SIFAT MEKANIK TALI SERABUT BUAH LONTAR

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KEKUATAN TARIK DAN MIKROSTRUKTUR SERAT KULIT POHON RANDU YANG DIREBUS DENGAN AIR KUNYIT

Studi Awal Pembuatan Komposit Papan Serat Berbahan Dasar Ampas Sagu

LAPORAN AKHIR. PEMBUATAN KOMPOSIT DARI SERAT TANDAN KELAPAA SAWIT (Elaeis Guineensis) POLYPROPYLENE (RPP) DENGAN VARIASI MASSAA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN GULA DAN AMONIUM SULFAT TERHADAP KUALITAS NATA DE SOYA

UJI KETAHANAN TARIK TALI SERAT GEDEBOK PISANG RAJA (Musa textilia)

PENGARUH LAMA FERMENTASI & JENIS SUMBER NITROGEN TERHADAP PRODUKTIVITAS & SIFAT FISIK NATA DE LONTAR

BAB III METODE PENELITIAN

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN SERAT KULIT POHON WARU (Hibiscus Tiliaceus) PADA AIR LAUT TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN TARIK

BAB III METODE PENELITIAN. bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

BAB III TINJAUAN DATA, EKSPERIMEN, DAN ANALISA. Pohon kapuk berbunga tiga atau empat kali dalam setahun dengan selang

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

PEMBUATAN PULP DARI SERAT LIDAH MERTUA (Sansevieria) DENGAN MENGGUNAKAN PROSES SODA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Food Science and Culinary Education Journal

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada era globalisasi mengalami. perkembangan yang sangat pesat dengan berbagai inovasi yang

I. PENDAHULUAN. mempunyai sifat lebih baik dari material penyusunnya. Komposit terdiri dari penguat (reinforcement) dan pengikat (matriks).

Pengaruh Komposisi Bahan Baku dan Lama Waktu Pemasakan terhadap Kekuatan Tarik pada Pembuatan Kertas Seni dari Limbah Batang Jagung dan Kertas Bekas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka (frame) struktural yang

Evaluasi Kualitas Produk Dadih Dalam Bentuk Bubuk Yang Dikeringkan Dengan Sinar Matahari Dan Oven

UNIVERSITAS DIPONEGORO. PENGARUH LARUTAN C 7 H 18 O 3 Si TERHADAP KEKUATAN TARIK SERAT DAUN KELAPA, KOMPATIBILITAS DAN KEKUATAN BENDING KOMPOSIT

Analisis Keausan Kampas Rem Non Asbes Berbahan Limbah Organik Kulit Tempurung Kemiri

BAB III METODE PENELITIAN. 3 bulan. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Program Teknik Mesin,

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK SERTA STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG DIPERKUAT SERAT DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN. tebu, bit, maple, siwalan, bunga dahlia dan memiliki rasa manis. Pohon aren adalah

<-- ' ' '\' l~i~ ;~~ B riicl~"':ii

Kekuatan tarik komposit lamina berbasis anyaman serat karung plastik bekas (woven bag)

PEMANFAATAN PARTIKEL TEMPURUNG KEMIRI SEBAGAI BAHAN PENGUAT PADA KOMPOSIT RESIN POLIESTER

Pengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejak permulaan sejarah, manusia telah berusaha memilih bahan yang

SIFAT FISIS DAN MEKANIS PURUN BAJANG SEBAGAI SUBSTITUSI PURUN DANAU DAN PURUN TIKUS

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ANALISIS VARIASI PANJANG SERAT TERHADAP KUAT TARIK DAN LENTUR PADA KOMPOSIT YANG DIPERKUAT SERAT Agave angustifolia Haw

PERBAIKAN SIFAT KAYU KELAS KUAT RENDAH DENGAN TEKNIK PENGEMPAAN

I.PENDAHULUAN. sehingga sifat-sifat mekaniknya lebih kuat, kaku, tangguh, dan lebih kokoh bila. dibandingkan dengan tanpa serat penguat.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Abstrak. Kata kunci : Serat sabut kelapa, Genteng beton, Kuat lentur, Impak, Daya serap air

Gravitasi Vol. 14 No.1 (Januari-Juni 2015) ISSN: ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok masyarakat dalam bahan bangunan untuk perumahan, maka

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013 PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT IJUK DENGAN MATRIK EPOXY

BAB I PENDAHULUAN. material logam mendominasi dalam bidang industri (Basuki, 2008). Namun,

III. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

PENGARUH PERBANDINGAN GULA MERAH CAIR DAN NIRA TERHADAP KARAKTERISTIK GULA SEMUT (Palm Sugar)

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 171/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN DUKU PRUNGGAHAN TUBAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PEMBANDINGAN KEKUATAN TARIK TULANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BRINEL DAN MENGGUNAKAN UTM (UNIVERSAL TEST MACHINE)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT KENAF - POLYPROPYLENE

LAPORAN AKHIR OPTIMASI KEKUATAN TARIK KOMPOSIT SERAT IJUK (ARENGA PINATA) DAN MATRIKS RECYCLED POLYPROPYLENE (RPP) DENGAN VARIASI MASSA

BAB I PENDAHULUAN. Nata merupakan hasil fermentasi dari bakteri Acetobacter xylinum yang

PERILAKU BALOK KOMPOSIT KAYU PANGGOH BETON DENGAN DIISI KAYU PANGGOH DI DALAM BALOK BETON

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan

BAB I PENDAHULUAN. Serat batang pisang kepok(musa paradisiaca) pada umumnya hanya

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan sambungan material komposit yang telah. banyak menggunakan jenis sambungan mekanik dan

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Oleh: Lusia Viska Putriningsih

PENGOLAHAN UMBI GANYONG

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sebagai santan pada masakan sehari-hari, ataupun sebagai

ANALISA KAJIAN TEGANGAN BETON DENGAN CAMPURAN SERAT AMPAS TEBU (BAGGASE) ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PEMBUATAN BATANG SILINDRIS DENGAN VARIASI UKURAN PARTIKEL SEKAM DARI SEKAM PADI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2015 sampai November

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris secara in-vitro.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Badan Standardisasi Nasional (2010) papan partikel merupakan

PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN HARDENER DENGAN RESIN POLYESTER TERHADAP KUAT TARIK DAN BENDING POLIMER TERMOSET

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT FILLER SHORT FIBER KULIT ROTAN HASIL FERMENTASI

E(Pa) E(Pa) HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengujian Tarik Material Kayu. Spesimen uji tarik pada kayu dilakukan pada dua spesimen uji.

KEKUATAN TARIK KOMPOSIT SERAT KELAPA (COCOS NUCIFERA) DENGAN PERLAKUAN CURCUMA DOMESTICA

BAB I PENDAHULUAN. terbuat dari logam, proses pembentukannya yang relatif lebih sulit, dapat

Pembuatan Film Bioplastik Dari Biji Nangka Dan Kulit Kacang Tanah Dengan Penambahan Gliserol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sama yaitu isolator. Struktur amorf pada gelas juga disebut dengan istilah keteraturan

BAB I PENDAHULUAN. relatif sulit, dapat mengalami korosi dan biaya produksi yang mahal. logam, salah satu material yang banyak dikembangkan saat ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE. Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan,

PAPAN PARTIKEL DARI CAMPURAN LIMBAH ROTAN DAN PENYULINGAN KULIT KAYU GEMOR (Alseodaphne spp)

I. PENDAHULUAN. air, gas, aroma, dan zat-zat lain dari bahan ke lingkungan atau sebaliknya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan Tablet Effervescent Tepung Lidah Buaya. Tablet dibuat dalam lima formula, seperti terlihat pada Tabel 1,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN KOMPOSIT POLIESTER DENGAN FILLER ALAMI SERABUT KELAPA MERAH

PENDAHULUAN. Berbagai jenis tumbuhan di Indonesia mempunyai banyak manfaat bagi. kelangsungan hidup manusia. Salah satunya adalah tanaman aren (Arenga

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT IJUK TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIK PAPAN SEMEN-GIPSUM

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Hasil Pertanian Jurusan

BAB I PENDAHULUAN. cairan sedikit banyak dapat menyebabkan permasalahan bagi atlet yang

Transkripsi:

Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 21 November 2015 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor SIFAT MEKANIK TALI SERABUT BUAH LONTAR ISTI IKMAH *, MUSA DIMYATI, DWI SUKOWATI, IAN YULIANTI, MASTURI Prodi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang Jalan Bendan Ngisor Semarang 50229 Abstrak. Pohon lontar (Borassus flabellifer Linn) sangat banyak ditemui di Indonesia. Buah lontar memiliki banyak manfaat dan serabut yang dimiliki memiliki kandungan selulosa yang banyak. Hal ini membuat serabut buah lontar sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai tali. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sifat mekanik tali yang dibuat dari bahan serabut buah lontar pada perlakuan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan serabut buah lontar yang diberi empat perlakuan yaitu serabut buah lontar dengan 0%, 2%, 4%, dan 6 %. Serabut yang telah diberi perlakuan selanjutnya akan dipilin menjadi tali dengan ketebalan tertentu. Pengujian tali dengan menguji kekuatan menggunakan uji tarik dan uji beban. Analisis yang digunakan dengan membandingkan kuat tarik dan kuat beban pada keempat sampel tersebut. Kata kunci : serabut buah lontar, uji tarik, uji beban Abstract. Palm trees ( Borassus flabellifer Linn ) is mostly found in Indonesia. Palm fruit has many benefits and owned fiber contains cellulose which is a lot. This makes the fibers of palm fruit is very potential to be used as rope. The purpose of this study was to determine the strength of the rope made from palm fruit fiber material in different diameters. This study uses a palm fruit fibers were given four treatment that palm fruit fibers with 0 %, 2 %, 4 % and 6 %. Fibers that have been treated then be twisted into a rope with a certain thickness. Testing rope to test the tensile strength test and load test. The analysis used to compare the tensile strength and load strength in the fourth sample. Keywords : fiber rope, strength, load 1. Pendahuluan Pohon lontar sangat banyak ditemui di Indonesia. Pohon jenis Palmae ini memiliki tinggi sekitar 15 meter bahkan sampai 30 meter. Pohon lontar dapat tumbuh pada dataran rendah maupun dataran tinggi. Diameter batang pohon lontar dapat mencapai 1,5 m dengan buah yang bergerombol dengan warna yang hitam saat muda hingga tua. Buah lontar memiliki 3 biji yang ketika muda memiliki batok yang lunak dan akan mengeras jika semakin tua. Buah yang sudah tua biasanya tidak banyak dimanfaatkan. Pemanfaatan buah lontar sudah sangat banyak, mulai dari bagian daun, buah, nira dan batang pohon lontar. Buah dan nira lontar banyak digemari masyarakat. Buah lontar sering dikenal masyarakat dengan sebutan siwalan, buahnya berwarna bening dengan tekstur kenyal. Buah lontar biasa dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Nira lontar berwarna putih keruh dengan rasa yang manis dan sering digunakan masyarakat sebagai minuman, bahan dasar gula aren, dan sebagai tuak. * email : luph.isty@gmail.com FL-31

FL-32 Isti Ikmah, dkk Daun pohon lontar dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar atap rumah serta batang pohonnya digunakan untuk bahan bangunan [3]. Karakteristik pohon lontar hampir sama dengan kelapa dan enau (aren). Pada buah memiliki serabut-serabut yang terletak di antara biji dan kulit. Buah lontar yang masih muda memiliki serabut yang halus [1] dan belum terlihat sedangkan pada buah lontar yang tua memiliki serabut yang sudah terlihat. Serabut lontar memiliki serabut yang banyak dengan ukuran yang lebih pendek dari serabut kelapa. Serabut buah berwarna putih untuk buah yang masih muda, berwarna oranye untuk buah lontar yang tua namun masih segar dan berwarna coklat jika telah kering. Buah yang sudah tua biasanya tidak banyak dimanfaatkan. Buah yang telah tua ini hanya terbuang sia-sia dan dibiarkan membusuk seperti gambar 1. Serabut lontar yang terdapat pada buah yang telah tua banyak terbuang karena masyarakat kurang mengetahui manfaatnya. Serabut buah lontar kurang terkemuka dibanding serabut kelapa yang telah banyak dimanfaatkan potensinya. Serat yang dimiliki oleh buah lontar sesungguhnya dapat memperkuat bahan komposit non logam [4, 2]. Selain digunakan sebagai penguat dalam komposit, serabut buah lontar juga dapat dimanfaatkan sebagai tali. Tali serabut buah lontar dapat digunakan untuk mengurangi penggunaan tali berbahan plastik. Tali serabut buah lontar memiliki keunggulan yaitu berasal dari alam dengan jumlah yang banyak dan ramah lingkungan. Gambar 1. (a) gambar buah lontar yang telah tua Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik tali serabut buah lontar yang di fokuskan pada kemampuan menahan beban serta kemampuan meregang. Kemampuan tali serabut buah lontar dalam menahan beban serta meregang dapat menentukan kualitas serta kekuatan tali tersebut. Semakin kuat tali tersebut dapat menahan beban semakin baik kuat. Semakin sedikit regangan yang terjadi bila diberi beban maka tali tersebut semakin ulet dan tidak mudah putus. 2. Metode Penelitian Serabut yang digunakan adalah serabut buah lontar yang sudah tua, biasanya sudah tidak dimanfaatkan lagi. Serabut tua ini biasanya memiliki serabut-serabut yang tampak jelas. Serabut dipisahkan dari bagian kulit buah yang berwarna hitam. Serabut ini dibiarkan dalam keadaan kering. Serabut tersebut kemudian

Sifat Mekanik Tali Serabut Buah Lontar FL-33 diserut menjadi serabut-serabut yang halus dengan menggunakan alat serut seperti pada gambar 2. Gambar 2. Proses penyerutan serabut buah lontar Serabut halus ini kemudian diberi empat perlakuan, yaitu pemberian 0%, 2%, 4% dan 6%. Perlakuan dengan pemberian dilakukan dengan memanaskan serabut dalam larutan konsentrasi masing-masing 2%, 4% dan 6% pada suhu 130 C dalam waktu 40 menit. Berikut langkah pemberian perlakuan: 1. Menimbang massa sebanyak 2 gram, 4 gram, 6 gram. 2. Memanaskan air 100 ml dengan panas 130 C hingga suhu air menjadi 70 C. 3. Memasukkan ke dalam air. 4. Memasukkan serabut ke dalam masing-masing larutan konsentrasi 2%, 4%, 6%. 5. Menunggu hingga 40 menit pada setiap proses dengan konsentrasi yang berbeda. 6. Mengeringkan serabut pada suhu kamar selama 7 jam sehingga diperoleh hasil seperti gambar3. 7. Pemilinan serabut pada konsentrasi 0%, 2%, 4%, dan 6%. 8. Mengukur diameter tali agar sama dan panjang tali yang sama yaitu 15 cm. 9. Menguji tarik dan beban Gambar 3. Serabut yang telah diberi perlakuan

perubahan panjang (cm) FL-34 Isti Ikmah, dkk 3. Hasil dan Pembahasan Berdasar penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa serabut buah lontar yang telah dipilin dalam empat perlakuan yang berbeda memberikan hasil uji patah yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan konsentrasi yang terkandung dalam serabut tersebut. Meskipun memiliki perbedaan konsentrasi yang kecil namun ternyata juga memiliki pengaruh terhadap perubahan panjang tali ketika diberi beban. Perbedaan perubahan yang terjadi sangat besar pada konsentrasi 0% dengan 2%. Perbedaan yang tipis dialami oleh tali dengan konsentrasi 2%, 4% dan 6% seperti pada gambar 4. 4 3 2 1 0 26,24 42,47 60,24 77,68 95,45 Beban (gram) 0% 2% 4% 6% Gambar 4. Perubahan panjang tali ketika diberi beban. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh perlakuan yang diberikan yaitu dengan menambahkan. Pada pemanasan dengan membuat serabut kehilangan lignin serta kotoran yang menempel pada saat masih segar atau dikeringkan. Penggunaan konsentrasi yang memiliki selisih kecil digunakan untuk mengetahui seberapa besar pertambahan yang diberikan pada selisih tersebut. Pada pengukuran tegangan untuk tali, diperoleh data seperti gambar 5. Tegangan ini diukur dengan memberikan beban pada tali kemudian beban ditambah hingga tali sangat tegang hingga putus. Pada konsentrasi 0% ternyata memiliki tegangan yang kecil sehingga memiliki sifat elastis yang kecil. Pada konsentrasi 6% tegangan tali dapat menahan beban sebesar 1,4545 N.

Regangan Tegangan (N/mm 2 ) Sifat Mekanik Tali Serabut Buah Lontar FL-35 Tegangan 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 0% 2% 4% 6% Tegangan Konsentrasi Gambar 5. Tegangan tali serabut pada konsentrasi yang berbeda Regangan yang dimiliki oleh tali memiliki selisih yang besar pada konsentrasi 0% dengan besar nilai regang 0,24 saat diberi beban 95,45 gram. Nilai regang maksimum untuk konsentrasi 2%, 4%, 6% hanya 0,08; 0,086; dan 0.1 pada beban yang sama. Pada beban yang lain, ternyata konsentrasi 0% memiliki nilai regang yang tinggi pula, selengkapnya seperti pada gambar 6. 0,3 0,25 0,2 0,15 0,1 0,05 0 0% 2% 4% 6% Beban (gram) Gambar 6. Regangan tali serabut buah lontar Pada perhitungan perubahan panjang, tegangan serta regangan yang ada pada tali sangat dipengaruhi oleh cara memilin tali tersebut. Tali serabut yang umumnya sangat tipis dan memiliki panjang serabut yang tidak selalu sama menjadi kendala dalam proses pemilinan. Pemilinan yang tidak menggunakan alat pilin dapat membuat hasil pilinan tali memiliki rongga udara yang besar serta serabut satu

FL-36 Isti Ikmah, dkk dan yang lain tidak saling terhubung dengan baik. Hal ini membuat hasil perhitungan akan berbeda meskipun dilakukan dengan cara yang sama. 4. Kesimpulan Berdasar hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tali serabut buah lontar dengan konsentrasi 0% memiliki nilai regangan dan perubahan panjang yang tertinggi jika dibandingkan dengan tali serabut buah lontar dengan konsentrasi 2%, 4% dan 6%. Namun tegangan yang tertinggi dihasilkan oleh tali serabut buah lontar dengan konsentrasi 6% dibandingkan dengan konsentrasi 0%, 2%, dan 4%. Ucapan terima kasih Syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas segala kemudahan dan kelancaran yang diberikan. Ucapan terima kasih kepada dosen Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bimbingan. Terima kasih kepada Ulya Santa Anugrahaini dan Anton Winarto yang telah membantu dalam penelitian ini. Daftar Pustaka 1. E. idayati, Suparmo, P. Darmadji, AGRITECH, Vol. 34, No. 3, Agustus 2014 2. M. Atasina, K. Boimau, J. U. Jasron, LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 01, No. 02, Oktober 2014 3. M. Lempang, M. Asdar, A. Limbong,Ciri Anatomi, Sifat Fisis dan Mekanis, dan Kegunaan Batang Lontar. 4. Y. Bella, W. Suprapto, S. Wahyudi, Jurnal Rekayasa Mesin, 157-164, Vol. 5 No.2 Tahun 2014.