4.10 Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Manajemen Data Analiasis Data BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non infeksi, yaitu penyakit tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring

I. PENDAHULUAN. Hipertensi dikenal secara umum sebagai penyakit kardiovaskular. Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peningkatan angka morbiditas secara global sebesar 4,5 %, dan

BAB I PENDAHULUAN. diastolik yang di atas normal. Joint National Committee (JNC) 7 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. seluruh pembuluh dimana akan membawa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah

YUANITA ARDI SKRIPSI SARJANA FARMASI. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyakit menular

olahraga secara teratur, diet pada pasien obesitas, menjaga pola makan, berhenti merokok dan mengurangi asupan garam (Tedjasukmana, 2012).

The Prevalence and Prognosis of Resistant Hypertension in Patients with Heart Failure

BAB I PENDAHULUAN. Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kardiovaskuler (PKV) (Kemenkes RI, 2012). World Health Organization. yang berpenghasilan menengah ke bawah (WHO, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. penyakit degeneratif dan man made diseases yang merupakan faktor utama masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi peningkatan secara cepat pada abad ke-21 ini, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya peningkatan tekanan darah sistemik sistolik diatas atau sama dengan

Prevalensi hipertensi berdasarkan yang telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan pengukuran tekanan darah terlihat meningkat dengan bertambahnya

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga meningkatkan risiko PKV seperti pembesaran ventrikel kiri, infark

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari 90 mmhg (World Health Organization, 2013). Penyakit ini sering

EVALUASI PENATALAKSANAAN TERAPI HIPERTENSI PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan untuk sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kerusakan jantung, mata, otak, dan ginjal (WHO, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan saat ini sudah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB 1 PENDAHULUAN. nefrologi dengan angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi luas, dan sering diawali

BAB 1 PENDAHULUAN. tahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan. mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia menderita

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi bisa diumpamakan seperti pohon yang terus. Hipertensi yang didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik (SBP, 140

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. darah sistolik (TDS) maupun tekanan darah diastolik (TDD)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terhadap penyakit kardiovaskuler. The Third National Health and Nutrition

DAFTAR ISI RINGKASAN... SUMMARY... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

I. PENDAHULUAN. Gagal jantung merupakan sindrom yang ditandai dengan ketidakmampuan

I. PENDAHULUAN. merupakan penyebab peningkatan mortalitas pasien jantung (Maggioni, 2005).

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

HIPERTENSI OLEH : ANITA AMIR C RIZKI AMALIAH RIFAI C PEMBIMBING : Dr. SRI ASRIYANI, Sp. Rad

BAB I PENDAHULUAN. tingkat stress yang dialami. Tekanan darah sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat (Rahayu, 2000). Berdasarkan data American. hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%.

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit jantung. iskemik masih menduduki peringkat pertama di dunia

jantung dan stroke yang disebabkan oleh hipertensi mengalami penurunan (Pickering, 2008). Menurut data dan pengalaman sebelum adanya pengobatan yang

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Purwanto,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jumpai. Peningkatan tekanan arteri dapat mengakibatkan perubahan patologis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

perkembangan penyakit DM perlu untuk diperhatikan agar komplikasi yang menyertai dapat dicegah dengan cara mengelola dan memantau perkembangan DM

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronis telah terjadi di Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya di masyarakat. 1 Peningkatan

SKRIPSI KARAKTERISTIK HIPERTENSI PADA PASIEN LANSIA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK TAHUN Oleh : MILKI SUCI PURWANTI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup banyak mengganggu masyarakat. Pada umumnya, terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi

BAB 1. mempengaruhi jutaan orang di dunia karena sebagai silent killer. Menurut. WHO (World Health Organization) tahun 2013 penyakit kardiovaskular

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses penuaan mengakibatkan kerja otak melambat dan fungsi organ-organ

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung,

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia dan semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. merupakan penyakit nomor satu penyebab kematian di Indonesia dan sekitar 20-

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat dewasa ini. Di tengah jaman yang semakin global,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di zaman yang semakin berkembang, tantangan. terhadap pelayanan kesehatan ini mengisyaratkan bahwa

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi ditandai dengan peningkatan Tekanan Darah Sistolik (TDS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL BALI TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI BANJAR KAJA SESETAN DENPASAR SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC-7)

BAB 1 PENDAHULUAN. urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PRAKATA... DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang paling sering dijumpai pada pasien-pasien rawat jalan, yaitu sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai salah satu penyulit kehamilan. 1. (AKI) di Indonesia masih merupakan salah satu yang tertinggi di Asia

An Update Management Concept in Hypertension Ria Bandiara SubBagian Ginjal Hipertensi Bag. Ilmu penyakit Dalam FK UNPAD/RS Dr.Hasan Sadikin Bandung

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. membangun sumber daya manusia berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lebih dari delapan dekade terakhir. Hipertensi merupakan

PROPORSI ANGKA KEJADIAN NEFROPATI DIABETIK PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PENDERITA DIABETES MELITUS TAHUN 2009 DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi kesehatan manusia pada abad 21. World Health. Organization (WHO) memprediksi adanya kenaikan jumlah pasien

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii PENETAPAN PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii SUMMARY... vii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR ARTI SINGKATAN DAN LAMBANG... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Manfaat Penelitian... 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Variabilitas Tekanan Darah... 6 2.1.1 Tekanan Darah... 6 2.1.2 Regulator Tekanan Darah... 7 2.1.3 Pengukuran Tekanan Darah... 10 2.1.4 Sumber dari Variabilitas Tekanan Darah... 12 2.2 Hipertensi... 18 2.2.1 Klasifikasi Hipertensi berdasarkan Level TDS dan TDD... 18 2.2.2 Etiologi dan Patofisiologi Hipertensi... 20 2.2.3 Faktor Risiko Hipertensi... 21 2.2.4 Manifestasi Klinis Hipertensi... 27 2.2.5 Penatalaksanaan dan Prognosis Hipertensi... 31 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir... 34 3.1 Kerangka Konsep... 35 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian... 36 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 36 4.3 Ruang Lingkup Penelitian... 36 4.4 Populasi Penelitian... 36 4.5 Sampel Penelitian... 37 4.6 Subjek yang Benar-Benar Diteliti... 37 4.7 Perhitungan Besar Sampel... 37 4.8 Teknik Pengambilan Sampel... 37 4.9 Variabel Penelitian... 38 x

4.10 Instrumen Penelitian... 43 4.11 Prosedur Penelitian... 43 4.12 Manajemen Data... 45 4.13 Analiasis Data... 46 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Sampel Penelitian... 47 5.1.1 Gambaran Umum... 47 5.1.2 Uji Normalitas... 47 5.1.3 Karakteristik Sosiodemografi dan Pola Hidup Sampel... 7 5.1.3 Penelitian... 48 5.1.4 Karakteristik Riwayat Medis Sampel Penelitian... 51 5.2 Variabilitas Tekanan Darah... 53 5.2.1 Gambaran Tekanan Darah pada Setiap Pengukuran... 53 5.2.2 Gambaran Tekanan Darah pada Setiap Derajat Hipertensi... 55 5.2.3 Gambaran Variabilitas Tekanan Darah Berdasarkan Derajat... 7 5.1.3 Hipertensi... 56 5.3 Keterbatasan Penelitian... 60 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan... 62 6.2 Saran... 63 DAFTAR PUSTAKA... 65 LAMPIRAN... 71 xi

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Akurasi Pengukuran Tekanan Darah... 14 Tabel 2.2 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC 7... 19 Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian... 38 Tabel 5.1 Karakteristik Sosiodemografi dan Pola Hidup Sampel Penelitian... 49 Tabel 5.2 Karakteristik Riwayat Medis Sampel Penelitian... 52 Tabel 5.3 Gambaran Tekanan Darah pada Setiap Derajat Hipertensi... 55 Tabel 5.4 Gambaran Variabilitas Tekanan Darah Berdasarkan Derajat nn Hipertensi... 59 xii

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Mekanisme Regulasi Tekanan Darah... 9 Gambar 2.2 Perbedaan Tipe-Tipe Variabilitas Tekanan Darah... 16 Gambar 2.3 Perjalanan Natural Hipertensi dan Manifestasi Klinisnya... 27 Gambar 2.4 Algoritme Penanganan Hipertensi menurut JNC 7... 32 Gambar 3.1 Kerangka Berpikir... 34 Gambar 3.2 Kerangka Konsep... 35 Gambar 4.1 Prosedur dan Alur Penelitian... 44 Gambar 5.1 Gambaran Tekanan Darah pada Setiap Pengukuran... 54 xiii

DAFTAR ARTI SINGKATAN DAN LAMBANG SINGKATAN ACEI : Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor Ang II : Angiotensin II ARB : Ang II Receptor Blocker CCBs : Calcium Channel Blockers DM : Diabetes Mellitus elfg : Estimasi Laju Filtrasi Glomerulus EOD : End Organ Damage H0 : Hipertensi Terkendali H1 : Hipertensi Tidak Terkendali Ringan H2 : Hipertensi Tidak Terkendali Sedang - Berat ISH : Isolated Systolic Hypertension JNC 7 : Joint National Committee 7 MAP : Mean Arterial Pressure Na : Natrium NE : Norepinefrina PGK : Penyakit Ginjal Kronis PJH : Penyakit Jantung Hipertensi RAA : Renin-angiotensin-aldosterone RM : Rekam Medis SD : Standard Deviation TD : Tekanan Darah TD1 : Tekanan Darah Pengukuran Pertama TD2 : Tekanan Darah Pengukuran Kedua TD3 : Tekanan Darah Pengukuran Ketiga TDD : Tekanan Darah Diastolik TDS : Tekanan Darah Sistolik VTD : Variabilitas Tekanan Darah WHO : World Health Organization xiv

LAMBANG > : menyatakan lebih dari < : menyatakan kurang dari : menyatakan lebih dari sama dengan : menyatakan kurang dari sama dengan % : menyatakan bilangan dalam bentuk persen 1-2-3 : menyatakan pengukuran pertama, kedua, dan ketiga 1-2 : menyatakan pengukuran pertama dan kedua 2-3 : menyatakan pengukuran pertama dan ketiga 3-1 : menyatakan pengukuran ketiga dan pertama xv

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Jadwal Penelitian... 71 Lampiran 2 Lembar Inform Consent... 72 Lampiran 3 Lembar Formulir Pengumpulan Data... 73 Lampiran 4 Data Penelitian... 75 Lampiran 5 Ethical Clearance dan Surat Izin Penelitian... 78 Lampiran 6 Dokumentasi... 80 xvi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa dekade terakhir telah terjadi perubahan gaya hidup yang berimbas pada pergeseran pola penyakit yang mendominasi dunia. Penyakit tidak menular perlahan mengambil peranan besar terhadap tingkat morbiditas dan mortalitas dunia. Menurut data World Health Organization (WHO) 2015, sekitar 16 juta kematian dunia disebabkan oleh penyakit tidak menular, 82% di antaranya berasal dari negara dengan pendapatan perkapita rendah dan menengah. Di Indonesia, jumlah kematian karena penyakit tidak menular mencapai 71% dari total kematian 1.551.000 per tahun yang jauh lebih tinggi dibandingkan kematian akibat penyakit infeksi, maternal, perinatal dan status nutrisi yang hanya mencapai 22% (WHO, 2014). Mayoritas penyakit tidak menular yang memegang peranan penting pada kesehatan masyarakat saat ini sangat terkait dengan hipertensi (James dkk., 2013). Hipertensi merupakan suatu kondisi kompleks dalam tubuh yang ditandai dengan konsistennya tekanan darah sistolik (TDS) 140 mmhg dan/atau tekanan darah diastolik (TDD) 90 mmhg (Mancia dkk., 2013). Hipertensi meningkatkan beban kerja jantung serta secara signifikan dapat meningkatkan risiko kerusakan berbagai organ, end-organ damage (EOD). EOD dapat terjadi pada organ yang secara langsung terlibat dalam sirkulasi darah seperti jantung sebagai organ pemompa darah dan ginjal sebagai organ penyaring darah, maupun organ lain yang secara tidak langsung mendapat efek dari tingginya level tekanan darah (Go, 2014). Komplikasi pada target organ ini dapat menimbulkan kerusakan dan kecacatan permanen sehingga mengganggu kesehatan serta menurunkan produktifitas kerja. 1

2 Sejalan dengan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular, kejadian hipertensi terus meningkat setiap tahunnya (Angeli dkk., 2013). Pada tahun 2025 diperkirakan 1,56 miliar orang dewasa di Asia Tenggara akan hidup dengan hipertensi (WHO, 2011). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi hipertensi pada penduduk Indonesia usia 18 tahun ke atas mencapai 25,8% dan prevalensi hipertensi di Bali mencapai 20% dari populasi (Balitbangkes, 2013). Sedangkan menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali (2015), pada tahun 2014 jumlah pasien hipertensi rawat jalan di Rumah Sakit Provinsi Bali mencapai 6.801 orang dari total jumlah kunjungan rawat jalan sebesar 398.242 kunjungan. Tingginya prevalensi hipertensi dan berbagai komplikasi yang dapat ditimbulkan menjadikan hipertensi sebagai masalah besar dalam kesehatan masyarakat. Hipertensi yang merupakan penyakit kronis, secara tidak langsung dapat menyebabkan kematian. Sehingga tujuan utama terapi hipertensi adalah untuk mencegah EOD dan menghindari komplikasi yang bersifat letal (James dkk., 2013; Stergiou, 2014). Pada penderita hipertensi, level tekanan darah (derajat hipertensi) merupakan penentu dari progresivitas EOD yang telah umum diketahui selama ini (Murphy dan Xu, 2013). Mengobati tekanan darah (TD) hingga mencapai level kurang dari 140/90 mmhg berasosiasi terhadap penurunan risiko stroke sebesar 40% dan menurunkan 15% risiko infark miokard (Mancia dkk., 2013). Namun, saat ini variabilitas tekanan darah (VTD) menjadi perhatian penting pada pasien hipertensi. VTD pada suatu individu dapat disebabkan oleh ketidakakuratan pengukuran maupun faktor biologis yang dapat mempengaruhi diagnosis, efektifitas terapi, serta prognosis pasien. Nilai VTD diduga berhubungan dengan 2

3 tingginya level TD suatu individu dan terkait dengan kerusakan organ (Mancia, 2012). VTD yang diakibatkan oleh kondisi patologis dapat memberikan stres tambahan terhadap sistem kardiovaskular. Bahkan beberapa studi menunjukkan VTD memiliki korelasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan level TD maksimal itu sendiri dalam menentukan EOD (Rothwell dkk., 2010). Pada studi terhadap 90 tikus hipertensi menunjukkan 46,9% jantan dan 37,5% betina yang memiliki VTD buruk mengalami kerusakan organ secara independen (Miao dkk., 2006). Studi lain dari The National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) III dengan subjek penelitian 956 orang mendapatkan standard deviation (SD) dari VTD sistolik jangka panjang >4.80 mmhg berasosiasi terhadap peningkatan mortalitas total sebesar 57% (Muntner dkk., 2011). Selain itu, suatu studi metaanalis terbaru dengan subjek 77.299 pasien yang hampir selama 6,3 tahun menunjukkan VTD sistolik jangka panjang dapat memprediksi tingkat mortalitas tanpa tergantung pada usia maupun rata-rata tekanan darah (Tai dkk., 2015). Berdasarkan bukti-bukti tersebut, menyadari keberadaan VTD sebagai terapeutik kontrol dalam manajemen hipertensi dapat menjadi modalitas yang menjanjikan dalam menekan perkembangan komplikasi. Sehingga penulis merasa perlu melakukan penelitian mengenai karakteristik distribusi VTD pada penderita hipertensi, mengingat pentingnya VTD dalam pemantauan pasien hipertensi. Penulis memilih melakukan penelitian terhadap pasien hipertensi rawat jalan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah yang merupakan rumah sakit pusat di Bali dengan jumlah kunjungan rawat jalan lebih dari 15% jumlah kunjungan rawat jalan provinsi Bali (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2015) untuk mengetahui cerminan VTD pada pasien hipertensi rawat jalan di Bali. 3

4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana gambaran distribusi variabilitas tekanan darah berdasarkan derajat hipertensi pada pasien hipertensi rawat jalan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Sanglah pada tahun 2016?. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah, maka dapat disusun tujuan penelitian adalah: 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran distribusi variabilitas tekanan darah berdasarkan derajat hipertensi pada pasien hipertensi rawat jalan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Sanglah pada tahun 2016. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1.3.2.1 Mengetahui karakteristik pasien hipertensi rawat jalan Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Sanglah. 1.3.2.2 Mengetahui gambaran variabilitas tekanan darah sistolik, variabilitas tekanan darah diastolik, serta variabilitas mean arterial pressure (MAP) pada pasien hipertensi rawat jalan Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Sanglah berdasarkan derajat hipertensi. 4

5 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1.4.1 Manfaat Akademik 1.4.1.1 Penelitian ini secara akademik bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai gambaran variabilitas tekanan darah berdasarkan derajat hipertensi, sebagai terapeutik kontrol dalam manajemen dan prediktor prognosis penderita hipertensi. 1.4.1.2 Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian lanjutan terkait hipertensi dan variabilitas tekanan darah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. 1.4.2 Manfaat Klinik Praktis Dengan mengetahui gambaran distribusi variabilitas tekanan darah diharapkan dapat meningkatkan keakuratan diagnosis serta mampu mengevaluasi efektivitas dari manajemen pasien hipertensi, dan diharapkan variabilitas tekanan darah menjadi acuan dalam penanganannya. Sehingga dapat menghasilkan luaran yang lebih baik bagi penderita hipertensi. 5