PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BPOM

dokumen-dokumen yang mirip
- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR BAGI PNS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL (terdiri atas 17 bab,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

ASPEK KEPEGAWAIAN TUGAS BELAJAR PASCASARJANA

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

E. PERSYARATAN Bagi Pegawai Negeri Sipil yang akan mengajukan Tugas Belajar harus memenuhi persyaratan umum dan khusus :

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

SURAT EDARAN NOMOR : DM.01.03/I/V.3/4382/2013

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No.82 2 Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nom

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No.4-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

TATA CARA SELEKSI CALON PESERTA TUGAS BELAJAR PROGRAM SARJANA DAN PASCASARJANA DI DALAM NEGERI BAGI PEGAWAI SEKRETARIAT NEGARA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2016

BUPATI KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 18 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

PERATURAN BUPATI WAJO NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

MEMUTUSKAN: DAN GEOFISIKA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI,

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NO. : 1029/Kpts/OT.210/12/98

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN PENERBITAN SURAT TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, KETERANGAN BELAJAR DAN IZIN PENGGUNAAN GELAR DI KABUPATEN BLORA

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

PENERBITAN SURAT TUGAS DAN IZIN BELAJAR

5) Diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan pengetahuan/keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh;

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.168, 2009 DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Tugas Belajar. Izin Belajar. PNS. Pedoman.

[1] PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL NOMOR HK.01.04/01.a-KA/1/2010 TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

Oleh: Agus Praptana, S.Sos., M.AP. Kasudit KP-SPT Direktorat Pengadaan dan Kepangkatan. Badan Kepegawaian Negara

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambaha

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 036 TAHUN 2016

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI NOMOR : 13A/YSR/2005 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI YAYASAN SLAMET RIJADI

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

2018, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

MAKSUD DAN TUJUAN. sebagai acuan pemberian izin belajar, keterangan lulus pendidikan dan ujian penyesuaian kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil.

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 34 TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

2017, No Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keahlian melalui Penyesuaian/I

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 3 TAHUN 2014

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 500/Kpts-II/2002 TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR.

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG

Transkripsi:

PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BPOM Disampaikan sesuai dengan Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.04.1.243.08.16.3071 Tahun 2016 tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar Pegawai ASN di Lingkungan BPOM 1

OUTLINE PENDAHULUAN ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI PELAKSANAAN TUGAS BELAJAR PELAKSANAAN IZIN BELAJAR PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI PENUTUP

PENDAHULUAN 3

Evaluasi kinerja unit/individu Kondisi Sumber Daya saat ini (potensi) Rencana pengembangan unit kerja dan SDM Target/sasaran kinerja unit/pegawai Penyusunan Analisis Kebutuhan Peningkatan Kompetensi dan rencana pengembangan karier pegawai Kebutuhan Jangka Panjang Kebutuhan Jangka Pendek Pendidikan Lanjutan Non Diklat (CMC dan penugasan) Pelatihan (Diklat) Non Diklat (CMC dan penugasan) Penyusunan program dan penghitungan anggaran Analisis Calon Peserta Pendidikan Lanjutan/Pelatihan Usulan Calon Peserta Pendidikan Lanjutan/Pelatihan 4

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI 5

Analisis kebutuhan pengembangan kompetensi pegawai terdiri dari 3 proses utama, yaitu: Visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi Kondisi organisasi saat ini Standar Kompetensi Pegawai Tantangan eksternal dan internal organisasi Analisis kebutuhan pengembangan kompetensi tingkat organisasi dan unit kerja Peta dan Pola Karier Organisasi Formasi dan Kebutuhan jabatan organisasi Rencana pengembangan karier organisasi Kualifikasi pegawai Rencana Pengembangan Karier Pegawai BPOM Kebutuhan pengembangan kompetensi organisasi Rencana Pengembangan Karier Pegawai Profil kompetensi dan kinerja pegawai Profil potensi dan kepribadian pegawai Analisis kebutuhan pengembangan kompetensi untuk masing-masing pegawai Menutup Gap Kompetensi pegawai dengan standar Menyiapkan pegawai untuk promosi dalam jabatan yang lebih tinggi Pendidikan Lanjutan Pelatihan Penugasan Coaching, Mentoring, Counseling 6

PELAKSANAAN TUGAS BELAJAR 7

TUGAS BELAJAR 1. Tugas belajar diberikan ASN dengan maksud menambah keahlian dalam penyelenggaraan Pemerintahan melalui pendidikan lanjutan dengan gelar, baik di dalam maupun di luar negeri, dengan biaya negara atau dengan biaya dari pemerintah negara asing, badan internasional, atau badan swasta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Batas usia usulan dan masa tugas belajar maksimal Program Batas usia usulan (tahun) Masa Tugas Belajar maksimal Diploma III (D3) 42 tahun 3 Tahun Sarjana (S1) 41 / 43 tahun (SMA/DIII) 4 Tahun Magister (S2) 47 tahun 2 Tahun, atau sesuai dg ketentuan di PT Doktor (S3) 45 tahun 4 Tahun 3. Pilihan Program Studi dan Perguruan Tinggi dalam negeri adalah yang telah memiliki akreditasi B (negeri / swasta). 4. Pilihan Perguruan Tinggi luar negeri harus merupakan Perguruan Tinggi yang memiliki program studi yang mengacu pada daftar Perguruan Tinggi/Program Studi yang diakui oleh Kementerian Ristek dan Dikti dan terakreditasi oleh lembaga yang berwenang dalam menetapkan status akreditasi di Negara setempat serta mempertimbangkan ranking program studi dari lembaga Internasional yang relevan. 5. Tugas belajar diberikan kepada pegawai yang memenuhi persyaratan kriteria, kualifikasi, dan administrasi dengan pelaksanaan mengacu kepada alur dan pedoman pemberikan tugas belajar yang berlaku di BPOM 6. Tugas akhir peserta tugas belajar harus terkait dengan tugas dan fungsi BPOM, serta mendukung pelaksanaan pengawasan obat dan makanan, minimal berupa rekomendasi ilmiah dalam mendukung pengawasan obat dan makanan di Indonesia 8

7. Peserta tugas belajar berhak atas: Bantuan biaya pendidikan, meliputi : biaya pendidikan, biaya operasional, biaya hidup dan biaya buku Biaya perjalanan dinas ke dan dari tempat pendidikan dengan jumlah hari dibayarkan masimal 2 (dua) hari. Mendapat tunjangan, gaji dan hak-hak kepegawaian lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan Masa pendidikan dihitung masa kerja TUGAS BELAJAR (Lanjutan) 8. Pejabat struktural dan fungsional yang melaksanakan tugas belajar akan diberhentikan dari jabatannya dan pembayaran tunjangan jabatan akan dihentikan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. 9. Peserta tugas belajar yang tidak dapat menyelesaikan pendidikannya tepat waktu bukan atas kelalaiannya, dapat mengajukan permohonan perpanjangan masa tugas belajar paling lama 1 Semester, dan dapat diperpanjang lagi untuk jangka waktu masimal 1 semester. 10. Peserta tugas belajar yang tidak dapat menyelesaikan pendidikannya yang diakibatkan oleh kelalaian peserta tugas belajar, melakukan pelanggaran disiplin, mengundurkan diri sebagai peserta tugas belajar, tidak melaporkan perkembangan studinya atau tidak melaksanakan kewajiban untuk melakukan masa pengabdian minimal 2 kali masa studi (2n) di unit kerja asal, wajib mengembalikan ke kas negara sejumlah biaya yang telah dikeluarkan oleh negara dan/atau penyedia dana pendidikan, ditambah 100%. 9

ALUR USULAN CALON PESERTA TUGAS BELAJAR DENGAN BEASISWA DARI BPOM SEKRETARIS UTAMA BIRO UMUM DAN TIM PENATAAN SDM PIMPINAN UNIT KERJA CALON PESERTA TUGAS BELAJAR INSTITUSI PENDIDIKAN Menetapkan CPTB Melakukan analisa dan evaluasi usulan CPTB Mengajukan analisis kebutuhan pengembangan kompetensi dan usulan CPTB ke Biro Umum Menginformasikan penetapkan CPTB ke Pimpinan Unit Kerja Meneruskan informasi penetapkan CPTB ke Calon Peserta Melakukan pendaftaran pada Institusi pendidkan sesuai dengan ketetapan Sestama Mengadakan seleksi penerimaan mahasiswa baru Menetapkan SK Tugas Belajar dan Perjanjian Tugas Belajar Melakukan verifikasi berkas dan menyusun SK Tugas Belajar Dinyatakan gugur oleh Biro Umum dan/atau Tim Penataan SDM atau dengan pertimbangan tertentu, diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi ulang Menyampaikan hasil seleksi, perjanjian Tugas Belajar dan usulan penetapan SK Tugas Belajar ke Biro Umum Meneruskan hasil seleksi ke Biro Umum Menyampaikan hasil seleksi dan Perjanjian Tugas Belajar ke Pimpinan Unit Kerja Menyampaikan hasil seleksi ke Pimpinan Unit Kerja Seleksi Tidak Seleksi 10

ALUR USULAN CALON PESERTA TUGAS BELAJAR DALAM NEGERI DENGAN BEASISWA NON BPOM SEKRETARIS UTAMA BIRO UMUM DAN TIM PENATAAN SDM PIMPINAN UNIT KERJA CALON PESERTA TUGAS BELAJAR PENYANDANG DANA INSTITUSI PENDIDIKAN Menetapkan CPTB Melakukan analisa dan evaluasi usulan Calon Peserta Tugas Belajar (CPTB) Melakukan evaluasi kesesuaikan usulan dengan kebutuhan dan mengusulkan CPTB ke Biro Umum Mengajukan permohonan Tugas Belajar ke Pimpinan Unit Kerja Menyebarkan informasi tawaran beasiswa Menetapkan SK Tugas Belajar dan Perjanjian Tugas Belajar Menginformasikan penetapkan CPTB ke Pimpinan Unit Kerja Melakukan verifikasi berkas dan menyusun SK Tugas Belajar Meneruskan informasi penetapkan CPTB ke Calon Peserta Menyampaikan berkas hasil seleksi, perjanjian tugas belajar, jaminan pembiayaan dan usulan penetapan SK Tugas Belajar ke Biro Umum Melakukan pendaftaran ke Institusi pendidkan dan Penyandang Dana sesuai dengan ketetapan Sestama Menyampaikan hasil seleksi, perjanjian tugas belajar dan surat jaminan pembiayaan ke Pimpinan Unit Kerja Mengadakan seleksi penerima beasiswa Seleksi Tidak Mengadakan seleksi penerimaan mahasiswa baru Seleksi Tidak Dinyatakan gugur oleh Biro Umum dan/atau Tim Penataan SDM Meneruskan hasil seleksi ke Biro Umum Menyampaikan hasil seleksi ke Pimpinan Unit Kerja 11

ALUR USULAN CALON PESERTA TUGAS BELAJAR LUAR NEGERI DENGAN BEASISWA NON BPOM SEKRETARIS UTAMA BIRO UMUM DAN TSPDI PIMPINAN UNIT KERJA CPTB PENYANDANG DANA INSTITUSI PENDIDIKAN LN BIRO KSLN SETNEG Mengajukan rencana kebutuhan dan usulan CPTB ke Biro Umum Mengajukan permohonan Tubel LN ke Pimpinan Unit Kerja Menyebarkan informasi tawaran beasiswa Menetapkan CPTB Melakukan analisa dan evaluasi usulan CPTB Menginformasikan penetapkan CPTB ke Pimpinan Unit Kerja Menentukan prioritas/scoring CPTB untuk ditetapkan sebagai peserta Tugas Belajar Meneruskan informasi penetapkan CPTB ke Calon Peserta Mengajukan permohonan Tubel ke Biro Umum dan melengkapi persyaratan administrasi yang ditentukan Melakukan pendaftaran ke Institusi pendidkan dan Penyandang Dana sesuai dengan usulan Menyampaikan hasil seleksi dan mengajukan permohonan Tubel ke Pimpinan Unit Kerja bagi yang lulus Mengadakan seleksi penerima beasiswa Seleksi Tidak Mengadakan seleksi penerimaan mahasiswa baru Seleksi Tidak Meneruskan hasil seleksi ke Biro Umum dan CPTB dinyatakan gugur Menyampaikan hasil seleksi ke Pimpinan Unit Kerja Membuat permohonan persetujuan Tubel Luar Negeri ke Sekretariat Negara Memberikan persetujuan penugasan Tubel ke Luar Negeri Menerbitkan SK Penetapan Peserta Tugas Belajar LN Melaporkan persetujuan Tubel LN ke Sestama dg tembusan Biro Umum 12

PELAKSANAAN IZIN BELAJAR 13

IZIN BELAJAR 1. Izin diberikan kepada ASN dengan maksud menambah keahlian dalam penyelenggaraan pemerintahan melalui pendidikan lanjutan dengan gelar, biaya ditanggung oleh PNS yang bersangkutan, dilaksanakan di luar jam kerja dan tidak mengganggu pekerjaan/tugas sehari-hari; 2. Program studi di dalam negeri yang akan diikuti telah mendapatkan akreditasi minimal B dari lembaga yang berwenang. Dalam hal suatu daerah tidak ada program studi yang terakreditasi B, dapat mengusulkan izin belajar pada program studi yang terakreditasi C 3. Izin Belajar diberikan kepada pegawai yang memenuhi persyaratan kriteria, kualifikasi, dan administrasi dengan pelaksanaan mengacu kepada alur dan pedoman pemberikan tugas belajar yang berlaku di BPOM. 4. Tugas akhir peserta izin belajar diharapkan terkait dengan tugas dan fungsi BPOM, serta mendukung pelaksanaan pengawasan obat dan makanan, minimal berupa rekomendasi ilmiah dalam mendukung pengawasan obat dan makanan di Indonesia 14

ALUR USULAN CALON PESERTA IZIN BELAJAR DENGAN BEASISWA NON BPOM SEKRETARIS UTAMA BIRO UMUM DAN TIM PIMPINAN UNIT KERJA CALON PESERTA IZIN BELAJAR INSTITUSI PENDIDIKAN Menetapkan CPIB Melakukan analisa dan evaluasi usulan CPIB dan menyampaikan ke Sestama Melakukan evaluasi permohonan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan dan mengusulkan ke Biro Umum Mengajukan permohonan izin Belajar ke pimpinan unit kerja Menginformasikan penetapan CPIB ke Pimpinan Unit Kerja Menerbitkan Surat Izin Belajar Meneruskan informas CPIB ke Calon Peserta untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru bagi yang disetujui Melakukan verifikasi berkas dan menyampaikan hasil seleksi serta permohonan penerbitan Surat Izin Belajar ke Biro Umum Melakukan pendaftaran pada Institusi pendidkan sesuai dengan ketetapan Sestama Menyampaikan hasil seleksi ke Pimpinan Unit Kerja Mengadakan seleksi penerimaan mahasiswa baru Seleksi Tidak Seleksi Dinyatakan gugur Meneruskan hasil seleksi Biro Umum Menyampaikan hasil seleksi ke Pimpinan Unit Kerja 15

PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI 16

PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI Setiap peserta tugas belajar maupun izin belajar wajib menyampaikan laporan perkembangan studi tiap semester dan pada saat akhir pelaksanaan studi kepada kepala biro umum dan pimpinan unit kerja masing-masing. Setiap pimpinan unit kerja wajib melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pendidikan pegawainya, meliputi monitoring terkait dengan perkembangan prestasi akademik, keberadaan pegawai dan hambatan yang mungkin dialami pegawainya dalam melaksanakan studinya Pada akhir pelaksanaan pendidikan, setiap peserta tugas belajar maupun izin belajar wajib memberikan kontribusi terhadap organisasi sesuai dengan ilmu pengetahuan dan kompetensi yang telah diperolehnya. Kontribusi terhadap organisasi dilakukan melalui kegiatan inovasi dengan fokus untuk memberikan rekomendasi ilmiah dalam pengembangan organisasi, peningkatan kinerja organisasi, perbaikan sistem dan prosedur kerja, dan rekomendasi solusi penyelesaian permasalahan yang dihadapi organisasi maupun unit kerja. 17

PENUTUP Orang adalah aset terpenting organisasi ternyata adalah salah, tetapi Orang yang tepatlah yang merupakan aset terpenting organisasi (Pepatah Lama) Bagian Pengembangan Pegawai BPOM http://diklatbpom.wordpress.com/ http://pengawasfarmasidanmakanan.wordpress.com/ Email: bangpeg@gmail.com Telp 021 4252032 18

19