DESAIN RECURRENT NEURAL NETWORK - AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR PADA SISTEM SINGLE MESIN

dokumen-dokumen yang mirip
DESAIN ADAPTIVE PSS BERDASAR PADA GENERALIZED NEURON (GNAPSS) PADA SISTEM SINGLE MESIN

ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON

Optimisasi Kontroler PID dan Dual Input Power System Stabilizer (DIPSS) pada Single Machine Infinite Bus (SMIB) menggunakan Firefly Algorithm (FA)

SIMULASI PENGENDALIAN PRIME MOVER KONVENSIONAL

MONITORING KESTABILAN SISTEM PEMBANGKIT MELALUI PENGATURAN EKSITASI

BAB I PENDAHULUAN. Analisis penerapan Kontroler PID Pada AVR Untuk Menjaga Kestabilan Tegangan di PLTP Wayang Windu

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR)

ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

yaitu kestabilan sistem tenaga saat mengalami gangguan-gangguan yang kecil. mengganggu keserempakan dari sistem tenaga.

PERILAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB DALAM DOMAIN WAKTU

RESPON STABILITAS SISTEM YANG MENGGUNAKAN GOVERNOR KONVENSIONAL DAN GOVERNOR FUZZY LOGIC

PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS)

Analisis Kestabilan Transien dan Pelepasan Beban Pada Sistem Integrasi 33 KV PT. Pertamina RU IV Cilacap akibat Penambahan Beban RFCC dan PLBC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata kunci : Governor, load frequency control, fuzzy logic controller

Simulasi Dinamika dan Stabilitas Tegangan Sistem Tenaga Listrik dengan Menggunakan Power System Stabilizer (PSS) (Aplikasi pada Sistem 11 Bus IEEE)

PENGGUNAAN RADIAL BASIS FUNCTION (RBF) PADA GENERATOR TUNGGAL UNTUK OPTIMASI KINERJA POWER SYSTEM STABILIZER

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP :

PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER BERBASIS-RECURRENT NEURAL NETWORK TERHADAP GANGGUAN KECIL (STUDI KASUS SISTEM KELISTRIKAN LOMBOK)

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

1. BAB I PENDAHULUAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-136

Optimisasi Kontroler PID dan Dual Input Power System Stabilizer (DIPSS) Pada Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Firefly Algorithm (FA)

PERKIRAAN STABILITAS TRANSIEN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MULTIMESIN JAWA BALI 500 KV MENGGUNAKAN COMMITTEE NEURAL NETWORK

PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS)

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (R.U.) VI Balongan Jawa Barat

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

Simulasi dan Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Dapat dikatakan pula bahwa energi listrik menjadi

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Kestabilan Transien Dan Mekanisme Pelepasan Beban Di PT. Pusri Akibat Penambahan Generator Dan Penambahan Beban

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

Vol: 4, No. 1, Maret 2015 ISSN:

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT

Universitas Medan Area

Vol: 4, No.1, Maret 2015 ISSN: ANALISA PERFORMANSI TANGGAPAN TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR TERHADAP PERUBAHAN PARAMETER

Studi Pengaturan Arus Eksitasi untuk Mengatur Tegangan Keluaran Generator di PT Indonesia Power UBP Kamojang Unit 2

DESAIN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER OPTIMAL BERBASIS NEURO FUZZY UNTUK PENGENDALIAN SIMULATOR HYBRID ELECTRIC VEHICLE

STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO

GENERATOR SINKRON Gambar 1

STUDI PEMAKAIAN SUPERKONDUKTOR PADA GENERATOR ARUS BOLAK- BALIK

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas garis besar penelitian yang meliputi latar belakang,

Perhitungan Waktu Pemutus Kritis Menggunakan Metode Simpson pada Sebuah Generator yang Terhubung pada Bus Infinite

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Cilacap, Jl. Letjen Haryono MT. 77 Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Pemodelan dan Analisa Sistem Eksitasi Generator

Nama : Ririn Harwati NRP : Pembimbing : 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD 2. Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT.

ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

SIMULASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS METODE BACKPROPAGATION SEBAGAI PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Suplai daya listrik dari pusat-pusat pembangkit sampai ke konsumen

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

PERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR UNTUK PENGENDALIAN FREKUENSI MENGGUNAKAN KONTROLER PID

Perancangan dan Analisa Kendali Sistem Eksitasi Generator Tipe Arus Searah dengan Pidtool Model Paralel

Analisis Kestabilan Transien di PT. PUSRI Akibat Penambahan Pembangkit 35 MW dan Pabrik P2-B Menggunakan Sistem Synchronizing Bus 33 kv

KOORDINASI PENGENDALI EKSITASI DAN GOVERNOR DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY. Abstrak

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

BAB II GENERATOR SINKRON

SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

STABILITAS SISTEM TENAGA LISTRIK di REGION 4 PT. PLN (Jawa Timur dan Bali)

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

Module : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN BATAS TEGANGAN STEADY STATE DENGAN MENGGUNAKAN KURVA PQ PADA TEGANGAN BEBAN SENSITIF

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

STABILISATOR SISTEM TENAGA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN BERULANG UNTUK SISTEM MESIN TUNGGAL

Tugas Mingguan Peserta OJT Angkatan 13 Th. 2009

Mesin Arus Bolak Balik

Hamzah Ahlul Fikri Jurusan Tehnik Elektro, FT, Unesa,

IMPLEMENTASI KONTROLER NEURAL FUZZY PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS DAN SIMULASI PENGATURAN TEGANGAN GENERATOR INDUKSI BERPENGUATAN SENDIRI MENGGUNAKAN STATIC SYNCHRONOUS COMPENSATOR (STATCOM)

PERFORMASI PEMBANGKIT 150 kv DALAM BLACKOUT SCENARIOS. Arif Nur Afandi

Desain dan Simulasi Average Model Voltage Source Inverter pada Generator Induksi

Studi Perhitungan Critical Clearing Time Pada Beban Dinamis Berbasis Controlling Unstable Equilbrium Point

Pemodelan Dinamik dan Simulasi dari Motor Induksi Tiga Fasa Berdaya Kecil

QUADRATIC REGULATOR (LQR) osilasi tiap bagian maupun antar bagian Nadjamuddin Harun, Sanatang. dengan perubahan

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Manaemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 200 DESAIN RECURRENT NEURAL NETWORK - AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR PADA SISTEM SINGLE MESIN Widi Aribowo Fakultas Teknik, Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya wede@yahoo.com ABSTRAK Dalam penelitian ini Recurrent Neural Network (RNN) digunakan untuk menggantikan automatic voltage regulator (AVR) konvensional sebagai fungsi eksitasi karena mempunyai keunggulan keluaran RNN tidak hanya tergantung pada masukan saat itu saa, tetapi uga tergantung pada kondisi masukan NN untuk waktu sebelumnya. RNNAVR dapat menangkap respon dinamik dari system tanpa delay waktu yang external feedback karena neuron recurrent mempunyai internal feedback. Simulasi dilakukan untuk membandingkan respon stabilitas transien tegangan terminal (terminal voltage), sudut beban (load angle) serta Kecepatan. Simulasi dilakukan dengan software MATLAB. Kata kunci: Recurrent neural network, AVR, Mesin Sinkron, RNN-AVR. PENDAHULUAN Stabilitas sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan suatu sistem tenaga listrik atau bagian komponen untuk mempertahankan sinkronisasi dan keseimbangan sistem. Dari keadaan operasional yang stabil dari sistem tenaga listrik, terdapat keseimbangan antara daya input mekanis pada primer mover dengan daya output listrik pada sistem. Dalam keadaan ini semua generator berputar pada keadaan sinkron. Penggunaan AVR (Automatic Voltage Regulator) dengan penguatan yang tinggi untuk menambah kestabilan sistem tenaga listrik dapat menimbulkan ketidakstabilan saat kondisi-kondisi khusus (kondisi yang mendekati limit daya penyaluran). Disaat kondisi-kondisi tersebut bila ada perubahan kecil beban maka umpan balik yang ada dapat menyebabkan redaman negatif []. Sistem eksitasi dari sistem tenaga listrik harus mendukung kontrol tegangan efektif dan mempertinggi stabilitas. Hal ini harus mampu merespon secara cepat perubahan stabilitas gangguan transien dan stabilitas sinyal kecil.[2] Tiga prinsip stabilitas yang mempengaruhi generator sinkron antara lain boiler, governor dan pengaturan eksiter. Dengan mengasumsikan unit pembangkit tanpa rugirugi (losses) maka rugi-rugi total dari turbin terhadap output total pembangkitan semua daya yang diterima dari steam boiler dalam bentuk daya listrik. Pengaturan governor yang dihasilkan sesuai daya yang dihasilkan pembangkit. Pengaturan sistem eksitasi yang menghasilkan EMF dari generator tidak hanya mengatur tegangan output akan tetapi uga mengatur tegangan output akan tetapi uga mengatur faktor daya dan besaran arus yang sesuai.[3] Kecepatan dari AVR sangat diminati untuk dipelaari pada sistem kestabilan. Sebab induksi yang tinggi kumparan medan generator yang membuat perubahan yang cepat pada arus medan. Pada penelitian ini RNN-AVR diaplikasikan (disimulasikan dengan software MATLAB) pada sistem single mesin. Pengaplikasian RNN-AVR pada sistem single mesin dititik beratkan pada kinera RNN-AVR terhadap tegangan terminal, kecepatan dan sudut beban.

Prosiding Seminar Nasional Manaemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 200 SISTEM PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK Jika teradi perubahan permintaan disisi beban, maka akan teradi perubahan pada tegangan atau frekuensi sistem. Gambar 2. yang memperlihatkan proses transfer energi dari sumber daya alam menadi besaran elektrik seperti daya, arus dan tegangan. Dapat dielaskan bahwa energi yang dibawa oleh sumber daya alam, menggerakkan turbin yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi elektrik. Energi elektrik yang dihasilkan oleh generator ini dikirim ke beban melalui kawat transmisi. Dari boiler/ pipa pesat Torsi Turbin Generator Daya, Arus & tegangan - Referensi w - Governor Referensi V Sistem Eksitasi Gambar. Bentuk umum sistem pembangkit Energi listrik yang dihasilkan generator atau pembangkit listrik berawal dari rotor yang dialiri arus DC oleh sistem eksitasi. Kemudian rotor diputar oleh torsi mekanik dari turbin. Sehingga menghasilkan medan putar yang memotong fluksi magnetik belitan konduktor di stator maka akan timbul tegangan di stator yaitu : E C.n. () Dengan E adalah tegangan di belitan stator, n kecepatan putar poros generator, adalah fluksi dan C adalah konstanta pembanding. Automatic Voltage Regulator Peralatan otomatis untuk kontrol tegangan ouput generator dan frekuensi harus mempunyai kriteria dapat menaga konstan harga parameter sebelum gangguan teradi pada generator. Governor digunakan untuk feedback dengan kecepatan agak lambat dibandingkan AVR. AVR digunakan untuk tegangan terminal dengan mengatur tegangan eksiter generator pada kondisi berbeban, mengatur daya reaktif yang dihasilkan dengan menaga faktor daya mesin. Untuk kwalitas AVR dapat diperlihatkan dengan pengaruh level tegangan selama operasi steady state dan uga mengurangi osilasi selama periode transien dan terpenting berpengaruh terhadap semua kestabilan sistem. Definisi Recurrent Neural Network Backpropagation Neural Network hanya terbatas pada pelatihan fungsi statis, keluaran hanya tergantung pada kondisi masukan saat ini, sehingga tidak mampu kalau ada perubahan pola data masukan. Kelemahan tersebut membuat elman mengembangkan menadi recurrent neural network. RNN adalah NN dengan fasilitas umpan balik menuu neuron itu sendiri maupun neuron yang lain, sehingga aliran informasi dari masukan mempunyai arah amak (multidirectional). Keluaran RNN tidak hanya tergantung pada masukan saat itu saa, tetapi uga tergantung pada kondisi masukan NN untuk waktu lampau. Kondisi dimaksudkan untuk menampung keadian lampau diikutkan pada proses komputasi. Hal ini penting untuk problematika yang cukup rumit, dan tanggapan keluaran NN berkaitan dengan variasi waktu (time - varying), sehingga NN memiliki sense terhadap waktu dengan memori kondisi lampau [4]. A-29-2

Prosiding Seminar Nasional Manaemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 200 Gambar 2. Struktur Recurrent Neural Network RNN Identifier (RNN-i) Skema dari RNN Identifier menggunakan model forward, yang dipasang parallel dengan sistem dapat dilihat pada gambar 3. RNN-i ini membaca output dari plant ( dan berusaha untuk meniru bentuk gelombang dari output plant dengan cara membandingkan output plant dengan output RNN -i, ika teradi perbedaan antara atau error maka sinyal error tersebut dikirim ke RNN -i untuk dilakukan proses learning untuk memperkecil error. RNN-i mempunyai dua input yaitu dan u. adalah output plant dan u adalah output dari AVR, sebagai input awal RNN -i menggunakan output dari AVR konvensional untuk proses trainning. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: Xi [ w, u] (2) diambil dari nilai kecepatan mesin sinkron yang terakhir yang disensor dengan interval waktu konstan 200 ms. w [ w(, w( t T ), w( t 3T )] (3) u diambil dari tiga aksi kendali terakhir yang telah dilakukan (simulasi K - AVR). u [ u( t T ), u( t 2T ), u( t 3T )] (4) T adalah sampling periode, adalah deviasi kecepatan anguler terhadap kecepatan sinkron dalam rad/s. u adalah output dari controller. Trainning RNN-i Tahapan proses learning RNN-i adalah sebagai berikut: Output aggregation function Pi Pi ( e e Oi f ( Pi ) Pi Pi ( t ) e e Pi i Ii Wi i bi Output pada bagian RNN-i k i i Pik Oi Wik bi2 O P k k Oi Wi i i (5) (6) (7) (8) Output dari RNN Identifier dibandingkan dengan output plant, sehingga didapatkan error. Error antara sistem dan output RNN identifier pada unit delay A-29-3

Prosiding Seminar Nasional Manaemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 200 digunakan sebagai training RNN identifier. Error kuadrat sebanding dengan performance indeks n 2 Ei ( wik Oik ) (9) 2 k Weight Wi dan weight Wk dapat diatur dengan menggunakan steepest descent algorithm. Ei( Wi ( t ) Wi Wi Wi I (0) W W k Ei( ( t ) Wk( Wk( Wk( I () W Dengan I adalah learning rate dari RNN-I, gradient error E( dari weight Wi dan weight Wk adalah Ei( ( wik Oik ) Oi (2) W k Ei W ( [ wik Oik Wik ( Oi 2 i i k ) Oi ( t )] RNN-Controller (RNN -c) Output dari RNN controller adalah sinyal control u( u Fc( Xi(, Wc( ) (4) Dengan Wc( adalah matriks weight neural controller pada time instant t. dan u( adalah de-normalisasi untuk mendapatkan aksi control actual dan kemudian dikirim ke plant dan RNN-i. Trainning RNN-Controller (RNN-c) Performance indeks dari neurocontroller adalah n 2 Ec( ( rk xk ) (5) 2 k Dengan x k ( adalah output plant dan r k ( adalah referensi yang dinginkan. Sedangkan weight dari RNN controller update adalah Ec( Wc i ( t ) Wc i Wc i Wc i I (6) Wc Dengan c adalah lerning rate untuk RNN controller Model RNN-AVR setelah digabung antara RNN-identifier dan RNN Controller adalah seperti terlihat pada gambar 3 berikut. i (3) A-29-4

Prosiding Seminar Nasional Manaemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 200 u u SIMULASI DAN ANALISIS Gambar 3. Model RNN-AVR Genertor dimodelkan dalam bentuk model Philips Heffron, dan dapat dilihat pada Gambar 4. RG Ttu S m - M s s U D U 2 - ke st V F - D K3 T'dosK3 E ' q K2 e K K4 K5 ambar 4. Diagram Blok Dinamika Single Mesin Data pelatihan adalah data output dengan variasi gangguan antara 0.0-0. pu. Fungsi aktifasi yang digunakan adalah tansig, dan purelin. Jumlah neuron yang digunakan adalah 5. Fungsi pelatihan yang diterapkan adalah trainlm. Struktur aring yang digunakan pada pelatihan ini adalah terdiri dari tiga lapis (layer) yaitu: lapis masukan, lapis tersembunyi dan lapis keluaran Setelah dilakukan proses mapping, maka langkah selanutnya adalah memasang RNN-AVR di sistem. K6 V t G A-29-5

Prosiding Seminar Nasional Manaemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 200 Gambar 5. Grafik Respon Sudut. Dari Gambar 5 didapatkan uga nilai overshoot sebagai berikut: Tabel. Data Overshoot Respon Sudut Konvensional RNN-AVR AVR 0,0375 0,035 Gambar 6. Grafik Respon Kecepatan. Dari Gambar 6 didapatkan uga nilai overshoot sebagai berikut: Tabel 2. Data Overshoot Respon Sudut Konvensional RNN-AVR AVR 0,0049 0,0047 A-29-6

Prosiding Seminar Nasional Manaemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 200 Gambar 7 Grafik Respon Tegangan Terminal Dari Gambar 7 didapatkan uga nilai overshoot sebagai berikut: Tabel 3. Data Overshoot Respon Sudut Konvensional RNN-AVR AVR 0,006 0,004 KESIMPULAN Berdasarkan sasaran dari penelitian ini, yang telah diuraikan pada pendahuluan dan berdasarkan hasil simulasi single mesin dengan mengaplikasikan Recurrent Neural Network-Automatic Voltage Regulator dapat disimpulkan sebagai berikut:. Keberhasilan dari desain Recurrent Neural Network-Automatic Voltage Regulator (RNN-AVR) sangat ditentukan oleh data dan proses learning yang benar. 2. RNN-AVR mampu memperbaiki performansi sistem generator ditempat RNN- AVR terpasang. DAFTAR PUSTAKA Paul M. Anderson, A.A. Fouad, Power System Control and stability, IEEE Press Power system engineering series, 993. H.Saadat, Power System Analysis, McGraw-Hill International Edition 999. P.Kundur, Power System Stability and Control, McGrow-Hill, Inc, 993. Mauridhi Hery P, Agus K, Supervised Neural Networks, Graha Ilmu, 2006. A-29-7