KONSEP DASAR SOSIOLOGI PERDESAAN. Pertemuan 2

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP DASAR SOSIOLOGI PERDESAAN. Pertemuan 2

SURAT PERNYATAAN KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR v DAFTAR TABEL vii ABSTRAK viii ABSTRACT. ix

4. KARAKTERISTIK DESA. Pertemuan 5

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

BAB I PENDAHULUAN. batas-batas wilayah dihuni oleh sejumlah penduduk dan mempunyai adat-istiadat

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk Republik. Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 1999 TENTANG PEMBINAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KOMUNITAS ADAT TERPENCIL

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

SOSIOLOGI PEDESAAN (lanjutan)

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 18

Unsur - unsur potensi Fisik desa. Keterkaitan Perkembangan Desa & Kota

Ketentuan Pasal 18 ditambahkan 1 (satu) ayat yakni ayat (3), sehingga berbunyi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang wilayahnya terbagi atas daerah-daerah

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat tinggal tetap, baik sendiri maupun berkeluarga. Jika dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Setelah Orde Baru jatuh dikarenakan reformasi maka istilah Good

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 adalah sumber

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2002

DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP 1 Karangdadap Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 186 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TERHADAP KOMUNITAS ADAT TERPENCIL

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Formal Latar Belakang Material

PENDAHULUAN Latar belakang

I. PENDAHULUAN. Asas otonomi daerah merupakan hal yang hidup sesuai dengan kebutuhan dan

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia diciptakan di atas bumi, sejak itu manusia telah beradaptasi

I. PENDAHULUAN. nasional dan dapat mengurangi hasil-hasil pembangunan yang dapat dinikmati

SKRIPSI. Diajukan guna memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara FISIP UPN veteran Jawa Timur

BAB IV VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

II. TINJAUAN PUSTAKA. lukisan atau tulisan (Nursid Sumaatmadja:30). Dikemukakan juga oleh Sumadi (2003:1) dalam

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAMPAK REKLAMASI PANTAI MARINA KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG

I. PENDAHULUAN. terselenggaranya tata pemerintahan yang baik (good governance). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan Undang-Undang

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 8 TAHUN 2013

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

CATATAN KETERANGAN PEMERINTAH TENTANG RUU DESA.

BAB I PENDAHULUAN. Kota menawarkan berbagai ragam potensi untuk mengakumulasi aset

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengakuan Keberadaan Masyarakat Hukum Adat Menurut UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. 1. Wilayah Indonesia dibagi ke dalam daerah-daerah, baik yang bersifat otonom maupun

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

I. PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia, seperti kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal

PENDAHULUAN. peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial, pembangunan dan

BUPATI PAKPAK BHARAT,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG

kinerja DPR-GR mengalami perubahan, manakala ada keberanian dari lembaga legislatif untuk kritis terhadap kinerja eksekutif. Pada masa Orde Baru,

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi otonomi daerah merupakan sarana

BAB VI STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH TERJADINYA KONVERSI LAHAN

Dpemerintahan terkecil dan

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 8 TAHUN 2009

51. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 9 TAHUN 2001 PEMBENTUKAN, PENGGABUNGAN, DAN PENGHAPUSAN KELURAHAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan kota-kota besar di Indonesia saat ini berada dalam tahap yang

PENATAAN PEMUKIMAN NELAYAN TAMBAK LOROK SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BAB I PENDAHULAUAN. budaya yang mewarnai kehidupan bangsa ini. Dalam mengembangkan kebudayaan di

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan usaha untuk menciptakan kemakmuran dan

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya alam yang terdapat pada suatu wilayah pada dasarnya merupakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 9 TAHUN 2001 PEMBENTUKAN, PENGGABUNGAN, DAN PENGHAPUSAN KELURAHAN

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pemerintahan Desa dan Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan menjadi bahasan yang penting dalam penyelenggaraan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... x BAB I PENDAHULUAN... 1

- 1 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGGABUNGAN DAN PENGHAPUSAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 9 TAHUN 2008 PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang multi culture yang berarti didalamnya

I. PENDAHULUAN. dan berwibawa dengan melibatkan peran serta swasta dan masyarakat yang

4. Apa saja kendala dalam penyelenggaraan pemerintah? dibutuhkan oleh masyarakat? terhadap masyarakat?

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2

14 LEMBARAN DAERAH Agustus KABUPATEN LAMONGAN 13/E 2006 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

KONSEP DASAR SOSIOLOGI PERDESAAN Pertemuan 2

BERBAGAI KESATUAN HIDUP 1. Individu 2. Keluarga 3. Golongan/ kelompok 4. Masyarakat

INDIVIDU Sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi, satuan terkecil dan terbatas Individu bukan manusia sebagai kesatuan namun adalah sebutan orang seorang atau manusia perseorangan Individu adalah sumber dari segala sesuatu yang terjadi di Individu adalah sumber dari segala sesuatu yang terjadi di masyarakat

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Individu adalah makhluk sosial Individu memiliki beberapa tingkatan kebutuhan

CONT... Karena adanya individu, menyebabkan timbulnya kelompok/ golongan/ masyarakat Individu menjadi faktor utama dinamika masyarakat

KELUARGA Kesatuan sosial (community primer) dengan hubungan anggota sangat erat Terdiri atas suami istri dan anak Sifat keluarga : a. Dasar emosional b. Bentuk perkawinan c. Milik keluarga d. Tempat tinggal Keluarga adalah bentuk masyarakat terkecil Hubungan keluarga sangat mempengaruhi pola aktivitas individu di masyarakat

GOLONGAN Himpunan manusia yang memiliki kepentingan bersama, terikat satu unsur kesatuan dalam waktu tertentu dan saling mempengaruhi Contoh : a. Golongan agama b. Golongan partai

MASYARAKAT Sekumpulan manusia/ individu yang berinteraksi, memiliki tujuan, dalam ruang dan waktu tertentu.

REFLEKSI Apa yang menjadi alasan pokok individu membentuk masyarakat? 1. Hidup, mencari makan, pakaian, perumahan 2. mempertahankan hidupnya dari ancaman luar 3. mencapai kemajuan dalam hidupnya

GEJALA PEMBENTUKAN DESA Desa pertanian Desa perikanan Desa pasar (jasa)

MENGAPA SOSIOLOGI PERDESAAN? Bidang kajian yang menekankan pada masyarakat pedesaan dengan segala dinamikanya Antara lain mencakup ekologi desa, struktur sosial, struktur pemerintahan, proses pembangunan, dinamika aspek tradisi

SEJARAH DESA DI INDONESIA

SEJARAH DESA Desa adalah awal mula terbentuk masyarakat politik dan pemerintahan Desa diawali dari kelompok-kelompok masyarakat yang bermukim di suatu wilayah dengan ikatan kekerabatan atau keturunan Kesatuan masyarakat kecil seperti rumah tangga yang besar, dipimpin oleh anggota keluarga yang paling dituakan atau dihormati berdasarkan garis keturunan

DESA Pada masa kolonial Belanda terjadi perubahan politik dan pemerintahan yang mendasar yakni kekuasaan. Pemerintah melakukan intervensi tata organisasi desa untuk mempertahankan kekuasaan Terjadi perubahan sifat dan bentuk desa menjadi wilayah teritori/hukum. Desa adalah kepanjangan tangan pemerintah dengan aturan dan undangundang yang sebenarnya disusun untuk kepentingan kolonial.

DESA PASCA MERDEKA Tetap terjadi intervensi kebijakan (penyeragaman aturan pemerintah) Desa menjadi sentral penguatan kekuasaan politik Kebijakan pembangunan sentralistik Dampaknya : kelembagaan desa terpinggrikan, kemiskinan meluas, pola pembangunan tidak berjalan, rendahnya kemandirian desa

DESA ERA REFORMASI Tuntutan good governance Nilai-nilai lokal desa mulai tumbuh Keterlibatan masyarakat dalam kebijakan desa - nasional

DESA

DESA Etimologi Desa = deshi = tanah kelahiran, tanah air, tanah asal Ciri utama : fungsinya sebagai tempat tinggal masyarakat yang relatif kecil, keterikatan warga terhadap wilayah untuk kehidupan Geografi desa/ village Kesatuan masyarakat hukum dengan kewenangan mengatur sendiri berdasarkan hak asal usul dan adat istiadat yang diakui dengan batas pemerintahan tertentu Desa adalah self community

DESA EGON E BERGEL Desa/ village diterapkan dalam dua pengertian 1. Pemukiman petani terdapat proses pengolahan sumber kehidupan 2. Perdagangan ada sistem transaksi dasar Kota kecil (town) pemukiman perkotaan yang mendominasi perdesaan Kota besar (city) pemukiman yang mendominasi kawasan baik perdesaan ataupun perkotaan

DESA EGON E BERGEL Desa : homogen, sederhana, sumber kehidupan Kota : heterogen, kompleks, penggandaan fungsi

SYARAT TERBENTUKNYA DESA 1. Penduduk 2. Wilayah 3. Bagian wilayah kerja 4. Perangkat desa 5. Sarana dan prasarana

PERUBAHAN DESA - KELURAHAN Desa dengan kondisi masyarakat dan wilayahnya tidak lagi memenuhi persyaratan maka akan dihapus atau digabung memenuhi : luas wilayah, jumlah penduduk, sarana dan prasarana, potensi ekonomi, kondisi sosial budaya Desa yang menjadi kelurahan, lurah dan perangkatnya dari Desa yang menjadi kelurahan, lurah dan perangkatnya dari PNS

KOMPONEN DESA

KOMPONEN DESA 1. Lingkungan hidup sumber daya pertanian 2. Perekonomian 3. Kelembagaan sosial 4. Sumber daya manusia 5. Sarana dan prasarana fisik

IDENTIFIKASI MASYARAKAT DESA : No Indikator Keterangan/ + Foto 1 Pola Ekologi a. Keadaan alam b. Pola Pemukiman c. Penggunaan lahan perdesaan dst 2 Demografi a. Jumlah penduduk kepadatan b. Mata pencaharian c. Pendidikan dst 3 Adat Istiadat a. Sistem adat b. dst 4 Pemerintahan a. Sistem b. Lembaga Desa c. Sarana dan prasarana desa

IDENTIFIKASI MASYARAKAT DESA : No Indikator Keterangan/ + Foto 5 Struktur Sosial a. Interaksi masyarakat b. Lapisan Sosial c. Karakteristik masyarakat d. Kekerabatan e. Kebudayaan