KIKIH DIAN FITRIANI, 2015 PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang memiliki kemampuan berbahasa.

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013


BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Melalui

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia juga disebut Bahasa Nasional merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. baca-tulis bangsa Indonesia. Budaya baca-tulis di Indonesia masih kurang

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB I PENDAHULUAN. Menurut BSNP 2006a (dalam Sufanti, 2010: 7) mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi manusia, jika ide pokok di dalam wacana tersebut tidak dipahami.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan cipta serta pikir baik secara etis, estetis, dan logis.

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di. peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. satu kompetensi dasar membaca yang tercantum adalah menemukan gagasan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

2015 PENERAPAN MODEL SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

V. KESIMPULAN. pembelajaran debat pada desain pembelajaran menulis teks argumentasi dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. pelaksanaan, dan hasil penelitian. Untuk memahami hal tersebut, akan diuraikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. gagasan dengan menggunakan bahasa tulis. Jika dibandingkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Kencana, 2013),hlm Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan informasi pengetahuan ke buku catatan yang telah didapat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. keterampilan menulis narasi siswa sekolah dasar. Berdasarkan penelitian tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran bahasa Indonesia memiliki peranan yang cukup penting bagi kehidupan kita, karena kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain menggunakan bahasa Indonesia. Salah satu aspek penting dalam bahasa Indonesia yaitu menulis, menulis merupakan keterampilan dasar berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa. Hal ini diperkuat dengan salah satu tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar yang termuat dalam Peraturan Mendiknas No. 22 tahun 2006 yaitu siswa dapat berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. Pembelajaran yang terdapat di sekolah dasar haruslah bermakna dan sesuai dengan tujuan tersebut sehingga siswa dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar ketika berkomunikasi dengan orang lain baik secara lisan maupun tulisan. Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di sekolah, merupakan langkah awal untuk melakukan pembelajaran bahasa Indonesia yang ideal sebelum siswa mempelajari lebih dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Menyampaikan informasi kepada orang lain dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan, namun terdapat hal yang berbeda dari kedua cara penyampaian tersebut. Jika kita berinteraksi dengan orang lain untuk menyampaikan informasi secara lisan tentu saja berbeda dengan menyampaikan informasi secara tulisan. Menurut Resmini dan Juanda (2007, hlm. 126) sebuah tulisan dibentuk oleh paragraf-paragraf, sedangkan paragraf dibentuk oleh kalimat-kalimat. Kalimatkalimat yang membentuk paragraf itu haruslah merangkai, kalimat yang satu dengan kalimat yang berikutnya harus berkaitan begitu seterusnya, sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh atau membentuk sebuah gagasan, sedangkan kalimat dibentuk oleh kata-kata. Hal yang harus diperhatikan dalam menulis yaitu membuat kalimat yang efektif. Menurut Putrayasa (2014, hlm.2) kalimat efektif 1

2 memerlukan beberapa persyaratan. Sehubungan dengan hal tersebut, ada dua hal yang harus dipenuhi untuk menyusun kalimat efektif, yaitu 1) syarat awal yang meliputi pemilihan kata (diksi) dan penggunaan pedoman ejaan; 2) syarat utama meliputi struktur kalimat efektif dan ciri kalimat efektif. Pada kondisi sesungguhnya di kelas sebenarnya siswa sudah mampu menceritakan suatu kejadian yang dialaminya secara lisan namum memilki kesulitan dalam menuangkan cerita tersebut ke dalam bentuk tulisan. Hal tersebut terbukti dari hasil karangan narasi siswa, masalah yang dihadapi oleh siswa yaitu ketika menuangkan informasi atau ide gagasan dalam bentuk tertulis. Sesuai dengan hasil pengamatan pra siklus menunjukan bahwa 24 dari 29 siswa atau sekitar 82,75% masih belum mencapai skor ideal karena mengalami masalah dalam menentukan judul, penggunaan tokoh, penggambaran lattar, pemilihan kata, penggunaan ejaan, dan keruntutan pemaparan. Masalah yang muncul merupakan kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menulis karangan narasi, dan dari berbagai masalah yang ada banyak faktor penyebab yang melatar belakangi munculnya masalah tersebut. Kesulitan belajar siswa dalam membuat karangan narasi karena kurangnya pemahaman siswa terhadap bahasa Indonesia, perbendaharaan kata yang masih kurang dan belum terbiasanya siswa untuk menuangkan ide gagasan kedalam dalam sebuah karangan secara tertulis. karena menurut Rusmini dan Juanda (2007, hlm.116) menulis merupakan suatu proses dan aktivitas melahirkan gagasan, pikiran, perasaan, kepada orang lain atau dirinya melalui media bahasa berupa tulisan. Lingkungan juga mempengaruhi cara siswa dalam menuangkan ide gagasannya kedalam tulisan, karena apabila siswa dalam kehidupan sehari-harinya tidak terbiasa menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan orang lain maka siswa akan mengalami kesulitan dalam pemilihan kosa kata untuk merangkai kata menjadi sebuah kalimat. Dari beberapa masalah yang ditemui dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis karangan, harus ada tindakan yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Kita tidak bisa membiarkan masalah tersebut terus menerus kerena siswa di kelas IV sudah harus bisa membuat karangan narasi sesuai dengan standar kompetensi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu

3 meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi yaitu dengan menggunakan model pembelajaran. Menurut Joyce (dalam Trianto 2009, hlm.22) setiap model pembelajaran mengarahkan kita dalam mendesain pembelajaran untuk membantu siswa sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam menaggulangi masalah yang dihadapi siswa dalam menulis karangan narasi terdapat beberapa alternative solusi penggunaan model untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah dalam menuangkan ide atau gagasan. Menurut hasil penelitian sebelumnya terdapat beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa untuk mengatasi masalah dalam menulis karangan narasi dapat menggunakan metode mind mapping, penggunaan media film animasi atau metode karya wisata namun terdapat salah satu penelitian dengan menggunakan model concept sentence dapat meningkatkan kemampuan menulis naskah drama. Oleh karena peneliti tertarik untuk mencoba menerapkan model concept sentence untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi. Penerapan model pembelajaran dapat membantu mengatasi masalah dalam menulis karangan narasi seperti menuangkan ide dan gagasan. Penerapan model concept sentence dirasa tepat untuk meningkatkan keterampilan menulis dan mengatasi masalah siswa dalam menulis karangan narasi, karena dengan penggunaan model concept sentence siswa lebih mudah menuangkan ide dan gagasan dari kata kunci yang kemudian dikembangkan menjadi paragraf. Walaupun model concept sentence dilaporkan telah berhasil meningkatkan kemampuan menulis naskah drama namun pada kenyataannya pengunaan model concept sentence untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi masih jarang digunakan karena pembelajaran yang biasa digunakan untuk menulis karangan narasi hanya terbatas pada kemampuan anak untuk menginat peristiwa yang telah dialami tanpa menyusun konsep kalimat sehingga banyak terjadi kesalahan dalam menulis karangan narasi. Oleh karena itu didalam peneletian ini saya tertarik meneliti tentang Penerapan Model Concept Sentence Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi di Kelas IV Sekolah Dasar.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah penelitian, maka rumusan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana bentuk Penerapan Model Concept Sentence Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi di Kelas IV Sekolah Dasar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia? Masalah penelitian tersebut selanjutnya dirinci kedalam pertanyaan khusus seabagi berikut. 1. Bagaimanakah rencana pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model concept sentence untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi di kelas IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model concept sentence pada mata pelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi di kelas IV Sekolah Dasar? 3. Bagaimanakah hasil peningkatan keterampilan menulis di kelas IV Sekolah Dasar pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang menerapkan model concept sentence pada proses pembelajarannya? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian, secara umum tujuan penelitian ini adalah mengetahui bentuk penerapan model concept sentence untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi di kelas IV Sekolah Dasar. Kemudian tujuan khusus penelitian ini terdiri dari beberapa pernyataan penelitian sebagai berikut. 1. Memperoleh rencana pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model concept sentence untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi di kelas IV Sekolah Dasar. 2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model concept sentence pada mata pelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi di kelas IV Sekolah Dasar.

5 3. Mengetahui hasi peningkatan keterampilan menulis di kelas IV Sekolah Dasar pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang menerapkan model concept sentence pada proses pembelajarannya. D. Manfaat Penelitian Proposal ini disusun dengan harapan memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis proposal ini diharapkan dapat memberikan teori mengenai model concept sentence dalam keterampilan menulis karangan narasi bagi siswa kelas IV. Bila tujuan penelitian dapat tercapai, maka hasil penelitian akan memiliki manfaat terhadap proses pembelajaran kedepannya. Secara teoritis dan praktis proposal ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. 1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian yang dilakukan diharapkan mampu memberikan informasi dan kontribusi dalam dunia pendidikan berupa penerapan model concept sentence diharapkan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi di kelas IV. 2. Manfaan Praktis a. Bagi Siswa 1) Meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi 2) Meningkatkan keterampilan mengolah kata kunci menjadi suatu kalimat efektif. 3) Membiasakan siswa untuk belajar secara kooperatif atau kerja sama dengan teman-temannya. 4) Menggunakan model concept sentence untuk melatih kemampuan berpikir siswa dalam membuat karangan narasi. b. Bagi guru 1) Memberikan informasi dan wawasan dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan melalui model pembelajaran concept sentence.

6 2) Memberikan bahan wacana batu untuk menyelenggarakan pembelajaran yang menyenangkan dengan mengunakan model pembelajaran concept sentence. c. Bagi sekolah 1) Turut memberikan sumbangan dalam meningkatkan kualitas sekolah 2) Memberikan referensi pada sekolah untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran. d. Bagi LPTK Memberikan sumbangan pemikiran bagi LPTK untuk mengembangkan model pembelajaran concept sentence pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar dalam rangka memilih model pembelajaran yang tepat, selain itu diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti lain untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat.