POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO TURBIN KAPLAN DENGAN VARIASI DEBIT AIR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kebutuhan energi listrik oleh masyarakat dan. dunia industri tidak sebanding dengan peningkatan produksi listrik

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN DENGAN VARIABEL PERUBAHAN KETINGGIAN 4M,3M,2M DAN PERUBAHAN DEBIT NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 MSUDUT SUDU JALAN 45º DENGAN VARIABEL PERUBAHANDEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU PENGARAH

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan energi listrik juga digunakan untuk kebutuhan lainnya

PERENCANAAN MIKROHIDRO DENGAN TURBIN KAPLAN SEBAGAI PENGGERAK MULA PADA DEBIT (Q) 0,52 m 3 /s DAN KETINGGIAN (H) 2,65 m

BAB I PENDAHULUAN. melakukan sebuah usaha seperti foto kopi, rental komputer dan. warnet. Kebutuhan energi lisrik yang terus meningkat membuat

ANALISA PENGARUH SUDUT KELUAR SUDU TERHADAP PUTARAN TURBIN PELTON ABSTRAK

PENGUJIAN PROTOTIPE TURBIN HEAD SANGAT RENDAH PADA SUATU SALURAN ALIRAN AIR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROTOTYPE PERANCANGAN PEMINDAH DAYA PADA TURBIN PELTON

LAMPIRAN. Panduan Manual. Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton. 1. Bagian Bagian Alat. Gambar 1.1 Bagian Alat. Keterangan gambar:

PERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI KINALI PASAMAN BARAT

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

PENGARUH VARIASI DIAMETER NOSEL TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN AIR

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN CROSSFLOW BERBASIS KONSTRUKSI SILINDER (DRUM) POROS VERTIKAL UNTUK POTENSI ARUS SUNGAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik GIBRAN

RANCANG BANGUN TURBIN PELTON UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO DENGAN VARIASI BENTUK SUDU

PENGARUH JUMLAH SUDU DAN VARIASI KEMIRINGAN PADA SUDUT SUDU TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN PADA TURBIN KINETIK POROS HORIZONTAL SKRIPSI

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

UNJUK KERJA TURBIN AIR TIPE CROSS FLOW DENGAN VARIASI DEBIT AIR DAN SUDUT SERANG NOSEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat C. Batasan Masalah...

Deni Rafli 1, Mulfi Hazwi 2. Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan INDONESIA

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN AIR HASIL MODIFIKASI POMPA SENTRIFUGAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

ANALISA PERANCANGAN TURBIN VORTEX DENGAN CASING BERPENAMPANG SPIRAL DAN LINGKARAN DENGAN 3 VARIASI DIMENSI SUDU

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-satu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik MARULITUA SIDAURUK NIM

RANCANG BANGUN DRAFT TUBE,TRANSMISI DAN PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS DENGAN KAPASITAS 500 L/MIN DAN HEAD 3,5 M

PEMBUATAN TURBIN MIKROHIDRO TIPE CROSS-FLOW SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI DESA BUMI NABUNG TIMUR

Jl. Banda Aceh-Medan Km. 280 Buketrata - Lhokseumawe Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN

ANALISIS VARIASI SUDUT SUDU-SUDU TURBIN IMPULS TERHADAP DAYA MEKANIS TURBIN UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

KINERJA YANG DIHASILKAN OLEH KINCIR AIR ARUS BAWAH DENGAN SUDU BERBENTUK MANGKOK. *Luther Sule

MODEL FISIK KINCIR AIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

Panduan Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2012

BAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA.

Rancang Bangun Model Turbin Crossflow sebagai Penggerak Mula Generator Listrik Memanfaatkan Potensi Pikohidro

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous

PERENCANAAN SERTA PEMBUATAN PROTOTIPE TURBIN AIR TERAPUNG BERSUDU LENGKUNG DENGAN MEMANFAATKAN KECEPATAN ALIRAN AIR SUNGAI SKRIPSI

SIMULASI PERANCANGAN TURBIN PROPELLER SUMBU VERTIKAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. E p = Energi potensial (joule) m =Massa benda (kg) g = Percepatan gravitasi (m/s 2 ) h = Ketinggian benda (m)

II. TINJAUAN PUSTAKA. digalakan penemuan-penemuan atau pemanfatan-pemanfaatan energi-energi

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TURBIN AIR KAPLAN SEBAGAI PEMBANGKIT LITRIK TENAGA MIKROHIDRO (BERTITIK BERAT PADA DIMENSI GUIDE VANE)

PERANCANGAN GUIDE VANE TURBIN PROPELLER POROS HORISONTAL DI BENDUNGAN BENING SARADAN MADIUN

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

D III TEKNIK MESIN FTI-ITS

SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012

ANALISA PUTARAN RODA GIGI PADA KINCIR AIR TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN GENERATOR MINI DC

KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan listrik menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Listrik menjadi

Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMODELAN TURBIN CROSS-FLOW UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA SUMBER AIR DENGAN TINGGI JATUH DAN DEBIT KECIL

III.METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai 26 Januari sampai 14 mei 2012 di Laboraorium

STUDI AWAL PERENCANAAN S

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan tenaga air untuk berbagai kebutuhan daya (energi ) telah dikenal

PENGUJIAN PRESTASI KINCIR AIR TIPE OVERSHOT DI IRIGASI KAMPUS UNIVERSITAS RIAU DENGAN PENSTOCK BERVARIASI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan Hidro

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran... 57

PROTOTYPE TURBIN PELTON SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF MIKROHIDRO DI LAMPUNG

BAB IV DESIGN DAN ANALISA

Turbin Screw Untuk Pembangkit Listrik Skala Mikrohidro Ramah Lingkungan

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN TURBIN UAP PENGGERAK GENERATOR LISTRIK DENGAN DAYA 80 MW PADA INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP

KARAKTERISASI DAYA TURBIN PELTON MIKRO SUDU SETENGAH SILINDER DENGAN VARIASI BENTUK PENAMPANG NOSEL

ANALISIS PENGUJIAN SIMULATOR TURBIN AIR SKALA MIKRO

58. Pada tail race masih terdapat kecelakaan air 1m/det serta besarnya K = 0,1. Hitung : 1) Hidrolik Losses!

UJI PERFORMANSI TURBIN PELTON DENGAN 26 SUDU PADA HEAD 9,41 METER DAN ANALISA PERBANDINGAN MENGGUNAKAN VARIASI BENTUK SUDU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Turbin Air

Transkripsi:

POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO TURBIN KAPLAN DENGAN VARIASI DEBIT AIR Didik Sugiyanto 1a, Tugimin b 1 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta a Jl. Sunter Permai Raya, Sunter Agung Podomoro Jakarta Utara, 14350 Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura, Jawa Tengah 5710 email: didiksgy@gmail.com, bejost@yahoo.com ABSTRAKSI Dalam rancang bangun turbin Kaplan perlu di perhatikan besar kecilnya debit air serta heat statis.tujuannya adalah merancang bangun turbin Kaplan dengan ketinggian 4m dengan debit 0.05 l/s dengan sudu rotor 30º dan sudu stasioner 30º.Selanjutnya hasil rancang bangun turbin Kaplan di uji unjuk kerjanya. Pengujian turbin Kaplan dilakukan engan menggunakan empat buah pompa air.untuk mendapatkan debit air 17.676 l/s, 6.514 l/s, 35.35 l/s dan ketingian heat statis 4m selanjutnya mengukur putaran turbin setiap pergantian debit air dengan tachometer. Hasil rancang bangn turbin Kaplan didapatkan diameter luar sudu turbin 0,138m, diameter tengah sudu turbin 0,095m dan diameter tengah sudu turbin0,057m, sementara itu hasil dari pengujian turbin Kaplan dengan sudu rotor 30º dan sudu stasioner 30º Putaran tertinggi yang dihasilkan oleh Turbin Kaplan ini ada pada debit 35,35 l/s yaitu pada putaran 503 rpm. Putaran terendah yang dihasilkan oleh Turbin Kaplan ini, ada pada debit 17,676 l/s yaitu pada putaran136 rpm. Kata kunci: turbin kaplan, sudu, debit PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kebutuhan energi listrik oleh masyarakat dan dunia industri tidak sebanding dengan peningkatan produksi listrik oleh PLN. Data kementrian ESDM tahun 009 menunjukan rasio elektrifikasi atau perolehan tenaga listrik secara nasional baru mencapai sekitar 65%. Pasokan energi pada pusat-pusat pembangkit listrik saat ini masih mengandalkan energy berbasis fosil seperti minyak bumi,gas dan batu bara. Pemerintah melalui kementrian energy dan sumber daya mineral (ESDM) mengarahkan kebijakan pemanfaatan energii baru terbarukan seperti air sungai angin, biomassa dan surya sebagai sumber energy listrik skala kecil masa depan. Indonesia merupakan wilayah beriklim tropis dengan curah hujan cukup tinggi serta memiliki topologi bergunung-gunung dengan mata air dan sungai-sungai yang mengalir

sepanjang tahun,. sungai-sungai ini sangat potensial untuk digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) Terutama didaerah yang memiliki banyak terjunan pembangunan PLTMH yang memanfaatkan aliran sungai diyakini dapat mengatasi krisis kistrik yang hingga kini blum teratasi Data kementrian ESDM menunjukan bahwa potensi tenaga air (hydropower) menempati posisi tertinggi pada pemanfaatan energy barut terbarukan yaitu 400 MW.air terjun alami,sungai dan saluran irigasi teknis merupakan potensi yang sebesar 459 MW. Potensi energin sebesar ini jika di dayagunakan sebagai penggerak mula PLTMH tentu akan mempercepat peningkatan pertumbuhan rasio elektrifikasi nasonal.pembangunan dan pengembangan PLTMH di desa-desa yang dilalui sungai masih terbuka luas. Seperti yang terjadi pada Desa Nogosaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang yang masih mengalami kendala dalam hal kelistrikan, terutama untuk menaikkan air bersih dengan pompa air dari sumber air ke pemukiman.data yang diperoleh dari daerah tersebut adalah Heat statis (H) 4 m debit (Q) 0,05 m3/s Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana desain dan konstruksi Turbin Kaplan dengan Q 0,05 m 3 /s.h 4m Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana desain dan konstruksi Turbin Kaplan pada ketinggian (H) 4 m dan Q 0,05 m3/s.. Pengujian unjuk kerja Turbin Kaplan dg sudu rotor 30º dan sudu stasioner 30º dengan variasi debit air,17,676 l/s, 6,514 l/s dan 35,35 l/s Pengembangan turbin air sebagai pembangkit listrik akan memberikan kontribusi pada pasokan energi nasional. Air adalah energi terbaharukan sehingga persediaannya melimpah. Energi air juga ramah lingkungan sehingga pemanfaatannya meminimalisir kerusakan lingkungan. Pemanfaatan turbin air di daerah tersebut dapat membantu mengem-bangkan potensi daerahnya karena ketersediaan sumber energi alternatif berarti terbukanya kesempatan yang lebih besar untuk memanfaatkan teknologi dalam rangka menunjang kemajuan daerah. Batasan masalah dalam kegiatan perancangan dan pembuatan turbin air ini adalah: 1. Turbin kaplan. Untuk mendapatkan output berupa data putaran turbin dengan berdasarkan variabel pemilihan pada sudut sudu rotor 30º dan sudu stator 30º, dengan variasi debit : 17,676 l/s, 6,514 l/s dan 35,35 l/s TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Sahid (006) menyatakan bahwa perbubahan bentuk penampang nosel berpengaruh terhadap unjuk kerja turbin pleton mikro. Nozel berpenampang lingkaran menghasilkan daya dan efisiensi yang paling rendah sebelum mencapai kondisi optimum, untuk input energy aliran yang sama. Nozel pernampang segi empat dengan rasio panjang dan lebar, R=1 memiliki karakteristik daya dan efisiensi yang paling baik dibanding penampang yang lain. Daya dan efisiensi maksimum yang bisa dibangkitkan turbin dengan nozel berpenampang

segi empat R = 1adalah 440,0 watt dan 79,3% meningkat 18,4% dibandingkan dengan nosel berpenampang lingkaran. B. Dasar Teori Turbin Kaplan dapat beroperasi pada kecepatan tinggi sehingga ukuran roda turbin lebih kecil dan dapat dikopel langsung dengan generator. Menurut Bernoulli apabila air dialirkan dalam pipa dari ketinggian tertentu dan selisih ketinggian antara permukaan atas dan bawah adalah z dan tidak terdapat energi yang masuk atau keluar, maka besar energi yang dikandung oleh air tersebut adalah: Dietzel, F (1988). P c W m. g. z m m (1) dengan: W = Energi yang dikandung air (Nm) m = zat cair (kg) g = Gravitasi bumi (m/s) z = Ketinggian suatu tempat yang dipakai sebagai standar (m) P = Tekanan (N/m ) = Massa jenis zat cair (kg/m 3 ) c = Kecepatan aliran zat cair (m/s) Pemilihan Jenis Turbin Jenis turbin yang digunakan sangat tergantung dari besarnya debit air (Q) dan tinggi jatuh air yang tersedia, besarnya harga dari debit dan tinggi jatuh air ini didapat dari hasil survey ke lapangan. Secara teoritis dalam perencanaan pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kecepatan spesifik (nq), karakteristik turbin dan debit serta tinggi jatuh air efektif (He). Pemilihan Jenis Turbin Berdasarkan Kecepatan Spesifik n Q nq 0,75 H.() Dimana : Q = Debit air yang dibutuhkan (m3/s) H = tinggi jatuh air effektif (m) n = Kecepatan putaran turbin (rpm) Perbandingan Karakteristik Turbin Perbandingan karakteristik turbin dapat kita lihat pada grafik head (m) dengan flow (m 3 /s) di bawah ini.

Keterangan : Daerah dengan garis biru mempresentasikan Turbin Kaplan Daerah dengan garis merah mempresentasikan Turbin Francis Daerah dengan garis hijau mempresentasikan Turbin Pelton Daerah dengan garis hitam mempresentasikan Turbin Crossflow Pemilihan Jenis Turbin Berdasarkan Debit dan Head Debit air merupakan hal yang sangat menentukan dalam perencanaan turbin air, karena daya yang dihasilkan oleh turbin sangat tergantung pada debit air yang tersedia. Menurut persamaan kontinuitas debit air yang mengalir dalam pipa bertekanan dapat ditentukan dengan persamaan: Q = V. A,, (3) Q = Debit air (m 3 /s) V = Kecepatan aliran air (m/s) A = Luas penampang pipa Pemilihan Turbin Berdasarkan Head Yang dimaksud dengan tinggi jatuh air efektif adalah tinggi jatuh air aktual dikurangi total kerugian energi (Head losses) disepanjang saluran. Dalam persamaan 10 dapat dinyatakan : H s H a HI... (4) He = Tinggi jatuh air efektif (m) Ha = Tinggi jatuh air actual (m) Hl = Head losses (m) Aplikasi penggunaan turbin berdasarkan tinggi head yang didapatkan adalah sebagai berikut ini : 1) Turbin Kaplan : < H < 100 meter ) Turbin Francis : 5 < H < 500 meter 3) Turbin Pelton : H < 30 meter 4) Turbin Banki : < H < 00 meter

Kecepatan Spesifik (n q ) n Q n q... (5) 0,75 H dimana : n q = kecepatan spesifik (rpm) H = tinggi air jatuh (m) Q = debit aliran (m3/s) Kecepatan Keliling Turbin (U) - Kecepatan Keliling Bagian Luar Sudu (u L ) u L = u1 *. Co... (6) dimana : u L * = faktor kecepatan keliling bagian luar sudu Co =.g.h (m/s) - Kecepatan Keliling Bagian Leher Poros Sudu (u N ) u N = u * N.c o. (7) u * N = faktor kecepatan keliling bagian leher poros sudu Kecepatan Keliling Bagian Tengah Sudu (um) u L u u M = N.. (8) 1. Diameter Turbin (D) Gambar 1. Sket Turbin Kaplan Diameter Luar Sudu Turbin (DL) 60 u D L = L... (9) n dimana : ul = kecepatan keliling bagian luar sudu (m/s) n = kecepatan putar turbin (rpm)

Diameter Leher Poros Sudu Turbin (DN) 60 u D N = N. (10) n dimana : u N = kecepatan keliling bagian leher poros (m/s) n = kecepatan putar turbin (rpm) Diameter Tengah Sudu Turbin (DM) DL D D M = N (11) dimana : DL = diameter leher poros sudu turbin (m) DN = diameter leher poros sudu turbin (m). Segitiga Kecepatan Kecepatan Aliran (V air ) V air = A Q.. (1) dimana : Q = debit aliran A = luas penampang (mm) A = D L D N. π (m 3 /s) R Profil Sudu Pada profil sudu mempunyai kemiringan yang kecil, sudut kemiringan adalah sudut yang dibentuk oleh aliran W dengan kemiringan β dan diantara β 1 dan β terdapat suatu lengkungan kecil Gambar. Sket Profil Sudu = sudut kemiringan ζa - 4. Ymax /S = (13) 0,09 Y max = tebal profil s.ζa 0,09.δ 4 =

s ζa s Cu ζa t w = panjang profil = tahanan profil ζa. s/t dikenal sebagai faktor pembebanan, harga s/t (panjang tali busur/ pembagian sudu) dipilih sampai dengan harga 1,4. Dengan demikian ζa dapat dihitung. - Profil sudu bagian luar Gambar 3. Segitiga kecepatan bagian luar Koefisien gaya angkat/ tahanan profil [ ζa ] s Cu ζa (14) t w Dimana s/t diambil harga 1, Dari grafik pemasangan sudut dan tahanan profil diperoleh D L.π t.... (15) z Tebal profil [Y max ] s.ζ. Y max 0,09.δ (16) 4 - Profil sudu bagian tengah Gambar 4. Segitiga kecepatan bagian tengah Koefisien gaya angkat/ tahanan profil [ ζa ] s ΔCu ζa. (17) t w dimana s/t diambil harga 1, Dari grafik pemasangan sudut dan tahanan profil diperoleh Panjang profil [s] s/t = 1,

DM.π t (18) z Tebal profil [Y max ] s.ζ. Y max 0,09.δ 4 Profil sudu bagian leher poros Gambar 5. Segitiga kecepatan bagian leher poros Koefisien gaya angkat/ tahanan profil [ ζa ] s ΔCu ζa.. (19) t w dimana s/t diambil harga 1, Dari grafik pemasangan sudut dan tahanan profil diperoleh Panjang profil [s] s/t = 1, DN.π t z Tebal profil [Y max ] s.ζ. Y max 0,09 4.δ Daya Turbin [P T ] P T = Mt. (0) Mt = momen putar = Ft. r Ft = gaya tangensial = D M.. B. V. (W u - W u1 ) r = jari-jari leher poros suhu = kecepatan sudut

π. n = 30 Dt DN B Gaya Aksial [W] ρ 1 W =. w w. D. π. B W = gaya aksial [N] = rapat air [1000 kg/m 3 ] (1) w = kecepatan relatif aliran terhadap sudu jalan [m/s] w 1 = kecepatan relatif aliran terhadap sudu pengarah [m/s] D = diameter tengah sudu [m] B = jumlah lebar seluruh sudu [m] Efisiensi [ t ] t = () T = efisiensi turbin [%] P d = daya yang transmisikan turbin [kw] H = tinggi air jatuh [m] Q = debit aliran [m 3 /s] g = percepatan gravitasi [m/s ] = kerapatan air [kg/m 3 ]

METODOLOGI PENELITIAN A. Diagram Alir Penelitian Mulai Survey Lapangan Pengumpulan Data Rancang Bangun Turbin Kaplan Setup Alat Penelitian Pengujian Turbin Debit 17,676 Debit 6,514 Debit 35,35 Pengukuran Putaran Alat Analisa Hasil Selesai Gambar 6. Diagram Alir Penelitian B. Bahan dan Alat 1. Bahan dan alat dalam penelitian Alat yang di gunakan selama penelitian adalah sebagai berikut : a. Hydrometer b. Theodolith. Bahan dan alat dalam Pengujian a. Tachometer b. Stopwatch C. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pastikan tidak ada kebocoran dalam instalasi percobaan. Pastikan air dalam kolam penampung air penuh 3. Pompa dalam keadaan terpasang dan siap untuk menaikan air dari kolam pnampumg air kebak turbin melalui pipa 4. Hidupkan pompa air

5. Pada saat pompa 1 di hidupkan,yaitu pada debit 8,838 l/s,turbin tidak berputar sehingga ditambah debit air dengan mnghidupkan pompa,3 dan pompa 4. 6. Ukur putaran turbin setiap pergantian debit air dengan tachometer HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengujian putaran turbin kaplan pada sudu rotor 30 dan sudu stator 30 dengan variasi debit aliran air maka diperoleh sebagaimana terdapat pada tabel dan grafik dibawah ini: Tabel 3. Data putaran hasil pengujian sudu rotor 30 dan sudu stator 30 Sudu Rotor Sudu Stator Debit Putaran (rpm) 17.676 136 30 30 6.514 05 35.35 503 Gambar 7. Grafik hubungan putaran dengan debit pada sudu rotor 30 dan sudu stator 30 Pada gambar 7 diatas dapat dilihat bahwa penambahan debit air akan mengakibatkan perubahan putaran pada sudu rotor turbin, hal ini terjadi karena jumlah debit air yang bertambah mengakibatkan banyaknya air yang keluar dari sudu stator menuju pipa keluar semakin cepat karena massa air yang semakin besar dari penambahan debit aliran air tersebut dan tinggi jatuh air dari pipa keluar turbin yang menuju kebawah juga berpengaruh pada perubahan putaran pada sudu rotor. Dari hasil pengujian sudu rotor 30 dan stator 30 dengan variasi pengukuran debit aliran air 17,676 l/s 35,53 l/s dihasilkan putaran turbin dengan putaran tertinggi 503 rpm dan putaran terendah pada putaran 136 rpm. PENUTUP Kesimpulan 1. Dari hasil perancangan Turbin Kaplan dihasilkan diameter luar sudu turbin turbin 0,138 m, diameter tengah sudu turbin 0,095 m diameter leher poros sudu turbin 0,057m, tinggi tuirbin 154 cm, jumlah sudu 5, sudut sudu rotor 30º dan sudu stator 30º

. Putaran tertinggi yang dihasilkan oleh Turbin Kaplan ini ada pada debit 35,35 l/s pada putaran503 rpm. Putaran terendah yang dihasilkan oleh Turbin Kaplan ini, ada pada debit 17,676 pada putaran 136 rpm. 3. Debit air yang di peroleh dari dari lapangan (0,05 m 3 /s) tidak dapat memutar turbin. Saran 1. Seblum melakukan pengoprasian tuirbin air, sebaiknya melakukan kalibrasi alat ukur sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran. Dikarenakan penelitian ini hanya mencari putaran rotor maka perlu di lanjutkan dengan menggunakan generator untuk mlihat berapa watt listrik yang dhasilkan turbin ini,sehingga dapat diketahui torsi dan daya yang dihasilkan DAFTAR PUSTAKA Alfi Novaris, 010. Modifikasi Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Air Dengan Menggunakan Turbin Pelton (Tugas Akhir), UNDIP, Semarang. Arismunandar, Wiranto., 1997, Penggerak Mula Turbin, ITB Bandung. Dandekar, M. M., Sharma K.N., 1991, Pembangkit Listrik Tenaga Air, UI Press, Jakarta. Dietzel, Fritz, 1996, Turbin, Pompa dan Kompresor, Erlangga, Jakarta. Kadir, A., 1979, Mesin Arus Searah, Percetakan Aka. Patty, I.F., 1995, Tenaga Air, Erlangga, Jakarta. Sahid, dkk, 006. Pengaruh Nozel Berpenampang Segi Empat Terhadap Unjuk Kerja Turbin Pelton Mikro Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, Forum Teknik POLINES, Semarang. Sularso dan Suga, Kiyokatsu, 1995, Dasar-dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Pradnya Paramita, Jakarta. Vasandani, V.P., 1984, Hidraulika Machines Theory and Design, Khanna Publishers, Delhi. White, Frank M; Like Wilarjo, 1986, Mekanika Zalir, Erlangga, Jakarta.