BAB I PENDAHULUAN. alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam dan filsafat moral yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan sebagaimana hadist Rasulullah S.AW yang berbunyi: Artinya : Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk di dalamnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan yang sedang berlangsung di negara ini disertai

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh yang mencakup pengembangan dimensi manusian Indonesia. pengetahuan, kesehatn, keterampilan dan seni.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dan lingkungan non formal atau masyarakat. Dengan demikian,

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan peserta didik menuju perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas belajar sangat terkait dengan proses pencarian ilmu. Belajar

أ ط ل ب ال ع ل م م ن ال م ھ د إ ل ى ال لح د

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting karena tanpa melalui

BAB I PENDAHULUAN. makhluk ciptaan Allah yang mulia, maka sangat beralasan jika Allah

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah kemahiran memecahkan masalah yang merupakan. meningkatkan kemahiran pemecahan masalah matematika membuat siswa

ط ل ب ا لع ل م ف ر ی ض ة ع ل ى ك ل م س ل م و ا لم س ل م ة

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB III METODE PENELITIAN. dari 10 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. berikannya sebuah kelebihan tersebut manusia tidak hanya diam. Akan tetapi. wajib melaksanakan segala perintah dan larangan Allah.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat dihilangkan rasa perbedaan kelas dan kasta, karena di mata

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran adalah sebagai aktivitas, dalam mengajar guru harus

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. suatu masalah. Menurut Duch (1995), Problem Based Learning (PBL) pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud.

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat. berbentuk uraian kita dapat melihat langkah-langkah yang dilakukan siswa

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berbudaya dengan ilmu yang dimiliki. Kemampuan mengembangkan diri ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang diberi kewajiban oleh Allah Swt

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran. Secara tidak langsung, kualitas instrument. penilaian juga menentukan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi permasalahan-permasalahan dan tantangan yang terjadi dalam

BAB V PEMBAHASAN. A. Kemampuan Membaca Al Qur an Siswa di MAN se-kabupaten Blitar

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi utama dalam mengelola, mencetak dan. daya manusia yang handal dan berwawasan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Agama, kerena semakin tinggi kualitas suatu bangsa, semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Islam juga memandang bahwa ilmu pengetahuan sangat penting. dalam kehidupan manusia, seperti firman Allah Ta ala berikut:

BAB I PENDAHULUAN. guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

ق ال ل ه م وس ى ه ل أ ت ب ع ك ع ل ى أ ن ت ع ل م ن مم ا ع ل م ت ر ش د ا

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya inpit secara

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan matematika dalam pembelajaran mampu meningkatkan sumber

PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Sekaligus memegang tugas-tugas dan fungsi ganda,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Berbagai kajian dan pengalaman menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pelajaran pokok di Sekolah Dasar (SD) pengetahuan dan pemahaman konsep Sains yang bermanfaat dan dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

BAB 1 PENDAHULUAN. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. logis, dan sikap kemandirian dalam diri peserta didik. Proses pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. akhir hayat. Pada waktu bayi, seorang bayi menguasai keterampilan-keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. 2005, Hlm, 28

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bercita-cita ingin meraih

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlepas dari tugas manusia untuk menumbuh dan. khususnya dalam pendidikan Islam. Usaha-usaha tersebut dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan masalah yang sangat dominan bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. media untuk menimba dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Belajar bisa. melalui pendidikan formal maupun nonformal.

BAB I PENDAHULUAN. untuk terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia

BAB I PENDAHULUAN. memerintahkan manusia untuk menuntut ilmu dalam hadist nabi ;

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, maupun sosial. Persoalan

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. baru serta teori baru kedalam kurikulum sekolah. 1 Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan firman Allah dalam surat Al-Insaan ayat 1: berusaha menyelesaikannya, tetapi ada juga yang beranggapan bahwa suatu

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu inti dari kegiatan pendidikan yang di selengarakan di

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB I PENDAHULUAN. situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. 1. sangat penting artinya dalam proses pendidikan, karena dia yang bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

Oleh: SUPRIHATI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan semakin hari semakin berkembang akhirnya terlihat kecenderungan untuk membagi ilmu pengetahuan menjadi berbagai disiplin ilmu. Pada dasarnya ilmu berkembang dari dua cabang utama yaitu filsafat alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam dan filsafat moral yang kemudian berkembang ke dalam ilmu-ilmu sosial. Allah SWT juga telah menjelaskan dalam Al-Qur an bahwa alam diciptakan untuk dipelajari oleh manusia sehingga menghasilkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia itu sendiri. Adapun firman Allah SWT dalam Al-Qur an Surat Ali-Imran ayat 190 adalah sebagai berikut Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (QS. Ali-Imran (3): 190). Allah juga berfirman dalam Al-Qur an Surat Al-Ankabuut. Artinya: Dan perumpamaan-perumpaan ini Kami buat untuk manusia, dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. Itulah beberapa firman Allah yang menunjukkan perintah Allah SWT untuk menuntut ilmu. Mencari ilmu itu wajib, tidak mengenal batas tempat, dan juga 1

2 tidak mengenal batas usia, baik anak-anak maupun orang tua. Kewajiban menuntut ilmu dapat dilaksanakan di sekolah, pesantren, majlis ta lim, pengajian anak-anak, belajar sendiri, penelitian atau diskusi yang diselenggrakan oleh para remaja mesjid. Nabi Muhammad SAW dalam hadistnya juga menyerukan pentingnya menuntut ilmu bagi umat islam. ط ل ب ا لع ل م ف ر ی ض ة ع ل ى ك ل م س ل م و م س ل م ة (رواه إبن عبد البر) Artinya : Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat (HR. Ibnu Abdil Bari) Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang berkembang dari filsafat alam dan memiliki peran yang sangat penting terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. IPA perlu diajarkan di sekolah dasar untuk menumbuhkan kemampuan berfikir logis, analisis, kreatif dan kemampuan bekerja sama pada diri siswa. Kompetensi tersebut bertujuan agar siswa mampu melakukan analisis terhadap apa yang ia pelajari, cermat dan teliti dalam mengambil keputusan, serta mampu menalar hubungan suatu peristiwa atau gejala alam yang satu dengan yang lainnya sehingga mampu menciptakan pola pikir ilmiah yang kritis sejak dini. Dalam kenyataan, memang tidak banyak siswa yang menyukai bidang kajian IPA, karena dianggap sulit, keterbatasan kemampuan siswa, atau karena mereka tidak berminat untuk menjadi ilmuwan. Namun demikian, mereka tetap berharap agar pembelajaran IPA di sekolah dapat disajikan secara menarik, efektif dan efisien. 1 Oleh 1 Sulaimansyah. Meningkatkan Motivasi Belajar Di Kelas, (online), Tersedia di: http://inspirasi-wahanapendidikan.blogspot.com/2011/11/meningkatkan-motivasi-belajar-kelasi.html, diakses tanggal 22 Mei 2014

3 karena itu, kesulitan belajar IPA harus diatasi sedini mungkin agar pembelajarannya dapat menghasilkan hasil yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut dibutuhkan kreativitas guru dalam membelajarkan siswanya. Seperti kecerdasan guru dalam menelaah kurikulum, menyusun silabus dan RPP, menggunakan strategi, metode, teknik dan media belajar yang tepat, serta mengelola kelas yang menyenangkan. Karena belajar sangat efektif apabila menyenangkan. 2 Namun kenyataannya pada saat ini masih terdapat guru yang menyajikan pembelajaran hanya dengan transfer of knowledge tanpa mengembangkan bagaimana cara belajar yang kreatif dan menyenangkan tersebut. Berdasarkan hasil survei di SD Negeri 012 Purnama dari guru kelas Va menyatakan bahwa hasil belajar IPA siswa masih rendah dan belum mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 70. Hal ini terlihat dari gejala-gejala yang ditunjukkan oleh siswa ketika mengikuti proses pembelajaran, diantaranya: 1. Ketika guru bertanya mengenai materi IPA hanya 11 orang siswa dari 26 siswa atau sekitar 42,31% yang dapat menjawab dengan benar. 2. Jika diberikan latihan pada mata pelajaran IPA, dari 26 siswa 11 orang atau 42,31% siswa nilainya masih rendah. 3. Dari 26 orang siswa, 15 atau 57,69% orang siswa hasil belajarnya belum mencapai KKM yang telah ditetapkan 70. Dari gejala-gejala yang tampak tersebut, guru telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa, diantaranya: 2 Hartono, PAIKEM, Pekanbaru: Zanafa, 2009, hlm. 87

4 dengan menerapkan berbagai metode pembelajaran seperti metode ceramah, diskusi, latihan dan memberikan PR diakhir pembelajaran, tetapi upaya guru tersebut masih belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Untuk itu, perlu dicari alternatif lain tentang penerapan teknik dalam membelajarkan IPA. Salah satu teknik yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA guna meningkatkan hasil belajar siswa adalah teknik send a problem. Dalam penerapannya teknik send a problem menuntut siswa untuk berfikir kritis dan bertindak kreatif. Siswa dilibatkan dalam melakukan eksplorasi situasi baru dalam mempertimbangkan dan merespon permasalahan secara kritis. Selain itu melalui teknik send a problem siswa dibimbing untuk membuat pemecahan masalah sekaligus mengevaluasi solusi dari penyelesaian masalah tersebut. Dari uraian latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Menggunakan Teknik Send A Problem di Kelas Va Sekolah Dasar Negeri 012 Purnama Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai.

5 B. Definisi Istilah 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar setiap akhir pembelajaran. 3 Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. 2. Teknik Send A Problem Teknik Send A Problem adalah sebuah teknik yang paling efektif untuk membangun solusi dengan pemikiran mendalam bagi masalah-masalah yang lebih kompleks yang tidak memiliki jawaban tunggal yang tepat. 4 Secara singkat langkah-langkah penggunaan teknik send a problem adalah sebagai berikut: Siswa duduk berkelompok, siswa mendapatkan amplop yang berisi masalah, siswa berdiskusi bersama, tiap kelompok mengirim amplop kepada kelompok lain, tiap kelompok mengevaluasi solusi-solusi yang diterima dari kelompok lain, guru memberikan penguatan. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah, Apakah Penggunaan Teknik Send A 3 Dimiyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, hlm. 200. 4 Elizabert E. Barkley, Collaborative Learning Techniques, Bandung: Nusa Media, 2012, hlm. 267.

6 Problem pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas Va Sekolah Dasar Negeri 012 Kelurahan Purnama Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan teknik send a problem pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas Va Sekolah Dasar Negeri 012 Purnama Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai. 2. Manfaat Penelitian a. Untuk siswa Untuk siswa kelas Va Sekolah Dasar Negeri 012 Purnama Kecamatan Dumai Barat dapat memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. b. Untuk Guru Memberikan kontribusi dan inspirasi kepada guru IPA untuk mengembangkan berbagai teknik belajar dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. c. Untuk Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan teknik send a problem untuk meningkatkan aspek-aspek kepribadian lainnya.

7