Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN SURVEI KETERAMPILAN SHOOTING ATLET SEPAKBOLA DI PPLPD KABUPATEN BOGOR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DI PERSATUAN SEPAKBOLA GARUDA MUDA KABUPATEN KEDIRI S K R I P S I

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR PASSING

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia,

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DI SEKOLAH SEPAKBOLA INDONESIA MUDA (IM) MALANG

FUTSAL - 2. Futsal Kelas XI 1 design by Bramasto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL.

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

PENGARUH LATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP PENINGKATAN POWER TENDANGAN LONG PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TELAGA

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

MODEL LATIHAN SHOOTING KE GAWANG PADA MAHASISWA UKM SEPAK BOLA IKIP-PGRI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persepakbolaan nasional khususnya Sumatera Utara, banyak anakanak

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG PADA PEMAIN SSB ANEUK RENCONG BANDA ACEH TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

SKRIPSI. Oleh : NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN TEKNIK MENENDANG BOLA (SHOOTING) DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kembali setelah terjadi pelanggaran seperti tendangan bebas, corner kick,

Oleh YUDHA BAYU ARIANTO

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

PERBANDINGAN SHOOTING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI DALAM KETEPATAN SHOOTING PERMAINAN SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

FUTSAL. Materi Futsal Kelas X Semester disusun oleh Bramasto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI PARA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (Sarumpaet. A.

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan.

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Sepak bola. akan tetapi dituntut suatu prestasi yang optimal.

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY SKRIPSI

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

PENGARUH LATIHAN INTERVAL DAN PEREGANGAN STATIS TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG BOLA BAGI SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

2016 PERBANDINGAN HASIL TENDANGAN PENJAGA GAWANG ANTARA TEKNIK HALF VOLLEY, DROP KICK, DAN FORWARD KICK DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lama yang dimainkan dan ditonton oleh jutaan orang. Sepak bola merupakan jenis

PENGARUH LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI DALAM DAN KURA-KURA KAKI PENUH TERHADAP KETEPATAN PASSING

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi PENJASKESREK FKIP UNP KEDIRI.

MARPION SAPUTRA NIM

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

TERHADAP HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengembangan kualitas permainan sepakbola pada awalnya mengacu kepada

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 3 KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

EFEKTIVITAS TENDANGAN PENALTI MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI DAN UJUNG KAKI PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMAN 2 TAMBUN SELATAN

Kata Kunci : efektivitas, checking yeop chagi, dollyo chagi, idan dollyo chagi, taekwondo

Transkripsi:

SURVEI KETERAMPILAN SHOOTING ATLET SEPAKBOLA DI PPLPD KABUPATEN BOGOR BUDIMAN AGUNG PRATAMA MOKHAMMAD FIRDAUS Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri Email : agung10@unpkediri.ac.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketrampilan shooting atlet sepakbola di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) Kabupaten Bogor. Jenis penelitian adalah non eksperimen dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi, subjek penelitian adalah seluruah atlet sepakbola PPLPD Kab. Bogor berjumlah 21 atlet. Instrumen berupa lembar observasi dan pengumpulan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan rumus persentase kemudian hasilnya dikonsultasikan dengan tabel norma persentase. Data hasil penelitian berdasarkan observasi langsung diperoleh rincian sebagai berikut, ketrampilan teknik awalan sebesar 71% termasuk dalam kategori cukup, ketrampilan teknik impact in ball sebesar 60% termasuk dalam kategori cukup dan ketrampilan teknik gerak lanjutan/fallow trough sebesar 46% termasuk dalam kategori kurang. Hasil dokumentasi menujukkan keakuratan shooting dalam tiga pertandingan jika di total TIM PPLPD kab.bogor mampu melepaskan tendangn ke gawang sebanyak 21 kali dan yang tepat ke gawang hanya 9 kali atau 42,8% dalam kategori kurang. Simpulan dalam penelitian ini yakni atlet sepakbola di PPLPD Kab.bogor memiliki ketrampilan shooting dalam kategori cukup, karena masih 60% yang sesuai dengan indikator teknik shooting dan aplikasi keterampilan shooting dalam pertandingan atlet PPLPD Kab. Bogor menujukkan tingkat keakuratan shooting yang kurang. Kata kunci: Shooting Sepakbola, Atlet PPLPD Kab.Bogor PENDAHULUAN Pada dasarnya sepakbola adalah permainan sederhana yang bertujuan untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan (Batty, 2003:1). Oleh sebab itu seorang pemain harus mempunyai kemampuan menendang ke gawang lawan dengan mengkombinasikan unsur teknikteknik shooting yang digunakan dan beberapa prinsip dasar shooting. Haryono & Yunus (1991:19). Adapun teknik teknik shooting adalah: (a) dengan kaki sebelah dalam, tendangan dengan kaki sebelah dalam banyak dimanfaatkan untuk memberikan bola jarak pendek, (b) punggung kaki sebelah dalam, Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK - Universitas PGRI Banyuwangi 1

tendangan dengan punggung kaki sebelah dalam banyak dimanfaatkan untuk memberikan bola jarak jauh, (c) punggung kaki sebelah luar, tendangan dengan punggung kaki sebelah luar dimaksudkan untuk memperoleh tendangan bola berputar, (d) dengan punggung kaki, tendangan punggung kaki dimaksudkan agar memperoleh tendangan yang keras Prinsip shooting yang harus diperhatikan adalah kaki tumpu, kaki untuk menendang, gerakan badan, dan pandangan mata. Tujuan menendang bola antara lain untuk mengoper (passing), menembak ke gawang (shooting), dan menyapu untuk menggagalkan serangan lawan (Jaya, 2008:62). Shooting bola ke gawang memang berbeda dengan passing. Perbedaan antara shooting dan passing adalah bahwa passing arah bola ke seseorang (rekan anda) sementara shooting diarahkan ke gawang, jauh dari kiper tim lain (John Wiley & Sons, 1997: 53). Artinya bahwa shooting adalah bola yang ditendang dengan kaki yang diarahkan ke target sehingga menyulitkan si penjaga gawang dari tim lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik dan prinsip shooting merupakan kombinasi dan pemahaman pemain saat melakukan shooting yang harus diperhatikan dan diberikan latihan, karena hal ini merupakan komponen penting bagi seorang pemain agar bisa mencetak gol dalam setiap situasi atau momentum pada permainan dan pertandingan dimana terdapat kesempatan atau peluang didalamnya. Tony Carr (2005:50) shooting yang efektif adalah semuanya harus punya timing dan akuarat; power datangnya kemudian. Teknik shooting yang baik diperoleh harus diasah ketika pemain-pemain usia muda. Pendapat Joseph A. Luxbacher cara shooting ke gawang: Approach the ball from behind and at a slight angle. Plant your balance foot beside the ball with the knee of your balance leg slightly flexed. Keep your head steady and focus on the ball. Draw your kicking leg back and extend your kicking foot. At this point the knee of your kicking leg should be directly over the ball. Snap your leg straight and contact the center of the ball with the full instep of your foot. Your foot must be firm and pointed down as it strikes the ball. Square your shoulders and hips to the target. Use a complete follow-through motion to generate maximum power on the shot. Pengertian pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa cara pelaksanakan shooting adalah datang ke bola dari belakang dan sedikit miring. Keseimbangan kaki tumpu di samping bola dengan lutut kaki tumpu sedikit tertekuk. Menjaga kepala Anda tetap stabil dan fokus pada bola. Memperpanjang kaki menendang. Lutut kaki saat menendang di atas bola. Kaki tendang lurus dan pukul pusat bola dengan punggung kaki penuh. Kaki harus dibalet dan menunjuk ke bawah. Bahu dan pinggul menghadap ke target. Gunakan tindak lanjut melalui gerakan untuk menghasilkan tenaga maksimum pada tembakan. Pusat Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) yang ada di Indonesia. PPLP/PPLPD merupakan sarana bagi pelajar yang memiliki potensi untuk menjadi atlet yang berprestasi di masa yang akan datang. Hal ini dapat dimengerti karena anak usia sekolah bila dilihat Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK - Universitas PGRI Banyuwangi 2

dari segi fisik masih memungkinkan untuk berkembang lebih baik lagi, sehingga dapat berprestasi secara maksimal. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa PPLP/PPLPD merupakan sarana untuk menjaring bibit atlet yang dapat berprestasi setinggi- tingginya. PPLPD satusatunya yang ada di Indonesia ada di Kabupaten Bogor, di PPLPD kabupaten bogor tersebut memiliki beberapa cabang olahraga yang salah satunya adalah sepakbola. Dengan adanya cabang olahraga sepakbola di PPLPD kabupaten Bogor diharapkan prestasi cabang olahraga sepakbola di indonesia pada masa akan datang dapat berprestasi lebih baik lagi. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yang mendeskrisikan fenomena tertentu. Dengan menggunakan metode observasi dan dokumentasi serta menggunakan desain non eksperimen. Menurut Maksum (2008:16) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan gejala, fenomena, kondisi atau peristiwa tertentu. Sedangkan penelitian kuantitatif menurut Arikunto (2002:10), adalah sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran dari data tersebut, serta penampilan dari data tersebut. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh atlet PPLPD kab. Bogor di cabor sepakbola. Intrumen yang digunakan adalah lembar observasi kemampuan shooting dan dokumentasi, dokumentasi yang dimaksut adalah statistik hasil kejuaraan nasional antar PPLP/PPLPD dan SKO di bangka belitung. Analisa data menggunakan persentase. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Frekuensi ketrampilan teknik awalan melakukan Shooting Tabel 1 Keterampilan awalan melakukan Shooting Variabel Indikator Perse Katego ntase ri Berlari 100% Teknik Awalan Shooting menuju bola Kaki tumpu 42,9% Kurang Lutut kaki 61,9% Cukup tumpu Posisi 90,5% kepala Pandangan 81,5% Rata-Rata 71% Cukup Ketrampilan Dari tabel ketrampilan teknik awalan shooting atlet PPLPD kab. Bogor di atas yang mencakup beberapa indikator dapat dilihat bahwa 100% pada kategori baik ketrampilan teknik awalan pada saat berlari menuju bola, 42,9% pada kategori Kurang baik pada saat melakukan tumpuhan kaki, 61,9% pada kategori cukup posisi lutut pada kaki tumpu, 90,5% pada kategori baik posisi kepala dan 81,5% pada kategori baik pandangan saat melakukan shooting, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ketrampilan teknik awalan shooting atlet PPLPD kab. Bogor dapat dikategorikan cukup karena 71% yang sesuai dengan indikator. Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK - Universitas PGRI Banyuwangi 3

Frekuensi ketrampilan teknik Shooting Impact in Ball Tabel 2. Hasil ketrampilan teknik Shooting Impact in Ball Variabel Indikator Persentase Kategori Posisi Kaki 52% Kurang Posisi Lutut 47% Kurang Kaki tendang Impact in. Ball Perkenaan kaki tendang dengan bola Posisi kaki tendang saat berkenaan dengan bola Posisi bahu dan pinggul Rata-tata Ketrampilan 71% Cukup 66% Cukup 61% Cukup 60% Cukup Dari tabel ketrampilan teknik shooting Impact in ball atlet PPLPD kab. Bogor di atas yang mencakup beberapa indikator dapat dilihat bahwa 52% pada kategori kurang baik posisi kaki saat menendang bola, 47% pada kategori Kurang baik posisi lutut kaki tendangi, 71% pada kategori cukup posisi lutut pada kaki tumpu, 66% pada kategori cukup posisi kaki tendang saat berkenaan dengan bola dan 61% pada kategori cukup posisi bahu dan pinggul melakukan shooting, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ketrampilan teknik shooting pada variabel Impact in ball atlet PPLPD kab. Bogor dapat dikategorikan Cukup karena memiliki persentase 60% yang sesuai dengan indikator. Frekuensi Ketrampilan Teknik Gerak Lanjut Shooting Tabel 3. Hasil ketrampilan teknik Gerak Lanjut Shooting Variabel Indikator Teknik Posisi kaki Gerak tumpuh Persentase Kategori 43% Kurang Lanjut Posisi kaki 57% Cukup tendang Pandangan 71% Cukup Ayunan 57% Cukup tangan Rata-tata Ketrampilan 46% Kurang Dari tabel ketrampilan teknik gerak lanjut shooting PPLPD kab. Bogor di atas yang mencakup beberapa indikator dapat dilihat bahwa 43% pada kategori kurang baik posisi kaki tumpuh saat melakukan gerak lanjut menendang bola, 57% pada kategori cukup gerak lanjt posisi kaki tendang, 71% pada kategori cukup pandangan, 57% pada kategori cukup gerak lanjut ayunan tangan dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ketrampilan teknik shooting pada variabel gerak lanjut atlet PPLPD kab. Bogor dapat dikategorikan kurang karena memiliki persentase hanya 46% yang sesuai dengan indikator. Hasil Dokumentasi Dokumentasi berupa dokumen hasil Kejuaraan nasional antar PPLP/PPLPD cabang olahraga sepakbola tahun 2015 di Bangka Belitung, PPLPD Kabupaten Bogor menuai hasil yang belum maksimal, berikut data hasil pertandingannya: Tabel 4 Data Hasil Pertandingan Kejurnas Antar PPLP/PPLPD Cabor Sepakbola Kab. Bogor No Hari/Tanggal VS Skor Fase 1 28 April Maluku 4-1 Penyisian 2015 Utara (kalah) 2 29 April Makasar 3-2 Penyisian 2015 (menang) 3 30 April Medan 3-1 Penyisian 2015 (menang) Berikut ini data hasil setatistik pertandingan yang Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK - Universitas PGRI Banyuwangi 4

diperoleh dari tim statistik PPLPD Kab. Bogor: Tabel 5 Pertandingan Pertama Vs Maluku Utara Skor 1-4 (Kalah) Shoot (On Target) 7 (2) Fouls 8 Corner Kick 4 Offfside 5 Psiition 48% Red Card 0 Yelow Card 4 Tabel 6 Perandingan kedua Vs Makasar Skor 3-2 (Menang) Shoot (On 6 (3) Target) Fouls 9 Corner Kick 5 Offfside 6 Psiition 45% Red Card 0 Yelow Card 1 Tabel 7 Perandingan ketiga Vs Medan Skor 3-1(Menang) Shoot (On Target) 8 (4) Fouls 6 Corner Kick 7 Offfside 4 Psiition 58% Red Card 0 Yelow Card 3 Melihat data tersebut sekilas memang hasil yang diperlihatkan sudah dalam kategori baik, karena dalam pertandingan sebanyak tiga kali berhasil menang dua kali, akan tetapi dalam turnamen tersebut hanya diambil satu TIM yang mewakili grup maka dalam hal ini kinerja dari tim PPLPD kab.bogor belum maksimal (karena tidak lolos dalam fase penyisihan). Dapat dilihat juga dalam tiga pertandingan jika di total TIM PPLPD kab.bogor mampu melepaskan tendangn ke gawang sebanyak 21 kali dan yang tepat ke gawang hanya 9 kali atau 42,8%. Keterampilan Teknik Awalan Melakukan Shooting. Hasil ketrampilan teknik awalan shooting atlet PPLPD kab. Bogor yang mencakup beberapa indikator dapat dilihat bahwa 100% pada kategori baik ketrampilan teknik awalan pada saat berlari menuju bola, 42,9% pada kategori Kurang baik pada saat melakukan tumpuhan kaki, 61,9% pada kategori cukup posisi lutut pada kaki tumpu, 90,5% pada kategori baik posisi kepala dan 81,5% pada kategori baik pandangan saat melakukan shooting, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ketrampilan teknik awalan shooting atlet PPLPD kab. Bogor dapat dikategorikan baik karenan 83% yang sesuai dengan indikator. Hal ini berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Luxbacher (2008:76) tentang teknik awalan melakukan shooting yakni dengan datang ke bola dari belakang dan sedikit miring. Keseimbangan kaki tumpu di samping bola dengan lutut kaki tumpu sedikit tertekuk. Menjaga kepala Anda tetap stabil dan fokus pada bola. Teknik awalan merupakan bagian yang sangat penting dalam melakukan shooting pada bagian pertama yakni berlari menuju bola/ancang-ancang, menurut Gayo 2010 ketika melakukan ancang-ancang disarankan jarak 3-4 meter hal ini berdasarkana analisanya yakni ancang-ancang yang terlalu jauh Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK - Universitas PGRI Banyuwangi 5

tidak cukup efektif untuk melakukan tendangan, pandangan fokus pada letak bola. Ketrampilan teknik Shooting Impact in Ball Dari tabel ketrampilan teknik shooting Impact in ball atlet PPLPD kab. Bogor yang mencakup beberapa indikator dapat dilihat bahwa 52% pada kategori kurang baik posisi kaki saat menendang bola, 47% pada kategori Kurang baik posisi lutut kaki tendangi, 71% pada kategori cukup posisi lutut pada kaki tumpu, 66% pada kategori cukup posisi kaki tendang saat berkenaan dengan bola dan 61% pada kategori cukup posisi bahu dan pinggul melakukan shooting, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ketrampilan teknik shooting pada variabel Impact in ball atlet PPLPD kab. Bogor dapat dikategorikan Cukup karena memiliki persentase 60% yang sesuai dengan indikator. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Luxbacher (2008:77) tentang Impact in ball yakni memperpanjang kaki menendang (posisi kaki tendang), lutut kaki saat menendang di atas bola. Kaki tendang lurus dan pukul pusat bola dengan punggung kaki penuh. Kaki harus dibalet dan menunjuk ke bawah. Bahu dan pinggul menghadap ke target, sedangkan menurut Gayo, (2011) penempatan kaki tumpuh menjadi penentu arah jalanya bola, melambung, mendatar, atau menggelinding. tumpuhan kaki saat menendang bola, jika tumpuhan kaki berada di belakang bola maka otomatis bola akan melambung, karena dengan sendirinya perkenaan bola tepat dibagian bawah, jika tumpuhan kaki tendang berda persis disamping bola maka bola akan menggelinding datar di tanah. Maka disarankan posisi kaki tumpuh sedikit dibelakang bola maka dapat diprediksi jalanya bola akan lurus dan mendatar, sebab perkenaan bola pada bagian tengah antara atas dan bawah. Ketrampilan Teknik Gerak Lanjut Shooting Ketrampilan teknik gerak lanjut shooting PPLPD kab. Bogor yang mencakup beberapa indikator dapat dilihat bahwa 43% pada kategori kurang baik posisi kaki tumpuh saat melakukan gerak lanjut menendang bola, 57% pada kategori cukup gerak lanjut posisi kaki tendang, 71% pada kategori cukup pandangan, 57% pada kategori cukup gerak lanjut ayunan tangan dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ketrampilan teknik shooting pada variabel gerak lanjut atlet PPLPD kab. Bogor dapat dikategorikan kurang karena memiliki persentase hanya 46% yang sesuai dengan indikator. Fungsi dari follow trough/tindak lanjut melalui gerakan adalah untuk menghasilkan tenaga maksimum pada tembakan (Luxbacher 2008:77), selain itu gayo, (2011) mengatakan bahwa pada saat gerakan follow trough otot-otot rileks dan menapakka kaki sesuai keinginan sebagai gerakan lanjutan untuk menghindari resiko cidera SIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan di PPLPD Kab Bogor dapat disimpulkan sebagai berikut Ketrampilan Teknik awalan menendang/shooting kegawang dapat dikategorikan Ketrampilan Teknik perkenaan pada bola/ impact in Ball dapat dikategorikan cukupketrampilan teknik gerak Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK - Universitas PGRI Banyuwangi 6

lanjutan/follow trough shooting dikategorikan cukup Jadi dapat diatrik sebuah simpulan bahwa ketrampilan shooting atlet PPLPD Kab. Bogor dapat diaktegorikan cukup. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas maka saran yang diajukan adalah Atlet pelajar seharusnya memperbaiki teknik shooting dengan memperoleh metode pelatihan yang baik dan benar, Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang bentuk model latihan yang sesuai dengan karakteristik atlet pelajar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta. Luxbacher, J.A. 1998. Sepakbola. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Maksum, A. (2008). Metodologi Penelitian, Surabaya: Fakultas Ilmu Keolahragan Universitas Negeri Surabaya. Tony Carr, 2005. How TO Coach A Soccer Team (Londo: Hamlyn,) Wegayo 2011, Analisis Biomekanika Pada Gerakan Menendang Bola Dalam Sepakbola. http://wengayo.blogspot.co m/2010/06/ Analisis- BiomekanIkapadagerakan.html. Diakses pada tanggal 05 September 2016 Batty, E.C. 2003. Latihan Sepakbola: Metode Baru Serangan. Bandung: Pioner. Haryono & Yunus. 1991. Sepakbola I. Malang. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas. Jaya, A. 2008. Futsal. Yogyakarta: Pustaka Timur. John Wiley & Sons, 1997 Inc., Converse All Star, Soccer How To Like A Pro (New York, Mountain Lion, Inc). Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK - Universitas PGRI Banyuwangi 7