PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BAYI DI KELURAHAN JATIREJO GUNUNG PATI DAN DI KELURAHAN KRAPYAK SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tujuh macam penyakit (PD3I) yaitu penyakit TBC, Difteri, Tetanus,

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi (Achmadi, 2016). harus menyelesaikan jadwal imunisasi (Kemenkes RI, 2010).

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG EFEK SAMPING DPT DENGAN KETEPATAN IMUNISASI ULANG DPT DI DESA KRAJANKULON WILAYAH PUSKESMAS KALIWUNGU

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bebas dari penyakit cacar oleh WHO sejak tahun 1974.

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN MOTIVASI IBU UNTUK MEMBERIKAN IMUNISASI KEPADA BAYI DI PUSKESMAS BAWEN KECAMATAN BAWEN

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

ABSTRAK. Lidia Anestesia Iskandar,2009,Pembimbing I:Donny Pangemanan,drg.,SKM. Pembimbing II:Dani,dr.,M.Kes.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KETEPATAN IMUNISASI POLIO DI POSYANDU RW 10 KAMPUNG BANTENG KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BALITA DI DESA BALEGONDO KECAMATAN NGARIBOYO KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 1 TAHUN DI WILAYAH PUSKESMAS KEDUNGUNDU SEMARANG

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, USIA DAN PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS IMUNISASI DASAR BAYI DI DESA JAPANAN KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: AUFARAHMAN

ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, USIA DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATINEGARA TAHUN 2015

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mempersiapkannya diperlukan anak-anak Indonesia yang sehat baik fisik

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BALITA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

FACTORS RELATED TO THE ACTION GIVING WOMEN INFANT IMMUNIZATION OF WORKING IN THE PUBLIC HEALTH DISTRICT BAJENG BAJENG DISTRICT GOWA.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN STATUS IMUNISASI PADA BAYI DI DESA SEMOWO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

GAMBARAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN ISPA DI KELURAHAN KALIPANCUR SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR

NURHAKIM YUDHI WIBOWO Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA. Kiftiyah

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Program kesehatan di Indonesia periode adalah Program

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN TENAGA

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat. menyerang anak dibawah usia lima tahun (Widodo, 2007).

DWI AGUNG RIYANTO* ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU TENTANG MITOS IMUNISASI DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI KLINIK UTAMA PKU MUHAMMADIYAH SAMPANGAN SURAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

PERBEDAAN CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI ANTARA PUSKESMAS DESA DAN KOTA DI KABUPATEN SUKOHARJO PERIODE JULI JUNI 2016

Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

Hubungan Karakteristik Ibu dan Jarak Pelayanan Kesehatan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar di Puskesmas Dulukapa

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

BAB I PENDAHULUAN. ini mencakup 1,4 juta anak balita yang meninggal. Program Pengembangan

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU DENGAN PENERAPAN IMUNISASI CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNGGUR TAHUN 2010

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Imunisasi sebagai salah satu pencegahan upaya preventif yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

BAB V HASIL PENELITIAN. Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian terhadap Hubungan Penyuluhan Ibu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini

SUCI ARSITA SARI. R

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Status Ekonomi dengan Kelengkapan Imunisasi Wajib pada Anak Usia 0-12 Bulan di Puskesmas Kampung Sawah

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT PADA BAYI USIA 0-9 BULAN. Di Posyandu Kelurahan Kadipaten Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo

FACTORS RELATED TO THE UTILIZATION OF HEALTH SERVICES BASIC IMMUNIZATION IN REGION PUSKESMAS SP II SEKUTUR JAYA IN TEBO DISTRICT 2015

Transkripsi:

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BAYI DI KELURAHAN JATIREJO GUNUNG PATI DAN DI KELURAHAN KRAPYAK SEMARANG Kasanah *)., Ns. Heryanto Adi Nugroho, Skp, M.Kep, Sp.Kom **)., Ns. Rodhi Hartono, S.Kep.M.Kes ***) *) Alumni Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang **) Kepala Program Studi DIII Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang ***) Kepala Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK Ibu yang mempunyai pengetahuan kurang tentang imunisasi dasar bayi pada saat ini masih banyak ditemukan di desa maupun di kota, sehingga ibu kurang memperhatikan jadwal imunisasi bayinya. Hal ini bisa mempengaruhi angka kematian bayi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar bayi di Kelurahan Jatorejo Gunung Pati dan di Kelurahan Krapyak Semarang. Desain penelitian ini adalah Study Comparative, jumlah sampel 124 responden dengan tekhnik proposional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pengetahuan tentang imunisasi dasar bayi pada ibu di Kelurahan Jatirejo dan ibu di Kelurahan Krapyak Semarang, terlihat dari hasil variabel pengetahuan nilai p value = 0,000 1 (p<0,05). Rekomendasi hasil penelitian ini adalah ibu yang ada di Kelurahan Jatirejo maupun di Kelurahan Krapyak hendaknya dapat meningkatkan pengetahuannya yang meliputi pengertian, jadwal pemberian, serta efek samping imunisasi dasar bayi. Hal ini dikarenakan pengetahuan merupakan dasar seseorang untuk berperilaku. Kata Kunci : Pengetahuan, Imunisasi dasar bayi ABSTRACT There are so many mothers who are still lack of knowledge about basic immunization of their infants both in villages and big cities, that they don't give much attention to the immunization schedule for their infants. This might influence the number of infant mortality in Indonesia. The objective of this research is to analyze the knowledge level difference about basic infant immunization between mothers in District Jatirejo and mothers in District Krapyak, Semarang. The design of this research is Study Comparative, 124 numbers of respondents as the sample by technique proposional random sampling. The result of this research shows that there is significant knowledge difference about basic infant immunization between mothers in District Jatirejo and mothers in District Krapyak, Semarang, as seen on the result of variable of knowledge p value = 0.000 1 (p<0.05). The recommendation for the result of this research is that mothers in both District Jatirejo and District Krapyak should improve their knowledges about basic infant immunization, including the understanding, the distribution schedules, and the side effects. It is because knowledge is the most basic thing for a person to behave. Keywords : Knowledge, Basic infant immunization

PENDAHULUAN Imunisasi merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan pada bayi dan anak sehingga terhindar dari penyakit Depkes (2000, dalam Supartini, 2004, hlm.173). World health organization (WHO) dan Unicef menetapkan indikator cakupan imunisasi adalah 90% di tingkat Nasional dan 80% di semua kabupaten. Dalam rencana strategis departemen kesehatan republik Indonesia tahun 2005-2009, target Universal child immunization (UCI) desa sebesar 98% tercapai pada tahun 1999/2000 sebesar 66,3% yang memiliki cakupan imunisasi lengkap. Angka cakupan tersebut masih jauh dari target (UCI) sebesar 90% (Ayubi, 2009, hlm.1). Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi di Jawa Tengah dari semua antigen sudah mencapai target minimal nasional (85%), pencapaian dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Jumlah sasaran bayi pada tahun 2008 adalah 577.226 jiwa. Sedang cakupan masing-masing jenis imunisasi adalah sebagai berikut: BCG (104,13%), DPT-HB 1 (102,70%), DPT -HB 3 (99,86%), Polio 4 (99,51%), Campak (99,35%) (Profil kesehatan profinsi jawa tengah, 2008, hlm.58). Cakupan imunisasi di kota Semarang pada bayi telah dilaksanakan secara lengkap dan memenuhi target yang ada. Strategi operasional pencapaian cakupan tinggi dan merata dapat dilihat dari pencapaian (UCI) desa/kelurahan. Tahun 2009 jumlah desa/kelurahan yang sudah mencapai UCI dengan kriteria cakupan DPT 3, polio 4 dan campak 80% sebanyak 175 kelurahan (98,87%) dari 177 kelurahan yang ada, jumlah ini meningkat dari tahun 2008 yaitu 161 kelurahan. Cakupan bayi yang diimunisasi DPT3 pada tahun 2009 sebesar 26.332 anak (103,42%), polio 4 sebanyak 26.183 anak (102,84%) dan bayi yang telah memperoleh imunisasi campak sebesar 26.814 (105,71%) dari sasaran sejumlah 25.451 bayi (Profil kesehatan kota Semarang, 2009, hlm.67). Menurut data Puskesmas Manyaran Semarang tahun 2010 dikelurahan Krapyak Semarang dari jumlah sasaran bayi yang akan diimunisasi sebanyak 110 bayi. Akan tetapi, jumlah kedatangan ibu yang mengimunisasikan bayinya berjumlah 97. Jumlah imunisasi BCG sebanyak 80 bayi (82%), Hb0 sebanyak 84 bayi (85,5%), Hb1 sebayak 79 (81,4%), Hb2 sebanyak 81 bayi (83,5%), polio0 sebanyak 85 (87,6%), polio1 sebanyak 78 (80,4% ), polio2 sebanyak 60 (61,8%), polio3 sebanyak 76 (78,3%), DPT1 sebanyak 78 bayi (80,4%), DPT2 sebanyak 75 bayi (77,3%), DPT3 sebanyak 67 bayi (69%), dan Campak sebanyak 66 bayi (68%). Sedangkan, menurut data Puskesmas Gunung Pati 2010, Kelurahan Jatirejo jumlah sasaran bayi yang akan diimunisasi sebayak 32 bayi akan tetapi jumlah kedatangan ibu yang mengimunisasikan bayinya berjumlah 25. Jumlah imunisasi BCG sebanyak 18 bayi (72%), Hb0 sebanyak 19 bayi (76%), Hb1 sebayak 13 (52%), Hb2 sebanyak 15 bayi (60 %), polio0 sebanyak 17 (60%), polio1 sebanyak 15 (60%), polio2 sebanyak 13 (52%), polio3 sebanyak 10 (40%), DPT1 sebanyak 18 bayi (72%), DPT2 sebanyak 14 bayi (56%), DPT3 sebanyak 12 bayi (48%), dan Campak sebanyak 17 bayi (68%). Angka tersebut diatas tidak termasuk ibu yang mengimunisasikan bayinya kedokter dan dokter spesialis. Dari data diatas menggambarkan bahwa masih terdapat ketidaklengkapan imunisasi dasar di Kelurahan Krapyak dan di Kelurahan Jatirejo. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah tingkat pendidikan ibu, motivasi ibu, fasilitas dan pengetahuan. Pengetahuan melatarbelakangi orang tua untuk memberikan imunisasi dasar pada

bayinya. Dengan demikian pengetahuan menjadi dasar terjadinya perilaku seseorang. Ibu mungkin tidak akan membawa bayinya ke posyandu untuk imunisasi. Pengetahuan juga menjadi pertimbangan orang tua untuk memberikan imunisasi kepada bayinya. Selain itu alasan yang paling sering untuk kegagalan orang tua memberikan imunisasi karena pendidikan yang rendah (W idiastuti, Angraeni, & Arofah, 2008, hlm.9). Untuk bayi yang tinggal di daerah perkotaan yang memiliki fasilitas kesehatan lengkap baik rumah sakit ataupun klinik, dapat dengan mudah untuk melaksanakan imunisasi. Akan tetapi, bagi mereka yang tinggal di pedesan dengan fasilitas puskesmas dan posyandu, dapat menyebabkan tidak semua bayi mendapatkan imunisasi lengkap secara bertahap. Selain itu, faktor biaya yang harus dikeluarkan untuk imunisasi terkadang menjadi alasan mengapa balita tidak diimunisasi (Su warning, 2007, hlm.1). Permasalahan penelitian ini adalah Apakah terdapat perbedaan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar bayi di Kelurahan Jatirejo Gunung Pati dan di Kelurahan Krapyak Semarang. Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui perbedaan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar bayi di Kelurahan Jatirejo Gunung Pati dan di Kelurahan Krapyak Semarang. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Jatirejo dan Kelurahan Krapyak Semarang dari bulan November 2011 sampai Desember 2011. Desain penelitian ini menggunakan metode Study Comparative. Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan persamaan dan perbedaan sebagai fenomena untuk mencari faktorfaktor apa, atau bagaimana yang menyebabkan timbulnya suatu peristiwa tertentu (Notoatmodjo, 2010, hlm.47). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu di Kelurahan Jatirejo sebanyak 40 dan ibu di Kelurahan Krapyak sebanyak 113 yang mempunyai balita umur 0-11 bulan di wilayah Puskesmas Manyaran kelurahan Krapyak dan wilayah Puskesmas Gunung pati yaitu desa Jatirejo. Teknik sampling pada penelitian ini adalah proposional random sampling. Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 0-11 bulan, yang menetap di daerah penelitian selama ± 5 tahun. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tentang imunisasi dasar bayi. Analisa data dalam penelitian ini meliputi analisa univariat dan bivariat. Pada analisa univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti, sedangkan pada analisa bivariat, data yang diperoleh dianalisis menggunakan Program SPSS (Statistical Product and Service Soolutions) 13.0 for Windows. Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal, maka dilakukan uji normalitas Kolmogorov Smirnov karena (n > 50) (Dahlan, 2009, hlm.68), sedangkan uji beda pada penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney karena data berdistribusi tidak normal, yaitu 0,000 (<0,05). Pada uji Mann Whitney diperoleh nilai nilai p value = 0,000 1 yang berarti p value < 0.05 maka ada perbedaan pengetahuan tentang imunisasi dasar bayi di Kelurahan Jatirejo Gunung Pati dan di Kelurahan Krapyak Semarang.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Tabel 1 Distribusi karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan pada ibu di Kelurahan Jatirejo dan di Kelurahan Krapyak Semarang Tingkat Masyarakat Total pendidi kan Desa Kota SD 11 2 13 SMP 15 5 20 SMA 9 60 69 PT 1 21 22 Total 36 88 124 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa pendidikan Ibu di kelurahan Jatirejo paling banyak adalah SMP, sedangkan pendidikan Ibu di Kelurahan Krapyak paling banyak adalah SMA. Menurut Nengrum dan Sulastri (2008, hlm.8) menyatakan semakin tinggi tingkat pendidikan ibu ada kecenderungan semakin banyak pengetahuan yang di milikinya. Menurut Notoatmodjo (2003, hlm.130) mengungkapkan bahwa seseorang yang tingkat pendidikannya tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional terhadap informasi yang datang dan akan berfikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ningrum pada tahun 2006 tentang Faktor-faktor Yang Mempegaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Puskesmas Banyudono Boyolali. Hasil dari penelitian ini yaitu tingkat pendidikan ibu mempunyai pengaruh positif terhadap kelengkapan imunisasi dasar,pengetahuan dan motivasi ibu mempunyai pengaruh positif terhadap kelengkapan imunisasi dasar. Tabel 2 Distribusi karakteristik responden berdasarkan usia pada ibu di Kelurahan Jatirejo dan di Kelurahan Krapyak Semarang Usia Masyarakat Total Desa Kota <20 3 4 7 20-30 28 73 101 >30 5 11 16 Total 36 88 124 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa usia Ibu di kelurahan Jatirejo paling banyak adalah ibu berusia antara 20-30 tahun, sama halnya usia Ibu di Kelurahan Krapyak paling banyak adalah ibu berusia antara 20-30 tahun. Tabel 3 Distribusi karakteristik responden berdasarkan paritas ibu di Kelurahan Jatirejo dan di Kelurahan Krapyak Semarang Paritas Masyarakat Total Desa Kota Pertama 18 38 56 Kedua 9 36 45 Ketiga 8 11 19 Keempat 1 3 4 Total 36 88 124 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa paritas Ibu di kelurahan Jatirejo paling banyak adalah ibu paritas pertama, sama halnya usia Ibu di Kelurahan Krapyak paling banyak adalah paritas pertama.

2. Analisa Univariat Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Bayi di Kelurahan Jatirejo Variabel Mean SD Min- 95% CI Maks Pengetahuan 15,72 1,52 13-18 15,21 16,24 Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa rata-rata pengetahuan ibu adalah 15,72 (95% CI : 15,21 16,24), dengan standart deviasi 1,52. Pengetahuan ibu paling rendah adalah 13, sedangkan paling tinggi 18. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata pengetahuan ibu adalah diantara 15,21 sampai dengan 16,24. Jadi rata-rata pengetahuan ibu di Kelurahan Jatirejo tergolong cukup. Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Bayi di Kelurahan Krapyak Variabel Mean SD Min- 95% CI Maks Pengetahuan 17,60 1,69 14-21 17,24 17,96 Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa rata-rata pengetahuan ibu adalah 17,60 (95% CI : 17,24 17,96), dengan standart deviasi 1,69. Pengetahuan ibu paling rendah adalah 14, sedangkan paling tinggi 21. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata pengetahuan ibu adalah diantara 17,24 sampai dengan 17,96. Jadi rata-rata pengetahuan ibu di Kelurahan Krapyak tergolong cukup. 3. Analisa Bivariat Tabel 6 Perbedaan Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Bayi di Kelurahan Jatirejo dan Kelurahan Krapyak Semarang Masyarakat Mean SD SE P Value N Desa 15,72 1,523 0,254 0,000 1 36 Kota 17,60 1,699 0,181 88 Hasil analisis didapatkan rata-rata pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar bayi di Kelurahan Jatirejo adalah 15,72 dengan standar deviasi 1,523, sedangkan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar bayi di Kelurahan Krapyak adalah 17,60 dengan standar deviasi 1,699. Hasil uji statistik didapatkan nilai P value = 0,000 1, berarti P value < nilai alpha 5% maka ada perbedaan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar bayi di Kelurahan Jatirejo dan di Kelurahan Krapyak Semarang. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pendidikan ibu, fasilitas, serta sumber informasi yang diperoleh. Sumber informasi di Kelurahan Jatirejo yang diperoleh dari tenaga kesehatan dan media massa sangat sedikit dan sebagian besar sumber informasi yang diperoleh berasal dari keluarga/tetangga sehingga informasinya masih kurang jelas dan lengkap tentang imunisasi baik itu tentang pengertian, tujuan, lokasi penyuntikan, efek samping dan jadwal pemberian imunisasi serta umur pemberian imunisasi, sedangkan sumber informasi di Kelurahan Krapyak bisa diperoleh melalui tenaga kesehatan, penyuluhan pada saat PKK, majalah dan internet. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan tentang tentang imunisasi dasar bayi di Kelurahan Jatirejo dan di

Kelurahan Krapyak Semarang, dengan menggunakan uji Mann Whitney yang menunjukkan P value =0,000 1 (P value < 0,05). Saran pada penelitian ini adalah Ibu di Kelurahan Jatirejo diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan imunisasi dasar bayi yang meliputi pengertian, manfaat, tujuan, efek samping dan jadwal pemberian serta umur pemberian imunisasi dasar bayi, pencarian informasi mengenai program imunisasi dapat dilakukan melalui media elektronik seperti siaran televisi maupun media cetak seperti koran dan majalah. Selain itu ibu dapat bertanya kepada petugas kesehatan (bidan, perawat, dokter) serta kader-kader posyandu yang ada dimasyarakat. DAFTAR PUSTAKA Arofah, A.N., Anggraeni, R., & Widiastuti, Y.P. (2008). Analisis faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam memberikan imunisasi dasar kepada bayinya didesa Banyutowo Kabupaten Kendal. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admi n/jurnal/1108714.pdf diperoleh tanggal 15 April 2011 Dahlan, Muhamad Sopiyudin. (2009). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan : deskriptif, bivariat, dan multivariate, dilengkapi aplikasi dengan menggunakan SPSS. Jakarta : Salemba Medika Dinas Kesehatan. (2009). Profil kesehatan kota semarang. http://www.dinkeskotasemaran g.go.id/download/profil_keseha tan_2009.pdf. diperoleh tanggal 5 Mei 2011 Dinas Kesehatan. (2008). Profil kesehatan profinsi jawa tengah. http://www.dinkesjateng.go.id/d ownload/profil_kesehatan_2008.pdf. diperoleh tanggal 20 April 2011 Ningrum, E.P., & Sulastri.(2008). Faktor faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di puskesmas banyudono. Vol 1: Boyolali. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admi n/jurnal/22096370.pdf. diperoleh 13 April 2011. Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.(2010). Metode penelitian kesehatan. Jakarta: Renika Cipta Supartini, Y. (2004). Konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC Suwarning, W. (2007). E- health mobile agent untuk monitoring imunisasi. http://journal.uii.ac.id/index.ph p/snati/article/viewfile/1744/1 523. diperoleh tanggal 1 juni 2011 Dian, A. (2009). Kontribusi pengetahuan ibu terhadap status imunisasi anak ditujuh provinsi di Indonesia. Depok: FKUI. http://www.balitbangdasumsel.net /data/download/20100414130019. pdf. diperoleh tanggal 2 juni 2011