Nomor :... (1)...(2) Lampiran :... (3) Hal : Permohonan Pembetulan

dokumen-dokumen yang mirip
Alasan permohonan pengurangan/penghapusan sanksi administrasi:... (16)

bersama ini mengajukan penghapusan sanksi administrasi yang tercantum dalam Surat Tagihan Pajak (STP) :

Pengurus Kuasa dari Wajib Pajak : Nama :... 9) NPWP :... 10) Alamat :... 11)

Pengurus Kuasa dari Wajib Pajak : Nama :... 9) NPWP :... 10) Alamat :... 11)

Nomor :... (1)... (2) Lampiran :... (3) Hal : Permohonan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi

Lampiran: (25) No. Jenis Dokumen set/lembar

PERMOHONAN PENGURANGAN PBB. Nomor :...(1)...(2) Lampiran :...(3) Hal : Permohonan Pengurangan PBB

sebagai akibat dari (15): keterlambatan penyampaian SPT atas: SPT :... (16) Tahun Pajak/Masa Pajak*) :... (17) Tanggal :... (18)

Nomor :... (1)... (2) Lampiran :... (3) : Permohonan Pengurangan Sanksi Administrasi Atas SKP/SKP PBB/STP*) yang terbit tahun 2015

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)... TENTANG

dengan ini mengajukan keberatan atas SPPT/SKP PBB*) Tahun Pajak... (19) dengan alasan : dst. (20)

TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)...

CONTOH FORMAT SURAT PANGGILAN DALAM RANGKA VERIFIKASI KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1)

I No. Jenis Dokumen. D Wajib Pajak D Wakil. D Kuasa ... :... (20) (1)... (3) Permohonan Penghapusan Sanksi Administrasi. Nomor Lampiran: Hal

2017, No tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan; Mengingat : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 253/PMK.03

A. CONTOH FORMAT SURAT PERMOHONAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PELUNASAN PEMBAYARAN PAJAK BAGI WAJIB PAJAK USAHA KECIL/WAJIB PAJAK DI DAERAH TERTENTU:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-24/PJ/2017 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129/PMK.03/2012 TENTANG

Yth. Kepala Kantor Wilayah DJP... Dengan ini kami selaku pengurus/kuasa *) dari: Nama Wajib Pajak :... NPWP :... Alamat :...

CONTOH FORMAT SURAT PANGGILAN DALAM RANGKA VERIFIKASI KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Nomor :... 1)... 2) Lampiran :... 3) Hal : Permohonan Penetapan Pengusaha Kena Pajak Berisiko Rendah. Wakil Kuasa dari Wajib Pajak :

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PMK.03/2015 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 53/PJ/2015 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PMK.03/2015 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

FORMAT SURAT KONFIRMASI PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN UANG TEBUSAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK...

CONTOH FORMAT PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN. Yth. Direktur Jenderal Pajak... (1) u.b. Kepala KPP... (2)

FORMAT SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 1 /BC/2012 TENTANG

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak. 3) Di.. 4)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1) TENTANG PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

FORMAT SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK : KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Permintaan Penghentian Penyidika

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... 1)

1. CONTOH FORMAT PENETAPAN KEADAAN LUAR BIASA DAN PROSEDUR PENERIMAAN SURAT PERNYATAAN YANG TERJADI PADA AKHIR PERIODE PENYAMPAIAN SURAT PERNYATAAN

Nomor :... (3) : Permohonan untuk Penetapan Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan

2017, No untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah deng

LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-5/PJ/2011 TENTANG : TATA CARA PENGAJUAN DAN PENELITIAN ATAS PERMOHONAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1)

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR... (1) TENTANG PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK...*)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 74/PMK.03/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.03/2013 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBETULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kuasa dari Wajib Pajak. bersama ini mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak (SKP)/pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga *):

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.258, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Penghentian Penyidikan. Prosedur.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-10/PJ/2014 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-10/PJ/2012 TENTANG

(Kop Surat) KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR... (1) TENTANG

SURAT KUASA KHUSUS WAJIB PAJAK...(1) Nomor :...(2) tanggal...(3)

TATA CARA PERMOHONAN PIN, USER ID & PASSWORD

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 50/PJ./2009

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PMK.03/2015 TENTANG

Lampiran 2 Instruksi Direktur Jenderal Pajak Nomor : INS-04/PJ/2015 Tanggal : 3 November 2015

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dengan ini mengajukan permohonan Izin Praktik untuk dapat melakukan pekerjaan sebagai Konsultan Pajak.

2011, No tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pe

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/PMK.03/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 16/PMK.03/2011 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

2011, No.35 2 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Pasal 26 UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 16/2009. Pasal 36 ayat (1) huruf a, UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 16/2009.

PROSEDUR PENYELESAIAN PERMOHONAN SKB PPN BKP STRATEGIS. 1. Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan SKB PPN BKP strategis di KPP.

2011, No Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No

MENTERlKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

Nomor : S-.../PP/WPJ.../KP.../...(2)... (3) Sifat : Sangat Segera Hal : Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/atau Penjelasan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 10/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-15/PJ/2012 TENTANG

2011, No sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-43/PJ/2015 TENTANG

CONTOH FORMAT SURAT PEMBERITAHUAN PENUNDAAN PENGEMBALIAN SPOP :

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 16/PMK.03/2011 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

A. CONTOH FORMAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENETAPAN STATUS SUSPEND

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-15/PJ/2012 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.03/2012 TENTANG TATA CARA VERIFIKASI

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : 2) TENTANG PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK 3)

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 53/PJ/2015 TENTANG


Pasal 17B UU KUP. Pasal 17D UU KUP Pasal 17E UU KUP. Pasal 9 ayat (4c) UU PPN

L2

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Tata Cara Pembetulan

2011, No.36 2 seharusnya tidak terutang, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa dalam ketentuan Pasal 2

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 27/PJ/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PELAKSANAAN VERIFIKASI DALAM RANGKA PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK SECARA JABATAN ATAS PENGUSAHA KECIL PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 41/PJ/2014 TENTANG

Sehubungan dengan diterbitkannya surat tagihan (STCK-1) nomor :...(6)... tanggal...(7)... (terlampir), kami yang bertanda tangan di bawah ini:

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR... (2) TENTANG PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN KEPADA...

Nomor : Lampiran : Perihal : Permohonan Persetujuan Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan Untuk Tujuan Perpajakan

Transkripsi:

11 2013, No.14 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMBETULAN FORMAT SURAT PERMOHONAN PEMBETULAN: Nomor :... (1)...(2) Lampiran :... (3) Hal : Permohonan Pembetulan Yth. Direktur Jenderal Pajak u.b. Kepala KPP...... (4) Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :...(5) NPWP :...(6) Jabatan :...(7) Alamat :...(8) Nomor Telepon :...(9) Bertindak selaku : Wajib Pajak Wakil Kuasa dari Wajib Pajak Nama :... (10) NPWP :... (11) Alamat :... (12) bersama ini mengajukan permohonan pembetulan atas: Jenis surat :... (13) Nomor dan tanggal :... (14) Jenis Pajak :... (15) Masa/Tahun*) Pajak :... (16) Permohonan pembetulan tersebut diajukan karena terjadi kesalahan tulis/kesalahan hitung/kekeliruan penerapan ketentuan dalam perundangundangan perpajakan sebagai berikut: URAIAN MENURUT skp/stp/ surat keputusan lain*) MENURUT WAJIB PAJAK (17) (18) (19) Permohonan Wajib Pajak tersebut didasarkan pada alasan sebagai berikut:......(20)

2013, No.14 12 Demikian permohonan pembetulan kami sampaikan untuk dapat dipertimbangkan. Wajib Pajak/Wakil/Kuasa**) (21)... Keterangan: 1. Beri tanda X pada yang sesuai; 2. *) Diisi salah satu yang sesuai; 3. **) Diisi salah satu yang sesuai dan dalam hal surat permohonan pembetulan ditandatangani oleh kuasa harus dilampiri Surat Kuasa Khusus.

13 2013, No.14 Nomor (1) PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERMOHONAN PEMBETULAN : Diisi dengan nomor surat permohonan pembetulan sesuai dengan administrasi Wajib Pajak. Nomor (2) : Diisi dengan nama kota dan tanggal surat permohonan pembetulan dibuat. Nomor (3) Nomor (4) : Diisi dengan jumlah lampiran yang disertakan dalam surat permohonan pembetulan. : Diisi dengan nama dan alamat Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar. Nomor (5) : Diisi dengan nama Wajib Pajak/wakil/kuasa yang menandatangani surat permohonan pembetulan. Nomor (6) Nomor (7) : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak Wajib Pajak/wakil/kuasa yang menandatangani surat permohonan pembetulan. : Diisi dengan jabatan wakil/kuasa yang menandatangani surat permohonan pembetulan dan dalam hal permohonan pembetulan diajukan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi Nomor (7) tidak perlu diisi. Nomor (8) : Diisi dengan alamat Wajib Pajak/wakil/kuasa yang menandatangani surat permohonan pembetulan. Nomor (9) : Diisi dengan nomor telepon Wajib Pajak/wakil/kuasa yang menandatangani surat permohonan pembetulan. Nomor (10) : Diisi dengan nama Wajib Pajak dalam hal yang menandatangani surat permohonan pembetulan adalah wakil/kuasa dari Wajib Pajak. Nomor (11) : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak Wajib Pajak dalam hal yang menandatangani surat permohonan pembetulan adalah wakil/kuasa dari Wajib Pajak. Nomor (12) : Diisi dengan alamat Wajib Pajak dalam hal yang menandatangani surat permohonan pembetulan adalah wakil/kuasa dari Wajib Pajak. Nomor (13) : Diisi dengan jenis ketetapan atau keputusan yang diajukan pembetulan. Nomor (14) : Diisi dengan nomor dan tanggal ketetapan atau keputusan yang diajukan pembetulan. Nomor (15) : Diisi dengan jenis pajak. Nomor (16) : Diisi dengan Masa Pajak atau Tahun Pajak. Nomor (17) : Diisi dengan jenis item yang dimohonkan pembetulan.

2013, No.14 14 Nomor (18) : Diisi dengan item yang dimohonkan untuk dibetulkan menurut surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, atau surat keputusan lain yang terkait dengan bidang perpajakan sesuai Pasal 16 Undang-Undang KUP. Nomor (19) : Diisi dengan item yang seharusnya menurut Wajib Pajak. Nomor (20) : Diisi dengan jelas alasan untuk masing-masing item yang diajukan permohonan pembetulan. Nomor (21) : Diisi dengan tanda tangan dan nama pemohon. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, AGUS D.W. MARTOWARDOJO

15 2013, No.14 LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMBETULAN FORMAT SURAT PENGEMBALIAN PERMOHONAN PEMBETULAN: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1) Nomor : S-.... (2) Sifat :... (4) Hal : Pengembalian Permohonan Pembetulan... (3) Yth...... (5) Sehubungan dengan surat Saudara nomor...(6) tanggal...(7) yang diterima tanggal...(8) hal Permohonan Pembetulan atas...(9) nomor...(10) tanggal...(11), dengan ini disampaikan bahwa : 1. Berdasarkan penelitian kami, surat Saudara tidak memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (1) huruf...(12) Peraturan Menteri Keuangan Nomor /PMK.03/2012, dengan penjelasan sebagai berikut: a....; b....; c..dst. (13) 2. Dengan demikian, surat Saudara kami kembalikan dan sesuai ketentuan Pasal 6 ayat (3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor /PMK.03/2012 Saudara masih dapat mengajukan permohonan pembetulan. Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima kasih. a.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK...(14)... Tembusan: Direktur Jenderal Pajak NIP...(15)

2013, No.14 16 PETUNJUK PENGISIAN SURAT PENGEMBALIAN PERMOHONAN PEMBETULAN Nomor (1) Nomor (2) Nomor (3) Nomor (4) Nomor (5) Nomor (6) Nomor (7) Nomor (8) Nomor (9) : Diisi dengan kepala surat. : Diisi dengan nomor surat. : Diisi dengan tanggal surat. : Diisi dengan sifat surat. : Diisi dengan nama dan alamat Wajib Pajak. : Diisi dengan nomor surat permohonan Wajib Pajak. : Diisi dengan tanggal surat permohonan Wajib Pajak. : Diisi dengan tanggal diterima surat permohonan Wajib Pajak. : Diisi dengan jenis pajak dan Masa Pajak/Tahun Pajak surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, atau surat keputusan lain, seperti Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Masa Januari 2008, Surat Keputusan Keberatan Pajak Penghasilan Badan Tahun 2009. Nomor (10) : Diisi dengan nomor surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, atau surat keputusan lain. Nomor (11) : Diisi dengan tanggal surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, atau surat keputusan lain. Nomor (12) : Diisi dengan huruf dalam Pasal 4 ayat (1) Peraturan Menteri ini yang tidak dipenuhi. Nomor (13) : Diisi dengan penjelasan singkat ketentuan yang tidak terpenuhi. Nomor (14) : Diisi dengan jabatan pejabat yang menandatangani surat. Nomor (15) : Diisi dengan nama, tanda tangan, dan NIP dan pejabat yang menandatangani surat. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, AGUS D.W. MARTOWARDOJO

17 2013, No.14 LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMBETULAN FORMAT SURAT KEPUTUSAN PEMBETULAN KARENA PERMOHONAN WAJIB PAJAK: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1) TENTANG PEMBETULAN ATAS...(2) KARENA PERMOHONAN WAJIB PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : a. bahwa berdasarkan surat dari Wajib Pajak atas nama...(3) nomor.... (4) tanggal.... (5) yang diterima oleh...(6) tanggal...(7) berdasarkan Lembar Pengawasan Arus Dokumen nomor...(8) tanggal...(9), diajukan permohonan pembetulan atas...(2) nomor...(10) tanggal... (11) Masa/Tahun*) Pajak..... (12); b. bahwa atas permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf a telah dilakukan penelitian sesuai laporan penelitian pembetulan nomor......(13) tanggal...(14); c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pembetulan Atas...(2) Karena Permohonan Wajib Pajak; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 162, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5268); 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor /PMK.03/2012 tentang Tata Cara Pembetulan; 4....; (15)

2013, No.14 18 MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PEMBETULAN ATAS...(2) KARENA PERMOHONAN WAJIB PAJAK. PERTAMA : 1. Mengabulkan permohonan pembetulan Wajib Pajak (3) dalam suratnya nomor....(4) tanggal....(5). 2. Membetulkan kesalahan tulis/kesalahan hitung/kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundangundangan perpajakan*) atas...(2) nomor...(10) tanggal...(11) Masa/Tahun*) Pajak...(12) atas: Wajib Pajak : (3) NPWP : (16) Alamat : (17) yang semula:... (18) menjadi:... (19) KEDUA : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Salinan Keputusan Direktur Jenderal ini disampaikan kepada: 1. 2. 3. 4. dst. (20) Ditetapkan di...(21) pada tanggal...(22) a.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK...(23)... NIP...(24)

19 2013, No.14 Nomor (1) Nomor (2) Nomor (3) Nomor (4) Nomor (5) Nomor (6) Nomor (7) Nomor (8) Nomor (9) Nomor (10) Nomor (11) Nomor (12) Keterangan *) Nomor (13) Nomor (14) Nomor (15) Nomor (16) Nomor (17) PETUNJUK PENGISIAN SURAT KEPUTUSAN PEMBETULAN KARENA PERMOHONAN WAJIB PAJAK : Diisi dengan nomor keputusan. : Diisi dengan jenis ketetapan atau keputusan yang diajukan pembetulan, seperti Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan, Surat Tagihan Pajak Pajak Penghasilan Orang Pribadi, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan Pajak Penghasilan Pasal 23, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 25 Orang Pribadi. : Diisi dengan nama Wajib Pajak. : Diisi dengan nomor surat permohonan Wajib Pajak. : Diisi dengan tanggal surat permohonan Wajib Pajak. : Diisi dengan nama kantor yang menerima permohonan Wajib Pajak. : Diisi dengan tanggal surat Wajib Pajak diterima di Kantor Pelayanan Pajak. : Diisi dengan nomor Lembar Pengawasan Arus Dokumen. : Diisi dengan tanggal Lembar Pengawasan Arus Dokumen. : Diisi dengan nomor ketetapan atau keputusan yang diajukan pembetulan. : Diisi dengan tanggal ketetapan atau keputusan yang diajukan pembetulan. : Diisi dengan Masa Pajak atau Tahun Pajak. : Diisi dengan salah satu pilihan yang sesuai. : Diisi dengan nomor laporan penelitian pembetulan. : Diisi dengan tanggal laporan penelitian pembetulan. : Diisi dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pelimpahan Wewenang Direktur Jenderal Pajak kepada Para Pejabat di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang berlaku. : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak Wajib Pajak. : Diisi dengan alamat Wajib Pajak. Nomor (18) : Diisi dengan kesalahan yang akan dibetulkan dengan menyebutkan letak kesalahan, misalnya terdapat kesalahan tulis NPWP... pada butir membaca.

2013, No.14 20 Nomor (19) Nomor (20) Nomor (21) Nomor (22) Nomor (23) Nomor (24) : Diisi dengan pembetulan atas kesalahan. : Diisi dengan pihak yang akan diberikan salinan keputusan, termasuk untuk Direktur Jenderal Pajak, kepala unit kantor penerbit ketetapan atau keputusan yang dilakukan pembetulan, kepala unit kantor penerbit surat keputusan, dan Wajib Pajak. : Diisi dengan tempat surat keputusan diterbitkan. : Diisi dengan tanggal surat keputusan diterbitkan. : Diisi dengan jabatan pejabat yang menandatangani surat keputusan. : Diisi dengan tanda tangan, nama, dan NIP pejabat yang menandatangani surat keputusan. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, AGUS D.W. MARTOWARDOJO

21 2013, No.14 LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMBETULAN FORMAT SURAT KEPUTUSAN PEMBETULAN KARENA PERMOHONAN WAJIB PAJAK: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1) TENTANG PEMBETULAN ATAS...(2) KARENA PERMOHONAN WAJIB PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : a. bahwa berdasarkan surat dari Wajib Pajak atas nama...(3) nomor.... (4) tanggal.... (5) yang diterima oleh...(6) tanggal...(7) berdasarkan Lembar Pengawasan Arus Dokumen nomor...(8) tanggal...(9), diajukan permohonan pembetulan atas...(2) nomor...(10) tanggal... (11) Masa/Tahun*) Pajak..... (12); b. bahwa atas permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf a telah dilakukan penelitian sesuai laporan penelitian pembetulan nomor......(13) tanggal...(14); c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pembetulan Atas...(2) Karena Permohonan Wajib Pajak; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 162, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5268); 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor /PMK.03/2012 tentang Tata Cara Pembetulan; 4....; (15)

2013, No.14 22 MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PEMBETULAN ATAS...(2) KARENA PERMOHONAN WAJIB PAJAK. PERTAMA : 3. Menolak permohonan pembetulan Wajib Pajak (3) dalam suratnya nomor....(4) tanggal....(5). 4. Mempertahankan...(2) Nomor...(10) tanggal...(11) Masa/Tahun*) Pajak...(12) atas: Wajib Pajak : (3) NPWP : (16) Alamat : (17) KEDUA : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Salinan Keputusan Direktur Jenderal ini disampaikan kepada: 5. 6. 7. 8. dst. (18) Ditetapkan di...(19) pada tanggal...(20) a.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK...(21)... NIP...(22)

23 2013, No.14 PETUNJUK PENGISIAN SURAT KEPUTUSAN PEMBETULAN KARENA PERMOHONAN WAJIB PAJAK Nomor (1) Nomor (2) Nomor (3) Nomor (4) Nomor (5) Nomor (6) Nomor (7) Nomor (8) Nomor (9) Nomor (10) Nomor (11) Nomor (12) Catatan *) Nomor (13) Nomor (14) Nomor (15) Nomor (16) Nomor (17) Nomor (18) : Diisi dengan nomor keputusan. : Diisi dengan jenis ketetapan atau keputusan yang diajukan pembetulan, seperti Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan, Surat Tagihan Pajak Pajak Penghasilan Orang Pribadi, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan Pajak Penghasilan Pasal 23, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 25 Orang Pribadi. : Diisi dengan nama Wajib Pajak. : Diisi dengan nomor surat permohonan Wajib Pajak. : Diisi dengan tanggal surat permohonan Wajib Pajak. : Diisi dengan nama kantor yang menerima permohonan Wajib Pajak. : Diisi dengan tanggal surat Wajib Pajak diterima di Kantor Pelayanan Pajak. : Diisi dengan nomor Lembar Pengawasan Arus Dokumen. : Diisi dengan tanggal Lembar Pengawasan Arus Dokumen. : Diisi dengan nomor ketetapan atau keputusan yang diajukan pembetulan. : Diisi dengan tanggal ketetapan atau keputusan yang diajukan pembetulan. : Diisi dengan Masa Pajak atau Tahun Pajak. : Diisi dengan salah satu pilihan yang sesuai. : Diisi dengan nomor laporan penelitian pembetulan. : Diisi dengan tanggal laporan penelitian pembetulan. : Diisi dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pelimpahan Wewenang Direktur Jenderal Pajak kepada Para Pejabat di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang berlaku. : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak Wajib Pajak. : Diisi dengan alamat Wajib Pajak. : Diisi dengan pihak yang akan diberikan salinan keputusan, termasuk untuk Direktur Jenderal Pajak, kepala unit kantor penerbit ketetapan atau keputusan yang dilakukan pembetulan, Kepala Kantor Pelayanan Pajak penerbit surat ketetapan pajak, dan Wajib Pajak.

2013, No.14 24 Nomor (19) Nomor (20) Nomor (21) Nomor (22) : Diisi dengan tempat surat keputusan diterbitkan. : Diisi dengan tanggal surat keputusan diterbitkan. : Diisi dengan jabatan pejabat yang menandatangani surat keputusan. : Diisi dengan tanda tangan, nama, dan NIP pejabat yang menandatangani surat keputusan. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, AGUS D.W. MARTOWARDOJO

25 2013, No.14 LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMBETULAN FORMAT SURAT KEPUTUSAN PEMBETULAN SECARA JABATAN: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1) TENTANG PEMBETULAN ATAS...(2) SECARA JABATAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : a. bahwa berdasarkan data/informasi/surat usulan*) dari...(3) nomor... (4) tanggal...(5) yang diterima oleh...(6) tanggal...(7), diusulkan pembetulan ketetapan atau keputusan secara jabatan atas...(2) nomor...(8) tanggal....(9) Masa/Tahun*) Pajak...(10); b. bahwa atas data/informasi/surat usulan*) sebagaimana dimaksud pada huruf a telah dilakukan penelitian sesuai laporan penelitian pembetulan nomor.....(11) tanggal...(12); c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pembetulan Atas...(2) Secara Jabatan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 162, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5268); 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor /PMK.03/2012 tentang Tata Cara Pembetulan; 4....; (13) MEMUTUSKAN:

2013, No.14 26 Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PEMBETULAN ATAS...(2) SECARA JABATAN. PERTAMA : Membetulkan kesalahan tulis/kesalahan hitung/kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundangundangan perpajakan*) atas...(2) nomor...(8) tanggal...(9) Masa/Tahun*) Pajak...(10) atas: Wajib Pajak : (14) NPWP : (15) Alamat : (16) yang semula:... (17) menjadi:... (18) KEDUA : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Salinan Keputusan Direktur Jenderal ini disampaikan kepada: 9. 10. 11. 12. dst. (19) Ditetapkan di...(20) pada tanggal...(21) a.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK...(22)... NIP...(23)

27 2013, No.14 Nomor (1) Nomor (2) Nomor (3) Nomor (4) Nomor (5) PETUNJUK PENGISIAN SURAT KEPUTUSAN PEMBETULAN SECARA JABATAN : Diisi dengan nomor keputusan. : Diisi dengan jenis ketetapan atau keputusan yang diajukan pembetulan, seperti Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan, Surat Tagihan Pajak Pajak Penghasilan Orang Pribadi, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan Pajak Penghasilan Pasal 23, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 25 Orang Pribadi. : Diisi dengan nama sumber data/informasi/surat usulan yang menjadi dasar pembetulan secara jabatan. : Diisi dengan nomor data/informasi/surat usulan yang menjadi dasar pembetulan secara jabatan. : Diisi dengan tanggal data/informasi/surat usulan yang menjadi dasar pembetulan secara jabatan. Nomor (6) : Diisi dengan nama unit kantor yang menerima data/informasi/surat usulan yang menjadi dasar pembetulan secara jabatan. Nomor (7) Nomor (8) Nomor (9) Nomor (10) : Diisi dengan tanggal data/informasi/surat usulan diterima di unit kantor yang melakukan pembetulan secara jabatan. : Diisi dengan nomor ketetapan atau keputusan yang dilakukan pembetulan. : Diisi dengan tanggal ketetapan atau keputusan yang dilakukan pembetulan. : Diisi dengan Masa Pajak atau Tahun Pajak. Catatan *) : Diisi dengan salah satu pilihan yang sesuai. Nomor (11) Nomor (12) Nomor (13) Nomor (14) Nomor (15) Nomor (16) : Diisi dengan nomor laporan penelitian pembetulan. : Diisi dengan tanggal laporan penelitian pembetulan. : Diisi dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pelimpahan Wewenang Direktur Jenderal Pajak kepada Para Pejabat di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang berlaku. : Diisi dengan nama Wajib Pajak. : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak Wajib Pajak. : Diisi dengan alamat Wajib Pajak. Nomor (17) : Diisi dengan kesalahan yang akan dibetulkan dengan menyebutkan letak kesalahan, misalnya terdapat kesalahan tulis NPWP pada butir membaca.

2013, No.14 28 Nomor (18) : Diisi dengan pembetulan atas kesalahan. Nomor (19) Nomor (20) Nomor (21) Nomor (22) Nomor (23) : Diisi dengan pihak yang akan diberikan salinan keputusan, termasuk untuk Direktur Jenderal Pajak, kepala unit kantor penerbit ketetapan atau keputusan yang dilakukan pembetulan, Kepala Kantor Pelayanan Pajak penerbit surat ketetapan pajak, dan Wajib Pajak. : Diisi dengan tempat surat keputusan diterbitkan. : Diisi dengan tanggal surat keputusan diterbitkan. : Diisi dengan jabatan pejabat yang menandatangani surat keputusan. : Diisi dengan tanda tangan, nama, dan NIP pejabat yang menandatangani surat keputusan. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, AGUS D.W. MARTOWARDOJO