OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

dokumen-dokumen yang mirip
2015, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG SITUS WEB (WEBSITE) EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8/POJK.04/2015 TENTANG SITUS WEB EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

2 Salah satu pemanfaatan teknologi internet sebagai media penyampaian informasi adalah dengan memanfaatkan Situs Web (website). Hal ini mengingat Situ

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA. BAB I KETENTUAN UMUM

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAH

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3.

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /POJK.04/2014 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara R

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

-2- yang melaksanakan fungsi pengelolaan obligasi Pemerintah Daerah yang berbeda dengan Emiten korporasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyusunan

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/20.. TENTANG LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

2 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.04/2014 TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /POJK. /2015 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERUBAHAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH PERUSAHAAN TERBUKA

-2- dengan tetap mengedepankan kualitas keterbukaan informasi, beberapa penyederhanaan terutama informasi yang sifatnya historis diperlukan dengan tuj

-2- dengan tetap mengedepankan kualitas keterbukaan informasi, beberapa penyederhanaan terutama informasi yang sifatnya historis diperlukan dengan tuj

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32/POJK.04/2014 TENTANG

2 Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham. Dengan mempertimbangkan adanya perkembangan industri Pasar Modal dan tuntutan pemangku kepentingan atas pelak

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.04/2014 TENTANG SEKRETARIS PERUSAHAAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2014 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.04/2014 TENTANG SEKRETARIS PERUSAHAAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG DOKUMEN PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2015 TENTANG PENAWARAN TENDER SUKARELA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /POJK.04/2015 TENTANG LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /POJK. /2015

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK. BAB I KETENTUAN U

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pa

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Kewajiban pelaporan, baik secara berkala maupun insidentil Kewajiban melakukan keterbukaan informasi dalam rangka aksi korporasi

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI. BAB I KETENTUAN

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36/POJK.04/2014 TENTANG PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK..../20... TENTANG SITUS WEB EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik bagi Emiten dan Perusahaan Publik terutama Prinsip Keterbukaan; b. bahwa dalam rangka mengakomodir kebutuhan pemegang saham serta pemangku kepentingan atas akses informasi Emiten atau Perusahaan Publik yang cepat dan aktual; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik. Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756); 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5253); MEMUTUSKAN

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG SITUS WEB EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Situs Web adalah kumpulan halaman web yang memuat informasi atau data yang dapat diakses melalui suatu sistem jaringan internet. Pasal 2 (1) Emiten atau Perusahaan Publik harus menerapkan Prinsip Keterbukaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. (2) Prinsip Keterbukaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di antaranya diterapkan melalui pengungkapan informasi pada Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik. Pasal 3 (1) Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik dibuat dengan memperhatikan etika, estetika, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Situs Web sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki alamat yang mencerminkan identitas Emiten atau Perusahaan Publik. Pasal 4 (1) Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyajikan informasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing paling kurang bahasa Inggris. (2) Informasi yang disajikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memuat informasi yang sama. (3) Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, bahasa yang digunakan sebagai acuan adalah bahasa Indonesia. BAB II

-3- BAB II INFORMASI YANG DIMUAT DALAM SITUS WEB Pasal 5 (1) Situs Web memuat informasi publik yang aktual dan terperbaharui. (2) Informasi publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disajikan dengan benar dan tidak menyesatkan mengenai keadaan Emiten atau Perusahaan Publik. (3) Informasi publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disajikan secara jelas sehingga mudah dipahami. (4) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diakses setiap saat oleh semua pihak. Pasal 6 Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik paling kurang memuat: a. informasi umum Emiten atau Perusahaan Publik; b. informasi bagi investor; c. informasi tata kelola perusahaan; dan d. informasi tanggung jawab sosial perusahaan. Pasal 7 Informasi umum Emiten atau Perusahaan Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a paling kurang memuat: a. riwayat singkat Emiten atau Perusahaan Publik; b. struktur organisasi Emiten atau Perusahaan Publik; c. struktur kepemilikan dan grup Emiten atau Perusahaan Publik, meliputi: 1. uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya; 2. informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram; dan 3. nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham

-4- saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada); d. profil Direksi, Dewan Komisaris, komite, dan sekretaris perusahaan; e. nama, alamat, dan kontak Emiten atau Perusahaan Publik; f. nama, alamat, dan kontak lembaga dan/ atau profesi penunjang pasar modal; g. dokumen legal Emiten atau Perusahaan Publik; h. Prospektus Penawaran Umum yang dilakukan oleh Emiten dan Pernyataan Pendaftaran oleh Perusahaan Publik ; dan i. Prospektus Ringkas Penawaran Umum yang dilakukan oleh Emiten. Pasal 8 Informasi bagi investor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b paling kurang memuat: a. laporan tahunan, untuk periode 5 (lima) tahun buku terakhir; b. informasi keuangan, paling kurang meliputi: 1. laporan keuangan tahunan, untuk periode 5 (lima) tahun buku terakhir; 2. laporan keuangan tengah tahunan, untuk periode 5 (lima) tahun buku terakhir; dan 3. ikhtisar data keuangan penting, dalam bentuk perbandingan untuk 5 (lima) tahun buku terakhir; c. informasi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), paling kurang meliputi: 1. pengumuman dan pemanggilan; 2. bahan mata acara; 3. riwayat hidup calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris apabila terdapat mata acara pengangkatan atau penggantian anggota Direksi dan Dewan Komisaris; dan 4. ringkasan pelaksanaan RUPS; d. informasi saham; e. informasi dividen; f. materi untuk investor, media, publik, dan/ atau analis; g. informasi apabila Emiten atau Perusahaan Publik melakukan aksi korporasi, antara lain: 1. Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transakasi Tertentu; 2. Transaksi

-5-2. Transaksi Material dan perubahan Kegiatan Usaha Utama; 3. Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha; 4. Pengambilalihan Perusahaan Terbuka; 5. Kuasi Reorganisasi; 6. Pembelian Kembali saham yang dikeluarkan; 7. Pembagian Saham Bonus; dan 8. Pernyataan Penawaran Tender; h. informasi mengenai fakta material; i. informasi mengenai Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/ atau Sukuk; dan j. informasi mengenai Emiten atau Perusahaan Publik yang dimohonkan pernyataan pailit. Pasal 9 (1) Informasi tata kelola perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf c paling kurang memuat: a. pedoman kerja Direksi dan Dewan Komisaris; b. kode etik; c. pedoman kerja komite; d. informasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Audit; e. uraian prosedur Nominasi dan Remunerasi apabila tidak dibentuk Komite Nominasi dan Remunerasi; dan f. kebijakan manajemen risiko. (2) Selain memuat informasi tata kelola perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik dapat memuat informasi tata kelola perusahaan lainnya, antara lain: a. mekanisme sistem pelaporan pelanggaran; b. kebijakan anti korupsi; c. kebijakan terkait seleksi pemasok dan hak kreditur; dan d. kebijakan dalam peningkatan kemampuan vendor. (3) Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik belum memiliki kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan mengenai alasan belum dimilikinya kebijakan dimaksud. Pasal 10

-6- Pasal 10 (1) Informasi tanggung jawab sosial perusahaan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf d paling kurang memuat kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik. (2) Kebijakan, jenis program, dan biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terkait aspek: a. lingkungan hidup; b. praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja; c. pengembangan sosial dan kemasyarakatan; dan d. tanggung jawab produk dan/ atau layanan. BAB III KETENTUAN SANKSI Pasal 11 Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan berwenang mengenakan sanksi administratif terhadap setiap pelanggaran ketentuan peraturan ini, termasuk pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut. BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 12 Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini, Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini. BAB V

-7- BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Ketentuan dalam peraturan perundang-undangan lain tetap berlaku bagi Emiten atau Perusahaan Publik sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini. Pasal 14 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di... pada tanggal... KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, MULIAMAN DARMANSYAH HADAD LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN... NOMOR...

-8- PENJELASAN ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK..../20... TENTANG SITUS WEB EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK I. UMUM Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal mengatur mengenai keterbukaan informasi dan kewajiban pelaporan bagi Emiten dan Perusahaan Publik. Undang-undang tersebut mendefinisikan Prinsip Keterbukaan sebagai suatu pedoman umum yang mewajibkan Emiten dan Perusahaan Publik atau Pihak lain yang disebutkan agar mengungkapkan informasi kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh Informasi Material mengenai usaha atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap Efek dimaksud dan atau harga dari Efek tersebut. keterbukaan dan transparansi informasi erat kaitannya dengan media untuk menyampaikan informasi tersebut. Media keterbukaan informasi yang baik harus dapat memberikan kesetaraan (siapapun penggunanya) serta efektifitas waktu bagi penggunanya dalam mengakses setiap informasi. Dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat luas, praktiknya perusahaan dapat menggunakan berbagai macam media massa, seperti media cetak (misal: majalah atau surat kabar) dan media elektronik (misal: radio, televisi, atau website perusahaan). Dengan teknologi informasi saat ini yang telah berkembang dengan sangat cepat, maka memungkinkan setiap individu dapat mengakses informasi apapun, kapanpun, dan dimanapun dia berada. Salah satu contoh teknologi informasi dimaksud adalah teknologi internet. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi dan teknologi internet adalah dengan adanya Situs Web (website). Website perusahaan merupakan media yang paling mudah diakses oleh masyarakat dengan biaya yang tidak mahal, dan dapat menjadi media komunikasi yang sangat efektif. Oleh karena

-9- karena itu, tidaklah mengherankan jika pada saat ini website Emiten atau Perusahaan Publik telah menjadi salah satu sumber informasi yang paling sering digunakan oleh para pengguna (user), seperti nasabah, masyarakat, konsumen, investor/ pemegang saham, pemerintah, serta pemangku kepentingan lainnya. Namun demikian, yang paling penting adalah dengan adanya peran website diharapkan Emiten atau Perusahaan Publik dapat menerapkan Prinsip Keterbukaan seperti yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Pasar Modal, serta meningkatkan pelaksanaan good corporate governance, sehingga dapat lebih menumbuhkan kepercayaan dari pemegang saham terhadap Emiten atau Perusahaan Publik. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Ayat (1) Prinsip Keterbukaan merupakan satu di antara prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Prinsip Keterbukaan yang dimaksud sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-undang Pasar Modal. Ayat (2) Penerapan Prinsip Keterbukaan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain melalui Situs Web, media cetak, dan/ atau media elektronik lainnya. Pasal 3 Ayat (1) Ayat (2) Identitas perusahaan dimaksudkan agar mudah untuk dikenali pengguna, misalnya berupa nama Emiten atau Perusahaan Publik atau merek produk yang dihasilkan Emiten atau Perusahaan Publik tersebut. Pasal 4 Ayat (1) Cukup jelas

-10- Ayat (2) Ayat (3) Pasal 5 Ayat (1) Informasi publik merupakan informasi yang harus terbuka untuk umum. Pembaharuan informasi tersebut juga meliputi perubahan informasi yang harus diungkapkan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundang-Undangan di bidang Pasar Modal lainnya, misalnya terkait mengenai Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham, Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, dan Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumukan kepada Publik. Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Pasal 6 Huruf a Informasi umum yang dimaksud yakni informasi dasar yang menggambarkan identitas Emiten atau Perusahaan Publik secara umum. Huruf b Huruf c Huruf d Pasal 7

-11- Pasal 7 Huruf a Riwayat singkat Emiten atau Perusahaan Publik antara lain meliputi sejarah pendirian, visi dan misi, kegiatan usaha menurut anggaran dasar terakhir, dan jenis produk yang dihasilkan. Huruf b Struktur organisasi disajikan dalam bentuk bagan paling kurang sampai dengan 1 (satu) tingkat di bawah Direksi dan Dewan Komisaris, termasuk komite dan sekretaris perusahaan, disertai dengan nama dan jabatan. Huruf c Angka 1 Angka 2 Angka 3 Huruf d Informasi profil Direksi, Dewan Komisaris, komite dan sekretaris perusahaan antara lain meliputi: 1. foto; 2. nama; 3. riwayat jabatan, termasuk rangkap jabatan; 4. riwayat pendidikan; dan 5. hubungan afiliasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada). Huruf e Informasi kontak Emiten atau Perusahaan Publik antara lain meliputi nomor telepon, nomor faksimile, dan, alamat surat elektronik (e-mail) yang dapat dihubungi. Huruf f Huruf g Informasi

-12- Informasi dokumen legal Emiten atau Perusahaan Publik seperti anggaran dasar/ anggaran rumah tangga, Surat Izin Usaha Perusahaan, dan Tanda Daftar Perusahaan. Huruf h Dalam hal prospektus Penawaran Umum obligasi, yang dimuat adalah obligasi yang masih beredar (outstanding). Huruf i Prospektus Ringkas dimaksud adalah yang dimuat di dalam surat kabar, apabila Emiten akan melakukan Penawaran Umum. Pasal 8 Huruf a Huruf b Angka 1 Angka 2 Angka 3 Huruf c Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4 Huruf d Informasi saham dimaksud antara lain meliputi: 1. jumlah saham beredar; 2. kapitalisasi pasar; 3. harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan; 4. volume perdagangan; 5. pemecahan saham (stock split) (jika ada); 6. penggabungan

-13-6. penggabungan saham (reverse stock) (jika ada); 7. saham bonus (jika ada); dan 8. penurunan nilai nominal saham. Huruf e Informasi dividen antara lain kebijakan dan riwayat dividen sejak efektifnya pernyataan pendaftaran penawaran umum. Huruf f Huruf g Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4 Angka 5 Angka 6 Angka 7 Angka 8 Huruf h Huruf i Huruf j Pasal 9 Ayat (1) Huruf a Huruf b Cukup jelas

-14- Huruf c Huruf d Huruf e Huruf f Ayat (2) Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d Ayat (3) Pasal 10 Ayat (1) Ayat (2) Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d Pasal 11 Pasal 12 Ayat (1)

-15- Ayat (1) Peraturan perundang-undangan lain yang dimaksud seperti Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Kementerian yang terkait. Ayat (2) Pasal 13 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR...