BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan tanggal 6 sampai dengan 20 Mei 2013 dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MA Pondok Pesantren Islamic Centre Al-Hidayah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN. semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Kampar Kabupaten Kampar pada

peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas Xb dan Xc di Pondok Pesantren

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 SMA Negeri 1 Rambah Samo Kabupaten Rokan hulu pada bulan Januari

BAB III METODE PENELITIAN. Oktober pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014 di kelas X SMA. Negeri 8 Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen akan diterapkan Model Creative Problem Solving dengan Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dikelas X SMAN 1 Sungai Apit Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif FIRE-UP,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 2 Kuok Kecamatan Kuok

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan model pembelajaran kooperatif Giving Question and Getting Answer

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas, yaitu kelas eksperimen dan kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 5 Pekanbaru di kelas XI semester 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum perlakuan kedua kelas diberikan pretest. Soal-soal yang diberikan

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan penggunaan model pembelajaran Inquiry, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperiment. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1,

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan dengan menggunakan model Pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penelitian saya ini merupakan penelitian dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode Snowball Drilling dalam strategi FIRE-UP, sedangkan kelas kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Waktu penelitian ini dilakukan tanggal 6 sampai dengan 20 Mei 2013 dan tempat penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen akan diberi perlakuan strategi aktif Group to Group exchange (GGE) sedangkan pada kelas kontrol dengan metode ceramah. Sebelumnya, kedua kelas terlebih dahulu diberikan soal pretes, setelah diberikan materi pelajaran selanjutnya diberikan soal posttes. Soal yang digunakan pada pretes dan posttes sama. Selisih nilai pretes dan posttes antara kedua kelas eksperimen dan kontrol merupakan data yang digunakan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah diadakan perlakuan. Selain menggunakan nilai pretes dan posttes, juga digunakan nilai evaluasi setiap kali pertemuan untuk melihat sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa. B. Objek dan Subjek Penelitian dilakukan di SMA N 2 Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu yang terletak di Jalan Jend. Sudirman No 10. Objek penelitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran aktif group to group exchange (GGE) untuk meningkatkan hasil belajar 41

42 siswa pada pokok bahasan koloid. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA yang kemudian dilakukan uji homogenitas. C. Populasi Dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA SMA Negeri 2 Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu semester genap tahun 2012-2013 yang terdiri dari 3 kelas, kemudian dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas menunjukkan bahwa ketiga kelas homogen, sehingga secara acak ditentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. D. Rancangan Penelitian Sebagai langkah awal, kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan pre test. Selanjutnya kelas eksperimen diberikan perlakuan. Selisih nilai pre test dan post test merupakan data akhir yang digunakan untuk melihat peningkatan Hasil Belajar siswa setelah perlakuan. Rancangan penelitian yang digunakan dapat dilihat pada tebel berikut: Tabel III.9 RANCANGAN PENELITIAN Kelas Pre test Perlakuan Pos test Eksperimen T 0 X T 1 Kontrol T 0 _ T 1 Keterangan: X : Perlakuan pembelajaran dengan metode pembelajaran aktif Group to Group Exchange (GGE) T 0 : Data uji materi prasyarat kelas eksperimen dan kelas kontrol T 1 : Selisih nilai pre test dan pest test kelas eksperimen dan kelas kontrol penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan, yaitu :

43 1. Tahap Persiapan a. Memilih pokok bahasan untuk menerapkan model pembelajaran aktif group to group exchange(gge) yaitu pokok bahasan koloid. b. Mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), soal evaluasi, dan soal pre test dan post test. c. Mekukan uji homogenitas pada seluruh kelas XI IPA SMA N 2 Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu. d. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan tes uji homogeitas dengan menggunakan rumus uji-t. e. Setelah didapat dua kelas yang homogen, selanjutnya ditentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2. Tahap Pelaksanaan Setelah kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh, maka dilaksanakan langkah-langkah sebagai berikut : a. Pada kelas eksperimen 1) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 atau 5 orang secara heterogen. 2) Guru memberikan lembar wacana sesuai dengan topik pembelajaran. 3) Peserta didik bekerja sama saling membaca dan menemukan ide pokok serta memberikan tanggapan terhadap wacana ytang ditulis pada lembar kertas.

44 4) Mempersiapkan dan mengkomunikasikan hasil kerja kelompok dengan kelompok lain. 5) Memberikan skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberiakan kriteria penghargaan terhadap masing-masing kelompok. 6) Guru bersama dengan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 7) Guru memberikan PR/tugas individu tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. 8) Guru memberikan evaluasi b. Pada kelas kontrol 1) Guru menjelaskan materi pelajaran koloid kepada peserta didik dan memberikan contoh soal. 2) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya dan menanggapi pertanyaan. 3) Guru memberikan LKS dan meminta peserta didik mengajarkan secara individu. 4) Meminta beberapa orang peserta didik untuk mengkomunikasikan jawaban LKS didepan kelas, sekaligus guru menegaskan jawaban yang benar. 5) Meminta peserta didik mengumpulkan LKS.

45 1. Tahap Evaluasi Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, setelah materi pada pokok bahasn koloid selesai diajarkan, guru memberikan tes akhir (berupa post test) untuk mengetahui peningkatan Hasil Belajar peserta didik. Soal post tesr sama dengan soal pre test. E. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Perangkat Pelajaran a. Silabus Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah : b. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mencangkup evaluasi berupa soal evaluasi. c. Lembar kerja siswa (LKS) 2. Instrumen Pengumpulan Data a. Soal uji homogenitas b. Soal pre test/pest test. 3. Dokumentasi a. Subjek penelitian adalah semua peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu.

46 b. Objek pada penelitian ini adalah Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Group To Group Exchange (GGE) pada pokok bahasan koloid di kelas XI IPA SMA Negeri 2 Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik tes hasil belajar. Data yang diambil berupa nilai tes belajar siswa yang mengikuti penerapan strategi pembelajaran aktif group to group exchange (GGE) pada pokok bahasan koloid. Data yang dikumpulkan diperoleh dari : 1. Data untuk uji homogenitas Untuk menentukan homogenitas maka digunakan data berupa test hasil belajar pada materi prasyarat yaitu materi larutan asam basa 2. Data untuk uji hipotesis a. Data awal yaitu hasil pre test. Pre test diberikan sebelum materi pokok bahasan koloid diajarkan. b. Data akhir yaitu hasil post test. Post test diberikan setelah materi pokok bahasan koloid selesai diajarkan. c. Nilai Evaluasi Dengan soal evaluasi dapat diketahui sampai dimana keberhasilan kegiatan belajar-mengajar. Evaluasi diberikan 10 menit sebelum jam pelajaran selesai.

47 d. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang bersumber pada benda yang tertulis. Contoh: daftar nama siswa dan lembar jawaban siswa. G. Teknik Analisis Data 1. Analisis soal Untuk memperoleh soal-soal tes yang baik maka diadakan uji coba terhadap siswa lain yang tidak terlibat dalam sampel penelitian ini. Soal-soal yang diuji cobakan tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran (TK) dan daya pembeda (DP) soal. a. Validitas Tes Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi ( content validity). Suatu tes dikatakan memiliki validitas isi apabila telah mencerminkan indikator pembelajaran untuk masing-masing materi pembelajaran 1. Oleh karena itu, untuk memperoleh tes yang valid, maka tes yang penulis gunakan terlebih dahulu dikonsultasikan dengan guru bidang studi kimia yang mengajar di kelas sampel. b. Reliabilitas Tes Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Realibilitas berhubungan dengan masalah ketetapan hasil 2. Teknik uji reliabilitas soal yang digunakan dalam penelitian 60. 1 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,2008, h. 67 2 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, h. 59-

48 ini menggunakan anates yaitu suatu program komputer, untuk menganalisis soal yang akan digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut: 0,50 < r 11 1,00 : Sangat tinggi 0,40 r 11 0,50 : Tinggi 0,30 r 11 0,40 : Sedang 0,20 < r 11 0,30 : Rendah r 11 0,20 : Sangat rendah c. Tingkat Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit sehingga dalam penelitian ini, untuk mengetahui tingkat kesukaran soal juga menggunakan anates yang digunakan untuk menganalisis soal yang akan digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. Bermutu atau tidaknya butir-butir soal tes hasil belajar pertama-tama yang harus diketahui dari derajat kesukaran atau tingkat kesukaran yang dimiliki oleh masing-masing butir soal tersebut. Butir-butir soal tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir soal yang baik, apabila butir-butir soal tersebut tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Ada dua pola perbandingan dalam menentukan tingkat kesukaran soal. Pertama pola perbandingan antara soal mudah, sedang dan sukar yaitu 3-4-3. Artinya, 30% soal dikategorikan mudah, 40% dikategorikan sedang dan 30% dikategorikan sukar. Kedua, pola perbandingan antara soal mudah, sedang dan sukar yaitu 3-5-2. Artinya, 30% dikategorikan mudah, 50% dikategorikan sedang dan 20% dikategorikan sukar 3. 3 Anas Sudijono, Op, Cit., h. 370

49 Sehingga dari data tingkat kesukaran soal diatas tidak semua soal diambil untuk dijadikan instrument soal pretes dan postes. Butir soal yang dipilih untuk soal pretes dan postes hanya diambil sebanyak 20 butir soal. Klasifikasi tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: IK = 0.00 : terlalu sukar 0,00 < IK 0,30 : sukar 0,30 < IK 0,70 : sedang 0,70 < IK 1,00 : mudah IK =1,00 : terlalu mudah Untuk menentukan tingkat kesukaran soal digunakan rumus sebagai brikut : P = Keterangan : P : Indeks keseluruhan B : Banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar JS : Jumlah seluruh peserta didik peserta tes. d. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal merupakan suatu ukuran apakah butir soal mampu membedakan murid pandai (kelompok upper) dengan murid yang tidak pandai (kelompok lower). Bagi soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai maupun siswa yang tidak pandai, maka soal itu tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda. Demikian pula jika semua siswa baik pandai maupun tidak pandai tidak dapat menjawab dengan benar, soal tersebut juga tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar oleh siswa-siswa

50 yang benar saja. 4. Apabila butir soal memiliki daya pembeda < 0 daya pembeda item yang bersifat negatif, sedangkan daya pembeda = 0 itu artinya tidak memiliki daya pembeda sama sekali, dan daya pembeda > 0 daya pembeda item bersifat positif 5. Analisis ini juga menggunakan anates. Kriteria yang digunakan: DB = < 0 : daya beda soal sangat jelek DB = 0,00 0,20 : daya beda soal jelek DB = 0,20 0,40 : daya beda soal cukup DB = 0,40 0,70 : daya beda soal baik DB = 0,70 1,00 : daya beda soal sangat baik Untuk mengetahui daya pembeda soal digunakan rumus : D = =P A P B Keterangan : J : jumlah peserta tes J A : banyaknya peserta kelompok atas J B : banyaknya peserta kelompok bawah B A : banyaknya pesrta kelompok atas yang menjawab soal pertanyaan yang benar B B : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal pertanyaan yang benar P A : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar P B H. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan untuk menganalisa data dalam penelitian ini adalah menggunakan t-test. Test t adalah salah satu uji statistik yang digunkan untuk 4 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, h. 208-214. 5 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, h. 388

51 mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari dua buah mean sampel (2 buah variabel yang dikomparatifkan) 6. 1. Analisis Data Awal (Uji Homogenitas) Pengujian homogen varian dilakukan untuk memastikan bahwa kelompokkelompok yang dibandingkan merupakan kelompok-kelompok yang mempunyai nilai varians homogen. Bila varians tidak homogen maka perbedaan hasil setelah perlakuan tidak dapat dikatakan merupakan akibat dari perlakuan, karena sebagian perbedaan adalah perbedaan dalam kelompok yang dibandingkan sebelum perlakuan 7. Analisa data awal dimulai dengan pengujian homogenitas varians menggunakan uji F dengan rumus: F = 8. rumus: Sedangkan untuk menghitung varians dari masing-masing kelompok digunakan = dan = n 1 n 2 2 S 1 2 S 2 = Jumlah siswa kelompok eksperimen = Jumlah siswa kelompok kontrol = Varians kelas yang diterapkan reciprocal teaching = Varians kelas yang tidak diterapkan reciprocal teaching 6 Hartono, Statistik Untuk Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, h. 178 7 Purwanto, Statistika Untuk Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2011, h.176-177 8 Sudjana, Metode Statistika Edisi ke-6, Bandung: Tarsito, 1996, h. 239.

52 X 1 X 2 F = Nilai kelas eksperimen = Nilai kelas kontrol = Lambang statistik untuk menguji varians Sampel dikatakan mempunyai varians yang sama atau homogen jika pada perhitungan data awal didapat F hitung < F tabel. Kemudian dilanjutkan menguji kesamaan rata-rata (uji dua pihak) menggunakan rumus t-test berikut: = = dengan t X 1 X 2 Sg = Lambang statistik untuk menguji hipotesis = Skor rata-rata kelas eksperimen = Skor rata-rata kelas kontrol = Standar deviasi gabungan. Sampel dikatakan homogen dengan kriteria pengujian jika t hitung terletak antara (-t tabel < t hitung < t tabel ), dimana t tabel diperoleh dari distribusi t dengan dk = (n 1 + n 2-2) dan peluang (α = 0,05). 2. Normalitas Data Untuk melihat apakah data berdistribusi normal maka perlu dilakukan uji normalitas data. Pengujian dilakukan untuk memeriksa apakah sampel yang diambil mempunyai kesesuaian dengan populasi. Pengujian normalitas dapat dilakukan

53 menggunakan Chi kuadrat ( x 2 ), Liliefors atau Klomogorov-Smirnov. Dihitung dengan rumus: X 2 = (O i E I ) E i Keterangan: O i = Frekuensi Observasi E i = Frekuensi Harapan X 2 = Chi kuadrat. 3. Analisis Data Akhir (Uji Hipotesis) Rumus t-tes digunakan untuk melihat perbandingan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, yang digunakan adalah t-test satu pihak (1-α), dengan rumus: = X 1 X 2 = Rata-rata selisish nilai pretest dengan nilai postest kelas eksperimen = Rata-rata selisih nilai pretest dengan nilai postest kelas kontrol. Pengujian: Hipotesis diterima t hitung t table dengan derajat nilai α = 0,05 H 0 : penerapan model pembelajaran aktif dengan menggunakan reciprocal teaching tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa. H a : penerapan model pembelajaran aktif dengan menggunakan reciprocal teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. t hitung t tabel berarti H 0 ditolak t hitung t tabel berarti H 0 diterima

54 4. Peningkatan Hasil Belajar Untuk menentukan derajat peningkatan hasil belajar kimia siswa dilakukan dengan menghitung dari nilai rata-rata postes kelas eksprimen dan kontrol dengan rumus: Penetuan nilai N-gian Yaitu peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus g faktor (N-gian) dengan rumus Hake : N-Gain = N-Gain = 9 Keterngan : S post S pre S maks : nilai postes : nilai pretes : nilai maksimum (ideal) dari pretes dan postes Kriteria N-gian : Jika g > 0,7 Jika 0,3 g 0,7 Jika g < 0,3 : Tinggi : Sedang : Rendah. 9 Ria Fitriani, dkk, Penenrapan Model Pembelajaran Kooperatif Listening Team Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan di Kelas XI SMA Negeri 9 Pekanbaru, UR: Pekanbaru, 2013, h. 4