PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERBEDAAN PEGADAIAN DAN BPR DALAM MEMBERIKAN KREDIT KEPADA MASYARAKAT S K R I P S I YUANITA KURNIASARI SUKAMTO C

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CITA DEWI COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasaarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN KREDIT DI KALANGAN MASYARAKAT KLATEN (Studi Di KUD JUJUR Karangnongko)

BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KECIL PADA KOPERASI MELALUI PUK (PEREMPUAN USAHA KECIL) DI MASARAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan gencar-gencarnya Pemerintah meningkatkan kegiatan

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan tersebut adalah sektor negara, swasta dan koperasi. Untuk

KAJIAN PELAKSANAAN PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PEGADAIAN KABUPATEN WONOGIRI

ASPEK HUKUM JAMINAN DALAM PERJANJIAN PINJAM- MEMINJAM UANG ATAU KREDIT. (Studi Kasus Koperasi KPRI Guru Sekolah Dasar di Sragen)

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara hukum. Hal ini tertera pada Undang-Undang Dasar 1945

KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA WARIS ATAS TANAH HAK MILIK DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA DAN PENGADILAN AGAMA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Jadi dalam pembangunan, masing-masing masyarakat diharap dapat. Indonesia yaitu pembangunan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan, perkembangan, dan kemajuan internasional yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini terlihat dalam pembukaan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan pembangunan yang terdahulu, bahwa pembangunan

PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) KC SOLO KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. provisi, ataupun pendapatan lainnya. Besarnya kredit yang disalurkan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bakti, 2006), hlm. xv. 1 Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan Indonesia, cet.v, (Bandung:Citra Aditya

BAB I PENDAHULUAN. melindungi segenap Bangsa Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian Indonesia, maka akan diikuti

25 TAHUN. Memperoleh. Oleh : C

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan atau yang sering disamakan dengan cita-cita bangsa Indonesia

PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN DI PT.BUMIDA SURAKARTA

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berwujud perjanjian secara tertulis (kontrak). berjanji untuk melakukan suatu hal. 1

ASPEK JAMINAN DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) PERSERO

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam rangka. merata di segala bidang, salah satunya adalah bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota koperasi dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. adalah usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang

dan kemajuan di bidang ekonomi, karena bank merupakan lembaga keuangan ke taraf peningkatan hidup rakyat banyak.

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh: PANDU PERDANA PUTRA BP

SKRIPSI KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar roda pembangunan, dan sebagai dinamisator hukum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian. Pasal 33 Undang-Undang dasar 1945 menempatkan

GADAI DAN HAK KEBENDAAN TINJAUAN YURIDIS GADAI SEBAGAI HAK KEBENDAAN UNTUK JAMINAN KREDIT

PELAKSANAAN NOVASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN KREDIT MACET OLEH BANK

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang yang hidup di dunia dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang merupakan bagian dari pembangunan nasional

ASURANSI DAN KREDIT PERBANKAN

TANGGUNG JAWAB PERUM PEGADAIAN TERHADAP PENJUALAN (LELANG) BARANG GADAI

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Dalam rangka memelihara

TINJAUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT BANK DI BPR BKK Capem BATURETNO Kab. WONOGIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

TINJAUAN PELAKSANAAN KEWENANGAN PENGUASAAN ATAS BARANG JAMINAN FIDUSIA OLEH DEBITUR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

SKRIPSI PROSES PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA FAKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (STUDY KASUS DI PENGADILAN AGAMA SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. KUHPerdata sehingga disebut perjanjian tidak bernama. Dalam Buku III

BAB I PENDAHULUAN. dijanjikan oleh orang lain yang akan disediakan atau diserahkan. Perjanjian

BAB I PENDAHULUAN pada alinea keempat yang berbunyi Kemudian dari pada itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menyebar ke bagian Asean lainnya termasuk Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, dalam

BAB I PENDAHULUAN. makro, sehingga bank yang sehat akan memperkuat perekonomian suatu bangsa.

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang diemban perbankan nasional tidaklah ringan. 1. perbankan menyatakan bahwa bank adalah : badan usaha yang menghimpun

Lembaga keuangan memiliki peranan penting dalam hal pembangunan. dan perkembangan perekonomian negara, karena fungsi utama dari lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. rangka pembaharuan hukum dengan mengadakan kodifikasi dan unifikasi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri demokratis, kebersamaan, kekeluargaan, dan keterbukaan.

BAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang sebagfai Negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Peran koperasi

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERALIHAN HAK ATAS TANAH KARENA WARISAN ( STUDI KASUS DI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI )

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama dekade terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Kekomplekkan ini telah menciptakan suatu sistem dan pesaing baru dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. adanya kehendak untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan cara yang

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR BKK KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

SKRIPSI. Memperoleh. Oleh : Nanda Permana C

BAB I PENDAHULUAN. dana yang besar. Kebutuhan dana yang besar itu hanya dapat dipenuhi. dengan memperdayakan secara maksimal sumber-sumber dana yang

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

BAB I PENDAHULUAN. nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. Lembaga. Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. suatu usaha/bisnis. Tanpa dana maka seseorang tidak mampu untuk. memulai suatu usaha atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. lembaga penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Bank selaku badan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang mengelola kekuatan potensi ekonomi menjadi kekuatan

Transkripsi:

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI (Studi di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Khasanah Wonogiri) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: YUSUF SHOLEKAN C 100 040 059 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu cara untuk mewujudkan pembangunan sebagaimana tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yaitu tercapainya masyarakat yang adil dan makmur baik materiil maupun spirituil adalah dengan berkoperasi,dengan adanya koperasi maka masyarakat ekonomi lemah dapat meningkatkan taraf hidupnya. Pengertian tentang koperasi telah dijelaskan di dalam UU No.25 Tahun 1992 tentang Koperasi,seperti yang tercantum dalam pasal 1 bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang perorangan atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi berdasarkan pada asas kekeluargaan. 1 Koperasi sendiri bertujuan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat,serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,adil,makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. 2 Di dalam pembangunannya koperasi perlu di kembangkan agar menjadi badan usaha yang maju dan dapat membantu masyarakat terutama dalam kehidupan ekonomi rakyat. 1 UU No. 25 Tahun 1992, Pasal 1 Tentang Koperasi 2 UU No. 25 Tahun 1992, Pasal 3 Tentang Koperasi 1

UUD 45 setelah Amandemen menegaskan di dalam pembukaannya bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. seperti Pasal 27, 33 dan 34. Pasal 27 menyatakan: 1. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pamarintahan itu dengan tidak ada kecualinya. 2. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan. 3. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 33 menyatakan sebagai berikut: 1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. 2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. 3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Pasal 28 menyatakan sebagai berikut: Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya di tetapkan dengan undang-undang. Pasal 33 UUD 1945 merupakan Pasal yang amat penting karena Pasal ini menjadi landasan dan pangkal tolak bagi pembangunan ekonomi. Bahwa masalah perekonomian dicantumkan dalam suatu Pasal di bawah bab

mengenai kesejahteraan sosial, mempunyai makna yang dalam dan menunjukkan dengan jelas bahwa tujuan ekonomi nasional adalah untuk kesejahteraan sosial dan kemakmuran bagi rakyat banyak dan bukan untuk perorangan atau suatu golongan. Dalam Pasal 33 UUD 1945 ini ditegaskan atas demokrasi ekonomi dalam perekonomian Indonesia. Pemberian pinjaman modal kredit usaha masyarakat ekonomi lemah dengan prosedur mudah sederhana serta jaminan yang tidak terlalu memberatkan masyarakat sangat membantu masyarakat khususnya membuat masyarakat lebih tertarik meminjam uang kepada bank yang pada gilirannya akan dapat menghindarkan mereka dari praktek bank gelap atau rentenir. Dalam memberikan kredit kepada masyarakat, koperasi lebih memasyarakat,dengan syarat-syarat yang mudah,bunga rendah atas dasar kepercayaan para pihak yang terlibat dalam perjanjian kredit,di dalam perjanjian kredit kopersi tentunya tidak terlepas dari jaminan,agar pihak koperasi yakin debitur benar-benar akan melunasi utangnya.apabila debitur wanprestasi maka pihak koperasi berhak melakukan penuntutan. Dan mengenai apa yang dapat di tuntut di tentukan dalam pasal 1267 KUHPerdata yang berbunyi: 3 Pihak terhadap siapa perikatan tidak di penuhi,dapat memilih apakah ia,jika hal itu masih dapat di lakukan,akan memaksa pihak yang lain untuk memenuhi perjanjian,ataukah ia akan menuntut pembatalan perjanjian di sertai penggantian biaya kerugian dan bunga. 3 KUH Perdata Pasal 1267

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membahas dan menganalisa lebih jauh tentang perjanjian kredit. Hal ini juga mengundang minat penulis untuk mengangkat dalam suatu karya tulis ilmiah tugas akhir yang berupa skripsi dengan judul: PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH SIDOHARJO WONOGIRI. B. Pembatasan Masalah Masalah pelaksanaan perjanjian kredit sangat luas, di sini penulis hanya ingin membatasi dalam hal debitur wanprestasi. Sedangkan lokasinya penulis mengambil di koperasi jasa keuangan Syariah Khasanah Sidoharjo Wonogiri. C. Perumusan Masalah Berkaitan dengan hal-hal tersebut, maka permasalahan yang akan penulis ketengahkan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan perjanjian kredit di koperasi jasa keuangan Syariah Khasanah Sidoharjo Wonogiri. 2. Hambatan-hambatan apa yang timbul dalam pelaksanaan perjanjian kredit di koperasi jasa keuangan Syariah Khasanah Sidoharjo Wonogiri dan cara penyelesaiannya.

3. Apakah perjanjian kredit di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Sidoharjo Wonogiri telah sesuai dengan prinsip-prinsip perjanjian dalam syariat Islam. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas, maka penulis mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian kredit di koperasi jasa keuangan Syariah Khasanah Sidoharjo Wonogiri b. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang timbul dalam pelaksanaan perjanjian kredit di koperasi jasa keuangan Syariah Khasanah Sidoharjo Wonogiri dan cara penyelesaiannya. c. Untuk mengetahui apakah perjanjian kredit di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Sidoharjo Wonogiri telah sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam. 2. Tujuan Subyektif Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu menyusun karya ilmiah yang berbentuk skripsi guna memenuhi data sekaligus memenuhi salah satu persyaratan untuk meraih gelar sarjana strata satu (S-1) di bidang ilmu hukum di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

E. Manfaat Penelitian Nilai suatu penelitian selain ditentukan dari metodologinya juga ditentukan dari besarnya manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian yang dilakukan tersebut. Adapun manfaatnya dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Praktis a. Memberikan pengetahuan mengenai pelaksanaan perjanjian kredit di koperasi jasa keuangan Syariah Khasanah Sidoharjo Wonogiri. b. Memberikan pengetahuan mengenai hambatan-hambatan yang timbul dalam pelaksanaan perjanjian kredit di koperasi jasa keuangan Syariah Sidoharjo Wonogiri dan cara penyelesaiannya. c. Memberikan pengetahuan apakah perjanjian kredit di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Sidoharjo Wonogiri telah sesuai dengan prinsipprinsip syariah islam. 2. Manfaat Teoritis Menambah kepustakaan dalam bidang hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. F. Metodologi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih lokasi di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Khasanah Sidoharjo Wonogiri untuk penulisan hukum tentang pelaksanaan perjanjian kredit di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Khasanah Sidoharjo Wonogiri. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada

Koperasi Jasa Keuangan Syariah Khasanah Sidoharjo Wonogiri merupakan salah satu lembaga keuangan yang berkompeten dalam usaha kredit dan simpan pinjam dengan prinsip syariah. 2. Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan ini dapat dimasukkan ke dalam bidang Hukum Perdata, dengan jenis penelitian yuridis sosiologis atau penelitian non doktrinal yaitu penelitian hukum yang mempergunakan sumber data primer. 4 3. Sifat Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian dengan cara menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikan dengan apa adanya. 5 Penulis menggunakan penelitian yang bersifat diskriptif ini guna mengetahui gambaran secara nyata mengenai pelaksanaan perjanjian kredit di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Khasanah Sidoharjo Wonogiri. 4 Soejono dan Abdulrachman, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Rineka Cipta, 1997 hlm. 56 5 M. Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung, Pustaka Setia, 2001 hlm 89

4. Sumber Data a. Sumber Data Primer yaitu sejumlah keterangan atau fakta yang secara langsung melalui penelitian di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Khasanah Sidoharjo Wonogiri. b. Sumber Data Sekunder yaitu sumber data yang digunakan untuk mendukung data pokok yang digunakan dalam melaksanakan dan penyusunan skripsi ini antara lain. 6 - Bahan hukum primer yang terdiri dari KUHPerdata, UU No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi dan UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. - Bahan hukum sekunder yaitu terdiri dari dokumen-dokumen dalam realisasi kredit yang dilakukan oleh pihak kreditur Koperasi Jasa Keuangan Syariah Khasanah Sidoharjo Wonogiri. - Bahan hukum tersier yaitu buku literatur, kamus hukum dan ensiklopedia. 5. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang obyektif dalam penelitian ini diperlukan data primer dan data sekunder. a. Studi Lapangan Yaitu penelitian yang bertujuan memperoleh data primer yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan. Hal ini ditempuh 6 P. Joko Subagyo, Metodologi Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta, 1997 hlm 89

dengan cara mengadakan wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan jalan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan responden guna memperoleh sejumlah data atau keterangan secara langsung mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pokok permasalahan dalam hal ini penulis mengadakan wawancara dengan para pejabat atau karyawan di lingkungan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Khasanah Sidoharjo Wonogiri. b. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan sangat penting sebagai dasar teori maupun sebagai data pendukung. Dalam studi kepustakaan ini penulis mengkaji dan mempelajari bahan-bahan tertulis yang relevan dengan masalah yang telah dirumuskan serta menunjang materi yang diteliti. c. Teknik Analisa Data Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, pendekatan kualitatif merupakan tata cara penelitian yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata dengan meneliti dan mempelajari obyek penelitian secara utuh. 7 Hal tersebut bertujuan agar peneliti dapat mengerti dan memahami gejala yang diteliti. 7 Soerjono Soekanto, Pengantar Peneliian Hukum, Jakarta, UI Press, 1985 hlm 32

G. Sistematika Skripsi Dalam penulisan skripsi ini penulis membatasi keseluruhan skripsi dalam empat bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan Masalah C. Perumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Metodologi Penelitian G. Sistematika Skripsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum tentang Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian 2. Syarat Sahnya Perjanjian 3. Subyek dan Obyek Perjanjian 4. Asas-asas Perjanjian 5. Jenis-jenis Perjanjian 6. Berakhirnya Perjanjian B. Tinjauan Umum tentang Kredit 1. Pengertian Kredit 2. Unsur-unsur Kredit 3. Tujuan Kredit

4. Fungsi Kredit C. Tinjauan Umum tentang Koperasi 1. Pengaturan tentang Koperasi 2. Pengertian Koperasi 3. Asas, Tujuan, dan Fungsi Koperasi 4. Jenis-jenis Koperasi D. Tinjauan Umum tentang Lembaga Keuangan Syari ah 1. Sistem Pengimpunan Dana 2. Sistem Penyaluran Dana 3. Jasa Layanan Perbankan BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Sejarah Singkat Koperasi Jasa Keuangan Syariah Khasanah Sidoharjo, Wonogiri. B. Pembahasan 1. Pelaksanaan Perjanjian Kredit di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Khasanah 2. Hambatan-hambatan yang timbul dalam pelaksanaan perjanjian kredit di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Khasanah 3. Apakah perjanjian kredit di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Sidoharjo Wonogiri telah sesuai dengan prinsipprinsip Islam.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA