BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk. pendidikan Sekolah (PP No. 27 Tahun 1990). Sebagai lembaga pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pra sekolah yang terdapat di jalur pendidikan sekolah (PP. TK adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap lingkungan sekitar dan

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak- Kanak. Dalam kehidupan sehari-hari peranan membaca tidak. prestasi, memperluas pengetahuan dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat dijalur pendidikan sekolah (PP No. 27 Th 1990). Tugas utama SD

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kanak- kanak. TK adalah tempat anak belajar, anak berkembang lewat

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. afektifnya. Pada masa usia emas, orang tua mulai memberikan pendidikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu bentuk. pendidikan Taman Kanak-kanak (PP No.27 Tahun 1990).

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang system

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI KEGIATAN MEMBACA AISM PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI II CANDEN SAMBI BOYOLALI TAHUN AJARAN

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak (TK)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pendidikan yang dilakukan pada anak sejak lahir hingga usia

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menunjukkan bakat di lingkungan masyarakat. Pendidikan diarahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun atau sejak lahir hingga berusia kurang lebih delapan (0-8) tahun.

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agaranak memiliki kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses

BAB 1 PENDAHULUAN. kepedulian terhadap perkembangan bangsa dan negaranya (Izhar,1998).

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses. karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK PELANGI NUSA KLATEN

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB I PENDAHULUAN. tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar awal dalam pendidikan formal dapat dilaksanakan di Taman

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Anak dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk Pendidikan anak

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan Nasional berupaya terus menerus untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang mendapat bimbingan, pembinaan dan rangsangan sejak dini akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia

BAB I PENDAHULUAN. Ea Siti Julaeha, 2014 Meningkatkan keterampilan motorik halus dengan alat peraga edukatip (APE) berbasis bahan lingkungan sekitar

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan sangat mempengaruhi perkembangan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. rentang usia lahir sampai 6 tahun. Pada masa anak-anak khususnya pada usia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

Disusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak sejak lahir sampai usia 6 tahun dengan pemberian. jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, melalui bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan pada anak pun harus disusun secara bertingkat, dimulai dari

Di susun Oleh: PUJI RAHAYU A

BAB I PENDAHULUAN. kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

Tahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk

Menurut Conny (2002: 49) perkembangan bahasa memperlihatkan berbagai prinsip yang juga menjadi karakteristik dari aspek perkembangan yang lain,

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

BAB I PENDAHULUAN. satu sistem Pendidikan Nasional yang diatur dalam UU No.20 Tahun tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

BAB I PENDAHULUAN. Bermain adalah dunia anak. Jean Piaget (dalam Moeslichatoen R.,1996)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk. spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan Sekolah (PP No. 27 Tahun 1990). Sebagai lembaga pendidikan prasekolah, tugas utama TK adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap / perilaku, keterampilan dan intelektual agar dapat melakukan adaptasi dengan kegiatan belajar yang sesungguhnya di sekolah. Pandangan ini mengisyaratkan bahwa TK merupakan lembaga pendidikan praskolastik atau pra akademik. Dengan demikian, TK tidak mengemban tanggung jawab utama dalam membina kemampuan skolastik atau akademik anak seperti kemampuan membaca. Substansi pembinaan kemampuan skolastik atau akademik ini harus menjadi tanggung jawab utama lembaga pendidikan sekolah dasar. Alur pemikiran tersebut tidak selalu sejalan dan terimplementasikan dalam praktik kependidikan TK dan sekolah dasar di Indonesia. Pergeseran tanggung jawab pengembangan kemampuan skolastik atau akademik dari sekolah dasar ke Taman Kanak-Kanak terjadi di mana-mana, baik secara terang-terangan maupun terselubung. Banyak sekolah dasar (umumnya swasta dan sebagian negeri) seringkali mengajukan persyaratan tes masuk dengan menggunakan konsep akademik, terutama tes membaca. Lembaga pendidikan sekolah dasar seperti ini sering pula dianggap sebagai lembaga pendidikan 1

2 berkualitas dan bonafid. Gejala-gejala atau praktik pendidikan seperti itu mendorong lembaga Taman Kanak-Kanak maupun orang tua berlomba mengajarkan kemampuan akademik membaca dengan mengadopsi pola-pola pembelajaran di sekolah dasar. Kondisi ini justru diperparah oleh desakan dari orang tua agar bisa memasukkan anaknya ke sekolah dasar yang bonafid atau favorid. Berdasarkan pengamatan dari penulis diketahui banyak anak-anak yang mendapatkan nilai membaca rendah sebelum menggunakan APE Kartu Huruf. Mencermati kenyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran membaca belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Demikian pula yang terjadi pada anak kelompok B TK Pertiwi Pandeyan III Jatinom Klaten Tahun Pelajaran 2011 / 2012 semester II, dari 23 anak yang mampu membaca baru 7 anak, baru 30 % anak yang mampu membaca, 80 % anak belum mampu membaca. Rendahnya tingkat keberhasilan pembelajaran membaca tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu tidak semua anak TK dapat membaca buku, membaca merupakan usaha yang sulit bagi anak TK, membaca merupakan kegiatan yang rumit yang membutuhkan sejumlah keterampilan, seperti memperhatikan, melihat hati-hati kepada tulisan, mengingat bunyi huruf, dan menerka bahasa, dan anak TK mengeluarkan banyak energi untuk membaca, sehingga anak mudah frustasi (Aisyah, 2007:6. 45). Strategi pembelajaran, fasilitas sumber belajar dan alat peraga juga dapat mempengaruhi hasil belajar membaca. Penggunaan strategi

3 pembelajaran yang tepat akan meningkatkan hasil pembelajaran, fasilitas sumber belajar yang lengkap memungkinkan hasil pembelajaran meningkat, dan penggunaan alat peraga yang tepat akan meningkatkan kemampuan membaca anak TK. Namun kenyataannya, di sekolah masih banyak dijumpai kelemahan guru dalam memilih dan melaksanakan strategi pembelajaran, sumber belajar yang terbatas dan penggunaan alat peraga yang kurang tepat. Membaca merupakan indikator dari bidang pengembangan kemampuan dasar berbahasa di TK, dipandang perlu untuk dipelajari oleh setiap anak. Oleh karena itu pembelajaran membaca wajib diberikan. Mengingat pentingnya peranan membaca bagi warga masyarakat, maka di sekolah mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi diajarkan membaca sebagai mata pelajaran wajib. Hal ini sesuai dengan pasal 4 ayat (5) UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. Usia prasekolah merupakan usia yang sangat efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya mengembangkan berbagai potensi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk melalui permainan membaca. Permainan membaca di TK diharapkan tidak hanya berkaitan dengan kemampuan bahasa saja, tetapi juga kesiapan mental dan emosionalnya. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pembelajarannya harus dilakukan secara menarik dan bervariasi. Permainan membaca di TK diperlukan untuk mengembangkan pengetahuan dasar

4 membaca, sehingga anak secara mental siap mengikuti pembelajaran membaca lebih lanjut di sekolah dasar. Kebanyakan anak usia TK berada pada gerbang menjadi pembaca. Pada usia ini, anak pada umumnya membaca dengan melihat tulisan, tetapi ia sering tergantung pada ingatan mengenai cerita dan gambar. Guru TK perlu menenggelamkan anak dalam dunia tulisan sehingga beberapa anak dapat membaca buku yang sederhana di akhir tahun. Di rumah kita dapat mengembangkan potensi kemampuan literasi anak dengan membaca dan menulis bersama sesering mungkin, dengan mendorong anak membaca, dengan bermain permainan huruf dan bahasa, dan dengan memperkenalkan kata-kata baru ketika bercakap bersam-sama. Hanya dalam lima tahun, anak usia TK pada umumnya telah belajar mengenal mengenal semua susunan tata bahasa dalam bahasa ibunya. Dia dapat mendengarkan dan menceritakan cerita yang rumit. Dia dapat bermain bahasa dengan menggunakan irama dalam mengucapkan daftar kata-kata yang mulai dengan suara yang sama. Anak usia TK mulai mengeksplorasi hubungan antara mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Dia belajar dengan huruf-huruf dan bunyi-bunyi, mengenali kata-kata yang umum, mengingat dan mengarang cerita, dan menggunakan semua keahlian ini untk membaca buku yang sederhana. Menghubungkan bahasa dan literasi akan menolong anak TK berkembang sebagai pembaca, membuat kata-kata dengan huruf-huruf magnit

5 ditempel, kartu-kartu huruf dipasang-pasangkan akan menjadi kejadian penting dalam perkembangan literasi anak. Pada akhir masa TK, sebagian besar anak dapat mengenali dan dapat membedakan huruf besar dan kecil. Anak juga belajar bunyi berhubungan dengan sebagian besar huruf-huruf dala abjad. Sebagian besar anak usia TK dapat mengatakan bahwa B berbunyi b dan M berbunyi m, dan dapat menghubungkan huruf dan bunyi ke dalam permainan yang dimainkannya. Anak secara umum menguasai bunyi konsonan sebelum vokal, karena lebih sulit mendengarkan perbedaan kecil diantara bunyi-bunyi vokal. Sebagian besar anak TK dapat membaca beberapa kata dan buku sederhana. Anak-anak TK mengenali beberapa kata dengan melihat dan mengenali kata-kata tersebut secara keseluruhan. Kata-kata yang didapat dari penglihatannya biasanya meliputi namanya sendiri, teman-teman kelasnya, dan kata-kata yang sering digunakan di dalam tulisannya seperti mam. Beberapa anak dapat membaca kelompok kata-kata seperti cat, bat, dan mat. Pada akhirnya beberapa anak usia TK dapat membaca buku-buku yang tidak asing bagiya dengan mengenali beberapa kata, mengingat-ingat jalannya cerita, dan melihat gambar. Anak usia TK belajar membaca dari kiri ke kanan. Anak belajar bahwa kita membaca hingga akhir baris dan kembali ke kiri untukn membaca baris lainnya. Anak belajar dari mana tulisan mulai dan berakhir serta mempelajari perbedaan antara kata dan huruf. Beberpa anak dapat menirukan kata-kata dalam buku. Bahkan anak mulai mengenali dan belajar kegunaan tanda baca

6 yang umum seperti titik dan koma. Memahami secara utuh makna tulisan dan bagaimana sistem bacaan berjalan, merupakan hal penting untuk belajar membaca. Salah satu upaya yang dapat ditempuh oleh guru dalam meningkatkan kemampuan membaca anak TK adalah dengan menggunakan alat permainan edukatif (APE). Pengertian alat permainan edukatif adalah alat permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan (Sugianto, 1995) dalam Eliyawati, (2005:62). Berkaitan dengan alat permainan edukatif untuk anak usia dini, maka pengertian APE untuk anak usia dini adalah alat permainan yang dirancang untuk tujuan meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak usia dini. Adapun aspek-aspek yang dapat dikembangkan adalah aspek fisik (motorik halus dan kasar), emosi, sosial, bahasa, kognitif dan moral. APE yang dirancang untuk mengembangkan aspek bahasa biasanya dapat digunakan anak untuk melatih kemampuan berkomunikasi, dan memperkaya kosa kata yang dekat dengan anak. Adapun keuntungan menggunakan APE adalah dapat memudahkan anak dalam memahami dan menerima konsep, dapat memperjelas sesuatu, dapat mendukung dan untuk membantu proses pendidikan anak usia dini untuk lebih baik, menarik dan jelas, memberi kesempatan pada anak usia dini untuk memperoleh pengetahuan baru dan memperkaya pengalamannya dengan berbagai alat permainan, dan mendorong anak untuk beraktifitas yang bersifat konstruktif atau menghasilkan sesuatu, serta dengan APE anak dapat berimajinasi dan berkreasi menghasilkan sesuatu (Eliyawati, 2005:64). Peningkatan kemampuan membaca dipandang perlu dilaksanakan, karena didasarkan pada alasan bahwa membaca merupakan aspek pengembangan pokok di sekolah dan memiliki peranan penting dalam

7 membekali keterampilan berkomunikasi dan memperkaya kosa kata pada anak. Peningkatan kemampuan membaca permulaan dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan alat permainan edukatif (APE). Atas dasar pemikiran di atas perlu dilakasanakan penelitian tindakan kelas yang berjudul Penggunaan APE Kartu Huruf Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Pandeyan III Semester II. Jatinom, Klaten Tahun Pelajaran 2011 / 2012. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti kemukakan di atas maka dapat disusun perumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana penggunaan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B TK Pertiwi Pandeyan III Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011 / 2012? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas, ada tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti, yaitu : Untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan dengan menggunakan APE kartu huruf pada anak kelompok B TK Pertiwi Pandeyan III Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011 / 2012. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

8 Memberikan kontribusi pada guru berupa pengembangan mutu teori perilaku dalam pembelajaran serta pengembangan mutu penelitian yang akan datang. 2. Manfaat Praktis a. Bagi sekolah, terutama guru dapat meningkatkan pembelajaran. b. Bagi siswa dapat meningkatkan prestasi belajar pada kemampuan membaca permulaan.