompleks yang menjelaskan atribut produk, manfaat produk, nilai, budaya, kepribadian, dan pengguna. Merek memiliki manfaat-manfaat.4 Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nina Adriani dan Bebby Karina yang berjudul Analisis Strategi Merek dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian pada J.CO Donuts dan Cofee Cabang Cambridge City Square Medan menyatakan bahwa citra merek berpengaruh secara positifdan signifikan serta yang paling dominan terhadap keputusan pembelian pada J.CO Donuts dan Cofee Cabang Cambridge City Square Medan.5 Penelian juga dilakukan oleh Dessy Amelia dengan judul Pengaruh Citra Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada Ramai Swalayan Peterongan Semarang.Dari hasil penelitian, citra merek Ramai Peterongan masuk dalam kategori baik.variabel citra merek mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian.6 Untuk merek-merek produk yang sudah terkenal dan mapan, konsumen seolah sudah menjadi percaya, terutama dari segi kualitas produk. Jika konsumen mendengar produk dengan nama merek terkenal dan mapan, konsumen tidak perlu meragukanya. Konsumen hanya perlu memilih produk dengan spesifikasi yang besar atau kecil, warna, harga, bentuk, kemasan, fasilitas produk dan produk pesaing lain juga menjadi pertimbangan konsumen dalam memutuskan pembelian produk.7 Merek yang digunakan harus senantiasa mengikuti aturan yang berlaku atau arahan perusahaan yang berkenan dengan kampanye sebagai bentuk keta atan kepada ulil amri, sebagaimana dalam QS. Luqman;6 : 4 Nina Andriani dan Bebby Karina, Analisis Strategi Merek dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian pada J CO Donuts dan Cofee Cabang Cambridge City Square Medan, 2003, hlm.2. 5 Ibid, hlm. 10. 6 Dessy Amelia, Pengaruh Citra Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada Ramai Swalayan Peterongan Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Semarang, hlm.5. 7 Danang Sunyoto, Studi Kelayakan Bisni, CAPS (Center of Academi Publishing Service): Yogyakarta, 2014, hlm. 59-60.

3 Artinya: dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan Perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.8 Pihak perusahaan hukumnya wajib menjaga citra produk melaui merek.contoh sepeda motor merek Honda, produsen Honda selalu melakukan inovasi produk dengan varian-varianya.hal ini dilakukan agar konsumen atau pelanggan tetap loyal sekaligus menjaga citra merek Honda. Sepeda motor merek Honda dikenal oleh Masyarakat antara lain irit BBM, inovatif, kualitas baik, jarang komplain kerusakan mesin, dan sebagainya.9 PT Astra Honda Motor semakin kukuh memegang tahta penguasaa pasar sepeda motor nasional. Presentase penguasaaanya bahkan semakin tingggi, mencapai 70,5% pada September 2015 dengan penjualan sebanyak 425.458 unit. Inilah penguasaan bulanan tertinggi kedua setelah April 2015 lalu sempat menyentuh angka market share 70,7% dengan penjualan 371.011 unit. Penerimaan positif terhadap dua model terbaru menjadi satu faktor pendorongnya. Di Pati sendiri target penjualan terus dilakukan demi menguasai pangsa pasar di pati dan sekitarnya, di Astra Honda Motor Cabang Pati telah mempunyai target untuk setiap tim dalam penjualan produk Astra Honda Motor, dimana Astra Honda Motor Cabang Pati mempunyai sebanyak 5 tim, adapun rincianya yakni: Tabel 1.1 8 Departemen Agama RI, Al- Aliyy Al-Qur an dan Terjemahanya, Diponegoro, CV. Penerbit Diponegoro, 2007, hlm. 65. 9 Danang Sunyoto, Op.Cit, hlm. 65.

4 Rata-rata Jumlah Penjualan Perbulan pada Astra Honda Motor Cabang Pati No. Keterangan (Jumlah Rincian Perhitungan Rata-Rata 5 Tim @10org Jumlah Rata-Rata Jumlah Penjualan Perbulan Tim 1 1 Tim 2 2 Tim 3 3 Tim 4 4 Tim 5 5 6 Rata-rata jumlah penjualan perbulan 470unit/bulan Sumber: Asta Honda Motor Cabang Pati Merek yang berhasil memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan keuntungan lebih banyak lagi bila perusahaan memanfaatkan merek tersebut. Bagi perusahaan, merek bisa menjadi semakin bernilai karena dapat memanfaatkanya untuk membangun kepercayaan dalam menentukan suatu produk. Disisi lain, setiap perusahaan mempunyai citra di masyarakat. Nama baik perusahaan mempunyai kesan yang diperoleh melalui pengetahun dan pengalaman seseorang tentang suatu hal. Bagi perusahaan, citra diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan.

5 Persepsi masyarakat tentang perusahaan didasari pada apa yang mereka ketahui atau mereka kira tentang perusahaan yang bersangkutan, citra perusahaan yang baik dimaksudkan agar perusahaan dapat tetap hidup dan meningkat kreativitasnya, bahkan memberikan manfaat lebih bagi orang lain. Perusahaan mempunyai tujuan dan sekaligus merupakan reputasi prestasi yang hendak dicapai.10 Pentingnya reputasi dikarenakan nama baik perusahaan dapat memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk berkomunikasi dan mencapai tujuan secara efektif, sedangkan citra negatmif sebaliknya. Citra positif dapat digunakan sebagai pelindung terhadap kesalahan kecil, kualitas teknis atau fungsional sedangkan citra negatif dapat memperbesar kesalahan tersebut. Citra menggambarkan pengalaman dan harapan konsumen atas kualitas pelayanan perusahaan dan citra mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen dan dampak internal, dimana citra perusahaan yang kurang jelas dan nyata dapat mempengaruhi sikap karyawan.11 Tingkat citra perusahaan dari mayarakat entah itu baik atau buruk dapat mempengaruhi pemasyaran produk perusahaan itu sendiri. Citra perusahaan dapat memberi kecenderungan terhadap keputusan pembelian. Bagaimana masyarakat menilai kualitas penjualan dengan sikap, kepribadian karyawan dalam berinteraksi dengan pengguna maupun konsumen. Seingga hal tersebut mampu mempengaruhi faktor keputusan pembelian. Pengambilan keputusan konsumen, yaitu pemahaman dan evaluasi informasi merek, bagaimana pertimbangan alternative merek bisa disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, dan juga keputusan terhadap merek. Setiap saat, konsumen melakukan berbagai macam keputusan tentang pencarian, pembelian, penggunaan beragam produk merek untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.12 10 Marjuki dan Adil Fadilah, Pengaruh Tenaga Penjualan dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian(Studi kasus Pada PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor),hlm. 60. 11 Ibid. 12 Ekawati Rahayu Ningsih, Perilaku Konsumen, Nora Media Kampus, Kudus, 2013, hlm. 149.

6 Kloter mengungkapkan keputusan pembelian adalah tindakan nyata yang terdiri dari beberapa tindakan meliputi keputusan mengenai jenis produk, merek, harga, kualitas, waktu pembelian, dan cara pembayaran. 13 Ujang Sumarwan dalam bukunya Ekawati Rahayu Ningsih juga mendefinisikan suatu keputusan konsumen sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.14 Dari latar belakang diatas peneliti mengambil judul Pengaruh Citra Merek dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus pada Astra Honda Motor Cabang Pati). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Adakah pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen pada Astra Honda Motor Cabang Pati? 2. Adakah pengaruh citra perusahaanterhadap keputusan pembelian konsumen pada Astra Honda Motor Cabang Pati? 3. Adakah pengaruh citra merek dan citra perusahaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Astra Honda Motor Cabang Pati? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pemlihan judul dan bertitik tolak dari rumusan masalah yang telah digunakan, maka tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen pada Astra Honda Motor Cabang Pati. 2. Untuk mengetahui pengaruh citra perusahaan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Astra Honda Motor Cabang Pati. 13 Nina Andriani dan Bebby Karina, Analisis Strategi Merek dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian pada J CO Donuts dan Cofee Cabang Cambridge City Square Medan, 2003, hlm.5. 14 Ekawati Rahayu Ningsih, Op. Cit, hlm. 150.

7 3. Untuk mengetahuipengaruh citra merek dan citra perusahaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Astra Honda Motor Cabang Pati. D. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan memiliki manfaat yang sangat besar khususnya memperkaya khazanah keilmuan dan diharapkan dapat memberikan sumbangan sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam penerapan ilmu metode penelitian, khususnya mengenai gambaran tentang adanya pengaruh citra merek, citra perusahaan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Astra Honda Motor dan hasil penelitian yang telah ada dapat digunakan sebagai acuan dasar dan sumber ilmu yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. 2. Manfaat Praktis Dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ini diharapkan bagi perusahaan untuk memberikan pertimbangan dan masukan mengenai konsep pemasaran, khususnya pada citra merek dan citra perusahaan dalam mempertahankan konsumenya. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang akan digunakan dala penelitian ini adalah sebagai berikut, yang pertama menjelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Kedua Landasan Teori, Dalam bab ini berisi tinjauan teori yang dibutuhkan dalam menunjang penelitian dan konsep yang relevan untuk membahas permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini dan tinjauan atas penelitian sebelumnya.

8 Ketiga Metode Penelitian, Berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, populasi dan sampel, tata variabel penelitian, definisi oprasional, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, uji asumsi klasik dan analisis data. Bab empat ini menjelaskan tentang Hasil Penelitian Dan Pembahasan, bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian gambaran umum responden, penyajian data hasil penelitian, analisis data serta pembahasan. Terakhir yaitu Penutup, bab terakhir ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian serupa di masa yang akan dating.