BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, memiliki definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pelaksanaan Tes Kemampuan Berpikir Kritis

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Weak experiment yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk persentase. Penelitian deskriptif menggambarkan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Quasi experimental design dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Gajah Mada Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum virtual merupakan praktikum menggunakan media komputer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Pretest-Posstest Comparison Group Design. Pretest-Postest

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan suatu model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Muhammadiyah 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembelajaran resiprokal (RT) dalam penelitian ini digunakan sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. a. Model pembelajaran inkuiri pictorial riddle merupakan model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. instrumen penelitian dan teknik pengolahan data. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pra experiment

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mix methode dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan memecahkan masalah merupakan cara atau tahapan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1994:132), dengan desain static group pretes-postes design (Fraenkel & Wallen,

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka diperlukan penjelaskan tentang istilah yang digunakan, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pengetahuan sebagai kerangka fakta-fakta yang harus dihafal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. Sintaks model pembelajaran fisika konsep kapasitor keping sejajar

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan beberapa defenisi operasional sebagai berikut: 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran POE, dimana dalam kegiatannya siswa dibagi ke dalam kelompok yang masing-masing beranggotakan 6 orang siswa. Setiap kelompok diberikan LKS sebagai panduan dalam pelaksanaan praktikum. Dalam pembelajaran ini, siswa dituntut untuk melakukan tiga tugas utama dimulai dengan penyajian masalah, dimana peserta didik diajak untuk memberikan dugaan sementara terhadap kemungkinan yang terjadi, dilanjutkan dengan observasi atau pengamatan langsung terhadap suatu masalah dan kemudian dibuktikan dengan melakukan percobaan untuk dapat menemukan kebenaran dari prediksi awal dalam bentuk penjelasan (White & Gunstone 1992, dalam Wu-Tsai, 2005). 2. Penguasaan konsep yang dimaksud diperoleh dari nilai skor tes awal dan tes akhir berupa soal pilihan ganda (C1-C2) berjumlah 15 yang telah diuji coba dengan kriteria validasi baik menurut Arikunto (2006) yang memuat materi tentang pencemaran air. Soal penguasaan konsep ini diberikan sebelum dan setelah penerapan modelpembelajaran POE. 30

31 3. Keterampilan berpikir kritis yang dimaksud adalah gambaran menyeluruh berdasarkan 10 dari 12 indikator keterampilan berpikir kritis siswa untuk memecahkan masalah yang disajikan dalam bentuk soal uraian yang dikembangkan oleh penulis dan telah diuji coba validitasnya. Indikatornya meliputi: memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan, mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber, mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi, membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi, membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi, membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan, mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi, mengidentifikasi asumsi, memutuskan suatu tindakan, berinteraksi dengan orang lain (Ennis, 1985). B. Metode Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan model POE, sedangkan yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design atau weak experiment. Metode penelitian ini tidak menggunakan kelas kontrol sebagai pembanding (Sugiyono, 2010).

32 C. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Group Pretest Postest Design berupa rancangan eksperimen yang menggunakan satu kelompok tunggal atau tidak ada kontrol (Arikunto, 2006: 83). Pada desain penelitian ini terdapat tes awal sebelum diberi perlakuan dan tes akhir setelah diberi perlakuan, sehingga dapat diketahui perbandingan sebelum dan setelah diberi perlakuan (Sugiyono, 2010: 110-111). Perbedaan (gain) antara tes awal dan tes akhir diasumsikan merupakan efek dari perlakuan dan selama pembelajaran dilakukan observasi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dalam bentuk bagan sebagai berikut: Desain Penelitian O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : Tes awal O 2 : Tes akhir X : Simbol perlakuan dengan model pembelajaran POE (Predict Observe-Explain) D. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMPN 12 Bandung yang beralamat di Jalan Setiabudhi Bandung. Peneliti memilih sekolah tersebut karena model pembelajaran yang akan diteliti belum pernah digunakan oleh guru biologi di sekolah tersebut, selain itu sekolah tersebut juga memiliki laboratorium IPA

33 dengan fasilitas alat untuk kegiatan praktikum yang cukup lengkap, sehingga dapat mendukung kegiatan penelitian ini. E. Subyek Penelitian Penelitian ini melibatkan sejumlah informasi tentang proses dan hasil belajar yang diperoleh siswa sebagai akibat adanya penerapan model pembelajaran POE pada pembelajaran materi pencemaran air. Dalam penelitian ini, subyek penelitian adalah siswa kelas VII SMP N 12 Bandung pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Agar informasi yang diperoleh sesuai sasaran penelitian, maka ditetapkan syarat menjadi anggota sampel adalah mengikuti pretest, perlakuan dan posttest. Apabila salah satu syarat ini tidak diikuti, dinyatakan gugur sebagai sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling, yang memungkinkan setiap kelompok berpeluang untuk menjadi sampel penelitian. Menurut Sugiyono (2010: 121) teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Dari kelas yang berjumlah 10 kelas, sampel yang diambil sebanyak satu kelas yaitu VII I sebanyak 40 siswa. Namun data yang dapat diolah hanya 30 siswa, karena ada beberapa siswa yang tidak mengikuti tes awal atau tes akhir.

34 F. Instrumen Penelitian Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Tes Penguasaan Konsep Tes penguasaan konsep berupa tes awal dan tes akhir dilakukan untuk mengetahui kemampuan penguasaan konsep siswa yaitu berupa tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda. Tes ini diberikan pada saat tes awal dan tes akhir berlangsung. Pada ranah kognitif, mencakup aspek kemampuan mengingat (C1) dan memahami (C2). Adapaun kisi-kisi soal tes penguasaan konsep pada msingmasing jenjang C1-C2 dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes Penguasaan Konsep Indikator Jenjang Kognitif 1. Membedakan air yang tercemar dan air yang tidak tercemar dari sifat fisik dan kimianya. 15 3,7 2. Menjelaskan sumber-sumber pencemaran air 4 1,6, 3. Menganalisis akibat yang ditimbulkan dari 8,9,10,12, 5, 14 pencemaran air bagi makhluk hidup 14 4. Menjelaskan upaya untuk mencegah terjadinya pencemaran air 2,11, 13, C1 C2 2. Tes Keterampilan Berpikir Kritis Tes ini digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa pada subkonsep pencemaran air dengan 12 indikator keterampilan berpikir kritis yang meliputi: memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan, mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber, mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi, membuat deduksi dan mempertimbangkan

35 hasil deduksi, membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi, membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan, mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi, mengidentifikasi asumsi, memutuskan suatu tindakan, berinteraksi dengan orang lain (Ennis, 1985). Dari 12 indikator, yang digunakan dalam tes keterampilan berpikir kritis adalah 10 indikator. Tes dalam penelitian ini dilaksanakan dua kali yaitu sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran. Tes yang digunakan berupa soal uraian dengan jumlah 10 soal dengan skor maksimal 44. Kisi-kisi instrumen soal berdasarkan indikator keterampilan berpikir kritis dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Soal Keterampilan Berpikir Kritis Keterampilan Berpikir Kritis Elementary clarification (memberikan penjelasan sederhana) Basic Support (membangun keterampilan dasar) Inference (membuat inferensi) Sub-keterampilan Berpikir Kritis 1. Memfokuskan pertanyaan 2. Menganalisis argumen 3. Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan atau tantangan 4. Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi 5. Membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi Penjelasan Mengidentifikasi dan merumuskan pertanyaan Mengidentifikasi alasan (sebab) yang dinyatakan (implisit) Menjawab pertanyaan mengapa Menggunakan teknologi yang kompeten Kondisi yang logis No. Soal 2 10 9 3 1

36 Keterampilan Berpikir Kritis Sub-keterampilan Berpikir Kritis Penjelasan No. Soal Advance clariffication (memberikan penjelasan lebih lanjut) Strategy and tactics (mengatur strategi dan taktik) 6. Membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi 7. Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi 8. Mengidentifikasi asumsi 9. Memutuskan suatu tindakan 10. Berinteraksi dengan orang lain Membuat generalisasi: kekhususan data pembatasan terhadap alasan; pengambilan contoh, tabel, grafik Strategi definisi (tindakan mengidentifikasi persamaan) Penalaran secara implisit Menyeleksi kriteria untuk membuat solusi 7 Memberi label 4 5 6 8 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kerja siswa (LKS) digunakan dalam pembelajaran sebagai panduan siswa melakukan praktikum pencemaran air. Lembar kerja berisi langkah-langkah yang disusun berdasarkan tahapan model pembelajaran POE, serta lembar isian yang harus dikerjakan dan diisi oleh siswa. Setiap siswa memperoleh masingmasing satu LKS yang harus diisi selama pembelajaran berlangsung. 4. Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari resfonden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang dia ketahui (Arikunto, 2006: 151). Angket ini digunakan untuk mengetahui ketertarikan siswa terhadap model pembelajaran dan materi, tanggapan pada saat proses pembelajaran, dan penilaian terhadap model

37 pembelajaran. Angket didistribusikan setelah pembelajaran berlangsung dan menggunakan pertanyaan terbuka yang tujuannya agar siswa lebih bebas memberikan pendapatnya. Adapun kisi-kisi angket yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.3 Tabel 3.3 Aspek Pengelompokan Kriteria Angket No Kriteria Nomor Pernyataan 1 Ketertarikan siswa terhadap model 1,2,3,7,9 pembelajaran dan materi 2 Tanggapan pada saat proses pembelajaran 4,6,8 3 Penilaian terhadap model pembelajaran 5, 10 5. Wawancara Wawancara disebut juga kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2006: 155). Wawancara dalam pengertian ini digunakan untuk mengetahui respon guru mata pelajaran terhadap model pembelajaran yang diterapkan. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon (Sugiyono, 2010: 194). G. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi beberapa tahapan, tahapan tersebut adalah: 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan ini meliputi kegiatan:

38 a. Merumuskan masalah Mengumpulkan data dan studi literatur tentang model pembelajaran POE dan konsep pencemaran yaitu mengenai pencemaran air. b. Menyusun proposal penelitian Proposal penelitian yang disusun ini memuat tentang masalah yang akan dikaji, variabel yang akan diukur, sumber data, dan metode penelitian yang akan digunakan. c. Mengikuti seminar proposal Seminar proposal ini bertujuan untuk memaparkan isi proposal untuk memperoleh masukan tentang rencana penelitian. d. Menyusun instrumen penelitian Instrumen penelitian yang dibuat berupa soal tes objektif untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap materi pencemaran air dengan model pembelajaran POE. e. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman untuk melaksanakan pembelajaran. f. Penguatan dan uji coba instrumen Soal yang akan dijadikan instrumen penelitian sebelumnya diberi penguatan oleh dosen ahli untuk diketahui jenjang kognitifnya. g. Melakukan analisis hasil uji coba instrumen penelitian. h. Menguji validitas butir soal 1) Menguji reliabilitas butir soal 2) Tingkat kesukaran butir soal

39 3) Daya pembeda butir soal 2. Tahap Pelaksanaan a. Pelaksanaan Tes Awal (pretest) Pelaksanaan bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang materi pencemaran air. Tes ini dilakukan di awal pembelajaran sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan. b. Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Kelas tersebut diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran POE pada materi pencemaran air. c. Pelaksanaan Tes Akhir (posttest) Tes akhir dilakukan setelah pembelajaran selesai. Tes akhir ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan penguasaan konsep dan berpikir kritis siswa setelah mendapat pembelajaran dengan model POE. d. Memberikan angket kepada siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan model pembelajaran POE. e. Melakukan wawancara terhadap guru Biologi yang mengikuti berlangsungnya proses pembelajaran dengan model pembelajaran POE. 3. Tahap Akhir Pada tahap akhir ini meliputi kegiatan:

40 a. Mengumpulkan data yang telah diperoleh b. Mengolah data penelitian c. Menganalisis dan membahas hasil penelitian d. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data. e. Memberi saran-saran terhadap aspek-aspek penelitian yang kurang memadai. 4. Analisis Uji Coba Instrumen Sebelum melakukan pengambilan data dengan menggunakan instrumen yang telah dibuat, terlebih dahulu dilakukan judgement oleh dosen ahli kemudian dilakukan uji coba instrumen. Uji coba dilakukan pada kelas yang sudah mendapatkan materi yang akan diteliti. Uji coba dilakukan untuk melihat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda instrumen yang digunakan. Untuk melihat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda setiap butir soal yang diujicobakan digunakan software ANATES Pilihan Ganda dan Essay versi 4,0. 5. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Analisis data dilakukan setelah seluruh data terkumpul. Kemudian dilakukan uji statistik untuk data yang bersifat kuantitatif. Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Teknik Pengumpulan Data Tahapan pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

41 1) Memberikan tes awal soal penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis pada siswa untuk mengukur kemampuan awal siswa 2) Memberikan perlakuan model pembelajaran POE (predict-observe-explain) pada siswa 3) Memberikan tes akhir (soal yang sama dengan tes awal) pada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan model pembelajaran POE (predict-observe-explain) 4) Hasil tes awal dan tes akhir siswa merupakan data primer yang diberikan di dalam kelas (pada waktu pembelajaran berlangsung). 5) Data angket diberikan pada siswa setelah kegiatan pembelajaran. Wawancara dilakukan pada guru dilaksanakan di luar jam pelajaran. Kedua data tersebut digunakan sebagai data sekunder. b. Pengolahan Data Data yang telah diperoleh dalam penelitian ini kemudian dikumpulkan dan selanjutnya diolah dengan cara sebagai berikut: 1. Pengolahan Data Tes a. Tes Keterampilan Berpikir Kritis Soal keterampilan berpikir kritis yang merupakan soal uraian dengan jumlah soal lima butir akan diolah dengan cara sebagai berikut: 1) Soal diperiksa dan diberikan skor pada setiap butir soal 2) Menghitung total skor yang didapat oleh setiap siswa 3) Data diolah untuk melihat angka persentase keterampilan berpikir kritis yang dimiliki oleh siswa dengan menggunakan rumus:

42 NP = R SM X 100% Keterangan : NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan R : Skor mentah yang diperoleh siswa SM : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan (Purwanto, 2009: 102) 4) Pengkategorian, dilakukan untuk menentukan kategori keterampilan berpikir kritis tiap indikator digunakan kriteria pada Tabel 3.4 berikut ini: Tabel 3.4 Kategori Keterampilan Berpikir Kritis Siswa No Penguasaan (%) Klasifikasi 1. 81-100% Sangat tinggi 2. 61-80% Tinggi 3. 41-60% Sedang 4. 21-40% Rendah 5. 0 20% Sangat rendah (Syah, 2004) b. Tes Penguasaan Konsep Setelah data tes penguasaan konsep terkumpul, maka dilakukan pemberian skor. Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode right only yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor tiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Setelah dilakukan penskoran data, data yang terkumpul akan dianalisis.

43 c. Menghitung Gain Ternormalisasi Perhitungan gain termornalisasi dimaksudkan untuk mengetahui kategori peningkatan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa. Untuk memperoleh nilai gain ternormalisasi digunakan rumus yang dikembangkan oleh Hake (1999) yaitu: N gain = Skor tes akhir Skor tes awal Skor maksimal Skor tes awal Nilai N-gain yang diperoleh diinterpretasikan dengan klasifikasi pada Tabel 3.5 berikut: Tabel 3.5 Intrepretasi Nilai N-gain Kategori perolehan N-gain Keterangan 0,00 0,20 Sangat rendah 0,21 0,40 Rendah 0,41 0,60 Cukup 0,61 0,80 Tinggi 0,81 1,00 Sangat tinggi (Meltzer, dalam Ernawati) 2. Pengolahan Data Angket Siswa Angket digunakan untuk mengetahui respon atau pendapat siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan dengan model POE. Angket yang dibuat memuat pernyataan dengan 2 pilihan jawaban yaitu Ya atau Tidak. Data yang diperoleh dari jawaban angket siswa kemudian dianalisis dan dihitung jumlah jawaban siswa dari tiap respons. Data angket diolah dalam bentuk persentase dengan rumus: % Respon Siswa = Siswa pada item tersebut total siswa X 100%

44 H. Alur Penelitian Merumuskan masalah Pengumpulan data dan kajian pustaka Menyusun proposal penelitian, seminar proposal dan revisi proposal Menyusun instrumen penelitian dan RPP pembelajaran Melakukan judgement instrumen penelitian Revisi instrumen Tes awal Penerapan pembelajaran dengan model POE Tes akhir dan pemberian angket pada kelompok eksperimen Pengumpulan data Pengolahan data dan analisis data Hasil dan kesimpulan Bagan 3.1 Alur Penelitian 3.1. Gambar Alur Penelitian