PENGELOLAAN KOMPETENSI SISWA BERBASIS MUTU DI SMK LEONARDO KLATEN. (Studi Kasus di SMK Leonardo Klaten) TESIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI SISWA DENGAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

PENGELOLAAN PENERIMAAN SISWA BARU BERBASIS SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 Studi Situs SMK 1 Blora Tahun 2010 TESIS

BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Kondisi ini akan

ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali)

jawab untuk memberikan jawaban yang tepat terhadap tantangan dan peluang kehidupan global. Kehidupan global akan melahirkan kebudayaan global dalam

IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INSTITUT INDONESIA KUTOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya. pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Pendidikan Vokasi Bercirikan Keunggulan Lokal Oleh: Istanto W. Djatmiko Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TESIS

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PROGRAM PERCEPATAN BELAJAR BAGI SISWA YANG MEMILIKI POTENSI KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWA DI SMP NEGERI 1 WONOGIRI TESIS

EFEKTIVITAS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PROGRAM IMERSI DI SMP NEGERI 3 PATI

BAB I PENDAHULUAN. Problematika yang muncul dibidang pendidikan kejuruan adalah sulitnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membawa dampak perubahan baru, yaitu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkemampuan dan berketerampilan, mampu diandalkan dan. mampu menghadapi tantangan persaingan era pasar bebas.

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya keterampilan intelektual, sosial, dan personal. Menurut

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI JUMAPOLO TESIS

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. motivasi kerja dalam mendukung kinerja sumber daya manusia. Motivasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 KLATEN

PENDAHULUAN Latar belakang masalah

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI SMK NEGERI 9 SURAKARTA TESIS. Oleh : Ties Setyaningsih

DUKUNGAN MINAT BELAJAR, FASILITAS BELAJAR DAN KEGIATAN ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ) TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN

: MUKHAMAD NUR KHAMID NIM : P

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek strategis bagi suatu negara. Sifat pendidikan adalah

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN DI PERUSDA PERCETAKAN KLATEN

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2004 (STUDI KASUS DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH GUBUG) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Asean (MEA) memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan. aspek yang sangat penting dalam pembentukan generasi bangsa.

2015 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pegangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas :

PENGELOLAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH. ( Studi Situs SD Negeri Bekonang 02 Kecamatan Mojolaban Sukoharjo) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

Kejuruan Studi Tentang Manajemen Pembelajaran Untuk Pengembangan Kreativitas Siswa di Sekolah ( Studi Kasus di SMK Diponegoro Salatiga)

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bukan hanya hak monopoli bidang

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan dunia kerja. Di Indonesia begitu banyak orang-orang terpelajar atau. bangsa yang masih terpuruk, dan sebagainya.

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN BERBASIS POTENSI LOKAL MELALUI KEBIJAKAN LEADER CLASS DI DAERAH CILACAP. Oleh : Ma rifani Fitri Arisa

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PROGRAM AKSELERASI DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus di SMP Negeri 9 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memasuki Abad 21, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang tahun 2020 perekonomian Indonesia akan berubah dan

BAB 1 PENDAHULUAN. masa mendatang akan semakin komplek. Menurut Undang-Undang Guru dan. yang satu sama lain saling berhubungan dan saling mendukung.

BAB I PENDAHULUAN. membantu dalam pengolahan data sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan diri, pendidikan merupakan upaya meningkatkan derajat. kompetensi dengan tujuan agar pesertanya adaptable

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. untuk berubah dari model pendidikan yang tradisional menjadi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

KETUA PANITIA: TOTO SUPRIYANTO, S.T., M.T

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, bab IV ayat 5 yang menyebutkan : Setiap warga

I PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dewasa ini dan di masa datang sedang dan akan. mempengaruhi perkembangan sosial budaya masyarakat muslim Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu pembekalan dan kualitas bagi setiap individu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naima Hady, 2013

BAB I PENDAHULUAN. SMK sebagai penghasil tenaga kerja muda yang mempunyai kompetensi

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. perlu diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia ( SDM) untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

REFLEKSI PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MAN 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengalaman langsung dan nyata. Model ini memberi contoh bagi guru di kelas awal SD untuk menyusun

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat. dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemakmuran bagi suatu bangsa sangat berhubungan dengan mutu

BAB I PENDAHULUAN. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan

Transkripsi:

PENGELOLAAN KOMPETENSI SISWA BERBASIS MUTU DI SMK LEONARDO KLATEN (Studi Kasus di SMK Leonardo Klaten) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Megister Dalam Ilmu Manajeman Pendidikan UNI VERSI TAS MUHAMMADI YAH S U R A K A R T A Oleh: Ch. Erni Kartikawati NIM : Q 100070580 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKATA 2010 i

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan nasional di bidang Pendidikan dirumuskan dalam Undang- Undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Usaha yang telah terus menerus untuk meningkatkan mutu pendidikan selalu diupayakan oleh pemerintah dan pelaksana pendidikan. Tujuan dari peningkatan mutu pendidikan adalah untuk menyiapkan generasi penerus agar dapat berfikir ilmiah demi kemajuan ilmu dan teknologi yang mutlak diperlukan untuk meningkatkan keberhasilan pembangunan. Dunia pendidikan Indonesia saat ini setidaknya menghadapi empat tantangan besar yang kompleks (Zakir, 2007: 1). Pertama, tantangan untuk meningkatkan nilai tambah (Added value), yaitu bagaimana meningkatkan nilai tambah dalam rangka meningkatkan produktivitas, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, sebagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan. Kedua, tantangan untuk melakukan pengkajian secara komprehensif dan mendalam terhadap terjadinya transformasi (perubahan) struktur masyarakat, dari masyarakat yang agraris ke masyarakat industri yang menguasai teknologi dan informasi, yang implikasinya pada tuntutan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Ketiga, tantangan dalam persaingan global yang semakin ketat,yaitu bagaimana meningkatkan daya saing bangsa dalam meningkatkan karya-karya yang bermutu dan mampu bersaing sebagai hasil penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Ipteks). Keempat, munculnya kolonialisme

2 baru di bidang iptek dan ekonomi menggantikan kolonialisme politik. Dengan demikian kolonialisme kini tidak lagi berbentuk fisik, melainkan dalam bentuk informasi. Berkembangnya teknologi informasi dalam bentuk komputer dan internet, sehingga bangsa Indonesia sangat bergantung kepada bangsa-bangsa yang telah lebih dulu menguasai teknologi informasi. Inilah bentuk kolonialisme baru yang menjadi semacam virtual enemy yang telah masuk keseluruh pelosok dunia ini. Kemajuan ini harus dapat diwujudkan dengan proses pembelajaran yang bermutu dan menghasilkan lulusan yang berwawasan luas, professional, unggul, berpandangan jauh ke depan (Visioner), memiliki percaya dan harga diri yang tinggi. Untuk mewujudkan hasil diatas diperlukan strategi yang tepat, diantaranya adalah bagaimana strategi mengembangkan kompetensi siswa berdasarkan kemampuan, sikap, sifat serta tingkah laku siswa sehingga membuat siswa menyenangi proses pembelajaran. Proses pembelajaran jadi tidak bermutu karena kurangnya mutu pengajar disebabkan oleh pengajar yang mengajar tidak pada kompetensinya. Misalnya saja, pengajar A mempunyai dasar pendidikan di bidang bahasa, namun dia mengajarkan keterampilan, yang sebenarnya bukan kompetensinya. Hal tersebut benar-benar terjadi jika kita melihat kondisi pendidikan di lapangan yang sebanarnya. Hal lain adalah pendidik tidak dapat mengomunikasikan bahan pengajaran dengan baik, agar mudah dimengerti dan membuat tertarik peserta didik (Meilanikasim, 2009: 4). Peningkatan kompetensi siswa tidak bisa dipandang secara pragmatis, terpisah dari bagian-bagiannya yang utuh. Peningkatan kompetensi siswa harus dilihat secara pendekatan sistem,

3 menyeluruh, utuh dan tidak terpisah-pisah dari bagian-bagiannya sehingga dapat dilihat progress reports terhadap laju perkembangan kompetensi siswa seperti yang diharapkan. Tugas pendidikan adalah membawa generasi ini mampu merengkuh sedemikian dekat agar manusia tidak kehilangan kemampuannya dalam menghadapi kontradiksi alam dimana yang kekal adalah perubahan.globalisasi sebagai proses terkait dengan istilah globalution, yaitu paduan dari kata globalization dan evolution. Dalam hal ini globalisasi adalah hasil perubahan dari hubungan masyarakat yang membawa kesadaran baru tentang hubungan antar manusia. Perubahan pemikiran ke arah pematangan dan kemajuan yang mendorong produktivitas dan kreativitas ditimpakan pada pendidikan. Manajemen sekolah yang selama ini terstruktur dari pusat telah menghambat kran komunikasi setidaknya terjadinya distorsi informasi antara pusat dan daerah, sehingga menimbulkan mis- implementation pada tataran riil di sekolah. Hal ini yang menjadi bahan dilahirkannya sebuah sistem manajemen yang mampu menanggulangi permasalahan tersebut, yaitu suatu manajemen yang diberi kewenangan penuh kepada sekolah untuk mengatur dirinya sendiri dalam batas-batas yang rasional. Pengembangan kompetensi siswa dengan konsep pendekatan sistem terutama sistem manajemen berbasis sekolah akan sangat mudah dan efektif untuk mengevaluasi sistem apa yang perlu ditinjau, dimodifikasi atau dirubah menurut kebutuhan. Manajemen berbasis sekolah merupakan sebuah sistem yang memberikan hak atau otoritas khusus kepada pihak sekolah untuk

4 mengelola sekolah sesuai dengan kondisi, lingkungan dan tuntutan atau kebutuhan masyarakat dimana sekolah tersebut berada. Berdasarkan analisa di atas, wujud masyarakat Indonesia baru yang seharusnya adalah masyarakat yang berpendidikan (Educated Sociaty). Oleh karena itu setiap lembaga pendidikan, khususnya dalam menghadapi masa depan harus ditujukan pada reformasi kelembagaan secara total, agar pendidikan nasional memiliki kemampuan untuk melaksanakan peran, fungsi dan misinya secara optimal. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah merupakan lembaga pendidikan yang mempersiapkan siswanya sebagai tenaga yang siap pakai, yaitu lulusan yang memiliki kemampuan berpikir rasional, obyektif dan kompetitif dalam mencari lapangan pekerjaan. Sebagai sistem sosial, maka SMK tidak akan bisa lepas dari kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini masyarakat yang dimaksud tidak hanya sebatas lingkungan secara fisik dimana lembaga pendidikan itu berada, namun lebih pada masyarakat global. Dalam pengertian ini, maka SMK harus mampu menyiapkan sumber daya manusia yang siap berkompetisi untuk merebut peluang dan memenangkan kompetisi baik lokal maupun global. Bila tidak, SMK sama saja gagal menyiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh tuntutan dan kebutuhan pasar kerja. Sebagai upaya konkret merespon tuntutan serta kebutuhan pasar kerja maka tepat sekali apa yang diamanatkan GBHN 1999, bahwa ke depan pendidikan harus diorientasikan pada mutu atau kualitas. Mutu dalam hal ini

5 harus dimaknai sebagai upaya pihak institusi pendidikan, khususnya SMK untuk mampu memenuhi kecakapan serta kemampuan atau kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan jenis pekerjaan tertentu. Dengan demikian maka mutu dalam pendidikan harus dimaknai sebagai output dari proses pendidikan yang betul-betul sesuai dengan kecakapan dan kemampuan yang dituntut oleh pasar kerja. SMK dapat memberikan kontribusi yang diharapkan. Lembaga pendidikan kejuruan sangat diberi kesempatan untuk memoles calon tenaga kerja dengan ketrampilan tertentu yang dibutuhkan. Seyogyanya Sekolah Kejuruan melakukan kerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk pembangunan daerah. Kerja sama itu perlu karena dalam pembangunan daerah pemanfaatan teknologi tepat guna (apllied technology) sangat penting. Dengan demikian tenaga kerja akan lebih bernilai jual (marketable) dan profesional dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu Lembaga Pendidikan Kejuruan sangat dituntut untuk meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya.. Pada pendidikan SMK, selama ini apakah masih dikatakan sebagai sekolah terminal, sekolah lulus langsung kerja jika diterima, jika tidak akan mengganggur. Maka dengan sebuah predikat tersebut Sekolah Kejuruan hendaknya lebih merubah dan meningkatkan kualitas lulusan sebagai tenaga siap kerja dengan segala potensi dan profesional untuk berperan ditengah kehidupan masyarakat. Salah satu lembaga pendidikan yang mempersiapkan generasi muda yang mempunyai kemampuan atau kompetensi, adalah SMK Leonardo Klaten

6 dalam bidang teknologi. Untuk bisa mencapai hasil pendidikan yang sesuai dengan harapan masyarakat pengguna(stake holder), maka program pendidikan harus terkelola dengan baik. B. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah bagaimana karakteristik pengelolaan kompetensi siswa berbasis mutu di SMK Leonardo Klaten. Sedangkan sub fokus penelitian adalah 1. Bagaimana karakteristik pengelolaan Kompetensi Normatif siswa. 2. Bagaimana karakteristik pengelolaan Kompetensi Adaptif siswa. 3. Bagaimana karakteristik pengelolaan Kompetensi Produktif siswa. C. Tujuan Penelitian Diharapkan dengan penelitian ini, penulis dapat mengetahui, memahami, dan menjelaskan pengelolaan dan proses pendidikan di SMK Leonardo Klaten. Khususnya pada pengelolaan kompetensi siswa berbasis mutu, secara substansial diharapkan mampu memberikan kontribusi yang maksimal dalam peningkatan mutu pendidikan khususnya sekolah kejuruan. Tujuan yang ingin dicapai adalah mendeskripsikan 1. Bagaimana karakteristik pengelolaan Kompetensi Normatif siswa. 2. Bagaimana karakteristik pengelolaan Kompetensi Adaptif siswa. 3. Bagaimana karakteristik pengelolaan Kompetensi Produktif siswa.

7 D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoritis dan praktis. Manfaat teoritis penelitian ini adalah menambah wawasan keilmuan tentang pengelolaan dan proses pendidikan Sekolah Kejuruan dalam kompetensi akademik siswa SMK Leonardo Klaten. Adapun manfaat praktis, yaitu 1. Memberi masukan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan dan proses pendidikan pada SMK Leonardo Klaten. 2. Meningkatkan kompetensi akademik siswa sekolah kejuruan berbasis mutu.