III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif.

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB III METODE PENILITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

Msi = x 100% METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan hipotesa. Jenis penelitian ini adalah penelitian sebab akibat

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi resmi pemerintah dalam bentuk buku Statistik Indonesia (Statistical Pocket Book Of Indonesia) dalam berbagai edisi serta berbagai sumber lainnya yang relevan seperti jurnal,skripsi, tesis, internet, buku dan hasil-hasil penelitian lainnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Adapun jenis data yang digunakan adalah jenis data rangkaian waktu (time series) yang disusun ke dalam bentuk data tahunan dalam periode 1992 hingga tahun 2012 sehingga penelitian ini merupakan hasil penggunaan data seri selama periode tersebut. B. Batasan Variabel Dalam penelitian ini, digunakan dua jenis variabel yaitu, variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat dan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini digunakan batasan-batasan variabel, diantaranya adalah satu variabel terikat dan dua variabel bebas. Dua variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pengeluaran rutin dan

46 pengeluaran pembangunan. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Ekonomi. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Pertumbuhan Ekonomi (GROWTH) Yaitu merupakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia atas dasar harga konstan 2000 selama kurun 1998 2012 yang dinyatakan dalam persen. Pertumbuhan ekonomi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Y t PDB PDB t PDB t 1 t 1 x 100% Keterangan: Y t = Pertumbuhan Ekonomi periode t PDB t = Produk Domestik Bruto periode t PDB t-1 = Produk Domestik Periode sebelumnya 2. Pengeluaran Rutin : pengeluaran untuk pemeliharaan atau penyelenggaraan roda pemerintahan sehari-hari, meliputi belanja pegawai; belanja barang; berbagai macam subsidi (subsidi daerah dan subsidi harga barang); angsuran dan bunga utang pemerintah; serta jumlah pengeluaran lain. 3. Pengeluaran pembangunan : pengeluaran yang bersifat menambah modal masyarakat dalam bentuk pembangunan baik prasarana fisik dan non fisik

47 C. Alat dan Model Analisis Dalam penelitian ini, model analisis yang digunakan dalam menganalisa data adalah model ekonometrika atau persamaan regresi linier. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Berdasarkan dari penjelasan tersebut, maka persamaan di atas disusun ke dalam model regresi sebagai berikut: Keterangan : GROWTH = α + β 1 PR + β 2 PB + ε t α = Tetapan ( Konstanta ) 1, 2 GROWTH = Nilai koefisien regresi parsial = Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia atas dasar harga konstan 2000 selama kurun 1983 2012 (dalam persen). PR =Pengeluaran Rutin Pemerintah selama kurun 1983 1996 (Sebelum krisis) dan 1999 2012 (Setelah krisis) PP =Pengeluaran Pembangunan selama kurun 1983 1996 (Sebelum krisis) dan 1999 2012 (Setelah krisis) t = Kesalahan stokastik D. Pengolahan Data Dalam penelitian ini, pengolahan data yang didapat dilakukan dengan menggunakan program komputer yaitu dengan menggunakan program E-Views 4.1. Untuk melihat bagaimana pengaruh antara variabel terikat terhadap variabel bebasnya. Data yang akan di estimasi dibagi menjadi dua periode yaitu sebelum

48 krisis (1983 1996) dan setelah krisis (1999 2012). Tahun 1997 1998 tidak dimasukkan dalam regresi karena tahun tersebut diasumsikan sebagai fase krisis. E. Metode Analisis 1. Uji Hipotesis 1.1 Uji t-statistik Uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi satu variabel bebas berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel bebas lainnya adalah konstan. Pengujian hipotesis untuk setiap koefisien regresi dilakukan dengan uji-t (t student). Untuk variabel Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi dilakukan dengan uji satu arah (pada tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05). Derajat bebas yang digunakan adalah df = n k 1, dimana n = jumlah observasi dan k = jumlah variabel bebas yang digunakan. Sedangkan untuk variabel Nilai Tukar dilakukan dengan uji dua arah (pada α = 0,05/2). Derajat kebebasan yang digunakan adalah df = n k 1, dimana n = jumlah observasi dan k = jumlah variabel bebas yang digunakan. Hipotesis yang digunakan adalah : (i) Untuk Variabel Pengeluaran Rutin Ho : β1 = 0 : tidak berpengaruh Ha : β1 > 0 : berpengaruh Positif Apabila : t hitung < t tabel : Ho diterima dan Ha ditolak t hitung > t tabel : Ho ditolak dan Ha diterima

49 jika Ho diterima, berarti pengeluaran rutin tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Jika Ho ditolak, berarti pengeluaran rutin berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. (ii) Untuk Variabel Pengeluaran Pembangunan Ho : β2 = 0 : tidak berpengaruh Ha : β2 > 0 : berpengaruh Positif Apabila : t hitung < t tabel : Ho diterima dan Ha ditolak t hitung > t tabel : Ho ditolak dan Ha diterima jika Ho diterima, berarti Pengeluaran Pembangunan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Jika Ho ditolak, berarti nilai tukar berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. 1.2 Uji F-Statistik Uji F-Statistik merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel - variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. Pengujian hipotesis dilakukan pada tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05 dan derajat kebebasan df 1 = k 1 dan df 2 = n k, dimana n = jumlah observasi dan k = jumlah variabel bebas yang digunakan. Hipotesis yang dikemukakan adalah : Hipotesis nol (Ho) Hipotesis alternatif (Ha) : βi = 0 : tidak berpengaruh signifikan : βi 0 : berpengaruh signifikan Kriteria: Jika F hitung > F tabel maka semua variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat secara signifikan, maka Ho ditolak.

50 1.3 Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk menyatakan tingkat keeratan hubungan antara variabel-variabel bebas dan variabel terikat. Koefisien determinasi R 2 mencerminkan seberapa besar variasi dari regressand (Y) dapat diterangkan oleh regressor (X). bila R 2 = 0, artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila R 2 = 1, artinya variasi dari Y, 100% dapat diterangkan oleh X. dengan kata lain bila R 2 = 1, maka semua titiktitik pengamatan berada pada garis regresi. Dengan demikian R 2 nilainya antara nol dan satu (Nachrowi, 2002: 21-22). 2. Uji Asumsi Klasik Model analisis regresi berganda dapat dijadikan sebagai alat estimasi jika asumsi model regresi berganda tersebut merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linear yang tidak bias yang terbaik (Best Linear Unbiased Estimator/ BLUE), yaitu data yang terdistribusi dengan normal, tidak terdapat multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Untuk mengetahui apakah persyaratan BLUE ini dipenuhi atau tidak, dapat diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik. 2.1 Uji Autokorelasi Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang. Masalah autokorelasi biasanya muncul pada data time series. Autokorelasi adalah sebuah kasus khusus dari korelasi. Kalau korelasi menunjukkan hubungan antara dua atau lebih

51 variabel-variabel yang berbeda, maka autokorelasi menunjukkan hubungan antara nilai-nilai yang berurutan dari variabel yang sama. Autokorelasi dalam sampel runtun waktu (time-series sample) menunjukkan kecenderungan sekuler atau perubahan jangka panjang sepanjang waktu. Autokrelasi juga bisa diakibatkan oleh adanya bias spesifikasi, misalnya karena dikeluarkannya variabel-variabel yang benar dari persamaan regresi atau karena asumsi yang salah mengenai bentuk fungsional model regresi (Gunawan, 1994: 214). Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi, dapat dilakukan uji dengan menggunakan uji Durbin-Watson Statistik atau dengan Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test. Masalah Autokorelasi dapat dilihat dari Nilai obs*r-square (χ 2 hitung) atau nilai probabilitasnya. Apabila nilai Nilai obs*r-square (χ 2 hitung) lebih kecil dari χ 2 tabel atau nilai probabilitasnya lebih besar dari α = 0,05 berarti tidak terdapat gejala Autokorelasi pada hasil estimasi (Agus Widarjono, 2007: 163). 2.2 Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan jika suatu variabel bebas berkorelasi dengan satu atau lebih variabel bebas yang lainnya, dalam hal ini berkorelasi sempurna atau mendekati sempurna yaitu koefisien korelasinya satu atau mendekati satu. Dengan adanya multikolinearitas maka standar kesalahan masing-masing koefisien yang diduga akan sangat besar sehingga pengaruh masing-masing variabel bebas tidak dapat dideteksi. Ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan pendeteksian atas nilai R 2 dan signifikansi dari variabel yang digunakan. Apabila didapatkan R 2 yang tinggi sementara terdapat sebagian besar atau semua variabel yang secara

52 parsial tidak signifikan, maka diduga terjadi multikolinearitas pada model tersebut. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dalam model regresi dilakukan dengan menggunakan uji korelasi parsial (Damodar N. Gujarati, 2006: 69). 2.3 Uji Heterokedastisitas Heteroskedastisitas memiliki arti bahwa varians error term tidak sama untuk setiap pengamatan. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Jika varians-nya berbeda, disebut Heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas akan mengakibatkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien. Heteroskedastisitas merupakan salah satu penyimpangan terhadap asumsi kesamaan varians (homoskedastisitas), yaitu varians error bernilai sama untuk setiap kombinasi tetap dari X 1, X 2,..., X p. Jika asumsi ini tidak dipenuhi maka dugaan OLS tidak lagi bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator), karena akan menghasilkan dugaan dengan galat baku yang tidak akurat. Untuk uji asumsi heteroskedastisitas dapat dilihat melalui uji White. Uji White ini dapat menjelaskan apabila nilai probabilitas obs*r-square lebih kecil dari α (5%) maka data bersifat heteroskedastisitas. Sebaliknya, bila nilai probabilitas obs*r-square lebih besar dari α (5%) maka data bersifat tidak heteroskedastisitas (Agus Widarjono, 2007: 140). Ho : tidak ada masalah heteroskedastisitas Ha : ada masalah heteroskedastisitas

53 Kriteria pengujiannya adalah : Ho ditolak dan Ha diterima, jika nilai (n x R 2 ) < nilai chi square Ho diterima dan Ha ditolak, jika nilai (n x R 2 ) > nilai chi square Jika Ho ditolak, berarti terdapat heteroskedastisitas. Jika Ho diterima, berarti terdapat heteroskedastisitas. 2.4 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu: 1) Analisis Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal, jika distribusi data residual normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 2) Analisis Statistik Uji Jaque-Barbera (JB), uji ini dilakukan dengan membuat hipotesis terhadap analisis hasil analisa:

54 Ho H a : Data residual berdistribusi normal : Data residual tidak berdistribusi normal Apabila nilai probability > 0,05 maka dapat disimpulkan data residual terdistribusi dengan normal (Agus Widarjono, 2007: 54).