BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor penting yang. mempengaruhi kepuasan hidup karena sebagian besar waktu manusia

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KOMITMEN AUDITOR TERHADAP KEPUASAN KERJA: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Skripsi. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. atas kewajiban laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak. memberikan informasi yang menyesatkan kepada masyarakat dan

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Survey pada Auditor pada KAP Wilayah Jawa Tengah)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia baik negeri maupun swasta membawa dampak positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan hidup karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan di tempat kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. negara serta pemberlakuan ASEAN Economic Community (AEC) atau masyarakat

SKRIPSI. Oleh : MSY. FADHILAH DWINTASARI B

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan kesadaran etik/moral memainkan peran kunci. dalam semua area profesi akuntansi (Louwers et al dalam Muawanah dan

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan dalam Putri, 2005). Oleh karena itu komitmen organisasi akan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Generasi muda ini merupakan calon-calon pekerja di bank, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dapat dipertanggung jawabkan. agar auditor dapat memberikan jaminan mutlak (absolute assurance) mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Globalisasi telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kinerja seseorang

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya persaingan di kalangan auditor dan berkembangnya profesi

PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KEAHLIAN AUDITOR DALAM BIDANG AUDITING (Study Survei di KAP wilayah Surakarta)

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, ETIKA AUDITOR, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap pengambilan keputusan akan lengkap dan sempurna jika melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin meningkat, dan masalah yang dihadapi semakin UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh

ABSTRAK. Kata kunci: profesionalisme, komitmen organisasi, etika profesi, dan pengalaman auditor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri (Anthony

PENGARUH KOMITMEN, MOTIVASI, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN BUDAYA SUPORTIF TERHADAP KEPUASAN KERJA

150 Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2013, Hal Vol. 20, No. 2 ISSN:

ABSTRAK. Kata kunci : Tindakan Supervisi, Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan go public di Indonesia berkembang dengan sangat cepat, hal

Skripsi. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis dituntut untuk lebih produktif dan memiliki kinerja yang baik

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada beberapa dekade terakhir telah banyak penelitian dan. perdebatan panjang yang terjadi dalam masyarakat mengenai gender dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini.

V. SIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. c. Independensi auditor secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

Keywords: Independence, Audit Structure, Organizational Commitment, Professional Commitment,

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jenis jasa

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan,karena tidak akan ada produksi tanpa keterlibatan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. bekerja berdasarkan pada seluruh kemempuan dan keterampilan serta

BAB I PENDAHULUAN. jasa audit di Indonesia pun meningkat. Faktor-faktor yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan go publik yang ikut berperan dalam peningkatan

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik (KAP), yaitu jasa assurance dan jasa non assurance. Jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. independen sebagai pihak ketiga yaitu akuntan publik. eksistensinya dari waktu ke waktu semakin diakui oleh masyarakat bisnis

BAB I PENDAHULUAN. milik Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu itu, didirikan dan akuntansi sistem Amerika mulai dikenal, terutama melalui

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan profesionalismenya. Profesionalisme suatu profesi mensyaratkan

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, profesi auditor mengalami perkembangan yang

PENGARUH PERSEPSI PROFESI DAN KESADARAN ETIS TERHADAP KOMITMEN PROFESI AKUNTAN PUBLIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya komitmen yang tinggi tentunya sebuah organisasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

BAB I PENDAHULAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu organisasi merupakan penentu

aktivitas-aktivitas investasi, perbankan dan capital raising, jasa perencanaan

BAB I PENDAHULAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan publik dalam

BAB I PENDAHULUAN. agar auditor dapat memberikan jaminan mutlak ( absolute assurance) mengenai. hasil akhir proses audit yaitu laporan auditor.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran akuntan dalam penatalaksanaan keuangan negara meningkat seiring

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah menghadapi tantangan kompetensi global. Dengan begitu,

BAB I PENDAHULUAN. Era yang semakin maju mengakibatkan permintaan akan laporan keuangan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. dalam bekerja sehingga dapat mengoptimalkan kinerja dan output yang baik bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. di dalam bidang bisnis. Ada dua tanggung jawab akuntan publik dalam

BAB I PENDAHULUAN. terungkap, maka auditor melakukan penilaian risiko terhadap klien.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ETIS AUDITOR (Survey pada Auditor di Surakarta dan Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. profesionalisme profesi. Profesionalisme suatu profesi diwujudkan dalam sikap

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, PROFESIONALISME, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh diskriminasi secara struktural dan kelembagaan. Di sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disamping berfungsi sebagai alat. pemilik juga digunakan oleh investor dan kreditor sebagai acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan judgment berdasarkan kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu. judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepada kliennya. Jasa yang diberikan oleh akuntan publik bisa diklasifikasikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bersertifikat atau kantor akuntan publik yang melakukan audit atas entitas

BAB I PENDAHULUAN. auditor dalam pemeriksaan laporan keuangan karena tingkat materialitas dari satu

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AKUNTAN PUBLIK (Survey Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Maret 2008, Hal ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Auditor independen ialah merupakan suatau akuntan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis semakin cepat dan sangat bervariasi. Sejalan dengan itu persaingan serta

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat. Dalam pasal 1 ayat (2) Kode Etik Ikatan Akuntan. integritas dan obyektivitas dalam melaksanakan tugasnya.

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik mempunyai peran penting dalam penyediaan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda. Kepuasan itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. akan berkiprah dalam dunia kerja adalah sarjana ekonomi, khususnya dari jurusan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemakai laporan keuangan. Perkembangan profesi akuntan publik di suatu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kepuasan hidup karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan ditempat kerja (Ringgio 1990) dalam (Dwi 2002). Oleh karena itu pekerjaan pekerjaan dapat diibaratkan sebagai Jembatan penghubung antara karyawan dan organisasi merupakan penyebab timbulnya kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia dan memelihara satuan kerja yang diinginkan (Hani,1987). Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat kompetensi, profesionalisme dan juga komitmenya terhadap bidang yang ditekuninya dalam suatu organisasi (Mowday,1982) dalam (Sri 2003). Oleh karena itu komitmen organisasional akan menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of belonging) bagi pekerja terhadap organisasi. Sejalan dengan perkembangan peradaban masyarakat yang semakin maju telah banyak melahirkan tuntutan atas kinerja individu maupun lembaga yang semakin tinggi pula. Tuntutan yang semakin tinggi tersebut membutuhkan tenaga-tenaga yang berkualitas yang dapat bekerja secara profesional sesuai dengan kualitas keahliannya serta ditunjang dengan komitmen organisasi yang tinggi,misalnya para akuntan dituntut kesiapanya menyangkut profesionalisme profesi. Profesionalisme suatu profesi 1

mensyaratkan tiga hal utama yang harus di punyai oleh setiap anggota yaitu keahlian, berpengetahuan, dan berkarakter. Karakter menunjukan personalitas seorang profesional yang diantaranya diwujudkan dalam sikap dan tindakan etisnya, dimana sikap dan tindakan etis akuntan akan sangat menentukan posisinya (Ludigdo 1999) dalam (Indira 2006). Manusia merupakan determinan terpenting keberhasilan atau pun kegagalan proses perubahan organisasi. Konsekuwensinya, perhatian harus diletakan pada faktor-faktor yang mempengaruhi sikap individual terhadap perubahan. Salah satu faktor yang diyakini mempengaruhi sikap individual terhadap perubahan adalah komitmen mereka terhadap organisasinya, dimana seseorang yang lebih berkomitmen terhadap organisasinya akan lebih siap menghadapi perubahan dibandingkan mereka yang kurang berkomitmen terhadap organisasinya. Organisasi saat ini banyak menghadapi lingkungan yang dinamis dan selalu berubah, sehingga organisasi dituntut untuk selalu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang terjadi. Beberapa kekuatan yang merupakan stimulus perubahan tersebut adalah teknologi, economic shock, persaingan, tren sosial politik maupun sifat alamiah dari angkatan kerja (Robbins 1996). Albercht (1981) dalam Nila (2000) melakukan penelitian tentang pentingnya peningkatan kepuasan kerja seorang staf profesional pada kantor akuntan publik. Penelitian ini menjelaskan pengaruh positif kepuasan kerja tersebut terhadap kinerja individual. Selanjutnya kinerja individual seorang staf perofesional ini akan mempengaruhi kesuksesan suatu Kantor Akuntan 2

Publik secara keseluruhan. Kepuasan kerja dan komitmen organisasi adalah dua yang hal yang sering dijadikan pertimbangan saat mengkaji pergantian akuntan yang bekerja (Poznanski 1997) dalam (Dwi 2002). Selain itu juga oleh (Gregson 1992) dalam (Dwi 2002) melaporkan hasil dari suatu studi dimana kepuasan kerja sebagai pertanda awal terhadap komitmen organisasional dalam suatu model pergantian akuntan yang bekerja di Kantor Akuntan Pablik. Dalam penelitian terdahulu, (Aranya 1982) yang di kutip oleh (Sri 2003) melakukan penelitian mengenai pengaruh komitmen organisasional dan komitmen profesional sebagai prediktor terhadap kepuasan kerja para akuntan yang dipekerjakan dengan menggunakan komitmen organisasional dan komitmen profesional sebagai prediktor kepuasan kerja. Mereka menyatakan adanya suatu korelasi nyata secara statistik antara komitmen organisasional dan kepuasan kerja, sedangkan komitmen profesional mempengaruhi kepuasan kerja secara tidak langsung melalui komitmen organisasional. Dalam penelitian Sri (2003) melakukan analisis yang sama dengan menambah Variabel Motivasi Sebagai Variabel Intervening. Penelitian tersebut membuktikan bahwa komitmen organisasional dan komitmen profesional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja, dengan demikian hasil penelitian mendukung hipotesis pertama sampai tiga. Signifikansi menunjukan adanya hubungan yang positif antara komitmen organisasi dan komitmen profesional terhadap motivasi dan kepuasan kerja auditor. Hasil pengujian menunjukkan bahwa motivasi sebagai variabel 3

intervening dapat mempengaruhi komitmen dan kepuasan kerja auditor pada KAP di Jawa Timur. Sedangkan pada penelitian Hartanti (2005) Tentang Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Motivasi Sebagai Variabel Intervening di Jawa Tengah dan DIY, hasil penelitiannya menunjukan komitmen organisasi dan komitmen profesional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi dan kepuasan kerja, begitu pula dengan motivasi juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja, sedangkan komitmen organisasi dan komitmen profesional mempunyai pengaruh secara tidak langsung terhadap kepuasan kerja melalui motivasi. Penelitian mengenai komitmen dan kepuasan kerja merupakan topik yang menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut. Hal ini disebabkan karena kepuasan kerja adalah sebagai pertanda awal suatu komitmen organisasional dalam suatu pergantian akuntan yang bekerja pada kantor akuntan pablik (Grekson, 1992). Selain itu, (Bateman dan Strasser 1984) dalam (Sri 2003) menyatakan bahwa komitmen mendahului kepuasan kerja. Oleh karena itu penelitian yang menguji hubungan tingkat kepuasan kerja dalam peningkatan komitmen organisasional merupakan satu topik yang menarik dan banyak kegunaanya dalam penelitian-penelitian bidang akuntansi keprilakuan. Berdasarkan penelitian (Sri 2003), peneliti ingin menganalisis kembali penelitian yang sama yaitu dengan menggunakan variabel motivasi sebagai variabel intervening. Peneliti mengambil judul ini untuk melihat apakah penelitian ini konsisten atau tidak dengan penelitian terdahulu, namun 4

dengan adanya perbedaan kondisi lingkungan kerja, budaya yang beda, beda waktu, wilayah maupun tahun penelitian. Dengan demikian, penelitian ini berjudul: Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Motivasi Sebagai Variabel Intervening. B. Batasan Masalah Untuk menghindari perluasan masalah terhadap tujuan penelitian, maka peneliti ingin membatasi masalah penelitian mengenai analisis pengaruh komitmen organisasional dan komitmen profesional terhadap kepuasan kerja audit, dan menggunakan variabel motivasi sebagai variabel intervening dengan melakukan studi empiris pada Kantor Akuntan Pablik di Jakarta. C. Rumusan Masalah Sesuai dengan tujuan penelitian, maka secara lebih rinci pokok masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Apakah komitmen organisasional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja? b. Apakah komitmen profesional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja? c. Apakah komitmen organisasional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi? d. Apakah komitmen profesional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi? 5

e. Apakah motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja? f. Apakah komitmen organisasional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja melalui motivasi? g. Apakah komitmen profesional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja melalui motivasi? D. Tujuan Penelitian Berkaitan dengan penelitian yang mengambil pokok masalah pengaruh komitmen terhadap kepuasan kerja auditor motivasi sebagai variabel intervening pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan komitmen organisasional terhadap kepuasan kerja. b. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan komitmen profesional terhadap kepuasan kerja. c. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan komitmen organisasional terhadap motivasi. d. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan komitmen profesional terhadap motivasi. e. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan motivasi terhadap kepuasan kerja. 6