BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi berperan penting dalam

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bimbingan kepada dosen pembimbing tugas akhir, kartu konsultasi digunakan

PENDAHULUAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

Hanif Fakhrurroja, MT

Pengembangan Sistem Informasi

Hanif Fakhrurroja, MT

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK )

Pengembangan Sistem Informasi

PENGENALAN ANDROID AHMAD ZAINUDIN. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

DAFTAR TABEL Tabel 4. 1 Tabel 4. 2 Tabel 4. 3

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumber daya alam, budaya,

BAB1. PENDAHULUAN Siklus hidup sistem (SLC) SDLC Systems Development Life Cycle Siklus Hidup Pengembangan Sistem Systems Life Cycle

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut (Herlambang, 2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Tugas Softskill. Universitas Gundarma. : Sistem Informasi Manajemen. : Waldhi Supriono NPM : Kelas : 2 DB 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Andorid mereka. Awalnya, Google Inc. Membeli Android Inc.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa studi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Android adalah sistem operasi berbasisi java yang berjalan pada kernel 2.6 Linux.

Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

BAB II LANDASAN TEORI. pembelian dilakukan dengan mengubah bentuk barang. 2003). Menurut Soemarso S.R (1994) kegiatan pembelian dalam perusahaan

chapter 7 Integrating quality activities in the project life cycle Empat model proses pengembangan perangkat lunak akan dibahas dalam bagian ini:

BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM

PERTEMUAN 2 METODE PENGEMBANGAN SISTEM

PERTEMUAN 2 METODE PENGEMBANGAN SISTEM

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

A Layered Technology

Ratna Wardani. Department of Electronic Engineering Yogyakarta State University

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development

BAB II LANDASAN TEORI. tenaga kerja pada perusahaan, fokus yang dipelajari MSDM ini hanya masalah yang. berhubungan dengan tenaga kerja manusia saja.

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Review of Process Model. SE 3773 Manajemen Proyek Teknologi Informasi *Imelda Atastina*

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Pendekatan-Pendekatan Pengembangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Metodologi pengembangan sistem METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DIAN PALUPI RINI, M.KOM 1

SOFTWARE PROCESS MODEL

PROSES DESAIN. 1. Metodologi Pengembangan Sistem

BAB II LANDASAN TEORI

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC)

BAB I PENDAHULUAN. cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada para

Metode-Metode Pengembangan Desain Aplikasi

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODEL PENGEMBANGAN SISTEM

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. masuk ke universitas di Amerika atau negara-negara lain di dunia. Ujian ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Laboratorium klinik kesehatan adalah salah satu perusahaan yang bergerak

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. pesat, banyak dari perusahaan dan instansi pemerintahan yang berlomba lomba

Pengembangan Sistem Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktanya, jalan-jalan besar kota Jakarta khususnya di wilayah Jakarta Barat

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN PERANCANGAN KAMUS GEOGRAFI BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Fitriana Nurhadi

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Judul Platform Deskripsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian Sistem Penjadwalan Kereta Api dengan Genetic Algorithm :

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

METODE DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan

SDLC SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE. Materi ke-2. Pengembangan Sistem Informasi 5KA28 // 4KA14

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Fitnes adalah kegiatan olahraga pembentukan otot-otot tubuh/fisik yang

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN SIKLUS HIDUP SISTEM. Tahap-tahap Siklus Hidup. Pengelolaan Siklus Hidup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mutlak. IM berbeda dengan dari cara penggunaannya, IM bisa dikelompokkan

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Perhitungan Penjualan PT Panca Patriot Prima

Pertemuan 2 SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)

BAB II PENDAHULUAN. Penialaian dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Assessment yang

BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aplikasi Perancangan Design Undangan, Invitation Card, Souvenir Berbasis

bahasa pemrograman, yaitu language software, yang dapat berbentuk assembler, compiler maupun interpreter. Jadi language software merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berbasis komputer antara lain mencakup Hardware (Perangkat Keras),

REKAYASA PERANGKAT LUNAK I

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Salesman Menurut Rahardjo (2011), salesman merupakan kepribadian yang pandai mempengaruhi orang lain dengan kata lain salesman harus mampu menggerakan pelanggan untuk setuju membeli produk/jasa yang ditwarkannya. Seorang salesman juga memiliki tugas dan kewajiban dalam menawarkan barang kepada pelanggan, melakukan proses penagihan hutang dan melakukan sales order (pemesanan) kepada perusahaan yang berarti salesman sebagai perantara pemesanan barang. Sedangkan menurut Kartajaya (2006), salesman memiliki tiga aktivitas yaitu Spreading, Coverage, dan Penetration. Berikut adalah penjelasan dari tiga aktivitas salesman: 1. Spreading Aktivitas spreading adalah kegiatan suatu salesman untuk memperluas wilayah penjualan dengan mendirikan kantor cabang baru. 2. Coverage Setelah aktivitas spreading dilakukan maka seorang salesman harus memaksimalkan jangkauan kantor cabang dalam menggarap pasar di wilayahnya dengan cara menemui satu per satu calon pelanggannya. 3. Penetration Aktivitas penetration merupakan aktivitas terakhir yang harus dilakukan seorang salesman. Aktivitas penetration adalah kegiatan untuk mendorong pelanggan yang telah ada untuk membeli produk lebih banyak atau 9

10 melakukan pendekatan kembali dengan prospek yang tidak jadi melakukan aktualisasi pembelian. 2.2 Sales Order Sales order atau pesanan penjualan merupakan daftar pesanan dari pelanggan yang dicatat dan disimpan. Sales order pada penelitian tugas akhir ini dilakukan oleh salesman. Jadi salesman akan mencatat sales order dari pelanggan yang kemudian dikirimkan kepada admin perusahaan. Menurut Hall dan Singleton (2007), dimulainya proses penjualan pada bagian penjualan ketika ada penerimaan pesanan pelanggan yang menunjukkan jenis dan kuantitas barang yang diminta. Sedangkan dalam penelitian tugas akhir ini tidak hanya jenis dan kuantitas barang yang diminta saja, tetapi mencangkup pencatatan nama pelanggan, alamat, nama barang, jumlah barang yang diorder, harga barang, diskon per barang, dan keterangan pesanan. 2.3 Operasional Menurut Widjono (2007), operasional merupakan batasan pengertian yang dijadikan acuan atau pedoman untuk melakukan suatu kegiatan/pekerjaan. Dengan kata lain maksud dari pengertian diatas dapat didefinisikan kerja, karena dijadikan pedoman untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu. Adapun ciri-ciri dari definisi operasional adalah sebagai berikut: 1. Mengacu pada target pekerjaan yang ingin dicapai. 2. Operasional bersifat tindakan atau pelaksanaan suatu kegiatan. 3. Berisikan pembatasan konsep, waktu, dan tempat.

11 2.4 Android Menurut Hidayat (2011) android merupakan sistem operasi untuk perangkat mobile yang pengembangannya dipimpin oleh Google. Android dibeli oleh Google pada tahun 2005, sebelumnya Android dikembangkan oleh Android Inc. Sistem operasi Android ini bersifat open source yang dikembangkan berdasarkan kernel Linux. Penggunaan android dipilih karena dapat memudahkan dalam menjalankan aktivitas operasional salesman, karena dapat dibawa kemana saja. Menurut Nazruddin H (2014) android merupakan platform mobile masa depan pertama yang melingkupi tiga hal yaitu lengkap, terbuka, dan bebas. Berikut adalah penjelasan dari ketiga hal tersebut: 1. Lengkap (Complete Platform) Para designer dapat melakukan pendekatan yang komprehensif ketika mereka sedang mengembangkan platform android. Android juga merupakan sistem operasi yang aman dan banyak menyediakan tools dalam membangun software dan memungkinkan untuk peluang pengembangan aplikasi. 2. Terbuka (Open Source Platform) Platform android disediakan melalui lisensi open source. Pengembangan dapat dengan bebas untuk mengembangkan aplikasi. 3. Bebas (Free Platform) Android adalah platform/aplikasi yang bebas untuk develop. Pengembngan platform android tidak dipungut biaya royalti atau tidak ada lisensi, tidak ada biaya keanggotaan, tidak ada kontrak yang diperlukan,

12 tidak diperlukan biaya pengujian, aplikasi android dapat didistribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk apapun. Arsitektur android secara garis besar dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut (Nazruddin H, 2014): 1. Applications dan Widgets Merupakan layer dimana seseorang bisa berhubungan dengan aplikasi saja, dimana biasanya seseorang download aplikasi kemudian melakukan instlasi dan menjalankan aplikasi tersebut. Semua aplikasi dituliskan menggunakan bahasa pemrograman Java. 2. Applications Frameworks Layer yang dimana para pembuat aplikasi melakukan pengembangan atau pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi android, maksudnya adalah android menawarkan kepada pengembang atau pemberi kemampuan kepada pengembang untuk dapat membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang juga bebas untuk dapat mengakses perangkat keras, akses informasi resource, menjalankan service background, mengatur alarm, dan pengembang juga memiliki akses penuh menuju API framework. 3. Libraries Sebuah layer dimana fitur-fitur android berada dan biasanya para pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya. 4. Android Run Time Sebuah layer yang membuat aplikasi android dapat dijalankan dimana dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux. Android Run Time

13 ini dibagi menjadi dua, yaitu Core Libraries (dibangun dalam bahasa Java) dan Dalvik Virtual Machine (virtual mesin berbasis register). 5. Linux Kernel Layer yang dinaba inti dari operating system dari android itu berada yang berisikan file-file sistem yang mengatur sitem processing, memory, resource, drivers, dan sistem-sisten operasi android lainnya. 2.5 Sistem Informasi Untuk memahami pengertian sistem informasi harus dilihat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi. Menurut Fatta (2007), data sendiri merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Jadi sistem informasi adalah suatu data yang telah diolah menjadi sebuah informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan pada perencanaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsitem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada proses saat ini atau untuk proses yang akan datang. Konsep sistem informasi meliputi input-processing, output, yang dapat dilihat pada gambar berikut (Fatta, 2007): Input Data Pemrosesan Output Data Gambar 2.1 Konsep Sistem Informasi

14 Menurut (Fatta, 2007), sistem informasi berbasis komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut: a. Perangkat keras Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukan data, memproses data, dan keluaran data. b. Perangkat lunak Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer. c. Database Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi. d. Telekomunikasi Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif. e. Manusia Manusia, yaitu personal dari sistem informasi meliputi manajer, analis, programmer, dan operator, serta bertanggungjawab terhadap perawatan sistem. 2.6 Operating System (Sistem Operasi) Sistem operasi menurut Pangera (2005) merupakan penghubung atau perantara antara pengguna mesin dengan perangkat keras yang dimiliki mesin tersebut. Dengan kata lain sistem operasi adalah pengelola seluruh sumber daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan ke

15 pemakai sehingga memudahkan dan menyamankan pengguna serta pemanfaatan sember daya sistem komputer. Sebelum ada sistem operasi, orang hanya menggunakan komputer dengan menggunakan sinyal analog dan sinyal digital. Microsoft Windows XP, Windows Vista, Linux, MacOS, dan Androis merupakan salah satu sistem operasi yang ada saat ini. Menurut (Valen, 2009) tugas sistem operasi adalah melakukan manajemen global terhadap perangkat keras, mengatur jalannya software aplikasi, dan memberikan layanan-layanan dasar untuk software aplikasi yang dijalankan. Layanan-layanan ini berupa akses ke hard disk, manajemen memori, schedulling task (tugas-tugas yang sudah dijadwalkan pada PC), dan antarmuka pengguna (tampilan dalam komputer). 2.7 Pengembangan Sistem Menurut McLeod Jr dan Schell (2009) para pengembang sistem menerapkan pendekatan sistem ketika memecahkan masalah. Sedangkan menurut Kusrini dan Koniyo (2007) pengembangan sistem merupakan metode, prosedur, konsep, aturan yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi atau pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan sistem. Jadi pengembangan sistem digunakan untuk memecahkan permasalahan dengan mengikuti konsep dan aturan yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi. Sedangkan pendekatan sistem terdiri dari atas tiga tahapan kerja, yaitu: persiapan, definisi, dan solusi. Ketika diterapkan pada masalah pengembangan sistem, pendekatan sistem ini disebut dengan siklus hidup pengembangan sistem (System Life Cycle Development-SDLC). SDLC merupakan sebuah metodologi dalam pembangunan atau pengembangan sistem serta memberikan kerangka kerja

16 yang konsisten terhadap tujuan yang diinginkan dalam pembangunan dan pengembangan sistem (Marimin dkk, 2006). Ada beberapa model SDLC, berikut penjabarannya: 2.7.1 Prototyping Model Menurut McLeod Jr dan Schell (2009) prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang teleh selesai. Prototyping sendiri merupakan proses pembuatan prototipe. Terdapat dua jenis protoyipe, yaitu prototipe evolusioner dan prototipe persyaratan. Keuntungan dalam menggunakan model prototipe ini memungkinkan untuk memangkas biaya pengembangan dan meningkatkan kepuasan pengguna atas sistem yang telah diserahkan. 2.7.2 Rapid Application Development (RAD) Rapid Application Development (RAD) atau bisa disebut juga dengan pengembangan aplikasi cepat. RAD merupakan kumpulan strategi, metodologi, dan alat terintegrasi yang terdapat di dalam suatu keranggka kerja yang disebut dengan rekayasa informasi (McLeod Jr dan Schell, 2009). RAD membutuhkan empat unsur penting yaitu manajemen, orangm teknologi, dan alat. 2.7.3 Spiral Model Spiral model ini mengadaptasi dua model perangkat lunak yaitu prototyping model dengan pengulangannya dan waterfall model dengan pengendalian dan sistematikanya. Setiap untai pada Spiral mempresentasikan fase proses perangkat lunak, yang dimana untai pertama mengenai kelayakan sistem,

17 untai berikutnya mengenai definisi persyaratan sistem, dan untai selanjutnya dengan perancangan sistem, demikianlah seterusnya (Sommerville, 2003). Setiap untai pada spiral dibagi menjadi empat sektor, yaitu penentuan tujuan; penilian danpengurangan risiko; pengembangan dan validasi; dan perencanaan. Spiral model ini mempertimbangkan risiko secara eksplisit. 2.7.4 Pengembangan Berfase Menurut Menurut McLeod Jr dan Schell (2009) pengembangan berfase adalah suatu pendekatan bagi pengembangan sistem informasi yang terdiri dari enam tahap yaitu: investigasi awal, analisis, desain, konstruksi awal, konstruksi akhir, serta pengujian dan pemasangan sistem. 2.7.5 Extreme Programming Menurut Siswoutomo (2006) extreme programming adalah sebuah metodologi pembangunan aplikasi yang sangat cocok diterapkan untuk jumlah pengembangan yang terbatas. Dengan kata lain extreme programming adalah sebuah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang mencoba meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas dari sebuah proyek pengembangan perangkat lunak dengan mengkombinasikan berbagai ide sederhana. 2.7.6 Waterfall Model Menurut Sommerville (2003), pendekatan air terjun adalah kegiatan yang merepresentasikan sebagai fase proses yang berbeda seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian, dan seterusnya. Atau model waterfall ini menwarkan pembuatan perangkat lunak secara lebih nyata dengan tahapan Requirements (analisis sistem) dan Analysis

18 (analisis kebutuhan sistem), Design (perancangan), Coding (implementasi), Testing (uji coba sistem) dan Maintenance (pemeliharaan). Berikut adalah gambar 2.2 dari model waterfall: Analisa Kebutuhan Sistem Perancangan Pengkodean Pengujian Pemeliharaan Gambar 2.2 System Development Life Cycle (SDLC) Model Waterfall Sumber: (Cahyono, 2013) Berikut adalah penjelasan tahapan model waterfall (Pressman,2007): a. Analisa Kebutuhan Sistem Proses pengumpulan kebutuhan piranti lunak atau sistem. Analisa kebutuhan sistem ini untuk memahami dasar dari program yang akan dibuat, untuk mengetahui ruang lingkup informasi, fungsi-fungsi yang dibutuhkan, kemampuan kinerja yang ingin dihasilkan dan perancangan antarmuka pemakai piranti lunak tersebut.

19 b. Perancangan Setelah menganalisa kebutuhan sistem tahap selanjutnya adalah tahap perancangan. perancangan piranti lunak ini merupakan proses bertahap yang memfokuskan pada empat bagian penting, yaitu: Struktur data, arsitektur piranti lunak, detil prosedur, dan karakteristik antar muka pemakai. c. Pengkodean Pengkodean piranti lunak merupakan proses penulisan bahasa pemrograman agar piranti lunak tersebut dapat dijalankan oleh mesin atau tahap sebelumnya (tahap perancangan) akan diterjemahkan ke dalam suatu bentuk atau bahasa yang dapat dibaca dan diterjemahkan oleh komputer untuk dapat diolah. d. Pengujian Proses ini berguna untuk menguji kode program yang telah dibuat dengan memfokuskan pada bagian dalam piranti lunak. Tujuan pengujian ini berguna untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah diuji dan memastikan juga bahwa input yang digunakan akan menghasilkan output yang sesuai dan dapat digunakan oleh pengguna. e. Pemeliharaan Proses pemeliharaan ini dilakukan setelah piranti lunak telah digunakan oleh pengguna atau pelanggan. Proses pemeliharaan ini dilakukan jika terdapat kesalahan, oleh karena itu piranti lunak harus disesuaikan lagi untuk menampung perubahan kebutuhan yang diinginkan pengguna. Setelah penjabaran mengenai beberapa model SDLC, maka pada penelitian tugas akhir ini menggunakan model SDLC waterfall. Model SDLC

20 waterfall dipilih dalam penelitian tugas akhir ini karena langkah-langkah yang diterapkan pada model SDLC waterfall lebih sistematis dan terarah. Selain itu model SDLC waterfall ini menwarkan pembuatan perangkat lunak secara lebih nyata dengan tahapan-tahapan yang disediakan, yaitu tahapan analisis sistem dan analisis kebutuhan sistem, perancangan, Coding (implementasi), Testing (uji coba sistem) dan Maintenance (pemeliharaan).